++ Iwan seorang pemuda usia 19 tahun, setelah ia menemukan sebuah cincin ajaib saat memancing disungai. Iwan mendapatkan kesaktian yang dipergunakan untuk memijat.
Seiring waktu banyak pasien yang telah disembuhkan, sehingga menjadi masalah karena banyak wanita yang menginginkan dia. Sehingga membuat ia terlena akan kenikmatan dunia
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jamal Nurcahya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 9
Malam yang sepi membuat mereka terhanyut dalam nafsu dan kenikmatan.
"Mbak Shin maafkan aku!" Kata Iwan menundukkan muka.
"Hiks.... hiks.... hiks..... kenapa Mas teruskan, kamu harus tanggung jawab!" protes Shinta.
"Ya aku teruskan! Mbak Shinta juga mau. Aku akan bertanggung jawab kalau Mbak hamil!" kata Iwan tegas
"Aku pegang janjimu Mas!" Sahut Shinta.
Saat Shinta keluar dari ruang pijat ,Iwan melihat darah keperawanan Shinta yang bercampur dengan iler bocilnya.
" Ternyata dia masih perawan!" batin Iwan menempelkan tangannya kepermukaan seprai yang bernoda.
Tiba tiba sebuah sinar menyala dari cincin yang dipakainya." SLAAASSS...."
hanya sekejap sinar itu hilang, Iwan yang terkejut dan terheran heran memeriksa cincin," kok cincin ini menyala" diperiksa cincin di jari tanggannya dan saat dia melihat noda yang ada diseprai" ha.... Kok hilang " terbelalak mata Iwan dan segera di edarkan pandangannya keseluruh ruangan.
" Apakah cahaya itu suatu teguran ! tapi darah keperawanan Shinta kok hilang " batin Iwan lesu. Bergegas ia keluar dari ruang pijat dan duduk disebelah Shinta.
"Pinggulnya.... sudah gak sakit kan, Mbak?" Ucap Iwan lirih.
" Hatiku yang sakit sekarang Mas!" Kata Shinta ketus.
" Maafkan aku Mbak ini juga aku melakukan pertamakali dengan Mbak Shinta, sekarang terserah mau tinggal di sini atau ke kost. Kalau tinggal disini besok foto ktpnya kasih ke aku biar kuserahkan ke Pak Rt!" Kata Iwan sendu.
"Aku pulang ke kost, tapi ingat kamu harus tanggung jawab!" Kata Shinta sambil memelototkan matanya.
"Iya.... iya.... !" jawab Iwan menatap mata Shinta.
Terdiam mereka berdua dan tenggelam dalam pikiran masing masing.
"Oje....ek!" Terdengar suara di depan rumah Iwan. Tanpa pamit Shinta segera keluar dan naik ojek ke kostnya.
Iwan termanggu melihat kepergian Shinta" ah... sudahlah!" segera ia masuk kedalam rumah dan duduk dikursi menunggu pelanggan pijatnya.
Merasa tidak ada yang datang, Iwan melihat jam di hp" sudah jam 23.2 0!" bergegas ia menutup pintu rumah dan menuju ke kamar untuk beristirahat.
Maksud hati ingin segera tertidur tapi apa daya pikiran masih kemana mana, terbayang tubuh indah dan desahan desahan Shinta semakin sulit ia memejamkan mata. Waktu pun terus berlalu, tiba tiba Iwan merasakan kehangatan yang merayap dari cincin keseluruh tubuhnya. Tiba tiba sebuah sinar keluar dari cincin"SYUU....UT... CEEETAS.... BYAAAA.. ..R!"
Sebuah sinar mengambang di langit langit kamar. " Apa itu!" Iwan memicingkan mata karena silau.
" Selamat malam tuan!" terdengar suara wanita menyapa
"Siapa itu, jangan menakut nakuti !" terkaget Iwan meloncat dari tempat tidur.
" Jangan takut tuan, aku roh penunggu didalam cincin yang tuan pakai!"
Iwan terpaku dan mulai gemetar " a.... u..... a..... u ........ " tercekat mulut Iwan ingin berkata.
"Tenang Tuan, namaku Siti. Aku tinggal di cincin yang Tuan pakai, Tuan gak usah takut. Tuan telah memperoleh kemampuan memijatku meskipun cuma sedikit. Sekarang aku telah terbangun, aku akan memberikan semua ilmu pijatku dan mendampingi Tuan." kata Siti.
Iwan yang masih ketakutan segera meninggalkan kamar." Tuhan ampuni dosaku" batin Iwan berdoa. Raut penyesalan mulai terlihat di wajah Iwan " kenapa tadi aku gak bisa menahan nafsu, ahk... Shinta maafkan aku!" seraya menutup muka.
"Tuan jangan bersedih Tuan " kata Siti.
