NovelToon NovelToon
Perjalanan Cerita Cinta Kita

Perjalanan Cerita Cinta Kita

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Single Mom / Hamil di luar nikah / Mengubah Takdir / Kehidupan di Kantor / Balas dendam pengganti
Popularitas:594
Nilai: 5
Nama Author: Violetta Gloretha

Arabella Brianna Catlin Hamilton saat ini tengah tersenyum sumringah dan perasaanya amat sangat bergembira.

Bagaimana tidak? Hari adalah hari anniversary kedelapan dari hubungannya dengan kekasih sekaligus teman masa kecilnya— Kenan Kelvin Narendra.

Namun, hatinya tiba-tiba hancur berkeping-keping ketika Kenan memutuskan hubungan dengannya tanpa alasan yang jelas. Kemudian, Bella mengetahui bahwa lelaki itu meninggalkannya demi wanita lain— seseorang dari keluarga kaya raya.

Karena tidak tahan dengan pengkhianatan itu, Bella menghilang tanpa jejak.

Dan enam tahun kemudian, Bella kembali sebagai seorang pengacara terkenal dan berusaha balas dendam kepada mereka yang berbuat salah padanya— keluarga si mantan.
**


Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Violetta Gloretha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sebuah pesan

    Ting!!

    [Jika kamu ingin melihat kekasihmu, pergilah ke Narendra paradise hotel.]

    Mata Bella menyipit ke arah layar ponselnya yang menyala, lalu ia membaca sebuah pesan masuk dari notifikasinya.  Pesan yang baru saja ia terima, berasal dari nomor yang tidak di kenal.

    

    Bella mengernyitkan dahinya, berpikir apa yang di maksud oleh seseorang itu. Kekasihnya, Kenan Kevlar Narendra sama sekali belum menghubunginya hari ini, meskipun tepat di hari ini adalah hari anniversary kedelapan atas hubungan mereka.

    Setelah meraih ponselnya dan mencoba menghubungi Kenan beberapa kali, namun tidak di angkat, Bella pun akhirnya menyerah dan beralih mengirimkan pesan suara di room chatnya bersama Kenan.

    Dan sekarang, pandangannya tertuju pada pesan dari nomor asing tersebut. 'Apa mungkin Kenan merencanakan kejutan dan mengirimi ku pesan dengan nomor asing?.' Batin Bella.

    Bella tidak ingin berfantasi dengan antisipasi, itu sebab dia bergegas untuk mengikuti apa yang pesan itu katakan.

    Jantungnya berdegup kencang, ia merasa sangat bergembira. Bella meluangkan waktunya sebentar untuk berdandan dan tampil cantik di malam itu. Karena mereka telah berhubungan selama delapan tahun, maka Bella berasumsi jika mungkin Kenan akan melamarnya hari ini.

    Wanita muda itu mengenakan gaun pendek selutut berkilau yang begitu memeluk tubuhnya dengan sempurna. Bella ingin terlihat menarik di depan kamera rahasia yang akan merekam dirinya bersama Kenan, saat lelaki nya itu berlutut di hadapannya dan meminta dirinya untuk mau menikah dengannya.

    Sebuah tawa kecil keluar dari bibirnya ketika Bella membayangkan momen itu dan jantungnya semakin berdebar kencang.

    "Aku akan bertunangan dengan Kenan." Cicitnya dalam hati sembari mengaplikasikan lipstik warna nude dibibir ranumnya.

    Kenan dan Bella memiliki umur yang sama, keduanya saat ini telah berusia 25 tahun. Dan Kenan akan menjadi pewaris CEO Narendra Corporation, perusahaan keluarganya. Meskipun Bella belum mencapai banyak hal, dia sekarang telah bekerja di sebuah perusahaan sebagai asisten administrasi, itu karena Bella tidak ingin bekerja di tempat yang sama di perusahaan milik keluarga kekasihnya.

    Meskipun mereka berada di kelas sosial yang berbeda dan memiliki kesenjangan yang berbeda, Kenan selalu bersikap baik pada Bella dan tidak peduli dengan kesenjangan kelas sosial di antara mereka seperti orang kaya lainnya.

