karena kebodohannya, Amoura harus mati tangan Wiliam tunangannya, akibat ulah adik tirinya yang menginginkan posisinya sebagai ahli waris Mahendra. akibat kebodohannya itu Amoura harus meregang nyawa dengan tragis. ia malah di tembak mati oleh Wiliam yang saat itu menjadi tunangannya. namun sepertinya tuhan berpihak kepadanya, Amoura kembali ke masa lalu dan merubah hidup nya.
( cerita ini hanya fiksi belaka, tidak ada kenyataan di dalamnya jadi jangan terlalu halu ya. penulisan masih baru jadi harap di maklumi)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Na-he, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
untung aku dewasa
( author ingatkan, cerita ini memiliki alur yang sedikit lambat jadi kalian akan sedikit bosan. yang gak suka konflik jangan di teruskan. Mengerti!!)
...----------------...
Dua Minggu kemudian
Amoura terus menatap kalung di tangannya, perasan khawatir terus menghantuinya saat ia melihat kalung itu.
Tok
Tok
" kamu udah siap sayang?" tanya sang mama
" udah mah, apa kita mau berangkat sekarang?" tanya Amoura
" bentar lagi soalnya lagi nunggu pak joko katanya ke bengkel sebentar " ucap Calista
pak joko adalah supir pribadi keluarga Amoura, beliau sudah bekerja dengan keluarga ini hampir dua tahun. Tidak berselang pak Joko sudah datang dengan mobil yang di Kendari nya.
" maaf, karena saya harus menuju ke bengkel dulu jadi nyonya sama non harus nungguin saya " ucap pak Joko merasa bersalah
" gakpapa pak, kalo gitu masukin barang barangnya ke dalam mobil. Saya mau panggil Amoura dulu sebentar"
" baik nyonya "
Calista berjalan masuk ke dalam rumah, ia segera menuju lantai satu tempat kamar Amoura berada.
Tok
Tok
ceklek
" sayang? Kamu udah siap belum. Pak joko udah nunggu loh " ucap Calista kepada Amoura
" oh iya mah, bentar "
setelah memasukkan beberapa barang lainnya, Amoura segera turun menyusul.
" yaudah, berangkat sekarang" ucapnya kepada pak Joko
mobil itu pun pergi meninggalkan area perumahan.
" mah, sebenarnya waktu berangkat sekolah waktu itu aku ngeliat papa sama wanita lain di dalam mobil " ucap Amoura
Deg
" i--itu pasti asisten papa, kamu gak boleh main tuduh aja sama papa gak mungkin papa selingkuh " ucap Calista membantah ucapan Amoura
Amoura hanya bisa menatap ibunya dengan pandangan sulit di Artikan, ia tentu tak percaya dengan ibunya itu. Apa lagi reaksi sang ibu yang tampak kaget dan berpura pura, Amoura merasa seperti ada yang di sembunyikan oleh ibunya.
Beberapa jam kemudian
setelah menempuh perjalanan yang cukup lama, kini keduanya telah tiba di bandara internasional Jakarta.
tidak butuh lama pesawat yang di tumpangi Amoura pergi ke tujuan. butuh waktu 14 jam untuk tiba di negara Amerika tersebut.
setelah menempuh waktu yang cukup lama,kini pesawat yang di tumpangi oleh Amoura dan juga ibunya sudah tiba di bandara internasional Amerika Serikat. keduanya turun dari pesawat, tidak lama dari itu seseorang menghampiri mereka.
" apa anda nyonya Calista? " tanyanya menghampiri Keduanya
" benar saya Calista, ada apa ya?" tanyanya kembali
" saya adalah sekitar ibu selina, beliau menyuruh saya untuk menjemput anda kemari " ucapnya
" baiklah, kalau begitu apa kami boleh masuk sekarang?" tunjuk nya kepada sebuah mobil
" tentu saja nyonya "
Amoura hanya menyimak keduanya saat berbicara, setelah obrolan singkat itu keduanya memutuskan untuk ikut.
butuh waktu dua jam untuk tiba di mansion keluarga Edward, tempat tujuan mereka akan menginap. Selina Kyle Walker adalah putri bungsu dari keluarga Edward, saat ini ia lah yang menjadi pewaris.
Dua jam kemudian
Kini mereka telah tiba di kediaman Edward, setelah tiba di sana. Para pelayan menyambut kedatangan mereka, membuat Amoura sedikit tidak nyaman.
" selamat datang nyonya Calista, saya pelayan nyonya Selina. anda boleh ikuti saya " ucap pelayan itu tersenyum ramah
" baiklah, terimakasih "
Keduanya mengikuti pelayan itu, sementara Amoura hanya bisa menandingi betapa luasnya mansion di depannya saat ini. hingga mereka tiba di depan sebuah pintu besar dan mewah, pelayan itu mengutuk pintu dan tidak lama pintu terbuka menampilkan ruangan mewah di dalamnya.
" silakan masuk nyonya " ucap pelayan itu kepada keduanya
" mah, aku mau pergi ke suatu tempat. Mama gak papa kan sendiri di sini " bisik Amoura kepada sang ibu
" kamu emang nya mau ke mana? rumah temen kamu juga jauh dari sini " ucapnya membuat Amoura seketika terdiam
Niatnya sih pengen keliling mansion, tapi malah di marahin yaudah, Amoura hanya bisa menunggu ibunya berbicara dengan sahabatnya itu.
