Umurnya baru saja sembilan belas tahun, tinggal satu semester lagi akan lulus dari kuliahnya, Stefanie di seret paksa dari asrama kampusnya.
Karena kakaknya melarikan diri, di hari pernikahannya, Stefanie terpaksa jadi pengantin pengganti, menggantikan kakaknya.
Stefanie mencoba berontak, tidak ingin menggantikan kakaknya, menikah dengan pria calon kakak ipar yang belum ia kenal.
Tapi, karena Ibunya mengatakan, hanya sebagai pengganti sementara saja, sebelum kakaknya kembali, Stefanie terpaksa setuju menikah dengan calon kakak Iparnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 18.
Christopher telah menunggu sekitar lima belas menit, tapi Stefanie tidak terlihat muncul ke dalam Mansion.
Christopher diam-diam merasa tidak senang, ia tidak tahu kenapa bisa seperti ini, tapi dadanya saat ini penuh rasa kesal dengan sikap Stefanie.
Sepertinya ia perlu lebih keras lagi pada Stefanie, agar gadis itu patuh padanya.
"Tuan!"
Tiba-tiba seorang Pelayan pria, datang menghampirinya yang tengah duduk di ruang tengah Mansion, menunggu kedatangan Stefanie dari Paviliun.
"Ada apa?" tanya Christopher datar, ia yang merasa sedang tidak senang, tidak begitu berminat, dengan apa yang akan di sampaikan Pelayan itu.
"Seorang wanita ingin bertemu dengan anda!"
"Siapa?" tanya Christopher malas.
"Dia bilang gadis penolong anda!" jawab Pelayan itu.
Sontak membuat Christopher bangkit dari duduknya, ia tidak menyangka wanita itu bisa datang, tanpa ia undang ke Mansion nya.
Ada rasa tidak nyaman pada diri Christopher, tapi mengingat wanita itu adalah penolongnya, ia terpaksa mengesampingkan rasa tidak nyamannya.
"Wah... Mansion ini lebih besar dari Mansion Chloe!" terdengar suara wanita mengagumi dekorasi, dan kemewahan Mansion Howard.
Christopher tidak menyangka wanita penolongnya, ternyata wanita yang tidak punya etika sopan santun.
Kakak Stefanie itu tampak sudah masuk, ke bagian dalam Mansion, sembari matanya melihat seluruh Mansion, dengan begitu terpesona sampai bibirnya terbuka lebar merasa takjub.
Perasaan tidak nyaman dalam diri Christopher, semakin terasa begitu kuat, tidak menyukai kehadiran Jennie di Mansion nya.
"Tuan... Tuan... Nyonya mengunci diri di dalam kamar, tidak mau keluar!" sahut Nora, yang tiba-tiba datang dengan langkah tergesa-gesa menghampiri Christopher.
Akhirnya Christopher mengetahui, kenapa Stefanie tidak muncul begitu lama ke dalam Mansion.
"Aku akan pergi melihatnya!" ujar Christopher, lalu bergerak untuk pergi ke Paviliun.
"Ah, Tuan Howard... saya sudah datang, apakah anda memperbolehkan saya tinggal di Mansion anda? karena sebenarnya saya yang seharusnya yang menjadi istri anda!" sahut Jennie dengan cepat, mencoba mencegah Christopher untuk pergi.
Christopher seketika menghentikan langkahnya, ia merasa pendengaran nya bermasalah.
Wanita penolongnya dulu selain kasar, ternyata wanita tidak tahu malu juga, perasaan tidak nyaman pada diri Christopher, semakin meningkat dua kali lipat.
Perlahan Christopher memutar tubuhnya, memandang Jennie yang tampak tersenyum lebar, memperlihatkan rasa senangnya memandang Christopher.
Christopher tidak tahu ada apa dengan dirinya, ia merasa tidak menyukai kehadiran wanita yang pernah menolongnya tersebut.
Ia merasa aneh dengan dirinya, seharusnya senang seperti saat ia pertama kali, melihat Jennie memegang kalung pemberian nya.
Tapi saat ini, rasa senang itu tidak ada pada dirinya, yang ada rasa ingin mengusir wanita itu.
Christopher tidak menyukai wanita yang terang-terangan, menunjukkan rasa tertarik pada dirinya tanpa rasa tidak tahu malu.
Perasaan yang tadinya akan menikahi wanita penolongnya, saat ini juga ia putuskan untuk membatalkannya.
Christopher tidak ingin menikahi wanita itu, tapi akan menjaga dan melindungi nya, untuk ucapan rasa terimakasihnya, karena telah menolong dirinya dulu.
"Maaf, aku telah menikah dengan adikmu, pernikahan kami sudah sah, dan akta nikah sudah di tanda tangani, aku akan selalu memperhatikan mu, karena sudah pernah menolongku, seperti... yang pernah ku katakan padamu, aku akan selalu melindungi mu!" kata Christopher dengan nada setenang mungkin.
Jennie terdiam di tempatnya, ia sudah begitu bersemangat mencari alamat Christopher, dan akhirnya dapat menemukan nya, dengan harapan Christopher akan langsung menceraikan Stefanie.
Ternyata Jennie tidak tahu, kalau dulu ada perjanjian antara Christopher dan Stefanie, mengenai kebaikan Stefanie pada Christopher, bahwa pria itu hanya akan melindungi Stefanie saja.
Jennie menghentakkan kakinya tidak senang, padahal ia sangat berharap tadi pada Christopher.
Begitu melihat dirinya, Christopher langsung berlari padanya, seperti saat di Mansion Chloe, dengan wajah yang terlihat begitu senang.
Jennie melihat Christopher yang melangkah dengan cepat, tanpa menoleh lagi padanya.
Kakak tiri Stefanie itu melangkah ke sofa, ia akan menunggu Christopher, dan akan berbicara lagi pada pria itu, agar Christopher berubah pikiran mau menerimanya, dan menceraikan Stefanie.
Bersambung.....
othor jangan lama lama lah up nya 🤗