NovelToon NovelToon
Aku Istri Yang (TAK) Diinginkan : Cinta Lansia

Aku Istri Yang (TAK) Diinginkan : Cinta Lansia

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Penyesalan Suami / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga) / Suami ideal / Healing / Cinta Lansia
Popularitas:13.8k
Nilai: 5
Nama Author: Bukan Emak-Emak Biasa

Andai hanya KDRT dan sederet teror yang Mendung dapatkan setelah menolak rencana pernikahan Andika sang suami dan Yanti sang bos, Mendung masih bisa terima. Mendung bahkan tak segan menikahkan keduanya, asal Pelangi—putri semata wayang Mendung, tak diusik.

Masalahnya, tak lama setelah mengamuk Yanti karena tak terima Mendung disakiti, Pelangi justru dijebloskan ke penjara oleh Yanti atas persetujuan Andika. Padahal, selama enam tahun terakhir ketika Andika mengalami stroke, hanya Mendung dan Pelangi yang sudi mengurus sekaligus membiayai. Fatalnya, ketidakadilan yang harus ia dan bundanya dapatkan, membuat Pelangi menjadi ODGJ.

Ketika mati nyaris menjadi pilihan Mendung, Salman—selaku pria dari masa lalunya yang kini sangat sukses, datang. Selain membantu, Salman yang memperlakukan Mendung layaknya ratu, juga mengajak Mendung melanjutkan kisah mereka yang sempat kandas di masa lalu, meski kini mereka sama-sama lansia.

Masalahnya, Salman masih memiliki istri bahkan anak...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bukan Emak-Emak Biasa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dua Puluh Tiga

“Perkenalkan, ... Prajaka. Pelindung janda dan akan selalu siaga!”

Seorang pria berpakaian serba kuning, menghadang Salman, tepat setelah Salman turun dari mobil. Kali ini, Salman kembali menyetir mobil sendiri, tetapi kehadiran pria yang menyambutnya dengan atribut kuning, membuatnya merasa sangat terganggu. Karenanya, Salman tidak berniat membalas uluran tangan si pria yang ia yakini ingin ia menjabat tangannya.

Pria jangkung yang memakai bandana kupu-kupu warna kuning di hadapan Salman, tersenyum tak berdosa kepada Salman. Salman yang sengaja datang pagi-pagi ke rumah Mendung, jadi sibuk bertanya dalam benaknya. Karena setelah mendadak lari menghampiri, kenapa si pria dan kiranya berusia di pertengahan dua puluhan itu juga langsung sok akrab kepadanya?

“Memang wajar andai ada yang sok kenal terus langsung berusaha akrab ke aku. Karena biar bagaimanapun, aku artis senior. Namun setelah aku terlibat dalam beberapa urusan, termasuk masalah Mendung, aku enggak yakin dia tulus atau setidaknya, sekadar kebetulan iseng. Takutnya dia malah kiriman Dayatri!” pikir Salman.

Tak lama kemudian, terlihat Mendung yang buru-buru keluar dari rumah. Salman mengawasi Mendung, memberinya isyarat perihal pria di hadapan Salman. Akan tetapi, tampaknya Mendung juga tidak mengenal pria yang sampai menggendong tas bahan warna kuning berbentuk bebek, di hadapan mereka. Malahan, Mendung tak kalah bingung darinya perkara pria berpenampilan serba kuning tersebut.

Sembari menunggu Mendung sampai kepadanya, Salman berjaga-jaga dan perlahan menghampiri Mendung.

Penolakan yang Salman lakukan justru membuat pria beratribut kuning di hadapannya, menoleh ke sumber tujuan Salman. Adanya Mendung di sana langsung menghebohkan pria beratribut kuning.

“Mama Mendung!” heboh si pria.

Mendung yang sebenarnya sangat syok karena si pria yang ternyata tahu namanya, merentangkan kedua tangan dan tampak siap memeluknya. Dengan sigap menggunakan tas di pundak tangannya untuk menghanta m wajah si pria. Akan tetapi, hanya karena satu hanta man barusan, pria beratribut kuning itu langsung tumbang tak sadarkan diri.

