"Masa lalumu biarlah menjadi masalalumu, dan masa depanmu adalah masa depan kita."
"Tapi aku takut mengecewakanmu."
"percayalah jika seseorang mencintaimu dengan tulus dia tak akan pernah mempermasalahkan masalalumu, tidak semua orang memiliki masa lalu yang indah ataupun sebaliknya jadi tak semua orang harus mengetahuinya."
Novel ini mengisahkan perjuangan seorang gadis yang harus meninggalkan keluarganya dan oramg ia sayangi demi ketenangan hidupnya dan brusaha keras untuk mewujudkan semua impiannya.
Meski harus menikah di usianya yang terbilang masih muda dan menjadi gelar seorang Ibu baginya tak menjadi penghalang untuk mengejar apa yang telah ia impikan selama ini.
Apakah Alindia bisa bangkit dari keterpurukan dan menemukan kebahagiaan? Yuk baca novelnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosdiana meida sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10 Mulai tumbuhnya perasaan
Alin memang dikenal sebagai cewek introvet, dia tidak suka bergaul, gak suka keramaian, jarang keluar rumah dan hari - harinya setelah pulang sekolah dia habiskan di dalam kamar sambil bermain komputer, dia juga jarang posting momen apapun dimedsos pasang foto profil WA aja gak pernah, semua serba di privat, dan lama banget responnya chat atau angkat telpon dari siapapun kalau dia benar - benar mager.
Alin memang sangat pendiam dan tertutup orangnya, dia jarang curhat ke siapapun tentang kehidupannya termasuk kepada Naura sahabatnya sendiri, Alin lebih suka menyimpan semuanya sendiri.
Tetapi tidak dengan Aldi, Alin baru mau terbuka dengannya itupun kadang harus dipaksa dulu baru mau cerita, sulit sekali ber interaksi dengan cewek seperti Alin, tapi herannya banyak sekali yang suka karena dia sangat cantik dan sering juara di sekolahnya.
Setelah pulang sekolah kali ini Aldi langsung pulang tak seperti biasanya yang nongkrong dan keluyuran dijalan, dia ingin bersantai dikamarnya.
"Aldi.. ayo makan siang naak." Panggil Mamanya.
"Iya nanti aja."
Bu Fara tak berani berkata apa apa lagi, dia menunggu Aldi keluar dari kamarnya tapi Aldi tak juga keluar, dia pun makan sendirian di temani dengan asisten rumah tangganya.
"Ohh yw Bii, tolong bawain makanannya buat Aldi ya, kasian dia nanti sakit kalau telat makan."
"Iya nyonya.."
Selesai makan Bi Asih membereskan meja makan dan membawakan makanannya menuju kamar Aldi
Tok.....tok....tok... suara ketukan pintu
"Siapa?"
"Ini Bi Asih Deen, mau nganterin makanan."
"Oh iya Bik masuk aja."
Lalu Bi Asih masuk dan meletakkan Spaghetti dan jus mangga kesukaan Aldi diatas meja disamping tempat tidurnya, setelah itu Bi Asih pamit keluar..
Aldi tak langsung menyantap makanannya, ia hanya meminum jusnya dan mengecek ponselnya.
"Astaga Liin..Liin, susah banget sih kamu tuh dihubunginnya, padahal aku tuh tiap hari khawatir banget sama kamu, chat gak dibalas, telpon gak diangkat, tanda centang biru dan online dinon aktifkan. ampuun deh kamu." Ucap Aldi menggerutu.
akhirnya dia langsung menghubungi Keisya.
"Hallo Key, lagi sibuk nggak."
"Enggak kak, ada apa?"
"Alin kenapa sih kok susah banget dihubungi, dia lagi apa sih Key?"
"Kak Alin memang gitu orangnya slow respon sama siapapun termasuk sama aku juga kak, dia dari pulang sekolah tadi dikamar gak keluar sama sekali."
"Hmm terus gimana ya enaknya, aku kesana boleh gak Key?"
"Boleh kak tapi Kak Alin itu susah ditemuinnya."
"Aku langsung kesamping rumahnya aja, kan disitu ada jendelanya coba ku panggilin aja dari situ, dia juga belum makan kan?"
"Belum kak, yaudah buruan kalau mau kesini keburu Papa dan Umi pulang nanti jadi masalah."
"Oke aku otw kesana."
Aldi segera beranjak dari tempat tidurnya dan mengambil kunci motornya, lagi - lagi Aldi membiarkan makanannya begitu saja, saat menuruni anak tangga dengan ter gesa - gesa, Bu Fara menegurnya.
"Mau kemana Al kok terburu buru?"
tetapi Aldi tidak menjawabnya dia langsung ke garasi tempat parkir motornya, saat ia tengah menyalakan motornya tiba - tiba motornya gak mau nyala.
"Astagaaa bensinnya abis lupa ngisi."
Aldi kembali masuk rumah dan menemui Mamanya.
"Ada apa Al kok balik lagi, apa ada yang ketinggalan?" tanya Bu Fara dengan lembut.
"Sebenarnya aku males ngomong sama Tante tapi yasudah lah, aku mau pinjem mobil buat keluar sebentar."
"Yaudah Mama ambilin kuncinya sebentar ya."
Bu Fara masuk kamar dan memberikan kunci mobilnya pada Aldi. setelah itu Aldi menancap gasnya menuju rumah Alin, tak lupa ia mampir ke indomaret untuk membelikan makanan dan jajanan untuk Alin dan Keisya, setelah itu Aldi kembali masuk mobil.