    ***

    Beberapa menit kemudian, sepatu high heel Bella yang berkilau telah menginjak lantai marmer di Narendra paradise hotel. Saat itu debaran jantungnya sungguh jelas terasa dan perutnya terasa tegang saat dia mendekati aula yang terlihat dari luar telah di sulap sebagai ruang dansa.

    Meski harus menunggu lama, Bella merasa gugup membayangkan Kenan yang akan melamarnya malam ini.

    Ponselnya berdenting lagi dan dia kembali mendapatkan pesan dari nomor asing yang sama.

   

    [Datang ke ballroom sekarang.]

    Pesan itu semakin menegaskan asumsi Bella. Sepertinya Kenan akan memberikan kejutan padanya di depan banyak orang malam ini.

    Bella bisa mendengar suara musik yang lembut di mainkan dan beberapa suara orang mengobrol yang menandakan berbagai orang hadir dan sibuk dengan percakapan mereka masing-masing.

    Sesampainya di pintu aula, Bella menarik napas tajam, jantungnya berdebar tak menentu.

    Wanita muda itu mendorong pintu hingga terbuka lebar, perasaan nya berdebar-debar. Bella berharap ia melihat Kenan menunggunya di balik pintu sambil memegangi bunga untuknya dan saat dia membuka pintu, dirinya akan melihat Kenan berlutut dan melamarnya.

    Namun, senyumannya memudar ketika melihat pemandangan yang ada didepan matanya.

    Di bagian tengah ruang dansa, Kenan sedang berdansa dengan posisi mengangkat tubuh seorang wanita dan mereka berdansa mengikuti alunan musik cinta yang lembut. Semua sorot mata dari tamu undangan tertuju pada mereka berdua dan sebuah lampu yang menyinari wajah mereka saat mereka kini saling bertatapan.

    Kenan Kevlar Narendra tetap terlihat begitu tampan dan menawan. Memiliki postur tubuh yang tinggi, rambutnya di semir coklat dan terlihat menawan di bawah sinar lampu yang menyinari dia dan seorang wanita didepannya.

    Rahangnya tajam, membuatnya terlihat semakin gagah. Sementara bola mata birunya menatap wanita yang berdansa bersamanya seolah-olah dia adalah wanita yang mampu membuat merasa tertarik pada sebuah cinta.

  Keduanya tampil dengan begitu mempesona di atas lantai dansa dan menjadi pusat perhatian banyak orang. Banyak wanita yang mengagumi Kenan saat lelaki itu bergerak dengan anggun di atas lantai dansa, berharap jika merekalah yang diajak berdansa oleh Kenan.

    Itu tampak seperti adegan dari sebuah dongeng di mana seorang putri bertemu pangerannya.

    Hati Bella berdebar merasa sakit ketika ternyata dirinya mengenali wanita yang berada didalam pelukan kekasihnya itu. Wanita itu tidak lain adalah Sofia Vergara, putri dari salah satu pria kaya di kota ini dan sangat mengangumi Kenan.

    Tentu Bella merasa sangat cemburu, berpikir apakah dirinya melewatkan sesuatu?.

    

    Beberapa tamu menyaksikan dengan takjub saat Kenan dan Sofia menghiasi lantai dansa, tubuh mereka berdansa mengikuti alunan musik dan karena itu setiap gerakannya membuat hati Bella terasa sakit.

    Dia tidak bisa menahan diri untuk tidak mendengar bisikan berupa pujian di dalam aula untuk mereka berdua.

    "Mereka terlihat sangat serasi, Tuan Malvin telah membuat pilihan yang tepat."

    "Benar, Nona Sofia pantas dengan status sosialnya. Hanya dialah yang bisa berdiri berdampingan dengan Tuan muda Kenan."

    "Apakah menurutmu mereka akan mengumumkan pertunangan mereka malam ini? Kudengar Tuan muda akan mengambil alih posisi CEO dari ayahnya."

    

    Bella tidak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar. Apa maksud dari semua ini?.

    Bella merasa bingung dan hanya Kenan lah yang bisa menjawab semua pertanyaannya ini. Dia juga tidak bisa berasumsi begitu saja. Bagaimana jika itu hanya dansa biasa yang di lakukan Kenan, tanpa ada maksud lain yang menyinggung dirinya?..

    Dan bagaimana pun, Bella tidak bisa menghilangkan perasaan buruknya didalam pikirannya.

