Lin Yu Wan seorang Perwira muda Putri dari Dua jendral terhebat di Ketentaraan di Negara Cina. Harus mati terpaksa di tangan saudara sepupu yang juga saudara angkat yang ingin menguasai harta peninggalan kedua orang tua Lin Yu Wan . Juga penghianatan sang kekasih yang ternyata juga kekasih dari Sang sepupu . Dia nekat terjun kedalam jurang yang dalam demi mempertahankan benda peninggalan kedua orang tuanya yang tidak di ketahui oleh orang lain maupun sang sepupu itu sendiri . Namun keajaiban datang. Dia bukannya masuk ke alam kematian, tapi Roh nya masuk kedalam Novel yang pernah dia baca beberapa hari yang lalu tanpa dia sengaja . Roh Lin Yu Wan masuk Kedalam tubuh Wanita muda yang bersifat Arogan, Sombong dan bodoh. yang merupakan pemeran Antagonis di dalam Novel itu .Wanita yang di benci oleh Keluarga , Teman dan kerabat yang mengenal gadis itu. Yaitu gadis yang bernama Li Yu Wan. Nama yang hampir sama dengan namanya. Bagaimana kisah Lin Yu Wan selanjutnya, kita baca sama-sama yuk
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Respati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KEMARAHAN PUTRA MAHKOTA
Setelah Mengumumkan Siapa Yu Wan Sebenarnya, barulah Kaisar membicarakan masalah Kerajaan. Dalam pembicaraan itu, Kaisar membahas soal bencana banjir dan kelaparan yang melanda sebuah desa dalam wilayah Kerajaan Sangguan Barat. Dan itu sangat meresahkan Kaisar . Sebab sampai sekarang mereka belum bisa mencari Solusi Untung penanggulangan bencana tersebut. Tentu saja otak cerdas Yu Wan segera bereaksi. Apalagi mantan seorang Perwira muda yang jenius, meronta untuk menolong penduduk yang menderita.
"Maaf Yang Mulia...apakah hamba boleh mengusulkan pendapat hamba..." ucap Yu Wan.
"Kau mempunyai ide tabib Yu Wan...?" tanya Kaisar dengan wajah tanya .
" Benar Yang Mulia...tapi ini hanya sekedar usulan saja..." ucap Yu Wan.
"Boleh saja..coba kau katakan saja..." ucap sang Kaisar .
Akhirnya Yu Wan memberi saran untuk penyelesaian masalah bencana Banjir . Yu Wan menyarankan ntuk menanggulangi masalah banjir terlebih dahulu dengan Cara memperbaiki irigasi pada Daerah tersebut, Sambil mengirimkan bantuan Pada masyarakat. Banyak usulan yang di utarakan Yu Wan yang membuat semua orang yang ada di ruangan itu tercengang tak percaya. Karena usukan Yu Wan sangatlah bagus. Bagaimana bisa gadis yang dulu di katakan Sombong dan bodoh itu memiliki Ide sebaik itu .
"Untuk masalah pengiriman Dokter atau tabib ketempat itu, Hamba mengajukan diri sebagai relawan , Yang Mulia..." ucap Yu Wan dengan tegas. Tentu saja Kaisar sangat menyetujui usulan dari Yu Wan . Dan akhirnya dia ingin mencari penanggung jawab dalan tugas itu . Para Pangeran terlihat antusias Mendengar ucapan sang Kaisar . Metela ingin mengajukan Diri untuk menjadi penanggung jawab dalam tugas tersebut . Apalagi Ada si Cerdas Yu Wa di dalam tugas itu. Namun sebelum Para Pangeran angkat tangan, Terdengar suara bariton berkata.
"Ayah...biarkan aku yang pergi ke tempat bencana Alam. Sebagai Putra Mahkota, aku harus meliht keadaan rakyatku yang Menderita... " ucap Putra Mahkota dangan tegas. Walaupun sebenarnya ada maksud lain di dalamnya. Siapa yang akan menyia- nyiakan kesempatan pergi bersama gadis pujaan hatinya . Mendengar ucapan Putra Mahkota terlihat Kaisar gembira.