" hai jeng, udah lama gak ketemu " sapa Selina kepada Calista, biasalah ibu ibu
" ini putri kamu " ucapnya bertanya kepada Calista lalu matanya menatap ke arah Amoura yang tampak tak peduli
" iya, ini Amoura... Dan ini Selina dia temen mama " ucapnya kepada Amoura
" ha..ha..ha. halo tan kenalin Amoura " ucapnya sembari tersenyum
" dia benar benar mirip dengan wanita itu " batin selina menatap Amoura dengan pandangan sulit di Artikan
" oh iya, gimana bisnis suami kamu. Lancarkan?" tanya Selina
" semuanya baik baik aja kok " jawab Calista tersenyum tipis
Amoura mulai bosan, tanpa sepengetahuan keduanya Amoura memutuskan untuk pergi. Dengan mengendap-endap ia keluar dari ruangan itu dan mulai berjalan jalan tidak jelas.
" gede sih tapi gedean mansion Mahendra" ucapnya menatap sekelilingnya dengan sedikit kagum
" who are you? why are you here?
Deg
Mendengar suara seseorang, Amoura segera berbalik. ia hanya bisa tersenyum bodoh saat seseorang menatapnya dengan pandangan tajam
" oh, hai..i'm the son of the friend of the owner of this house and it seems i'm lost "
" untung waktu itu gue belajar bahasa inggris kalo gak mati deh gue gak bisa ngerti dia ngomong apa " batin Amoura merasa sedikit lega
" anaknya teman momy? kenapa kamu bisa tersesat?" ucapnya kembali
" dasar bocil laknat, kalo bisa bahasa Indonesia ngapain bahasa Inggris lama gue mikirnya " batin Amoura merasa kesal
" itu---itu .. toilet aku sedang mencari toilet " ucap Amoura beralasan
" toilet nya ada di sana, kenapa kamu malah lurus ke depan aneh" ucapnya menatap Amoura dengan pandangan rumit
" dia bilang apa? Aneh dia ngatain gue aneh?!!" batin Amoura mencoba untuk tenang
" kalo gitu makasih aku mau ke toilet dulu " ucapnya lalu pergi secepat kilat dari sana
meninggalkan anak laki laki yang menatapnya tajam, ia sedikit tersenyum. sebuah senyuman aneh, lebih tepatnya senyum nakal.
" lah gue malah tambah tersesat ini mah "
Amoura berjalan menuju sebuah pintu, yang tepatnya di ujung lorong. pintu itu tampak menakutkan di matanya, ia hendak berbalik tetapi niat itu ia urungkan karena pintu itu tiba tiba saja terbuka.
kriettt!
" pintunya terbuka? Apa ada seseorang di sana?....halo apa ada Orang di sana?"
Amoura sedikit mengintip, namun sayangnya tidak ada Orang di sana.
" gak ada orang, kayaknya angin deh " monolognya
kepada diri sendiri
Amoura mencoba menutup pintu itu, namun tiba tiba saja sebuah tangan besar menariknya ke dalam membuat pintu seketika tertutup.
BRAK!!
" shsss...sakit, siapa sih? main tarik aja " ucapnya sembari menggerutu
Duk
sebuah buku terjatuh dari rak, membuat nya sedikit panik.
" jangan jangan ....enggak mungkin. Masa gue percaya sama hal yang begituan " ucapnya mencoba menyakinkan
Amoura berdiri, ia menatap ke dalam ruangan itu. gelap itulah yang ia lihat. namun itu tidak menghentikan dirinya ia terus masuk dan mencari saklar lampu.
Tik
Lampu menyala, seketika membuat ruangan itu menjadi terang.
" akhirnya nyala juga " ucapnya sedikit tenang
Amoura sedikit merinding, meski lampu sudah di nyalakan. tapi kenapa ia malah merasa merinding, ia menatap ruangan itu hingga suara seseorang menyadarkan dirinya.
" kamu kenapa berdiri di sana?" ucap seseorang
" eh? suara? Perasaan tadi nggak ada orang?" batin Amoura
Ia berbalik seketika matanya membulat sempurna, melihat seseorang yang sedang duduk santai sembari membaca buku di tangannya.
" sejak kapan ada orang di sana " pikir nya
" kamu telah lancang memasuki kamar ini, dan sepertinya kamu tidak takut dengan ku " ucap pria itu dengan bariton dingin
" a--aku tidak sengaja, seseorang menarik ku " ucap Amoura membantah ucapan laki laki di depannya saat ini
" benarkah? Lalu kenapa kau malah berdiri di sini? dan kenapa tidak pergi " ucapnya memandang remeh ke arah Amoura
" cih...siapa juga yang mau betah di sini. baiklah aku pergi " ucap Amoura menatap pria di depannya dengan sengit
Amoura hendak berjalan menuju pintu, namun sayangnya tiba tiba saja ia di tarik dan Bum.
Buk
" awss...kenapa malah main tarik lagi sih " ucapnya sembari mengaduh kesakitan
" sakit? Apa itu sakit...lalu bagaimana dengan diri ku ?" ucapnya
Amoura membuka matanya, seketika itu ia menjadi kaget.
" ke--kenapa
" berdiri " ucapnya dingin
Amoura segera berdiri, membuat nya sedikit malu.
" ma--mamaf, ka--kalo gitu permisi" ucap Amoura lalu keluar di tempat itu
" untung gue udah dewasa " batin Amoura
" udah Lo boleh keluar " ucapnya kepada seseorang
" uhuk ..uhuk. kenapa dia bisa ke sini? " tanyanya penuh kebingungan
" pasti ulah bocah nakal itu, sepertinya kamu harus mencari kamar lain atau pindah dari sini " ucapnya menyarankannya hal yang tidak perlu
Visual Acella graziela