Sesampainya di depan gerbang, Keisya keluar dari rumah dan menyuruh Aldi masuk, Aldi memberikan sebagaian makanannya pada Keisya tanpa disadari Shela sedang mengintip di jendela, ia langsung menemui kakaknya dikamar.
"Kak ayo buruan keluar." ajak Shela sambil menarik tangan Laura.
"Ada apa sih Shel ganggu orang lagi nonton drakor aja."
"Udah ayo cepat."
"Shela dan Laura mengintip kembali dibalik jendela mereka melihat perbincangan Aldi dan Keisya. diluar.
"Mau ngapain Aldi kesini? itu mobilnya Aldi?" tanya Laura terkejut
"Iya lah Kak itu pasti mobilnya kak Aldi jelasnya mau nemuin kak Alin."
"Gilaaak, tajir banget sih tu cowok punya motor ninja sekarang mobil sport lagi, mana dia ganteng banget, ini gak bisa dibiarin, enak banget tuh si Alin." ucap Laura kesal.
"Yaudah kita kasih tau Papa aja biar nanti kenak marah."saran Shela
"Oke setuju."
Sementara Aldi berjalan menuju kamar Alin lewat samping rumahnya, Aldi mengetuk ngetuk jendela kamar Alin.
"Liin.. Alin, keluar dong ini aku Aldi."
"Aldi.. kamu nekat banget sih, mau ngapain emangnya?" ucap Alin sambil celingak celinguk melihat lokasi sekitar.
"Habis kamu sih susah banget dihubunginya, ini aku bawain kamu makanan."
"Maaf lagi gak mood ngapa - ngapain, oh ya thanks ya.."
"Sama - sama. ayo dimakan dong ntar moodnya bagus lagi."
"Ntar aja deh."
"Kok ntar - ntar aja sih, mau disuapin?"
"Emang boleh?"
"Ya boleh lah."
mereka berdua malah sama - sama terkekeh, tapi Aldi beneran menyuapi Alin dengan sepotong Sandwich, tapi Alin malah jadi tertawa.
"Konyol banget gak sih?"
"Konyol kenapa emang?" tanya Aldi heran
"Kayak orang pacaran aja pake suap - suapan."
"Gak harus kalik, kamu sih kebanyakan nonton Drakor."
"Hmm kan emang kenyataannya gitu."
"menunjukkan suatu perhatian kasih sayang gak harus jadi pacar."
"Terus apa? TTM an?"
"Enggaklah, emang gak boleh ya seorang sahabat ngasih perhatian lebih?" tanya Aldi sambil menatap Alin dengan serius.
"Ya boleh. kok jadi ngelihatin aku kayak gitu sih?" jawab Alin sambil memanyunkan bibirnya.
"Gak papa kok, kamu cantik tapi sayang."
"Kenapa?"
"Nyebelin..." jawab Aldi sambil mencubit pipinya Alin..
"Aldi... iseng banget sih kamu." Ucap Alin sambil menjewer telinga Aldi.
"Habisnya kamu sih cuek banget, slow respon, wa kayak orang ke blokir gitu semua di ilangin, apa jangan - jangan nomer aku tidak kamu simpan ya?"
"Eh enggak gitu konsepnya, ya lebih bagusan gini."
"Yaudah aku pulang dulu nanti diomelin Papamu."
"Iya hati - hati." ucap Alin sambil melambaikan tangannya dan Aldi membalasnya.
Setelah itu Aldi buru - buru menuju mobil dan segera meninggalkan rumahnya Alin.
Saat Aldi sudah pulang, Alin membuka semua bungkusan yang tadi Aldi berikan, ternyata isinya coklat dan ice cream serta minuman kesukaan Alin, Lalu Alin segera memasukkan semuanya kedalam kulkas mini miliknya yang dia letakkan didalam kamar, setelah itu dia membaringkan tubuhnya diatas kasur sambil memakan coklat.
"Aldi sweet banget deh orangnya, aku gak nyangka bisa ketemu dia lagi, baru kali ini aku nyaman banget sama seseorang, Aldii.. Aldi.." gumam Alin sambil membayangkan wajahnya Aldi.
Begitupun dengan Aldi, ia juga memikirkan Alin sambil mengemudikan mobilnya.
"Alin konyol banget sih pertanyaanmu itu bikin aku bingung jawabnya, dasar gak peka banget sih kamu jadi cewek, aku tuh sayang banget sama kamu Liin ngapain pake nanya gitu dasar cewek." gerutu Aldi.
Tak lama mobil Aldi berhenti di sebuah caffe, ternyata dia menemui teman - temannya yang sedari tadi menunggunya.
"Woy broo. lama banget sih datengnya?" tanya Riki
"Iya nih pasti nemuin si Alin lagi." timpal Arman
"Hmm lah itu sudah tau." jawab Aldi sambil menarik kursinya dan duduk.
"Hadeeh broo kapan jadiannya kok PDKT mulu sih luu?" tanya Riki
"Siapa yang PDKT? gua kagak ada niatan sama sekali buat macarin si Alin."
"Lah terus selama ini lu cuman PHP in dia doang bro? tanya Toni ikut nimbrung
"Enggaklah gua gak sejahat itu, gua masih bingung sama perasaan gua sendiri."
"Maksud loe? jangan bilang kalau loe masih mikirin Chelin mantan loe?" ucap Arman.
"Entahlah.. udah jangan bahas cewek mulu lah, kita disini niatnya nongkrong bukan ngerumpi kayak cewek - cewek." ucap Aldi sambil meminum kopinya yang baru saja datang..
lalu bagaimana kelanjutan ceritanya apakah Aldi dan Alin pacaran atau tetap sahabatan? lanjut part berikutnya ya
mampir juga di novel aku
"Bertahan Luka"