"Bagus Nak... Ini juga melatih dirimu lebih peduli dan bertanggung jawab pada Rakyat Kerajaan ini. Jadi Tugas ini akan aku serahkan pada Putra Mahkota. Dan Tabib Yu Wan akan aku kirim kesana sebagai sukarelawan . Dan beberapa tabib dan Dokter akan bersama kalian. Baiklah Kita akan membahas Lagi masalah ini lebih detail lagi nanti...Sekarang kita akan membahas masalah yang lain..." ucap Kaisar Hong Lu Dai dengan wajah Bahagia . Mungkin Dia Bahagia karena masalah bencana sudah ada solusinya. melihat kalau Putra Mahkota yang akan di kirim, Para Pangeran terlihat Kesal . Bagaimana bisa si dingin itu memilih pergi bertugas. Bukankah ada tabib Wanita yang akan di kirim juga.
Setelah selesai menentukan masalah bencana, Kausar membahas masalah lain, Yu Wan yang Sudah tak tertarik lagi. Dia Diam menunggu acara berakhir . Namun Yu Wan Merasa kalau Ada yang memperhatikan Dia. dan saat Dia mendongakkan kepala nya kearah Kaisar, Barulah Dia tahu kalau Putra Mahkota dan Para Pangeran menatap kearah nya. Yu Wan bisa melihat kalau tatapan Putra Mahkota tidak sedingin seperti saat pertemuan pertama mereka . Saat Dia menyembuhkan Pangeran Ke empat beberapa hari yang lalu . . Dan saat Tatapannya beralih pada para Pangeran, Yu Wan Merasa tak enak. tatapan kagum mereka membuat Yu Wan ngeri . Apalagi tatapan Pangeran Ke Empat . Cepat- cepat Yu Wan menatap kembali ke arah Kaisar yang sedang Berbicara .
Setelah Selesai pertemuan , Tabib Su Heng Membawa Yu Wan untuk melihat Rumah sakit Istana. ternyata letak rumah sakit istana masih berada di kawasan Istana juga . Hanya saja terletak di paling Pojok barat dari istana itu sendiri. Ada jalan sendiri dari luar untuk menuju Rumah sakit tersebut. Namun sepertinya rumah sakit ini hanya untuk keluarga Kerajaan. bagi orang luar sepertinya hanya orang - orang tertentu saja yang bisa masuk kedalam Rumah sakit ini.
Yu Wan dan Tabib Su Heng serta dua pengawal Yu Wan berjalan kearah rumah sakit. mereka melangkah sambil membicarakan masalah yang tadi di bahas di Ruang pertemuan . Tabib Su Heng menjawab dan menjelaskan beberapa pertanyaan yang di tanyakan oleh Yu Wan . Namun sebelum langkah mereka menjauh dari ruang pertemuan, sebuah suara memanggil nama Yu Wan.
"Tabib Yu Wan..." suara itu membuat langkah Yu Wan dan Tabib Su Heng berhenti. mereka menengok pada orang yang memanggil Yu Wan. Ternyata Pangeran ke empat lah yang telah memanggil Yu Wan.
"Anda memanggil hamba Yang Mulia...?" tanya Yu Wan dengan nada sopan . Namun Pangeran ke empat melihat kalau tatapan Yu Wan sekarang dingin dan tegas. tidak Ada lagi tatapan terpesona dan memuja seperti dulu.
"Benar...Ada sesuatu yang ingin aku tanyakan Padamu. apakah Kau bisa ikut denganku...?" ucapnya dengan nada lembut.
"Maaf yang Mulia hamba harus ikut dengan tabib Su Heng. Sebab banyak yang harus Saya ketahui soal Runah sakit..." ucap Yu Wan dengan nada masih sopan.
"Tapi ini masalah kesehatanku , Yu Wan.." ucap Pangeran ke empat masih dengan nada lembut.
."Kalau begitu anda bisa menanyakan sekarang pada hamba..bukankah kebetulan Ada guru besar Su Heng di sini..." ucap Yu Wan lagi.