"Da... dasar de.... mit!" segera Iwan membuka pintu rumah dan berlari tunggang langgang dijalan.
Iwan yang lari ketakutan terus berlari sampai dijalan raya." Kurang ajar setan keparat!" umpat Iwan tersenggal senggal. Iwan berhenti memulihkan tenaga dan mengatur pernafasannya yang terasa menyesakkan didada.
" He.... didepan ada warkop, lebih baik aku kesitu" harap Iwan untuk menghilangkan rasa takutnya.
" Mas ....! kopi hitam 1 sama rokok 2 batang pesan Iwan kepenjaga Warkop.
Ditenangkan dirinya dengan rokok yang dihisapnya pelan pelan " seeee....s" terdengar hembusan suara asap rokok.
Iwan memandangi cincin, " tadi itu dari cincin ini terasa hangat trus keseluruh badan, ada sinar trus terdengar suara wanita yang bernama Siti.katanya dia roh yang mendiami cincin ini!" Iwan merenungi apa yang terjadi." Katanya kemampuan pijatku juga dari dia dan sekarang ia terbangun ingin mendampingiku " gumamnya. Kembali Iwan tenggelam dalam pikirannya.
"Tuan..... Tuan sedang apa?" Tanya seorang wanita
" Dheg" hati Iwan berdegup " ini suaranya kok mirip Siti" batin Iwan memejamkan mata. Iwan pun membuka mata dan melihat kesekeliling" gak ada seorang wanita disini! pasti setan itu terus mengikutiku batinnya.
"Jangan takut Tuan, Siti ada dihatimu!" kata suara itu mesra.
Iwan terdiam gemetar, di hisap dan dihembuskan asap rokoknya dengan cepat.
"Tuan jangan merokok terus, itu kopinya diminum biar segar!" kata Siti.
Tanpa sadar Iwan meminum kopi, setelah rasa hangat terasa diperutnya Iwan tersadar atas apa yang dilakukannya. " Goblek, aku kok menuruti omongan wanita itu!" Sambil memukul mukul jidat" Plaa..k plaaak"
"Tuan, sudah dini hari apa Tuan gak ngantuk" tanya Siti
"Ayo Tuan segera pulang jaga kesehatan, besok mijat lagi "
"Iya sebentar!" Kata Iwan yang sudah mulai normal pikirannya.
"Percuma juga aku takut " batinnya.
"Iya Tuan gak usah takut, Siti ada ditubuh Tuan!" ujar Siti.
Setelah membayar Iwan bergegas segera pulang, rasa kantuk mulai menyerang. Setelah merebahkan tubuh Iwan teringat akan keberadaan Siti" Sit.... Siti...!"
"Ya... ada apa Tuan, apa Tuan sudah gak takut lagi?" tanya Siti.
"Enggak, katamu kamu roh yang menempati cincin dan lama tertidur" tanya Iwan.
"Iya Tuan, aku terbangun karena darah keperawanan Tuan!" ungkap Siti.
" Lho... kok bisa Sit!" kata Iwan terheran." Aku gak tahu Tuan, yang pasti itu kalau darah keperawanan kena cincin ini langsung terserap habis !" Kata Siti.
"O... pasti saat aku pegang noda darah diseprei, mangkanya kok langsung hilang rupanya diserap cincin " batin Iwan.
" Tuan pingin tahu diriku!" tiba tiba cahaya keluar dari cincin dan membentuk seorang wanita cantik transparant. Kembali Iwan terkejut dan ketakutan, "i... i.... ni kamu Sit!" seru Iwan.
"Iya Tuan, wujudku masih seperti ini. Tapi kalau Tuan sering memberiku darah keperawanan wujudku akan seperti manusia Tuan!"
" Maksudmu bisa aku pegang gitu Sit!" Tanya Iwan.
"Benar Tuan" kata Siti
"Transparant gitu aja sudah terlihat cantik ck... ck.... ck....!" Iwan membayangkan wujud Siti.
Waktu terus berlalu, obrolan itu akhirnya berakhir saat Iwan terlelap dalam tidurnya.
"Hua.....am.., sudah siang ternyata!" Iwan melihat jam dihp waktu sudah menunjukkan pukul 7 pagi.
"Sit.... Siti...." panggil Iwan.
" Tuan kalau manggil dan bicara cukup dalam hati Tuan, gak usah keras keras! nanti orang menyangka Tuan ini gila!" kata Siti.
"O... Begitu ya Sit!, berarti kamu tahu juga isi hati dan pikiranku!"
" Ya kalau pas posisi Siti dibutuhkan Tuan seperti ini ya tahu Tuan" kata Siti.
" Ya sudah kalau begitu aku mau mandi!" Kata Iwan
"Oh Tuan minta ditemani mandi? ayo Tuan kita mandi bersama "
"Ha.... gak bahaya ta...." ujar Iwan.
***
Bersambung...
:::>>>>>>