Konsep Cerita:
Riku, seorang pemain bisbol berbakat, memulai perjalanannya dari turnamen tingkat SMA, mewakili Jepang di tim junior, hingga berkompetisi di Pacific League dan WBC. Dengan tekad dan kerja keras, ia membawa timnya meraih kemenangan gemilang, termasuk di ASEAN Games. Namun, seiring berjalannya waktu, Riku mulai merasakan panggilan baru: membimbing generasi berikutnya. Setelah berkarir gemilang sebagai pemain, Riku memilih untuk pensiun dan menjadi pelatih, berfokus pada pengembangan bakat muda. Dengan penuh kebanggaan, ia mengakhiri perjalanan panjangnya, menyaksikan warisan yang ditinggalkannya tumbuh berkembang dalam dunia bisbol, yang terus dihormati oleh para pemain dan penggemarnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Xyro8978, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13
Bab 13: Penentuan di Inning Terakhir
Suasana di stadion semakin mencekam saat kedudukan Seikou High dan Akihiro Academy imbang 8-8, dengan hanya satu inning tersisa untuk menentukan pemenang. Sorakan penonton terdengar seperti gelombang yang menghantam pantai, namun ketegangan yang ada jauh lebih dalam daripada itu. Setiap pemain tahu bahwa inning kesembilan ini akan menjadi penentuan hidup mati bagi kedua tim.
Riku memandang rekan-rekannya yang tampak lelah namun tetap bersemangat. Mereka semua berada di titik puncak, dan satu-satunya hal yang bisa mereka lakukan sekarang adalah memberikan yang terbaik dalam setiap langkah mereka. Pelatih Tsubaki, yang biasanya tenang dan penuh perhitungan, kali ini tampak serius. Ia tahu bahwa ini adalah ujian terakhir bagi tim Seikou.
"Ini bukan hanya tentang kekuatan fisik, tetapi juga tentang mentalitas kita," ujar Tsubaki dengan suara tegas. "Kita sudah bertarung selama delapan inning, dan kita akan bertarung lagi satu kali lebih keras di inning terakhir. Percaya pada diri sendiri, dan percaya pada tim kita. Kita bisa menang."
Riku merasakan api semangat yang berkobar dalam dirinya. Ia menatap Shinji, Haruto, dan yang lainnya. Semua pemain Seikou High sudah siap untuk memberi perlawanan habis-habisan. Setelah percakapan singkat itu, mereka kembali ke posisi masing-masing, fokus pada pertandingan yang semakin memanas.
---
Serangan Balik Akihiro Academy
Akihiro Academy tidak akan mudah menyerah. Mereka tahu bahwa meskipun Seikou High baru saja menyamakan kedudukan, mereka masih memiliki peluang untuk menang. Iwamoto yang tampak sedikit kelelahan setelah lemparan cepatnya yang mematikan selama pertandingan, kali ini tampaknya lebih berhati-hati. Namun, mereka masih memiliki beberapa senjata ampuh yang bisa digunakan untuk mengejutkan Seikou High.
Tanaka yang sebelumnya menjadi reliever, kini kembali menjadi pitcher utama untuk inning terakhir ini. Ia melangkah maju dengan tekad yang bulat. "Ini adalah kesempatan kita untuk menutup pertandingan," pikir Tanaka. "Aku harus menunjukkan kekuatanku."
Dengan pelan, ia melemparkan bola pertama ke arah batter Seikou High. Bola itu bergerak cepat, tetapi Haruto dengan sigap memukulnya. Namun, sayangnya bola itu terbang jauh keluar lapangan, tidak mengenai sasaran. Pukulan tersebut adalah peringatan bagi Seikou, bahwa mereka harus berhati-hati dengan pitch yang datang berikutnya.
Tanaka terus melontarkan bola dengan kecepatan tinggi, mencoba mengejutkan Haruto dengan beberapa jenis lemparan yang tidak terduga. Namun, Haruto, yang telah berlatih keras untuk menghadapi pitcher cepat seperti Tanaka, mulai menemukan ritmenya. Setiap bola yang dilemparkan Tanaka kini lebih mudah untuk dibaca.
Dan akhirnya, setelah beberapa kali lemparan yang hampir tak terjangkau, Haruto mengayunkan bat-nya dengan penuh keyakinan. Bola itu meluncur menuju tengah lapangan dan terbang dengan kecepatan yang luar biasa. Para penonton di tribun meledak dalam sorakan saat bola itu melewati garis batas, mencetak home run yang vital untuk tim Seikou.
Skor kini berubah menjadi 9-8, Seikou High unggul sementara. Haruto berlari keliling base dengan wajah penuh semangat. Kemenangan sudah semakin dekat, namun masih ada tantangan besar yang menunggu mereka.
---
Perjuangan Terakhir: Pertahanan Seikou High
Dengan Seikou High unggul satu poin, kini giliran mereka untuk bertahan. Pelatih Tsubaki memberikan instruksi terakhir kepada para pemain bertahan. "Kita harus bermain dengan hati-hati. Akihiro Academy masih memiliki beberapa pemain hebat yang bisa membalikkan keadaan dalam sekejap. Jangan biarkan tekanan membuatmu lengah."