"Apakah Kau tidak bisa ikut bersamaku sebentar saja.. ?" tanya Pangeran Ke empat dengan nada Sedikit kesal . Melihat itu tabib Su berkata.
"Nak.. pergilah bersama Pangeran Bai Si, aku akan menunggumu di Rumah sakit. Rumah sakit Ada do sebelah barat. Kau berjalan lah lurus. setelah Ada jalan bercabang, belok lah ke Kiri. Kau akan melihat Rumah sakit itu..." ucap Tabib Su menjelaskan.
"Baiklah Paman... aku hanya sebentar saja Kok. aku akan segera menyusulmu..." ucap Yu Wan dengan Sikap sopan pada tabib Su Walaupun Tabib Su Menganggap Dia guru.
"Kalau Begitu aku pergi dulu..." ucap Tabib Su.
"Silahkan Paman..." kembali Tabib Su meneruskan langkah nya.
"Sekarang ikut aku.." ucap Pangeran Bai Si dengan nada lembut. Dia ingin menggandeng tangan Yu Wan . Namun dengan halus Yu Wan menghindar .
"Maaf Yang Mulia... bisa kah anda bertanya di sini saja..." kata Yu Wan dengan nada dingin .
"Kenapa Kau tidak ingin bersamaku . apakah Kau takut denganku..?" kata Pangeran Bai Si dengan nada kesal.
"Maaf.. Saya rasa tidak baik jika hamba ikut dengan anda. hari ini merupakan hari pertama hamba bekerja di Rumah sakit istana. jadi hamba tidak ingin Ada gosip atau masalah yang akan menimpa hamba Karena ikut anda ..jadi tolong katakan ada masalah apa yang mengganggu kesehatan anda , Yang Mulia ..."ucap Yu Wan dingin .
"Kenapa Kau seperti ini Yu Wan...bukankah Kau menolongku untuk menarik perhatianku..?" ucap Pangeran Bai Si dengan percaya diri. Mendengar kata- Kata Pangeran Bai Si, terlihat senyuman tipis di wajah Yu Wan.
"Maaf.. jika itu asumsi anda, atau fikirannya yang Ada do otak anda , maka anda sangat salah. Saya menolong anda Karena Baginda Kaisar meminta Pada Saya untuk menolong anda. Jika tidak, Mungkin Saya akan membiarkan Ada tertidur selama nya.. " ucap Yu Wan semakin dingin . Mendengar ucapan Yu Wan dan melihat Sikap nya, membuat Pangeran Bai Si kaget . Dia kaget saat Dia sekarang tidak lagi melihat tatapan kagum dan memuja dari mata Yu Wan terhadap Dia .
"Kenapa Kau sekarang seperti ini Yu Wan... apakah ini permainan mu agar aku suka Padamu, Kalau benar seperti itu, Kau menang sekarang ... aku sekarang memang mulai menyukaimu..." ucap Pangeran Bai Si dengan percaya Diri. terlihat senyuman sinis di bibir Yu Wan saat kembali mendengar ucapan percaya diri Pangeran Bai Si .
"Tapi sayang sekali Yang Mulia ... Hamba sudah tidak menyukai anda lagi...bukankah anda menginginkan itu. Bukankah Setiap Kali anda bertemu dengan hamba , Anda akan selalu menegaskan kalau anda sangat membenci hamba . Hamba adalah wanita yang tidak tahu malu...Dan anda selalu menekankan pada hamba tahu diri dan hamba harus Menjauh sejauh - jauhnya dari anda saat kita bertemu . sekarang Hamba sudah melakukannya . Jadi tolong biarkan hamba menjauh dari anda. Saat hamba menolong anda, Andai bukan Kaisar yang meminta, Dan tabib Yong Li yang membawa hamba ke in ta na anda , Mungkin hamba tidak akan pernah menyembuhkan anda..." ucap Yu Wan menjelaskan dengan nada dingin menyakitkan bagi Pangeran Bai Si.
