Transmigrasi Novel 90_an

Selamat membaca guys ......

******

Pagi hari nya, Xiang Jun menyiapkan sarapan dan berencana mengajak istri nya pergi ke tempat militer setelah mereka makan.

"Meiyin, di sini ada seorang pembantu yang membersihkan rumah ini setiap dua hari. Apakah kamu tidak apa - apa ?" tanya Xiang Jun saat mereka menikmati sarapan.

"Memang nya kenapa, Kak?"

"Aku khawatir kamu merasa tidak nyaman jika ada orang asing di sini," jawab nya.

Pria ini sangat memperhatikan perasaan nya, dia lebih mengutamakan kenyamanan nya, batin Li Meiyin .

"Aku baik-baik saja, Kak. Lagi pula, dia sudah bekerja di sini sebelum aku datang. Sayang jika dia dipecat begitu saja."

Respon Li Meiyin membuat Xiang Jun merasa senang karena dia merasa tidak salah memilih pasangan nya.

"Syukurlah, jika kamu bertemu dia nanti, namanya Bibi Lining dia sangat baik dan sopan," kata nya kepada istri nya.

"Bagus."

Setelah sarapan, mereka segera menuju tempat militer. Xiang Jun membawa istri nya ke rumah dinasnya terlebih dahulu sebelum melaporkan diri kepada atasan nya.

Li Meiyin melihat rumah-rumah minimalis yang berjajar dengan halaman kecil. Kemudian, Xiang Jun membawa nya ke rumah yang paling ujung.

Rumah itu cukup bersih, dan semua perabotan sudah ada. Namun, mirip dengan pemiliknya, rumah ini terkesan monoton. Di ruang tamu hanya ada TV dan satu set meja kursi.

Jadi, Li Meiyin berpikir, jika dia menambahkan sedikit dekorasi, rumah ini akan terasa lebih hangat.

" Tunggu sebentar di sini ya, aku perlu melapor dulu," kata Xiang Jun sambil mencium kening istrinya.

"pergilah, aku baik-baik saja."

Setelah Xiang Jun pergi, Li Meiyin kembali melihat isi rumah nya. Nanti dia akan mengajak Xiang Jun untuk membeli beberapa perabot tambahan.

Dia ingin memasak, tetapi tidak ada bahan makanan di dapur. Mengambil sesuatu dari sistem pasti akan membuat suami nya curiga.

Oleh karena itu, dia memilih untuk melihat-lihat di kamar tidur nya. Di dalam ruangan itu ,terdapat tempat tidur ukuran sedang, lemari, dan sepasang meja serta kursi di dekat jendela. Terdapat juga tumpukan beberapa buku di sisi meja, dia tidak tahu buku apa itu dan tidak berminat untuk melihat nya.

Setelah mengamati kamar tidur nya, Li Meiyin melangkah keluar, ingin menjelajahi halaman depan rumah. Dia berniat untuk menanam beberapa bunga agar bisa menjadi taman kecil.

Saat berada di pekarangan, dia melihat seorang wanita yang sedang berjalan bersama anak perempuan kecilnya.

"Nona, apakah kamu tinggal di sini?" tanya wanita itu,

"Ini kan rumah Kapten Xiang Jun?"

"Halo kak, ya, aku akan tinggal di sini, namaku Li Meiyin, aku istri nya Kapten Xiang Jun." Li Meiyin segera memperkenalkan dirinya.

"Waaah jadi kabar tentang Kapten Xiang Jun yang sudah menikah itu benar".

"Halo Nona Li, namaku Zuli ini putriku Ye jinkai, dia berusia 5 tahun. Jikai, ayo sapa Nona Li," wanita bernama zuli itu memperkenalkan dirinya dengan semangat.

"Nona Li, halo." Ujar Ye jinkai menyapa Li Meiyin dengan senyum ceria.

Li Meiyin merasa calon tetangganya ini adalah orang yang baik dan ramah. "Kakak , panggil saja aku Meiyin, dan jinkai panggil saja Kakak Meiyin ya," jawab Li Meiyin dengan hangat.

"Baiklah Meiyin, selamat datang, semoga kamu betah tinggal di sini."

"Kalau begitu, aku pergi pulang dulu, Meiyin. Sampai bertemu lagi. Zuli melangkah pulang ke rumah nya.

"Sampai jumpa, kak Meiyin". Jinkai melambaikan tangan nya.

"Sampai jumpa, jinkai. " Ujar Li Meiyin menjawab sambil melambaikan tangan nya kepada jinkai.

Li Meiyin memasuki rumah dan karena tidak ada yang bisa dia lakukan, dia memutuskan untuk menunggu suaminya sambil menonton TV.

Xiang Jun tiba kembali saat waktu makan siang. Ketika dia masuk rumah, dia melihat istrinya tertidur di kursi dengan TV yang masih menyala. Dia merasa sedikit kasian melihat keadaan istrinya seperti itu.