“Ya ampun, ... berasa habis ke dunia lain,” batin Mendung masih merasakan dampak syoknya. Ia mengatur napas beberapa kali, dan masih agak kurang sadar ketika Salman menggandengnya.

Salman mengamankan Mendung, membawanya masuk di tempat duduk sebelah setir. Selain itu, Salman juga membukakan sebotol air minum kemasan 600 ml, dan ia ambil dari tempat duduk belakang Mendung. Ia sampai buka tutup pintu mobil belakang Mendung dengan buru-buru.

“Faktor usia mungkin. Kalau sudah tegang, apalagi kaget, termasuk dengar suara keras jedag-jedug, ... jantung langsung kacau, dan tubuh juga langsung lemas,” lirih Mendung.

Salman yang menyimak, berangsur mengangguk-angguk paham. “Jangan dibawa stres. Setelah ada waktu, kita coba konsultasi ke spesialis,” ucap Salman sembari mengelus-elus punggung Mendung.

Mendung yang tetap menunduk, dan sampai detik ini tidak sedikit pun melirik Salman, berangsur mengangguk-angguk paham.

“Ya sudah, ayo kita berangkat!” sergah Salman bersemangat. Kemudian, ia meraih kotak berukuran sedang warna hitam yang ada di depan kaki Mendung. Kotak tersebut berisi botol mungil berwarna biru tua gelap.

“Itu cairan yang kamu butuhkan. Proses kerjanya juga bertahap, enggak langsung dahsyat, dan mengurangi risiko curiga dari penggunanya. Namun nantinya, gatal-gatal yang dihasilkan akan parah sekaligus, sulit mengatasinya. Bahkan ke yang benar-benar spesialis!” ucap Salman yang sampai membukakan kotaknya, kemudian memberikan botol dalam kantong transparan tersebut, kepada Mendung.

Selain botol berisi cairan pesanan Mendung, kotak tersebut juga berisi sarung tangan karet bahan tebal. Salman mengatakan bahwa Mendung harus memakai sarung tangan karet tersebut, untuk keamanan tangan Mendung.

Rencananya, hari ini mereka akan berkunjung ke tempat tinggal terbantu Yanti. Mendung dibantu Salman akan menjalani misi. Sementara alasan mereka pergi pagi-pagi bahkan sebelum setengah enam pagi, agar Yanti belum memakai kosmetik. Jadi, harus hari ini juga Yanti merasakan gatal sekaligus panasnya efek racikan pesanan Salman sesuai permintaan Mendung.

“Harusnya misi kita enggak bikin Yanti curiga mengingat perlengkapan kosmetik Yanti, mirip toko. Apa-apa dicoba biar putih mirip kertas. Padahal enggak semua orang, termasuk dia pantas berkulit putih mirip kertas!” ucap Salman yang baru duduk di sebelah Mendung, dan segera memasang sabuk pengamannya. Namun karena Mendung yang di sebelahnya belum memakai sabuk pengaman juga, Salman buru-buru memakaikannya juga ke Mendung.

“Orang ini, selalu saja bersikap manis kepadaku,” batin Mendung.

Demi mengejar waktu, Salman berdalih harus buru-buru. “Pelangi langsung akrab dengan Talita, kan?” sergah Salman sambil terus mengemudi.

“Iya, ... langsung akrab, Mas! Alhamdullilah,” balas Mendung.

“Ya sudah, ... berarti aman," balas Salman.

Talita merupakan orang Salman yang ditugaskan untuk membantu Mendung sekaligus mengurus Pelangi. Karena Mendung terus menolak pertolongan Salman jika pria itu melakukannya secara langsung. Adanya Talita sangat membantu Mendung. Melalui Talita pula, Salman bisa mengontrol keadaan Mendung maupun keadaan Pelangi dengan leluasa, ketika mereka sedang tidak bersama.