Semua ucapan Yu Wan seperti sebuah palu yang menghantam hati Pangeran Bai Si. Sebab memang benar Itulah kalimat yang selalu Dia ucapkan pada Yu Wan. dan banyak lagi kata- kata Kasar dan hinaan yang selalu dia katakan untuk menyakiti Yu Wan. Pangeran Bai Si terdiam. Dan itu menimbulkan senyuman sinis di bibir Yu Wan.
"Ya sudah, Karena Saya lihat Pageran tidak sakit, Dan tidak membutuhkan perawatan, maka Saya akan pergi. Selamat siang Pangeran Bai Si.." ucap Yu Wan sambil berjalan cepat menuju arah Rumah sakit Istana. Melihat Yu Wan pergi , Pangeran Bai Si tersadar.
"Tunggu Yu Wan... !" seru Pangeran Bai Si sambil mengejar Yu Wan.
"Maaf kan aku...aku memang salah.." ucapnya sambil mensejajarkan langkah nya dengan Yu Wan.
"Anda tidak bersalah pada Saya, untuk apa anda meminta maaf..." ucap Yu Wan.
"Karena aku bukan Yu Wan yang Kau sakit. walaupun terakhir Kali Kau juga sempat berkata Kasar padaku..." lanjut Yu Wan dalam hati.
Mendengar ucapan Yu Wan, Pangeran Bai Si merasakan sakit di dalam hatinya. Sebab dulu dia benar- benar bersikap dan berucap Kasar para Yu Wan . hanya Karena melihat Sikap Yu Wan yang jahat pada Can Yu dan Juga ucapan Can Yu yang Membuat Dia marah dan benci para Yu Wan.
"Apakah Kau tidak ingin memaafkan aku..?" tanya Pangeran Bai Si sambil tetap mengikuti Yu Wan.
"Anda pasti sudah tahu jawabannya kan...?" ucap Yu Wan datar .
" Apakah Kau...." ucapan Pangeran Bai Si berhenti saat mendengar sapaan lembut Dari seorang wanita.
"Pangeran Bai Si..." ucapan itu membuat langkah Pangeran Bai si berhenti. sedangkan Yu Wan tetap melangkah pergi bersama kedua pengawal nya.
Terlihat gadis cantik dengan pakaian Indah dan mewah melangkah ke arahnya. Nona Ling Wa , Putri tertua dari Mentri Ritus berjalan ke arahnya dengan anggun. Melihat gadis itu, kekesalannya pada Yu Wan sedikit berkurang . Dia ingin memanfaat kan gadis ini untuk membuat Yu Wan Cemburu .
"Nona Ling Wa..apa kabar..?" ucapnya berusaha bersikap ramah.
"Baik yang Mulia..." jawab gadis itu lembut. Nona Ling Wa lebih tua dua tahun dari Yu Wan. Gadis ini sebenarnya akan di jodohkan dengan Putra salah satu Bangsawan di kota ini. Tapi Dia tidak mau.
"Kau mau kenana...?" Tanya Pangeran Bai Si.
"Ketempat Putri Kim Cia , yang Mulia..." ucap gadis itu. Memang setahu Pangeran Bai Si, gadis ini menyukai Putra Mahkota. Mungkin inilah yang membuat gadis ini menolak perjodohannya .
"Oo..mau ketempat Cia'er.. kalau begitu silahkan Nona..." ucap Pangeran Bai Si.
"Maaf Pangeran apakah gadis itu , Nona Yu Wan..?" tanya Nona Ling Wa .
" Iya...dia Yu Wan Putri Dari Perdana Mentri Li Rong..." cepat- cepat Pangeran Bai Si membalikkan badannya, Dia ingin memamerkan kedekatannya dengam Nona Ling Wa Pada Yu Wan . Namun saat Dia berbalik badan, ternyata Yu Wan tidak Ada di belajangnya. gadis itu terlihat sudah jauh dari tempat mereka . Melihat itu Pangeran Bai Si mengepalkan tangannya Karena kesal. Sia- sia dia bersikap baik pada Nona Ling Wa. Dia lalu menghadap kembali pada Nona Ling Cai.
