NovelToon NovelToon
Menikahi Cewek Pesantren

Menikahi Cewek Pesantren

Status: tamat
Genre:Tamat / nikahmuda / Cinta Paksa / Teen School/College
Popularitas:5M
Nilai: 4.9
Nama Author: Pasha Ayu

TAMAT 02 NOVEMBER 2023

Ning Aisha menangis setelah King tak sengaja menciumnya. "Jangan dekati aku lagi!"

"Terus, gimana cara Gue jagain Lo, Cengeng?"

"Nggak perlu, aku bisa jaga diri baik-baik! Kita bukan mahram, jangan deket-deket! Setan pasti suka godain Kita, terutama kamu yang nggak kuat iman! Nggak mau shalat. Pasti jadi temen setan!"

"Lo mau dihalalin sama temen setan ini? Bilang! Besok Daddy sama Mom biar ngelamar Lo buat Gue!"

"Sinting..."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB TIGA DUA

Satu tahun lalu...

Seutas senyum manis tersimpul di antara bibir merona gadis itu. Billy duduk di tengah lilin yang dibentuk lingkaran hati.

Lantai yang dihiasi banyak kelopak bunga mawar merah ini memang sengaja dibuat sedari sore tadi.

Dominasi putih dari dinding dan list kayu berkelir coklat muda memunculkan nuansa eksotik.

Ada tenda kecil di pinggir pantai, villa ini cukup cantik. Debur ombak lumayan bising, tapi menenangkan.

Vitrase beterbangan tertiup angin, dan angin itu pula yang meniup lilin-lilin di bawah kaki pemuda berjaket jeans tersebut.

King yang disambut bukannya tersenyum justru mengerut kening hingga sejumput pertanyaan yang ingin ia lontar akhirnya tercetus pula. "Ngapain bikin kayak gini?"

Billy berdiri, lantas meraih tangan sahabat kecilnya. "Kita nginep di sini ya. Gue siapin ini juga."

Gadis itu menunjukkan sampanye yang masih tersegel rapi. "Lo tahu, kata Papa, ini mahal banget, Gue sengaja nyuri dari tempat Papa, buat kita, King," ujarnya tertawa.

King memang sudah sering mencicipi minuman beralkohol. Bersama Liam, Dewa, Roland dan Mahesa, dia sering juga minum secara diam-diam, tapi bukan berarti dia mau minum dengan wanita, di villa pula.

"Gue nggak minum sama cewek!" King menolak. Sudah jelas arah tujuan Billy ingin mereka berbuat yang aneh-aneh.

Kemarin, King memutuskan Billy, mereka berpacaran selama satu bulan. Dan sialnya, King baru tahu kalau Liam menyukai Billy juga.

Atas nama persahabatan, King memutuskan gadis cantik itu, tak apa putus dengan pacar pertama. King masih bisa cari gadis lain, tapi teman seperti Liam, King tak mau kehilangan.

"Mau kemana?" Billy meraih lengan King, menghela aroma jaketnya lalu menyandarkan kepalanya di sana. "Jangan pergi dulu, Gue ke sini sendiri, loh."

"Udah Gue bilang kan? Gue tuh nggak serius sama Lo. Kemarin Gue nembak Lo cuma buat taruhan ajah!" King menepis perempuan bergaun gemas itu.

"Gue nggak peduli Lo taruhan apa enggak, Gue tuh beneran sayang sama Lo!"

"Gue juga, tapi cuma sebagai sahabat, nggak lebih. Lagian, Gue cowok bebas Bill, Gue males kalo Lo terus-terusan ngekang Gue!"

"Gimana nggak ngekang, Gue lakuin itu karena Gue sayang Lo!" Billy berteriak.

Selain Liam, alasan King memutuskan gadis itu karena Billy terlalu obsesi. Billy harus tahu di mana King, harus tahu dengan siapa dan lain sebagainya yang membuat King muak.

"Kita masih kecil, Bil! Hidup Gue nggak mau cuma seputar Lo. Gue makhluk bebas. Gue nggak mau terikat, kita udah putus, nggak usah lagi bikin acara beginian!"

Billy berlutut. "Having s*x. Mungkin Lo bakal berubah pikiran setelah rasain manisnya selaput dara Gue!"

"Lo gila?" King terperanjat. "Umur kita baru 16 tahun Billy!"

"Why not? Bimbim sama Lila udah having s*x, dan mereka langgeng sampai sekarang, mari kita coba!" kata Billy kesetanan.

"Stress, Lo!" King mengukuhkan langkah yang lalu kembali dicegah. "King! Lo mau tinggalin Gue sendiri di sini?"

King memandang ke sekeliling, memang sepi karena villa ini villa pribadi. Billy gadis feminim yang penakut, King yakin Billy akan mati ketakutan jika dia tinggalkan di sini.

"Ok, Gue nggak akan maksa Lo, setidaknya bawa Gue pulang juga!" rengek Billy.

"Please, seenggaknya makan malam dulu, baru setelah itu kita pulang. Gue janji, besok, Gue nggak ganggu Lo lagi."

"Ok!"

King setuju, bagaimana pun King memang benar-benar sayang Billy. Hanya saja, ada Liam yang mendadak uring-uringan setelah dia dan Billy jadian.

Kemarin, King tak sengaja membuka laptop Liam, di sana tertulis semua. King rasa, perasaannya pada Billy hanya cinta monyet, tapi melihat Liam, sepertinya dia sangat tulus.

King duduk di kursi yang disiapkan Billy, keduanya makan malam bersama. Dan Billy masih memperlakukan King layaknya kekasih.

Mengelap bibir, dan lain sebagainya. King menghela napas, dan saat itu terjadi, Billy menyengir agar King tak lagi marah.