“Terus pemuda tadi?” tanya Salman kepada Mendung. “Yakin, kamu enggak kenal? Dia tetangga jauh, apa bagaimana? Coba ingat-ingat. Sekalian tolong kabarkan kepada Talita bahwa ada makhluk kuning di depan rumah kamu,” sergah Salman.

“Si kuning itu, aku rasa aku memang enggak kenal. Harusnya, dia juga bukan teman Pelangi apalagi teman Andika. Kok aku jadi waswas, ya,” ucap Mendung yang kemudian mengeluarkan ponsel Pelangi dari tasnya.

Walau fokus pada kemudinya, Salman tetap memperhatikan Mendung. Termasuk ponsel Pelangi yang menjadi perantara komunikasi mereka ketika sedang tidak bersama.

“Untuk sementara, tinggal lah di tempat yang aman. Untuk jaga-jaga, agar rencana kita juga lancar. Setelah rencana kita kepada Yanti selesai, baru kamu boleh tinggal di rumah kamu lagi,” ucap Salman.

“Urusan Yanti bukan hanya mengenai dia yang menjebloskan Pelangi ke penjara. Namun juga pernikahannya dengan Andika. Jadi, sebelum kamu dan Andika resmi bercerai, ada baiknya kamu juga jangan tinggal di rumah itu dulu. Takutnya, Andika dan Yanti kirim orang bikin rusuh.”

“Sementara untuk rumah kamu, nanti aku pekerjakan orang buat beberes dan juga urus ternak kamu. Apa, bagaimana jika aku juga merenovasi, bahkan membangun rumah baru di sana?” Pembahasan kali ini, Salman sangat antusias.

Masalahnya, di setiap Salman membahas hubungan mereka dan berniat melanjutkannya. Mendung merasa tak beda dengan Yanti lantara. status Salman masih suami orang.

1
Sartini Cilacap
Semoga mendung tidak kenapa napa
Sartini Cilacap
Semoga Salman tidak kenapa napa
W_E_N_A
Aduh si Mendung terkena cairan itu... gimana dong...
W_E_N_A
Dilema...
Asyatun 1
lanjut
Fani Indriyani
tuh kan bener itu bkn anaknya Salman...semoga berhasil mendung,ini istrinya Salman nyebelin apa2 ancam bunuh diri,yo wis om Salman ga ush diladeni biar saja mati kalo emang dia mau mati
Cahaya Cita
kak rositi kalau bikin karya selalu menguras emosi..jedag jedug rasane/Smile/
Sonya Kapahang
Mudah²an misinya berhasil.. tp kok ya deg²an sm istrinya Salman.. ngeri ngamuk ke Mendung sm Pelangi..
Sonya Kapahang
Ini makhluk kuning siapa..? Kok tetiba jd inget Paojan.. Mana pake tas gendong bulu juga lagi.. 🤣🤣🤣
W_E_N_A
Lanjut Mb... g sabar baca kelanjutannya
W_E_N_A
Waaaoooo siapa tuh makhluk kuning... apakah satu spesies dengan Kak Ojan.... 🤣
Sartini Cilacap
Semoga berhasil misinya
Sartini Cilacap
Penasaran siapa pria berbaju kuning mungkin kah suruhan dayatri
Sartini Cilacap
Wah jangan sampai mendung diamuk oleh dayatri
Sartini Cilacap
Miris banget pelangi sampai trauma terhadap bapaknya sendiri
Asyatun 1
lanjut
Sonya Kapahang
Aku ngeri si Mendung diamuk sm istrinya Salman.. 😖😖😖
Sonya Kapahang
Ya Allah Andika.. gara² kamu, anakMu jd begitu.. emng dasar bapak ga ngotak.. 🤬🤬🤬
W_E_N_A
Etdah.... g capek apa begonoan melulu...
W_E_N_A
Kasihan Pelangi...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!