‼️Novel ini sudah TAMAT tapi sedang dalam proses Revisi untuk mengurangi Typo dan menghilangkan bagian bagian yang tidak penting‼️
🌼
Alexandra E. Lincoln memilih menjadi seorang Montir daripada meneruskan perusahaan milik keluarga nya.
Gadis yang usianya kini menginjak 25 tahun itu sudah menggeluti pekerjaan nya hampir 2 tahun terakhir.
Ale, begitu biasa orang memanggil nya adalah sosok gadis yang periang dan mudah bergaul. Namun di balik itu ada kehidupan pahit yang dia sembunyikan dari orang orang di sekitarnya.
Apa sebenarnya yang terjadi pada Ale selama ini hingga dia memilih menjadi seorang montir padahal ale hidup dengan berkelimpahan harta.
Happy Reading di novel Author yang ke-4
NO HATE COMENT ya
(Otor juga Manusia)
💜💜💜💜
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ratu_halu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26
"Bagaimana pekerjaan hari ini, nona alexandra ?? Apa ada kesulitan ??" tanya angga untuk mencairkan suasana yang kaku saat mereka berada di dalam lift yang sama
"Sejauh ini aku masih bisa menghandle nya, pak angga. Terimakasih sudah bertanya.." sahut ale dengan senyum manis nya. Tentu saja, ale memang manis dan ramah pada siapapun. Eh tunggu, terkecuali pada ibu dan adik tiri nya, ale tidak akan pernah bersikap manis kepada mereka berdua.
"Oh God. Kenapa dia begitu manis.."
Angga tersenyum kecil sambil terus melihat ke arah ale dari pantulan diri mereka yang terlihat di dalam lift itu.
Ting.
Dalam hitungan detik saja lift yang membawa ale dan angga sudah sampai di lantai 35,
"Silahkan nona," angga mempersilahkan ale untuk keluar lebih dulu,
"Terimakasih. Emm, Pak angga, bisa tidak panggil nya ale saja ??"
Ale memang sedikit risih jika orang orang memanggilnya dengan sebutan nona. Sejak dia keluar dari rumah utama, ale menganggap diri nya sudah bukan lagi berasal dari keluarga konglomerat. Jadi tidak ada alasan lagi bagi orang orang yang ada di sekitarnya untuk menyematkan kata nona di depan nama nya.
Angga tersenyum, "Okay. ALE.." ucap angga dengan penuh penekanan
Ale menyunggingkan senyum nya lalu kembali melangkah menuju ruangan si raja hutan
Tok tok tok.
"Silahkan masuk saja nona, tuan leo sudah menunggu.." ujar sekretaris leo yang meja nya tepat berada di depan ruangan CEO muda tersebut.
Ale pun membuka handle pintu, lalu masuk ke dalam ruangan itu seorang diri, sebab tadi ale sudah berpisah dengan angga saat sudah keluar dari lift. Angga memilih untuk langsung ke ruangan nya, pria itu yakin, pasti tuan nya saat ini hanya ingin bertemu dengan alexandra.
"Permisi, tuan..."
Mendengar suara pintu di buka, leo yang berpura pura sibuk memeriksa tumpukan map di meja nya langsung mendongakkan kepala nya untuk melihat siapa yang datang.
Dengan sekuat tenaga menahan senyum leo pun mempersilahkan ale untuk duduk di sofa ruangan nya.
"Tunggu sebentar..." ucap leo berpura pura kembali sibuk memeriksa dokumen padahal dia hanya ingin terlihat keren di depan ale.
Sambil terus menunduk dan membubuhkan tanda tangan nya di kertas kertas itu, leo pun sesekali mencuri pandang pada ale.
Sementara gadis itu mulai hilang kesabaran, sudah hampir 10 menit ale menunggu tapi sepertinya tuan nya itu masih sibuk dengan pekerjaan nya
"Tuan, apa masih lama ??" tanya ale saat merasa dia sudah terlalu lama menunggu di ruangan itu "Jika masih lama, saya akan datang lagi nanti." sambung ale lagi.
Leo pun kembali mengangkat kepala untuk melihat lawan bicara nya. Untuk pertama kali nya dalam sejarah diri nya menjabat sebagai pemimpin perusahaan, baru kali ini ada pegawainya yang berani bicara seperti itu. Biasanya para pegawai nya takut dan segan untuk menginterupsinya dan lebih memilih untuk menunggu leo sampai selesai dengan urusan nya. Namun ale berbeda, dia mengatakan hal yang tidak pernah leo dengar dari siapapun termasuk asisten pribadi nya, angga.
Ale pun bangun dari duduknya, "Tuan bisa memanggil saya lagi jika pekerjaan tuan sudah selesai. Permisi.."
"Tunggu!!"
Baru dua langkah ale berjalan, leo sudah menyuruh nya berhenti
"Baiklah. Saya sudah selesai.."
Leo meminta ale untuk kembali duduk di sofa tadi. Dan pria itu pun menjatuhkan bokong nya di sofa tunggal seperti biasa.
"Saya tidak suka berbasa basi!! Kira kira berapa lama waktu yang kamu butuhkan sampai mobil itu siap untuk di pasarkan ??" Leo menyilangkan kaki nya dengan santai sambil menyandarkan punggungnya di sofa.
"Satu minggu." jawab ale singkat
Leo menggeleng cepat, "Terlalu lama!!"
