NovelToon NovelToon
MODERN DEMON CULTIVATOR

MODERN DEMON CULTIVATOR

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Mengubah Takdir / Anak Lelaki/Pria Miskin / Menjadi Pengusaha / Preman / Kultivasi Modern
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: SuciptaYasha

Mo Xie, Iblis Merah yang ditakuti di seluruh Alam Shenzhou, dikenal sebagai penghancur dunia yang bahkan para dewa dan kultivator agung bersatu untuk mengalahkannya.

Namun, kematiannya bukanlah akhir. Mo Xie terlahir kembali di dunia kultivator modern sebagai dirinya yang dulu—seorang pria lemah yang direndahkan dan dihancurkan harga dirinya.

Dengan kekuatan dan kebijaksanaan dari kehidupannya sebagai Iblis Merah, Mo Xie bersumpah untuk membalas dendam pada mereka yang pernah meremehkannya dan menaklukkan dunia sekali lagi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SuciptaYasha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

22 Mengambil Misi Pertama Sebagai Anggota Agensi Teratai Merah

Qing Wei terkekeh ringan. “Aku paham perasaan itu.”

Suasana di ruangan itu sedikit mencair, tidak lagi terasa sekaku diskusi antarpenyelidik. Fang Yusheng menatap Qing Wei sesaat, lalu dengan nada lebih lembut, ia bertanya, “Ngomong-ngomong… bagaimana kabar putrimu? Namanya Qing Mei, kan?”

Qing Wei terdiam sejenak. Tatapannya sedikit meredup sebelum akhirnya ia menghela napas. “Dia baik. Setidaknya… itu yang kudengar.”

Fang Yusheng mengangkat alis. “Maksudmu?”

Qing Wei menatap meja di depannya, jarinya mengetuk-ngetuk permukaannya dengan pelan. “Hubungan kami tidak terlalu baik.”

Fang Yusheng tidak langsung menanggapi. Ia tahu bahwa Qing Wei bukan tipe orang yang suka membahas masalah pribadinya.

Qing Wei melanjutkan dengan suara sedikit lebih pelan, “Dia memilih menjadi petugas polisi biasa ketimbang bergabung dengan devisiku. Dia selalu menolak bantuanku, apa pun itu.”

Fang Yusheng mengangguk paham. “Jadi… kau kecewa?”

Qing Wei tersenyum pahit. “Bukan kecewa. Aku hanya… sulit memahami pilihannya. Dia sangat keras kepala, seperti ibunya. Kami jarang bertemu, bahkan saat aku mencoba menghubunginya, dia sering menghindar.”

Fang Yusheng tertawa kecil. “Kedengarannya seperti seseorang yang kukenal. Mungkin sifat keras kepalanya itu justru diwarisi darimu.”

Qing Wei mendengus, lalu menggelengkan kepala. “Mungkin. Tapi, meskipun begitu… aku tetap menyayanginya. Aku hanya berharap suatu hari nanti dia mengerti bahwa semua yang kulakukan, termasuk keputusanku sebagai kepala polisi, selalu demi melindunginya juga.”

Fang Yusheng menepuk pundak Qing Wei dengan ringan. “Aku yakin dia tahu, hanya saja mungkin dia belum siap mengakuinya.”

Qing Wei terdiam sejenak, lalu mengubah topik. “Bagaimana denganmu? Masih belum menikah?”

Fang Yusheng tertawa lepas. “Hah! Dengan pekerjaan seperti ini? Aku bahkan tidak punya waktu untuk makan dengan tenang, apalagi menikah.”

Keduanya tertawa kecil, merasakan sedikit kehangatan di tengah tekanan yang terus menghantui pekerjaan mereka. Namun, di balik canda tawa itu, baik Qing Wei maupun Fang Yusheng tahu bahwa masalah yang sedang mereka hadapi bukanlah sesuatu yang bisa dianggap remeh.

Dan di luar sana, sesuatu yang lebih besar sedang bergerak di balik bayangan…

Keesokan harinya

Cahaya matahari pagi menembus jendela apartemen keluarga Mo, menerangi ruang makan sederhana di mana aroma masakan yang menggugah selera tercium di udara.

Mo Xie, mengenakan pakaian santai, sedang meletakkan semangkuk nasi hangat dan lauk sayur di atas meja.

Mo Lin, adik perempuannya, duduk di kursi dengan rambut yang masih sedikit acak-acakan. Matanya yang masih mengantuk berbinar ketika melihat sarapan buatan kakaknya.

“Seperti biasa, masakan Kakak selalu enak,” katanya sambil mengambil piring dan sendok.

Mo Xie hanya tersenyum tipis. “Makan yang banyak. Kau butuh energi untuk sekolah.”

Mereka berdua makan dalam suasana yang tenang. Hanya suara sendok dan sumpit yang sesekali terdengar di antara mereka. Setelah selesai makan, Mo Lin segera bangkit untuk mencuci piringnya sendiri sebelum masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Beberapa menit kemudian, Mo Lin keluar dari kamar dengan seragam SMA-nya yang rapi. Dia menatap kakaknya yang masih duduk santai di kursi.

“Kak, kau tidak bersiap-siap?” tanyanya dengan sedikit heran.

