Tak pernah satu kali pun terlintas dalam kepala seorang Adelia Martha Richard untuk menikah di usia muda, apalagi statusnya yang masih seorang pelajar. Namun semua itu terjadi karena sebuah kesalahpahaman yang melibatkan dirinya dan seorang siswa yang sering membuat onar dan masalah di sekolahnya, yaitu Ansel Jonathan Gevariel. Keduanya dipaksa untuk menikah dan menjalani pernikahan rahasia hingga hari kelulusan.
Pernikahan itu menarik masuk Adelia ke dalam kehidupan Ansel yang ternyata sangat rumit. Banyak sekali hal yang baru gadis itu ketahui di balik diri Ansel yang selama ini terkenal sebagai berandal dan pembuat onar.
***
" Demi apapun, aku tidak sudi menjadi istri dari pembuat onar seperti dia " ~ Adelia.
" Dan aku juga tidak sudi memiliki istri sepertimu, gadis yang sangat cerewet dan ceroboh " ~ Ansel.
***
IG: gadis_taurus15
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gadis Taurus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
9. Kebebasan yang Diinginkan
Sepanjang prosesi akad nikah itu, Adelia terus menundukkan kepalanya untuk menutupi air matanya yang terus mengalir. Menjalani sesuatu yang tidak diinginkannya tentu rasanya sangat menyakitkan. Terlebih lagi semua ini karena kesalahpahaman, bukan karena memang karena kesalahan yang telah diperbuatnya.
" Sayang, cium tangan Ansel. Dia telah menjadi suamimu " pinta Daddy Leon dengan suara yang bergetar menahan tangis.
Tangis yang sedari tadi Adelia tahan agar tidak terdengar orang lain langsung pecah saat mendengar suara dari sang ayah. Tanpa memperdulikan permintaan Daddy Leon untuk mencium tangan Ansel yang sudah sah menjadi suaminya, Adelia malah menghamburkan tubuhnya ke pelukan ayahnya itu dah menumpahkan seluruh tangisannya di sana.
" Daddy, aku tidak mau menjalani semua ini. Aku hanya ingin menjadi putri kesayangan Daddy, bukan menjadi seorang istri " ucap Adelia dalam tangisnya.
" Kamu akan tetap menjadi putri kesayangan Daddy sampai kapan pun itu, tidak akan berubah walaupun kamu sudah menjadi seorang istri, Sayang " sahut Daddy Leon yang membalas pelukan sang putri.
Daddy Leon juga menangis karena sangat berat baginya melepaskan putri yang selama ini sangat dijaga dan disayanginya untuk menikah dan bersama dengan pria yang menjadi suaminya. Andai bukan karena semua pertimbangan dan pengalaman serupa yang terjadi padanya, Daddy Leon tidak akan mengizinkan sang putri menikah di usia semuda ini.
Semua orang yang ada di sana pun ikut menangis, terlebih lagi mereka tahu betapa Daddy Leon menyayangi Adelia. Bahkan sebelumnya Daddy Leon selalu menempatkan seorang sopir sekaligus pengawal untuk menjaga sang putri, tetapi tidak menyangka tetap akan kecolongan seperti ini. Daddy Leon hanya tidak ingin terjadi hal yang lebih buruk dari ini, dia pernah muda dan cukup tahu apa yang ada di dalam otak seorang pria seusia Ansel.
Sementara itu, Ansel hanya menghela napasnya panjang melihat gadis yang sudah resmi menjadi istri itu terus menangis karena tidak menginginkan pernikahan ini. Sejujurnya, dirinya pun tidak menginginkan pernikahan ini juga, tetapi kesempatan ini bisa digunakan untuk lepas dari cengkraman ayahnya dan ibu tirinya. Oleh itu sebabnya Ansel hanya diam saja saat sang ayah memintanya untuk menikah dengan Adelia.
Ansel sangat menyadari jika semua ini sangat menyakiti Adelia, tetapi dia terpaksa memanfaatkannya. Dia terpaksa membawa seorang gadis yang sebenarnya tidak terlalu dikenalnya itu masuk ke dalam kehidupannya dan terjebak dalam pernikahan rahasia itu.
" Maaf, Adelia, hanya kamu yang bisa membantuku dan aku terpaksa memanfaatkan kesempatan ini " batin Ansel melihat sang istri yang masih menangis di dalam pelukan Daddy Leon.
.
.
.
" Sayang-Nya Daddy, sudah ya. Ayo cium tangan suamimu ya " ucap Daddy Leon setelah sang putri sudah mulai tenang.
Perlahan Daddy Leon melepaskan pelukannya dan menuntun Adelia untuk kembali mendekat ke arah Ansel yang masih tetap berada di tempatnya. Gadis itu kembali menundukkan kepalanya dan enggan untuk menatap wajah sang suami. Rasanya sangat malas harus menjalani pernikahan dan menatap suami yang tidak diinginkannya.
" Sayang " tegur Mommy Yeni karena Adelia masih saja diam.
Dengan sangat-sangat terpaksa, Adelia meraih tangan Ansel dan menciumnya walaupun terlihat sekali tidak ikhlas. Meskipun begitu, ada perasaan yang berbeda saat dirinya melakukan itu untuk pertama kalinya. Tentu rasanya tidak sama seperti saat dia mencium tangan kedua orang tuanya atau orang lain yang dihormatinya.
" Ansel, cium kening istrimu ya " ucap seorang wanita paruh baya yang merupakan nenek dari Ansel, yaitu Oma Sita.