    Tidak butuh waktu yang lama hingga lagu berakhir dan Kenan juga Sofia mengakhiri dansa mereka. Penonton bersorak dan tepuk tangan terdengar menggema di dalam aula.

    Saat itu mata Kenan tertuju pada Bella. Wajahnya tanpa emosi apa pun saat dia  mengalihkan pandangan kearah Sofia.

    Bella yang menyadari hal itu, mengernyit dahinya. 'Apa Ken baru saja mengabaikan ku begitu saja?.'

    Wanita muda itu mencoba menelan salivanya, Bella mengira jika Kenan mungkin tidak melihatnya. Lagipula di sini memang ada banyak orang.

    Sebelum Bella sempat melangkah baju, seseorang tiba-tiba menghampiri Kenan.

    "Apa Anda dan nona Sofia sekarang sudah berpasangan, Tuan muda?."

    Keheningan seketika menyelimuti aula begitu pertanyaan di lontarkan, membuat Bella menahan napasnya.

    Terlihat Kenan diam, tidak merespon. Tetapi Sofia dengan gaya centilnya merespon dan membuat hati Bella sakit seperti di tusuk tombak.

    "Ya, itu benar." Jawab Sofia sembari tersenyum bangga.

    Bella seketika membeku di tempatnya berdiri. Matanya melebar dan mulutnya menganga tak percaya.

    Dia tidak menyangka akan mendengar kabar bahwa kekasihnya menjalin hubungan dengan wanita lain malam itu. Sialnya, dirinya bahkan tidak mengetahui sejak kapan hubungan itu terjalin di belakangnya?.

     Bella menyadari kebodohannya dengan mengira jika dirinya akan mendapatkan kejutan yang spesial malam ini. Ya— ini juga kejutan, tetapi kejutan yang tidak ia harapkan.

    Jantungnya mulai berdebar kencang saat Sofia memeluk lengan Kenan dan berseru. "Ken, coba lihat! Itu Bella. Ayo kita ke sana!."

    Saat mereka menghampiri Bella, Sofia menunjukkan senyum lebarnya. "Hai, Bella! Senang bertemu denganmu di sini." Kemudian dia melepaskan kaitan lengannya dari lengan kekar Kenan dan menoleh pada lelaki itu. "Sayang, aku tau. Kamu dan Bella pasti ingin mengatakan sesuatu. Jadi, aku pergi dulu dan akan mengurus para tamu. Sampai jumpa lagi."

    Setelah mengatakan hal itu, Sofia berjalan maju dengan membelakangi Kenan yang juga berhadapan dengan Bella. Sofia melirik kearah Bella, menunjukan tatapan menghina dan menantang.

    Bella mengernyitkan dahinya, bertanya-tanya dengan apa yang Sofia maksud. Sofia bersikap seolah-oleh dia sudah menjadi pemenang. Baru setelah itu Sofia pergi meninggalkan Bella dan Kenan, berdua.

    Namun, Bella tidak terus  memikirkannya karena fokusnya tertuju pada pria yang sekarang tetap bersikap tidak menyadari kehadiran nya, padahal berdiri di dekatnya.

    "Apa yang terjadi, Kenan?." Tanya Bella, mengepalkan tangannya sembari menunggu jawaban Kenan.

    Meski ada rasa pengkhianatan yang mencekam hatinya, Bella tetap bersedia memberikan kesempatan untuk Kenan menjelaskan. Bella ingin Kenan mengatakan jika dirinya terlalu memikirkan banyak hal dan tidak ada hubungan apapun diantara lelaki itu dan Sofia.

    "Apa yang kamu lakukan disini?." Alih-alih menjawab pertanyaan Bella, Kenan justru balik bertanya.

    Setitik air mata menetes di wajah Bella. 'Sampai sekarang dia bahkan tidak berusaha menjelaskan tentang ini semua?.' batin wanita muda itu.

    "Bukankah seharusnya aku ada di sini? Dan melihat pernyataan mu yang telah berhubungan dengan wanita lain." Suara Bella meninggi, ketika dirinya begitu emosi melihat tingkah Kenan.

    Beberapa helaan napas dari Bella setelah meninggikan suaranya, membuat orang-orang yang berada di aula itu menoleh dan menyaksikan drama di antara mereka berdua.