Pukul sembilan malam King berhasil membujuk Billy untuk pulang.

Keduanya menunggangi motor keluaran terbaru dari Amerika yang dihadiahkan Om Alex di ulang tahun King yang ke 16 tahun.

Sayangnya malam itu, King mendapati keanehan pada motornya. King tak bisa memperlambat laju motornya dengan rem.

Mata King mulai bermain, antara memandang ke jalan dan ke arah rem tangannya. Barusan dia menarik gas dan belum bisa dia turunkan.

Motor masih terus melaju cepat, sementara di depan sana sudah memasuki jalan raya yang dipastikan banyak pengendara lainnya.

Disela panik, Billy berbicara. "Nggak usah panik, King. Kalo kita putus, kita juga akan mati sama-sama."

Sontak, King melirik gadis yang tersenyum bak psikopat di belakangnya. "Lo yang rusak rem motor Gue, hah?" bentaknya.

"Iya, kita sehidup semati kan, King?" Billy tersenyum seperti akan menikah bersama King setelah sampai di surga.

"Lo gila?!" King bisa rasakan aroma psikopat dari gadis yang terlihat lugu ini. Tapi, sekali lagi King tak harus meladeni Billy, dia hanya berpikir untuk bisa berhenti tanpa ada yang terluka.

Sayangnya itu hanya ada dalam angan, karena sepandai King memainkan motornya, tak mungkin dia lari sedang Billy dia tinggalkan sendiri.

Sebetulnya bisa saja King lompat, lantas bagaimana dengan Billy? King masih punya peri kemanusiaan.

Usaha King untuk memperlambat motornya sia-sia. Motor yang disetel untuk balap itu berakhir melayang di udara setelah menjatuhkan kedua penumpangnya.

King mengalami luka-luka, sedang Billy harus mengalami cacat di kedua kakinya. Liam yang mendengar berita itu, sangat teramat terpukul.

Di hadapan King, pemuda itu mendelik, berteriak sangat keras. "Puas Lo hah?"

"Dia yang rusakin rem motor Gue!" King membela diri. Karena memang itu nyata yang sebenarnya.

"Lo pikir gadis sepolos Billy bisa lakuin itu hah?" Liam tertawa, lalu kembali menangis.

King memutuskan Billy karena Liam, tapi lihatlah konyolnya pemuda gila itu, dia justru menyalahkannya. "Lo lebih percaya dia dari pada Gue?!" tukasnya. "Anjing, Lo!"

Di dalam kamar perawatannya, Billy menangis, seharusnya dia mati saja bersama King. Kenapa harus hidup dengan kedua kaki yang lumpuh!

Satu Minggu selepas kecelakaan itu terjadi, Om Handika membawa putri semata wayangnya ke luar negeri, dengan banyak harapan jika kaki Billy akan segera sembuh.

Sayangnya itu hanya angan. Sampai saat ini, kedua kaki Billy masih tak bisa berjalan.

Bisa bayangkan bagaimana sakitnya Billy ketika mendengar pemuda yang membuatnya cacat seumur hidup justru menikahi gadis kampung.

Billy hancur, sangat hancur, usahanya untuk memisahkan King dan Aisha, belum juga berhasil sampai sekarang.

1
Hana Ivana Safardiansyah safardiansyah
Luar biasa
Hana Ivana Safardiansyah safardiansyah
Buruk
Ulum
dia udah ganteng dan cantik
Hera
Luar biasa
🕊️❦Teteh🕊️Reyna༂🕊️
Kangen bangetttttttth 😱
🕊️❦Teteh🕊️Reyna༂🕊️
Selalu senyum senyum klo baca sesi Rayyan ,terlove ❤️
🕊️❦Teteh🕊️Reyna༂🕊️
Aku save lagi lah novel novelmu yg dah end ,x ajj pada bonchap ,gga ketinggalan mulu 🤸🏻🤸🏻🤸🏻
munaroh
aq baru ngeh om iyem itu om Liam🤣🤣🤣
Nunu Hasan
Luar biasa
Nunu Hasan
hahahaa
munaroh
betul Roland🤣🤣🤣
Idha Sinaga
otaknya nurun ibunya ini .ibunya malah sampai di suruh hormat bendera karena nilai ulangan 0( nol )
Idha Sinaga
gak ...AQ baca doang pengen ketawa perkara nikah di bangku sekolah SMA kok banyak yang hujat .asal kan kalian tau orang kelahiran 60 ,70 an banyak yg nikah muda mami gua umur 14 taun SMP belum lulus.nikah biasa aj asal gak ketahuan pihak sekolah gak bakalan do
Idha Sinaga
Jika novel ini di revisi akan berpengaruh besar pada novel lainya yg menurut saya masih saling berhubungan.
Idha Sinaga
masih mending SMA, coba cek kelahiran 70-80 an . seperti nyokap gue 14 taun di nikahkan. SMP malahan .perkara cinta cintaan gak perlu di ajari akan tumbuh seiring mental seseorang.contoh masa SMA cuma king. teman yg lain walaupun di jodoh jodoh kan gak garuh tuh seperti Mahesa .teman yg lain sampe kuliah S2 baru berani cinta cintaan.
Idha Sinaga
kenapa masih tantrum padahal sudah dijelasin king hanya mau belajar agama dari yg mudah ,ringan ,enak menurut dia .kalau gak bisa tahan tawa ngumpet sana dari pada dikirim ke RSJ.
Idha Sinaga
boleh tau yg mana itu Raka rain
Idha Sinaga
malam pengantin heboh begini.
Idha Sinaga
maaf modelen gitu dapat julukan gus ,gak cocok
Idha Sinaga
axsel bgt mah ini.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!