"Oo ternyata memang Dia...tapi terlihat dia beda dengan yang dulu dan hamba dengar anda sangat membenci wanita itu...tapi pantas saja anda benci dan jijik pada Dia Sebab yang Saya dengar wanita itu sangat sombong, arogan dan bodoh..." ucap Putri tetua Mentri Ritus itu dengan tatapan sinis.
"Terkadang Berita tak sesuai dengan Kenyataannya Nona Ling Cai...Terkadang apa Yang kita dengar , tidak sama dengan Kenyataan. Seperti apa yang Kau katakan tadi. anda belum tahu Siapa Yu Wan ... Maaf aku masih Ada Kerajaan , Selamat siang..." ucap Pangeran Bai Si yang langsung pergi tanpa menunggu jawaban Nona Ling Wa . Tentu saja Sikap Pangeran Bai Si membuat Nona Ling Wa kaget. Kenapa Sikap Pangeran Bai Si seperti itu, Biasanya dia terlihat ramah dan baik padanya. tapi kenapa tadi terlihat kesal dan marah.
"Aneh..." ucap Nona Ling Wa lalu meneruskan langkah nya menuju Tempat Putri Kim Cia . Putri Kim CIA Adalah Putri Kaisar Hong Lu Dai dari Selir Yun. Putri Kim Cia merupakan adik dari Pangeran Kedua Hong An Yun .
Terlihat Wanita cantik itu berjalan menuju Istana tempat tinggal Putri Kim Cai. Ketika sampai di sana dia langsung masuk ke dalam kediaman Putri Kim Cai. Para penjaga membiarkan saja Nona Ling Wa masuk Karena Wanita itu sudah terbiasa datang kesana. Apalagi Putri Kim Wa juga berkata kalau Nona Ling Wa boleh masuk kapan saja.
##@@##
Sedang kan di tempat lain, terlihat Putra Mahkota sudah berada di depan meja kerjanya di temani Hans yang juga sibuk di meja lain . Tak lama Luo sang pengawal datang menghadap .
"Di mana Dia sekarang...?" tanya Putra Mahkota.
"Nona Yu Wan berada di Rumah sakit bersama Tabib Su Heng. tapi Dia tadi sempat mendapat gangguan dari Pangeran Bai Si ,Yang Mulia..." ucap Luo dengan nada kesal. Ucapan Luo membuat Putra Mahkota menghentikan kuas di tangannya yang sedang menulis.
"Apa yang di lakukan Pria Bodoh itu..?" tanya Putra Mahkota dengan suara dingin .
"Dia mencoba Merayu Nona Yu Wan..." ucap Luo. Mereka merasakan tekanan dingin di sekitar mereka
"Lalu..." kata Putra Mahkota sambil menatap Luo datar . .
"Nona Yu Wan tidak memperdulikan Dia. Tapi seperti nya Pangeran Bai Si terlalu percaya diri. mungkin Karena dulu Nona Yu Wan mengejar Dia, karena tergila- gila para Pangeran Bai Si..." ucap Luo Kesal. Mendengar Yu Wan tak perduli, hawa dingin di sekitar mereka berkurang .
" Biarkan Saja Asal Dia tidak bertingkah macam- macam ..." ucap Putra Mahkota.
" Lalu bagaimana dengan wanita itu...?" kata Putra Mahkota kembali .
"Dia mendapatkan hukum dari Ayahnya di aula leluhur ..." ucap Luo lagi.
" Bagus lah walaupun hukuman itu ringan. tapi jika Dia tidak berhenti dan masih ingin menyakiti Yu Wan, aku yang akan turun Tangan sendiri untuk menghukum dia.." ucap Putra Mahkota dengan nada kesal .