Ansel pun menganggukkan kepalanya dan menurut. Kedua tangannya terulur memegang kepala Adelia dan mendekatkan bibirnya pada kening istrinya itu.
Cup.
Sebuah ciuman yang sangat lembut Ansel berikan untuk yang pertama kalinya di kening Adelia. Air mata Adelia lagi-lagi jatuh membasahi kedua pipinya, tetapi kali ini bukan karena tidak suka atau yang lainnya. Entah apa yang dirasakannya kali ini, Adelia tidak bisa menggambarkan dan juga tidak mengerti.
" Ehem, sudah! Ingat masih banyak orang di sini! " celetuk Om Ardi yang langsung menyadarkan Ansel.
Secepat mungkin Ansel menjauh bibirnya dari kening sang istri. Wajahnya seketika memerah, apalagi semua orang yang ada di sana menertawakannya. Sedangkan Adelia sangat kesal pada Ansel dan dirinya sendiri, bisa-bisanya mereka betah dalam posisi seperti itu.
" Ist, seharusnya aku dorong atau tendang saja dia. Bodohnya aku hanya diam saja, huh! " rutuk Adelia pada dirinya sendiri di dalam hati.
Setelah itu, Ansel dan Adelia harus meminta restu dari para orang tua. Meskipun sangat terpaksa, Adelia tetap melakukannya demi tidak mempermalukan Daddy Leon dan Mommy Yeni.
" Selamat ya, Cucu Opa dan Oma. Walaupun pernikahan ini bukan karena keinginanmu, tapi Oma yakin kamu juga akan bahagia seperti kedua orang tuamu " ucap Oma Rita memeluk Adelia.
" Iya Oma " jawab Adelia menganggukkan kepalanya.
Adelia yang tidak memiliki semangat lagi hanya bisa mengiyakan semua ucapan selamat dan nasehat yang diberikan oleh para orang tua itu. Selain Oma Rita, ada Opa Axcel, lalu Kakek Yendi dan Nenek Yosi yang merupakan orang tua dari Mommy Yeni, dan Opa Smith dan Oma Amelia. Tak lupa juga para paman dan bibinya yang juga sudah seperti orang tuanya sendiri.
" Selamat datang di keluarga kami ya, Adelia " ucap Opa Indra, kakek dari Ansel.
" Terima kasih " sahut Adelia mencoba untuk tersenyum walaupun terpaksa.
" Oma sangat senang kamu yang menjadi istri dari Ansel, Sayang. Kalau ada apa-apa atau Ansel menyakitimu, jangan sungkan-sungkan bilang pada Opa dan Oma ya " ucap Oma Sita mengusap lembut kepala Adelia.
" Aku yang tidak suka, Oma " jawab Adelia tapi hanya berani di dalam hati saja.
Sangat tidak sopan sekali Adelia menjawab seperti itu, maka gadis itu hanya menganggukkan kepalanya saja dan tersenyum.
Kemudian, Ansel dan Adelia beralih pada dua orang yang sangat malas mereka temui, yaitu Papa Carlos dan Mama Sisil. Jika bukan karena masih banyak orang dan tidak ingin membuat masalah lagi malam ini, maka Ansel tidak akan sudi menghampiri mereka berdua.
" Papa sudah menyiapkan sebuah apartemen untuk kamu dan istrimu. Kamu tidak bisa tinggal lagi di rumah Papa karena kamu sudah menikah, apalagi ada adikmu di rumah dan lebih baik tinggal terpisah " ucap Papa Carlos yang secara tidak langsung seperti mengusir Ansel.
Ansel tidak menjawab tetapi matanya menatap tajam Mama Sisil yang tersenyum kemenangan. Sepertinya memang ibu tirinya itu yang meminta sang ayah agar dirinya pergi dari rumah itu dan itu memang yang diinginkannya. Rencana dari iblis wanita itu benar-benar membantunya dan perlahan-lahan dia akan menyingkirkan wanita itu serta membalas semua perbuatannya pada mendiang ibunya.
" Bagaimana, Ansel? Kamu setuju, kan? Ini semua demi kebaikan kalian " tanya Papa Carlos karena sang putra hanya diam.
" Ya, aku setuju, karena memang itu yang aku inginkan. Sekarang aku bebas dan Papa tidak perlu memperdulikan aku, kebebasan yang ini yang aku tunggu " jawab Ansel dengan tatapan penuh kebencian.
" Oh iya, aku tidak perlu apartemen atau apapun dari Papa. Aku sudah memiliki tempat tinggal sendiri untuk aku dan istriku " lanjut Ansel yang tidak akan menerima apapun dari ayahnya itu.
Tanpa menunggu respon dari sang ayah, Ansel menarik tangan Adelia dan membawanya pergi dari sana. Dia sudah terlalu muak dengan semuanya dan lebih baik menghindar daripada tidak bisa mengendalikan emosinya nanti.
***
Selamat pagi dan selamat akhir pekan🥰 Tetap semangat dan pantengin terus kisah Ansel-Adelia ya❤️
***
Mohon bantuan vote, like dan komentarnya ya 😊 Terima kasih 😊🙏 Tetap dukung saya ya 😘
Tolong follow akun NT saya " Gadis Taurus " ya 😘
lanjutkan thor.../Good/
lanjuutt thor
voteku padamu thor
biar cemuguutt nulisnya /Ok//Ok//Ok//Ok/