Riku, Shinji, dan yang lainnya mempersiapkan diri di posisi mereka. Di base pertama, Shinji tampak tegang, sementara Haruto yang baru saja mencetak home run, kini kembali ke posisi lapangan tengah, berusaha mengendalikan kegugupannya. Di belakang mereka, pitcher Seikou, Kazuo Minami, mempersiapkan dirinya. Kazuo bukanlah pitcher secepat Iwamoto atau Tanaka, tetapi ia memiliki pengendalian bola yang luar biasa dan mampu menciptakan strategi yang rumit untuk lawan.
Kazuo melempar bola pertama dengan tenang. Bola itu meluncur dengan presisi tinggi menuju batter Akihiro, Kazuto Watanabe. Kazuto yang terkenal dengan pukulannya yang keras, mengayunkan bat-nya dengan penuh tenaga, tetapi bola itu meleset sedikit dari sasaran dan hanya menghasilkan bola yang melambung tinggi ke udara. Shinji, yang sudah siap, berlari dan berhasil menangkap bola tersebut, mengirim Kazuto kembali ke bangku cadangan.
Satu pemain keluar. Namun, Akihiro Academy masih memiliki senjata-senjata lainnya.
---
Pukulan Mematikan dari Daichi Sakamoto
Giliran selanjutnya adalah Daichi Sakamoto, pemain yang tak hanya terkenal karena kekuatan fisiknya, tetapi juga kecepatannya di lapangan. Ketika ia berdiri di posisi batter, seluruh tim Seikou High tahu bahwa ini adalah ancaman besar. Daichi pernah mencetak dua home run dalam pertandingan sebelumnya dan sangat mampu merubah jalannya permainan dalam sekejap.
Kazuo tahu ia harus lebih berhati-hati. Ia memperlambat kecepatannya, berusaha untuk tidak memberikan bola yang mudah bagi Daichi. Lemparan pertama datang, dan Daichi memukulnya dengan keras. Tetapi bola itu terbang jauh ke luar lapangan, meluncur menuju arah kiri yang tampaknya akan membentur tembok pembatas. Namun, di luar dugaan, bola itu melambung kembali ke dalam lapangan, dan Haruto, yang posisinya berada di luar, dengan cekatan menyambut bola tersebut.
Haruto segera melemparkan bola ke base kedua, dan Shinji menangkap bola itu tepat waktu. Daichi akhirnya tereliminasi.
Dua pemain keluar dalam satu inning, dan kini hanya ada satu pemain lagi yang tersisa untuk Akihiro Academy: Iwamoto, pitcher utama yang tampaknya siap mengambil kendali permainan dengan kepercayaan diri tinggi.
---
Pertaruhan Terakhir
Iwamoto berjalan perlahan menuju posisi batter, menatap Kazuo dengan tatapan penuh tekad. Ini adalah pertaruhan terakhir untuk Akihiro Academy. Jika mereka bisa mencetak satu poin lagi, pertandingan akan berlanjut. Jika tidak, Seikou High akan keluar sebagai pemenang.
Kazuo, di sisi lain, menatap Iwamoto dengan penuh fokus. Ia tahu bahwa ini adalah momen yang menentukan. Dengan satu lemparan yang salah, semuanya bisa berakhir.
"Iwamoto, kamu tak akan mendapatkan kesempatan kali ini," ujar Kazuo dalam hati, berusaha menenangkan dirinya. Ia mengatur napasnya, berfokus pada bola yang akan dilemparkan berikutnya.
Lemparan pertama datang, dan Iwamoto mengayunkan bat-nya. Bola itu meluncur ke arah lapangan tengah, tapi terlalu rendah dan hanya menghasilkan sebuah ground ball. Haruto yang berada di luar lapangan segera berlari menuju base pertama dan melempar bola ke Shinji, yang menunggu di sana. Dengan cepat, bola itu sampai di tangan Shinji, dan akhirnya, Iwamoto tereliminasi.
Dengan satu eliminasi terakhir ini, pertandingan pun berakhir. Seikou High menang dengan skor 9-8.
---
Sorak-sorai penonton menggema memenuhi stadion, sementara para pemain Seikou High berlarian di lapangan, merayakan kemenangan mereka. Setelah pertarungan sengit yang penuh ketegangan, akhirnya mereka berhasil mengalahkan Akihiro Academy dalam pertandingan yang tak akan terlupakan. Riku, yang kelelahan, tak bisa menahan senyum puasnya.
"Ini adalah kemenangan yang kita impikan," ujar Riku, menghadap timnya.
Pelatih Tsubaki tersenyum, memandang anak-anak asuhnya dengan bangga. "Kalian telah bermain dengan luar biasa. Ini bukan hanya tentang kemampuan individu, tetapi juga kerja sama tim yang luar biasa. Ini adalah kemenangan bersama."