Xiang Jun segera menghampiri istri nya, "Ayo bangun, Meiyin, kita pergi makan siang sekarang" Dia membangunkan dengan lembut sambil memegang pipi istrinya.

Li Meiyin segera terbangun karena usapan lembut di pipinya. Begitu melihat suami nya, dia tersenyum.

"Kakak Gu, kau sudah kembali."

"Maafkan aku sudah pergi terlalu lama," Ucap xiang jun dengan rasa menyesal.

"Tidak apa-apa, kak". Li Meiyin memegang tangan suami nya yang masih berada di pipi nya.

" Oh ya, di dapur tidak ada bahan makanan, sehingga aku tidak bisa memasak untuk makan siang kita"

"Tidak masalah, kita makan di restoran saja, nanti kita bisa mampir beli bahan makanan saat pulang".

"Baiklah''

Lalu, mereka segera berangkat ke restoran yang dipilih Xiang Jun, karena Li Meiyin belum tahu tempat-tempat di sini.

Setelah kejadian terakhir, tanggung jawab untuk memesan hidangan kini diserahkan kepada Li Meiyin.

Ketika mereka mulai makan, dua gadis mendekati meja mereka.

"Kak Gu, apakah itu kamu? ''Tanya salah satu dari kedua gadis tersebut.

Hal itu tentu saja membuat pasangan yang sedang makan itu segera menoleh. Li Meiyin kemudian menatap suaminya, mengangkat alisnya sambil mengarahkan pandangan nya ke arah dua gadis itu, seolah ingin tahu siapa mereka.

"Permisi, nona, siapa anda?" Xiang Jun merasa tidak mengenal gadis itu.

"Aku Jing Lily, aku adalah anak dari komandan mu di militer, Kak." Salah satu gadis itu memberitahu Xiang Jun, dengan sengaja menyebutkan jabatan ayahnya.

"Saya tidak tahu siapa anda dan tidak peduli dengan identitas anda." Ucap xiang jun dengan nada datar, melihat istrinya sudah meletakkan sumpit padahal makanannya masih tersisa.

"Selain itu, anda mengganggu waktu makan siang saya dan istri."

Ucapan Xiang Jun tidak terdengar keras, tetapi beberapa orang di meja sekitarnya tetap dapat mendengar. Akibat nya, mereka menilai bahwa dua gadis itu tidak sopan karena mengganggu orang yang sedang makan.

Bisikan-bisikan dari beberapa orang membuat gadis yang bersama Jing Lily merasa malu, tetapi tidak dengan Jing Lily,

 "Tapi aku mengenalmu, Kak, dan aku selalu mencari mu di militer."

Sungguh tidak tahu malu, pikir Li Meiyin sambil mengerutkan alisnya.

Dia kemudian menarik kursinya mundur dan berdiri, enggan untuk menyaksikan drama yang ada di depan nya.

Melihat gerakan istri nya, Xiang Jun pun segera berdiri, sama sekali tidak menghiraukan Jing Lily.

"Meiyin, mari kita makan di tempat lain." Xiang Jun mengajak istri nya untuk pergi.

"Kakak Gu, kau ingin pergi?" Jing Lily memanggil Xiang Jun.

"Sudahlah, jangan panggil saya seperti itu. Saya sudah bilang saya tidak mengenalmu dan tidak peduli tentang dirimu," jawab Xiang Jun dengan tegas, dan sedikit ketus. Dia meraih tangan istrinya dan setelah membayar makanan, langsung meninggalkan restoran.

Li Meiyin hanya terdiam, dia kehilangan selera makan nya dan lebih memilih untuk berbelanja. Itu pasti akan membuat nya merasa lebih baik.

Jing Lily menatap Xiang Jun yang pergi dengan kesal, pandangan nya beralih ke wanita yang bersama nya. Dia melihat bahwa Li Meiyin memang menarik, dan menduga bahwa Li Meiyin pasti telah menggoda kakak Gu-nya sebelumnya.

Li Meiyin tidak mengetahui apa yang ada di pikiran Jing Lily, dan meskipun dia tahu, dia tidak akan peduli.

"Lily, nampak nya wanita yang bersama kakak Gu-mu itu adalah istri nya," kata teman Jing Lily.

"Wanita itu tidak layak bersanding dengan kakak Gu-ku," balasnya.

"Jangan merusak hubungan orang lain, Lily," ucap teman Jing Lily menasehati.

"Aku tidak peduli, aku hanya ingin kakak Gu. Aku akan melakukan apapun untuk mendapatkannya," jawabnya.

Mendengar ucapan Jing Lily temannya hanya bisa menghela napas. Namun, dalam hati dia bertekad untuk menjauh dari Jing Lily. Dia tidak ingin menjalin pertemanan dengan orang yang memiliki moral rendah.

*****

Terima kasih sudah membaca guys ❤️🐸❤️❤️❤️❤️