Mo Xie tersenyum kecil. “Hari ini aku izin dari akademi.”

“Kenapa? Apa kau sakit?”

“Tidak, hanya ada beberapa hal yang harus aku urus,” jawab Mo Xie sambil menggeleng pelan.

Mo Lin menatapnya curiga, tapi dia tahu jika kakaknya bukan tipe orang yang akan bolos tanpa alasan. Akhirnya, dia hanya menghela napas dan mengangguk.

Saat Mo Lin bersiap mengambil tasnya, Mo Xie mengeluarkan beberapa lembar uang dari sakunya dan menyerahkannya ke adiknya. “Ini, 30 yuan. Naik kendaraan umum saja. Jangan selalu berjalan kaki.”

Mo Lin terkejut dan menolak dengan cepat. “Aku tidak perlu, Kak. Ini uang untuk kebutuhan kita sehari-hari. Aku masih bisa berjalan.”

Namun, Mo Xie hanya menatapnya dengan ekspresi lembut tapi tegas. “Terimalah, Lin’er. Jalan kaki memang baik, tapi sesekali naik kendaraan umum juga tidak ada salahnya. Lagi pula, aku punya uang lebih sekarang.”

Mo Lin masih ragu, tetapi melihat kakaknya bersikeras, dia akhirnya menerimanya dengan sedikit canggung. “Terima kasih, Kak…”

Mo Xie mengacak rambut adiknya dengan lembut. “Sudah, pergi sana. Jangan sampai terlambat.”

“Aku berangkat dulu,” jawab Mo Lin sambil tersenyum tipis.

Mo Xie memperhatikan adiknya keluar dari apartemen sebelum kembali bersandar di kursinya. Matanya menyipit sedikit.

"Hari ini… aku punya urusan lain yang lebih penting."

Setelah memastikan adiknya telah pergi, Mo Xie berdiri dan berjalan ke kamar kecilnya. Dia membuka lemari dan mengeluarkan satu set pakaian serba hitam yang lebih nyaman untuk bergerak.

Saat dia mengenakannya, ekspresinya berubah. Dari seorang kakak penyayang menjadi seseorang yang berbahaya—seorang iblis yang baru saja kembali dari kematian.

"Saatnya untuk berburu."

Markas Agensi Teratai Merah

Pintu kaca terbuka dengan bunyi berderit pelan. Cahaya lampu yang tergantung di langit-langit menyinari ruangan luas yang penuh dengan orang-orang berotot, berpenampilan kasar, dan para wanita pejuang yang tampak santai tapi penuh kewaspadaan.

Mo Xie melangkah masuk dengan tenang, mengenakan pakaian serba hitam yang pas dengan tubuhnya. Semua percakapan di ruangan itu mereda sejenak. Mata-mata penuh kewaspadaan, rasa ingin tahu, dan sedikit ketakutan tertuju padanya.

Mereka masih ingat bagaimana anak ini mempermalukan Jin Hao sehari sebelumnya—dan yang lebih menyakitkan, bagaimana dia menguras uang mereka tanpa belas kasihan.

Beberapa pria yang sebelumnya bersikap sombong terhadapnya kini hanya menunduk atau pura-pura tidak melihatnya. Sementara itu, beberapa wanita pejuang menatapnya dengan senyum menggoda, jelas menikmati kehadiran ‘bocah ajaib’ yang tiba-tiba muncul di markas mereka.

Mo Xie tidak peduli. Dia berjalan lurus menuju resepsionis, Qian Fei. Namun, sebelum dia bisa sampai ke sana, suara familiar menyapanya.

“Hei, akhirnya kau datang juga.”

Mo Xie menoleh dan melihat Jin Hao berjalan ke arahnya. Pria besar itu tampak lebih santai daripada kemarin. Meski masih ada sedikit harga diri yang terluka di wajahnya, tidak ada tanda-tanda dendam.

“Jadi, kau ingin mengambil misi?” tanya Jin Hao dengan senyum tipis.

Mo Xie hanya mengangguk.

Jin Hao menyeringai dan menepuk bahunya, bersikap akrab—lebih tepatnya sok akrab. “Kalau begitu, bagaimana kalau kau bergabung dengan timku? Kami kekurangan satu orang, dan jelas kau lebih dari sekadar cukup.”

Mo Xie menatapnya sejenak, lalu menggeleng. “Aku tidak terbiasa bertarung dalam kelompok.”

Jin Hao terdiam beberapa detik sebelum tertawa kecil. “Kau ini benar-benar… baiklah, aku mengerti. Beberapa orang memang lebih suka bertarung sendirian.”

Tanpa menjawab, Mo Xie kembali menghampiri Qian Fei yang sedang sibuk dengan komputernya.

"Kau ingin apa?" ucap Qian Fei dengan nada cuek, bahkan tanpa menoleh.

1
Jamal Amir
update banyak chapter nya Thor
Hardware Solution
mawar 🌹 untukmu Thor...yg rajin update /Heart//Heart//Heart//Heart/
Caveine: makasih kak 🔥🔥
total 1 replies
Hardware Solution
ayo Thor....yg rajin update. tak tunggu.!!!!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!