" Maaf Yang Mulia... hamba mendengar dari pelayan setia nya, Dia melakukan semua ini Karena Dia takut kalau Tabib Yu Wan akan Menjadi Tabib Khusus anda ..Sebab dia Belajar menjadi seorang tabib atau Dokter dengan tujuan ingin menjadi dokter khusus anda. Seperti nya Dia menyukai anda. Dan Dia tahu kalau Anda sering meminta obat penyembuh pada Tabib Su Heng..." ucap Hans yang sejak tadi mendengar kan Percakapan mereka berdua.
" Apa...Kok Dia bisa tahu..?apakah Tabib Su Heng mengata kan pada Putrinya ..." ucap pengawal Luo dengan wajah marah.
" Lebih baik Kita tanyakan saja Pada tabib Su , Yang mulia..." ucap Hans lagi.
"Panggil Dia kemari..." ucap Putra Mahkota.
"Baik Tang Mulia..." ucap Hans. tak lama Pria tampan itu keluar dari ruangan sang Junjungan . Tak berapa lama dia datang bersama tabib Su Heng. Terlihat wajah cemas di wajah Pria itu.
"Yang Mulia...apakah anda sakit...!" sarunya sambil masuk kedalam Ruang kerja sang Pangeran.
"Tidak ...duduklah..." ucap Putra Mahkota dingin . Melihat Sikap sang Putra Mahkota, terlihat wajahnya heran.
"Apakah anda benar- benar tidak sakit , Yang Mulia...?* tanya tabib Su Heng sambil menatap Putra Mahkota dengan tatapan heran.
"Aku tidak sedang sakit, aku memanggilmu hanya ingin bertanya Padamu.." ucap Putra Mahkota dingin.
"Tanya apa yang Mulia...silahkan anda tanya kan..." ucap Tabib Su Heng.
"Apakah Kau memberi tahu keluargamu kalau aku sakit...?" tanya Putra Mahkota dengan suara semakin dingin. .
"Tidak... Mana berani hamba Berbicara pada orang lain , walaupun itu keluarga hamba..." ucap Tabib Su Heng dengan Nada tegas.
"Lalu dari mana anakmu tahu kalau akau membutuhkan seorang tabib ..." ucap Putra Mahkota semakin dingin.
"Anak...? maksud Anda...?" tanya Tabib Su Heng tak mengerti .
"Kau tahu mengapa Putrimu ingin membunuh tabib Yu Wan ..?" Tanya Putra Mahkota sambil menatap Pria paruh baya itu dengan tatapan dingin nya.
"Tidak yang Mulia..." jawab tabib Su Heng. Namun hatinya kini mulai berdebar cemas . Putra Mahkota meminta Hans memberi tahu Tabib Su Heng . Hans Pun lalu mengatakan seperti apa yang dia katakan Pada Putra Mahkota tentang Putrinya . Tentu saja kekagetan terlihat di wajah Tabib Su Heng .
"Tidak , itu tidak mungkin yang Mulia.. Putra hamba saja tidak tahu, lalu dari Mana gadis itu tahu kalau hamba memberi obat pada anda.. " ucapnya ketakutan.
" Aku tidak mau tahu dari mana dia tahu itu.... urus Putrimu itu , atau aku yang akan membungkam Dia..." ucap Putra Mahkota dengan nada marah .
" Ba..baik Yang Mulia...maaf kan hamba dan Putri hamba.." ucap Tabib Su Heng dengan Rasa perasaan ketakutan.
"Baik...Karena pengabdianmu pada istana sedah lama , Maka Kali ini Kau dan Putrimu akan ku maafkan, dan aku harap Putrimu tidak mengulangi lagi..." ucap Putra Mahkota dengan nada semakin dingin.
"Trimakasih yang Mulia.."ucap tabib Su Heng. lalu dia segera pergi dari Istana Timur tempat Putra Mahkota tinggal. Langsung pulang ke rumah nya .
🍓🍓🍓
Sedang kan Yu Wan sendiri, Kini sedang berada di ruang perawatan seoran gadis manis . Terlihat gadis itu sedang di rawat di sana. Yu Wan sempat mendengar kalau Putri ini katanya Sudah berada di sini hampir tiga bulan. Namun penyakit yang dia derita tidak kunjung sembuh. malah semakin parah. Dan Dia bisa di rawat di sini Karena Dia merupakan Putri dari seorang Pangeran .
