Presider Tampan Itu Suamiku!

Keesokan paginya..

Terlihat Daffa berjalan masuk kesebuah ruangan gelap ia menuju tirai ruangan yang masih terlihat di tutup

Cringgg

Saat tirai ruangan itu terbuka membuat kilauan cahaya matahari menelusuk masuk membuat orang yang sedang tertidur di dalam sana terganggu 

"Yaaakk!!tutup nggak!!"kesal sosok itu 

"Kamu gak liat ini udah jam berapa. Ayolah aku lagi malas berdebat"cicit Daffa pada seorang pemuda 

Pemuda yang tadi sedang berbaring itu mulai duduk dan ingin mengomeli Daffa. Namun saat akan mengomel ia tiba tiba terhenti saat ketika mendapati Daffa yang sedang menggunakan salompas dan sebuah termometer bertengger di mulut asisten presider itu

"Why?apa yang terjadi?"tanya pemuda itu menarik lengan Daffa untuk duduk di sampingnya

"Fuhh,aku lagi malas bangat hee. Kamu mandi sana"

"Kamu sakit Daf?"tanya pemuda itu memegang kening Daffa yang memng terasa panas

"Panas bangat Daff"cicit pemuda itu khawatir

"Ini karna problem kamu. Kalau aja aku gak sekhawatir itu mungkin aku gak bakalan setertekan ini dan akhirnya sakit"

Jelas Daffa terlihat malas ia mulai berdiri dan hendak meninggalkan pemuda tadi

"Satu lagi,Jaehyun akan berangkat ku harap kamu gak terlalu melewati batas untuk bermain main pada gadis yang akan ia tinggalkan"lanjut Daffa mulai keluar dari kamar meninggalkan seorang pemuda yang sedang tersenyum lebar

"Uhhh dia sangat menggemaskan saat sedang dalam keadaan sakit"cicit pemuda tersebut mulai berdiri dan berjalan ke arah kamar mandi.

***

"Kanza aku bisa minta satu hal gak sama kamu?"tanya Jaehyun

"Apa?"tanya Kanza ia semakin kebingungan saat mendapati Jaehyun mengotak atik barang yang ada di dalam tasnya

"Ini my father. Sekaligus mertua kamu"Ujar Jaehyun memperlihatkan sebuah foto pada Kanza hal itu malah membuat gadis itu terdiam

"Dia ada di bawah,kamu bisa gak berusaha buat dekat dan membuka diri buat Ayah?satu hal yang sangat beliau inginkan yaitu saat mendapati putra satu satunya menikah. Tentu dia juga ingin agar bisa dekat dengan menantunya."jelas Jaehyun

"Kamu udah buka diri sama aku,sekarang Ayah aku bisa?Ayah adalah salah satu orang yang harus kamu kenali Za. Dia gak jauh beda dari muka aku di usia 45thn masih terlihat begitu tampan bukan?suami mu adalah hasil dari copyannya"

"Aku bakalan berusaha"balas Kanza pelan

"Anak pintar"senyum Jaehyun mengelus kepala istrinya

"Aku akan pergi. Aku masang beberapa SSTV di dalam ruangan yang bakalan sering kamu kunjungi di rumah ini. Di sana aku bakalan mantau situasi Kanza"jelas Jaehyun

"Berarti di kamar mandi juga ada?"bisik Kanza pelan sengaja menggoda suaminya

"Ck dasar anak nakal berhenti bercanda!"

Malas Jaehyun namun percayalah kalimat itu membuat dirinya terhibur

"Pulanglah lebih awal"cicit Kanza mulai serius

"Hmm aku faham. Lihat"tunjuk Jaehyun pada sudut ruangan kamar Kanza

"Why?"

"Di sana ada satu kamera. Ingat baik baik kamu harus selalu buka baju atau ganti baju di ruang ganti jangan sampai kamu kelupaan dan akhirnya buka baju di sini. Aku udah kasi ingat loh Za' awas aja nyalahin aku kalau tiba tiba dapat foto kamu yang tel"

"Brisik!"kesal Kanza menutup mulut Jaehyun dan akhirnya gadis itu berdiri mulai keluar dari kamar dengan telinga yang memerah. Ia di ikuti oleh Jaehyun yang mengekori istrinya dari belakang.

Jaehyun hanya tertawa kecil sebab begitu gemas akan perilaku Kanza. Tadi yang menggoda duluan siapa,pas di goda balik malah blushit wkwk

Keduanya turun dari tangga dan langsung di suguhi tatapan tatapan bahagia serta bangga dari orang tua mereka.Jaehyun yang saat itu mengenggam tangan istrinya dapat dengan jelas merasakan suhu dingin telapak tangan Kanza. Jaehyun tau betul apa alasannya namun ia berusaha memberikan keberanian pada istrinya untuk menemui ayahnya lebih tepatnya mertua Kanza

"Annyeong"ujar Jaehyun tersenyum ramah pada ke empat orang tuanya

"Nee,anyyeong"balas mereka semua

"Bau baunya kayak pengantin baru hahah"

Tawa Zoya membuat semua orang tertawa

"Hahaha ya iyya lahh kalau udah punya keturunan baru gak bisa dibilang pengantin baru"balas Kayla merangkul menantu nya

"Kanza udah makan?"tanya Eun-woo pada putrinya

"Tadi udah makan sama Jae"balas Kanza pelan ia semakin dek dekan saat orang tuanya membahas tentang keturunan

"Baguslah ya sudah ayo keluar"ujar Jay-woon memimpin jalan

Mereka semua keluar dari rumah dan mendapati taman yang begitu luas namun sepi yahh semua petugas keamanan di singkirkan sebab Jaehyun tidak ingin membuat Kanza kembali merasa tertekan hari ini.

"Woahh seolah olah tidak ada siapa siapa di rumah sebesar ini"bisik Zoya

"Hmm"Kayla hanya membalas dengan senyuman

"Saat masuk tadi ada begitu banyak petugas keamanan mungkin puluhan entah itu di luar gerbang di dalam taman bahkan di depan pintu utama"lanjut Zoya 

"Menantuku benar benar sangat gercep"

"Itu adalah putraku"balas Kayla tampak menyombongkan diri dan akhirny keduanya tertawa bersama membuat Jaehyun,Kanza Jay-woon dan Eun-woo saling pandang sebab kebingungan melihat tingkah dua wanita itu

"Tampak nya kita tertawa terlalu keras" ujar Kayla berusaha bersikap elegan

"Hmm sebaiknya kita diam"cicit Zoya

Jaehyun mulai memasukkan barang barangnya kedalam mobil ia berpelukan pada semua orang tuanya dan terakhir memberikan pelukan serta kecupan kecil pada Kanza. Jaehyun mendapati Kanza hanya tersenyum kecil hal itu membuat Jaehyun lega setidaknya ia bisa pergi dengan baik tanpa harus membuat gadis itu menangis

Saat sudah masuk kedalam kursi kemudi Jaehyun membuka kaca jendela dan melambaikan tangannya pada semua orang. Dengan satu gerakan Jaehyun sudah menyalakan mobilnya ia kembali menoleh dan tiba tiba terdiam saat mendapati Kanza mulai menintikkan air matanya

                 ___***___