Perjalanan Kisah Cinta Kapten Feng Lei Shun dengan Seorang Dokter Bedah Residen Wen Bai Jie yang penuh perjuangan hidup dan mati. mereka Melakukan pertemuan pertama di Kota Djibouti Sebagai Dokter dan Tentara Penugasan dari negara China.
Kedua nya sama sama bekerja sama untuk keamanan kota Tiongkok dari Kejahatan yang mana kejahatannya sudah banyak merenggut nyawa dengan operasi Penyeludupan Senjata Ilegal Serta Kejahatan Cyber Crime dengan cara Phising memancing pengguna agar mau memberi informasi data diri kepada website palsu sehingga pelaku mengetahui posisi korban dan korban mengalami kejahatan seksual dan banyak korban tewas akibat kejahatan yang meresahkan ini.
Siapakah Dalang dari Kejahatan yang meraja lela di China?
Apa tujuan mereka melakukan ini di negara China?
Cerita ini penuh misteri dan Ketegangan serta Genre Romance yang akan ada di dalam cerita ini, Terus ikuti Cerita ini 😍
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dk_Hiday, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MY HERO (BERTEMU PELATIH MENEMBAK BAI JIE)
Lei Shun Menunggu Bai Jie sampai selesai Shift Hingga malam hari mereka kembali ke apartemen.
" Aku sangat lelah, hari ini pasien sangat ramai. " Sambil meregangkan otot tubuhnya.
" Bai Jie , ada yang mau saya bicarakan . " Dengan raut wajah yang sedikit membuat Bai Jie khawatir.
" Ada apa? ada masalah di markas? " Bai Jie menjawab dengan nada cemas.
Lei Shun Terdiam sejenak, dan menghela nafas perlahan.
" Saya akan di tugaskan ke Italia . Tapi, Saya berjanji akan kembali begitu tugas - tugas disana selesai. "Lei Shun dengan ragu-ragu pun akhirnya mengatakan.
Deg! (Hatinya terasa ngilu, mendengar Dia akan jauh dengan Lei Shun).
" Berapa lama? " Tanya Bai Jie dengan tatapan sedih.
" Saya tidak bisa menentukan waktu, karena operasi ini sangat berbahaya. " Ucapan Lei Shun membuat hati Bai Jie benar-benae bersedih.
Lei Shun menatap Lekat Wanita yang tengah menahan air mata nya.
" Saya sudah mengajukan laporan hubungan kita ke departemen militer dan ke Markas besar. Sedang di urus komandan. Kau tidak keberatan kan? Butuh waktu kurang lebih sebulan untuk mendapatkan proses persetujuan dari atasan. " Bai Jie mendengar itu langsung menangis tersedu - sedu.
" Aku ingin menangis! " Bai Jie menangis dan memeluk Lei Shun dengan erat .
" Bersabarlah, saya akan kembali dengan baik-baik saja nanti. " Ungkap Lei Shun sambil menenangkan Kekasihnya itu.
" Janji? " Bai Jie mendongak.
" Janji sayang, Saya akan berhati-hati melakukan tugas disana dan pulang tanpa kurang apapun untukmu. Setelah itu kita akan mendapat surat laporan dari Departemen untuk pembekalan pengajuan menikah. " Lei Shun menenangkan Bai Jie.
Mereka menghabiskan malam bersama. Hanya tidur bersama tidak melakukan hal yang tak seharusnya. Sebelum mereka berpisah dalam kurun waktu yang tidak di tentukan .
...****************...
KEESOKAN PAGI NYA .
" Bai Jie, Orangtua kita akan kesini sebentar lagi. Saya sudah menghubungi mereka semua untuk datang. " Ujar Lei Shun pada Bai Jie yang erlihat sedikit terkejut.
" Kenapa tidak bilang dari kemarin, tau gini kan aku belanja dulu. " Balas Bai Jie dengan Kesal.
" Saya sudah pesankan makanan tenang saja, hari ini kita akan habiskan waktu bersama mereka. Dan besok hari cuti terakhir saya akan habiskan dengan mu seorang. " Ucap nya sambil mencubit lembut pipi Bai Jie.
" Siap komandan! " Seru nya.
Lei Shun dan Bai Jie menerima orderan makanan mereka dalam jumlah besar, dan mereka bekerja sama untuk menata nya di meja makan, sembari menunggu orang tua mereka datang kesini.
Tak selang lama, Orangtua mereka datang bersamaan dan mereka saling memeluk satu sama lain.
" Bai Jie bagaimana Rumah sakit sekarang aman terkendali kan? " Tanya Feng Guo Zhi ayah dari Lei Shun.
" Aman paman, sesudah renovasi semuanya aman, " Balas Bai Jie.
Lei Shun mengungkapkan kenapa dirinya mengundang mereka semua , untuk berpamitan karena dirinya akan di tugaskan ke Italia untuk mengungkap kasus penyelundupan senjata. Tapi, tidak tau sampai kapan. Dia mendapatkan perintah pulang ke China harus sudah tuntas. Dia diberikan cuti 3 hari untuk berpamitan dengan orangtua dan Kekasih nya. Serta dia sudah mengatakan mengajukan laporan hubungan ke departemen, butuh waktu sekitar sebulan kemungkinan besar setelah di kembali dari tugas di Italia laporan itu sudah bisa dia Terima.
" Ya, Tuhan! apa tidak bisa yang dekat saja nak. " Tungkas Ibu Chan Xin dengan cemas.