"Ck! Astaga! Terlalu lama katanya!! Aku bahkan bekerja sendirian!!"
Ale berpikir sejenak.
"Lalu berapa lama waktu yang tuan mau untuk saya menyelesaikan pekerjaan itu ??" tanya ale menantang. Jujur saja, dia jadi semakin kesal dengan sikap pria di hadapan nya itu
"Tiga hari !!"
"GILA!! Dia pikir aku jin yang bisa menyulap segalanya dalam sekejap mata!!"
"Okay." Ale pun menyanggupi permintaan si raja hutan itu. Dan mungkin dengan begini ale pun jadi bisa segera resign dari perusahaan tersebut.
"Tapi saya minta seseorang untuk menjadi asisten pribadi saya."
"Baiklah. Pilih saja siapa pun yang kamu mau."
"Saya minta Iwan yang menjadi asisten saya.."
Leo mengerutkan kening nya, entah kenapa mendengar ale menyebutkan nama pria lain ada perasaan tidak suka..
"Iwan ?? Siapa dia ??"
"Astaga!! Dengan pegawai nya sendiri saja dia tidak hafal. Aku yakin 1000% dia tidak kenal seluruh staf yang ada di kantor pusat ini!!"
"Dia karyawan di kantor cabang.."
"Kenapa tidak memilih karyawan yang ada di sini ? Bukankah mereka semua sama saja ??"
Ale menggeleng, "Mereka tidak sama dengan iwan. Pokonya saya minta Iwan, jika tuan tidak bisa menyanggupi maka saya juga tidak bisa secepat itu menyelesaikan pekerjaan saya seorang diri."
"Iwan. Siapa sebenarnya dia ? Apa ada sesuatu di antara mereka ??" tanya leo dalam hati nya. Mendengar ale terus menyebut nama iwan, pria itu menjadi over thinking. Penasaran, sudah pasti. Tapi yang lebih dari itu, entah kenapa leo ingin memecat karyawan nya yang bernama iwan tersebut, padahal diri nya pun belum tau seperti apa sosok iwan itu.
"Baiklah. Tidak masalah. Besok saya pastikan karyawan yang bernama iwan itu sudah ada disini.!!"
"Oh ya. Saya juga ingin menyampaikan sesuatu!!"
Entah kenapa tatapan leo semakin intens menatap manik mata ale yang berwarna kecoklatan itu.
"Tuan. Apa anda mendengarkan saya ??"
"Ya. Saya dengar! Katakan saja !!" Tanpa mengalihkan pandangan mata nya, leo terus menatap ale,
"Kenapa dia menatapku dengan tatapan seperti itu terus, jangan jangan ada sesuatu di wajah ku!!"
"Setelah pekerjaan saya selesai dan produk itu siap di pasarkan, saya akan langsung mengundurkan diri dari perusahaan ini."
Deg.
Leo mematung sesaat, mencoba mencerna ucapan ale barusan.
"Mengundurkan diri ??" tanya leo memastikan
"Ya."
"TIDAK BISA !!" leo langsung bangun dari duduknya berjalan ke arah jendela besar yang seluruhnya terbuat dari kaca. Oh ayolah, leo tidak akan mungkin mengizinkan ale pergi begitu saja dari perusahaan nya. Ada satu dan lain hal yang menjadi alasan kuat leo tidak mau melepas gadis itu.
Ale menatap punggung leo yang membelakangi nya, "Dengan atau tanpa izin tuan, saya akan tetap berhenti dari pekerjaan ini!!" Ale ikut bangun dari duduknya,
Leo kembali melihat ke arah ale lalu menghampiri gadis itu yang sudah berdiri sempurna menghadap ke arah nya..
Langkah leo yang panjang langsung mengikis jarak di antara mereka, "Kenapa kamu selalu ingin mengundurkan diri dari perusahaan ku ini ??" tanya leo dengan suara tertahan dan entah kenapa malah terdengar begitu lembut di telinga ale
Dengan jarak yang sangat dekat untuk pertama kali nya, jantung mereka berdua sama sama tengah berdetak seolah berlomba siapa yang detakan nya paling cepat, bahkan deru nafas keduanya pun saling bersahut sahutan.
Untuk beberapa saat waktu seakan berhenti di sekitar mereka.
Tiba tiba...
Crekk.
Terdengar suara pintu terbuka..
"Maaf, tuan. Saya kira nona alexandra sudah pergi!!"
Deg.
Mendengar suara angga, membuat kesadaran ale kembali dan dia pun langsung memalingkan wajahnya, sementara leo, tatapan nya hanya tertuju pada ale, pria itu mengacuhkan ucapan asisten pribadi nya.
Dan sedetik kemudian angga kembali menutup pintu.
"Maaf tuan, saya harus pergi.." Ale sedikit mendorong tubuh leo yang menghalangi jalan nya. Tubuh leo memang terdorong, namun sekarang malah tangan nya memegang lengan ale, menahan gadis itu agar tidak pergi.
"Mau kemana ? Kita belum selesai bicara!!"
"Pekerjaan saya belum selesai, tuan. Bukankah hanya tiga hari waktu yang tuan berikan pada saya ??" tanpa melihat ke arah leo ale langsung menurunkan tangan pria itu dari pergelangan tangan nya dengan tangan nya yang lain.
"Permisi..."
🌼
🌼