    Meski begitu raut wajah Kenan terlihat datar dan dingin. Kemudian lelaki itu mengernyit dahinya. "Jangan membuat keributan!."

    "Aku tidak sedang membuat keributan, aku hanya ingin tahu kenapa kekasih ku menjalin hubungan dengan wanita lain?!." Bentak Bella, rasa sakit terlihat dimatanya. Dia sangat terluka dan marah hingga dadanya naik turun dengan berat.

    Ada keheningan selama beberapa saat dan setiap detik itu terasa seperti ada seseorang yang menusuk dada Bella berulang kali.

    Keheningan itu membunuhnya.

    "Hubungan di antara kita sudah berakhir." Kata Kenan dengan dingin.

  

Jantung Bella berdebar kencang. Dia tidak hanya menyaksikan Kenan yang seakan mengumumkan hubungan barunya di depan umum malam ini, tetapi lelaki itu juga memutuskan hubungan nya dengan Bella di depan semua orang.

"A-apa? Dan kenapa? A-aku... Kenan hari ini hari jadi kita yang ke delapan, kita baik-baik saja pagi tadi. Apa maksud mu hubungan kita sudah berakhir?." Tanya Bella terlihat kaget.

    

    Bella tidak percaya tiba-tiba Kenan memutuskan hubungan dengannya tanpa sebuah alasan.

    Mereka berdua saling jatuh cinta, bukan? Setidaknya itulah yang Bella pikirkan.

    "Jadi, kamu memutuskan hubungan kita di hari anniversary kita? Apa kamu tidak bisa menunggu dan malah memberikan ku kenangan yang buruk ini?." Air matanya tak dapat terbendung lagi dan lolos jatuh di ke dua pipi Bella.

    "Ada rapat dewan besok dan sekarang aku sudah menjadi CEO, aku membutuhkan seseorang yang cocok dengan status ku." Jawab Kenan dingin, wajahnya tampak datar dan tanpa ekspresi.

    Meski wajahnya dingin, Kenan tidak mengalihkan pandangannya dari menatap Bella. Seolah-olah lelaki itu ingin melihat bagaimana reaksi Bella pada bom yang di jatuhkan padanya.

    "Oh, jadi latar belakang yang menjadi alasan kamu berpikir seperti itu? Kenapa kamu baru memikirkan tentang itu sekarang? Kamu sudah membuang-buang waktuku, brengsek!."  Bella mendesis, matanya menatap tajam pada lelaki di hadapannya yang tampak seperti tidak terpengaruh oleh situasi saat ini.

   

    Saat Kenan diam, tidak menjawab. Bella kembali buka suara. "Aku pikir kamu  mencintai ku." Katanya lirih.

    "Cinta? Ayolah Bella. Aku tidak pernah mencintaimu, aku hanya melewatkan waktu bersama mu, tapi justru malah lepas kendali. Ini saatnya kita saling melupakan." Jawab Kenan.

    "Bagaimana kamu bisa melakukan ini padaku?." Tanya Bella tak percaya, dia teringat semua janji-janji yang lelaki itu buat padanya.

    Apakah semua itu bohong?

    Jantungnya berdegup kencang, rasa sakit yang mengancam seluruh tubuhnya. Ketika Bella mengira Kenan tidak akan mengatakan kata-kata yang menyakitinya lagi, tetapi ternyata lelaki itu kembali buka suara dan kata-katanya semakin mendorongnya jatuh ke tebing. "Aku akan memberikan kompensasi padamu, Bella."

    Kemarahan terlihat dimata Bella saat menatap Kenan, kebencian muncul di dalam dirinya.

    "Kompensasi untukku? Apakah aku terlihat seperti orang yang haus dengan uang? Begitu caramu melihatku selama ini? Beraninya kamu! Dasar bajingan!." Bella menjerit, jantung berdebar kencang.

    Kenan mengernyitkan dahinya, dia menoleh kearah petugas keamanan. "Bawa dia keluar!." Perintahnya.

    Mendengar kata-kata itu dunia Bella seketika hancur.

    

1
PetrolBomb – Họ sẽ tiễn bạn dưới ngọn lửa.
Asyik banget, thor! Makin sering update dong.
Jayrbr
Gak sabar menunggu kisah selanjutnya. Aku ingin tahu apa yang terjadi berikutnya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!