" Perintah atasan adalah tugas bu, kami sudah di bagi 2 operasi. Di Italia dan di Hong Kong. Long Wei memimpin tim ke Hong Kong begitu dengan saya memimpin di operasi Italia. " Ungkap Lei Shun membuat keluarga nya mengerti.
" Nak, Pergilah dan abdikan dirimu kepada negara dan pulanglah dengan selamat . " Ucap Pak Wen ayah dari Bai Jie.
" Bai Jie, kamu siap di tinggal seperti ini nanti nya kan? " Tanya Bu Chen Khawatir jika Calon menantunya itu belum terbiasa.
"Bibi, aku juga seorang tentara aku akan siap ketika di tugaskan dan siap untuk di tinggalkan itu sudah sehari resiko kami. " Jawaban Bai Jie membuat semua orang yang ada disitu tersenyum bangga.
" Nanti Ibu akan sering kesini buat temani kamu, Ayahmu lagipun sibuk dan jarang pulang. " Ungkap An Bai menghibur putri nya.
" Bibi juga akan sering kesini bergantian dengan ibumu. " Chan Xin pun ikut menghibur calon menantu nya itu.
^^^Mereka kemudian makan bersama, lalu karena para orangtua sibuk dengan pekerjaan mereka. Tidak jadi menghabiskan waktu bersama, tapi makan bersama tadi sudah lebih dari cukup untuk berpamitan kepada mereka.^^^
" Bai Jie, mau kemana saya akan menurutimu dia hari ini. " Ungkap Lei Shun dengan senyum tampan nya.
" Ke mana ya, aku juga bingung. " Bai Jie berpikir.
" Main ke Markas? Mau? " Lei Shun menawarkan.
" Ah, sudah lama aku ingin memegang pistol, jangan sampai ilmu ku berkurang karena jarang latihan. " Sahut Bai Jie dengan bersemangat.
" Kau bisa menembak? " Tanya Lei Shun tidak yakin.
" Aku lulus kelas menembak, ada dulu pelatih ku dia sangat baik, tapi tidak tahu sekarang di tugaskan dimana. Dia seumuran dengan mu kalo dilihat dari tampang nya. " Ungkap Bai Jie menceritakan pelatih menembak nya dulu.
" Kau sedang menyanjung pria lain em, " Lei Shun mendengus kesal.
" Bukan begitu, sudahlah hari ini aku ingin kau yang jadi pelatih ku untuk seumur hidup, bersedia kan? " Lei Shun mendengar itu, senyumnya langsung mengembanng. Bai Jie tau cara menghibur dirinya ketika cemburu.
Mereka berangkat menuju ke Markas .
Mereka segera ijin untuk ke ruang latihan menembak. Ada suara pistol mungkin sedang untuk berlatih seseorang pikir Lei Shun.
" Sudah berapa lama latihan mu! " Pekik Lei Shun yang baru saja datang dengan Bai Jie.
Pria Itu menoleh ke arah pemilik suara di belakang .
" Komandan! " Menunduk Hormat.
Bai Jie terkejut melihat wajah yang familiar di depannya, begitupun pria di depan nya .
" Guru Lin Quan? "Gumam Bai Jie.
" Kalian saling kenal? " Tanya Lei Shun menyeringai keduanya.
" Dia yang jadi pelatih menembak ku dulu Lei Shun, " Jelas Bai Jie.
" Bai Jie, lama tidak bertemu. Saya baru di pindahkan ke sini belum lama. " Lin Quan menyapa Bai Jie.
Tatapan mata elang Lei Shun tidak bisa beralih dari kedua nya yang tengah bertegur sapa.
" Kau akan ber operasi bersama Long Wei, simpan tenaga mu, Istirahat lah. " Ucap Lei Shun yang sebenarnya hati nya sedang dongkol. Karena Bai Jie dan Lin Quan .
" Siap komandan! " Lin Quan mengambil barang-barangnya dan segera beranjak pergi.
" Pergi dulu ya Bai Jie, " Dengan senyum ramah Lin Quan berpamitan.
Hal itu membuat Lei Shun semakin terbakar cemburu.
" Mau Latihan dengan saya atau dengan nya ? " Tanya Lei Shun dengan nada ketus.
Bai Jie mengerti bahwa Lei Shun tengah cemburu karena dia tadi memang mengobrol dengan Lin Quan .
" Kalo tidak mau melatihku ya tidak apa apa, " Balas Bai Jie
" Aku bertanya, tapi kau malah begini. Ya, Sudah latihan saja dengan Guru mu Itu! " Lei Shun benar-benar kesal.
Lei Shun mengambil kembali barang-barangnya dan beranjak pergi. Tetapi, Bai Jie menahan nya.
" Maaf Lei Shun, Aku tau kau cemburu. Sudah jangan marah lagi, Ayo kita latihan. " Ungkap Bai Jie untuk memenangkan Lei Shun.
" Sudah tau cemburu, malah makin akrab di depan saya! " Sahut Lei Shun dengan Bibir nya yang masih cemberut karena hatinya dongkol.
Bai Jie Mengecup sekilas bibir Lei Shun untuk memenangkan nya. Tapi, Lei Shun malah menarik dan menahan ciuman nya dalam waktu yang lama.
" Manis sekali, Ayo kita latihan. " Ciuman cinta memang menenangkan hati yang sedang terbakar cemburu.
" Jika cemburu tanda nya kau memang mencintaiku, " Ungkap Bai Jie.
Mereka pun mulai mempersiapkan semuanya dan mulai berlatih menembak.
BERSAMBUNG
JANGAN LUPA VOTE DAN LIKE KOMEN