Dia Putri dari Raja Hong Juju. Adik dari Kaisar Hong Lu Dai. Hanya saja mereka sudah tinggal di luar istana. Mereka memiliki istana sendiri dan kekuasaan kecil di Daerah tempat tinggal mereka. Raja Hong Juju memiliki dua Putra dan satu Putri. yaitu Hong Wei Bo , Hong Si Rau dan Putri Hong Ling Ling . Yu Wan menatap gadis itu dengan tatapan serius.
"Apakah Dia Putri Raja Juju..?" tanya Yu Wan pada tabib atau Dokter muda yang di tugas kan mengantar Yu Wan keliling tempat itu.
" Bebar Nona...Dia Putri dari Raja Hong Juju... sudah hampir tiga bulan ini dia berada di sini. tapi kami tidak bisa menyembuhkan Dia. Sudah banyak Dokter yang berusaha menyembuhkan Dia. tapi kami gagal..." ucap Dokter muda itu.
Dan Yu Wan sudah tahu penyakit apa yang di Derita gadis itu. Gadis Putri dari Raja Juju tersebut mengalami gagal ginjal. dan itu sudah cukup parah . Jika tidak Ada Donor ginjal, maka di pastikan Dia akan....
"Lalu di mana keluarganya...?" tanya Yu Wan.
"Keluarganya baru Saja keluar . mungkin sebentar lagi Salah satu dari mereka akan datang . Biasanya Mereka tak pernah meninggalkan gadis itu walaupun barang sekejap. entak kenapa hari ini aku melihat dia sendiri.." ucap sang Dokter.
"Siapa Namanya...?" tanya Yu Wan lagi .
"Nona Ling Ling.. " ucap sang Dokter Muda.
" Boleh aku memeriksa Dia..?" Tanya Yu Wan.
"Silahkan Nona ...." jawab Pria muda tersebut.
Perlahan Yu Wan berjalan kearah Gadis muda tersebut. dan saat Dia Mendekat, terlihat sekali wajah cantik itu. Hanya sayang wajahnya pucat dan tubuhnya kurus, meliat itu , YuWan merasa kasihan Pada gadis itu.
"Bagaimana bisa aku mencari Donor ginjal di jaman ini..lagian bagaimana aku akan Melakukan operasi pada jaman kuno ini, aku bisa di katakan orang aneh atau Monster. Malah bisa di katakan penyihir. tapi jika ini terus berlanjut, ginjal yang satunya akan terkena juga. Sekarang pun sudah terpengaruh ..." ucap Yu Wan dalam hati.
" Tuan...apakah tuan tidak tahu kalau di dalam Laboratorium orang tua anda, Mereka memiliki Ginjal buatan..." ucap Ciko Dari salam ruang Dimensi.
"Benarkah...? Kau tidak bohong..? lalu kau tahu dari mana...?" Tanya Yu Wan.
"Anda bisa melihat nya sendiri. di sini Ada juga jantung buatan dan Hati buatan..hamba tahu Karena hamba melihat saat mereka menyimpannya " ucap Ciko. Mendengar itu, terlihat bibir Yu Wan tersenyum tipis. Dia menatap gadis Cantik di depannya.
"Gadis yang cantik..." ucap Yu Wan.
Yu Wan lalu memeriksa denyut nadi gadis itu. Merasakan tangannya di pegang seseorang , gadis itu terbangun. Dia menatap Yu Wan dengan tatapan heran. namun tak Lana terlihat kekaguman di wajah nya.
"Kakak cantik... apakah Kau bidadari yang ingin menjemputku..." ucap gadis berumur antara 12 atau 13 tahun itu . Jika umur yang sesungguhnya, Yu Wan sudah berumur di atas 20 tahun. tapi umur tubuh ini Adalah 15 tahun. Namun jiwa Dewasa nya yang lebih mempengaruhi
"Tidak sayang... mana Ada bidadari berpakaian seperti ku.." jawab Yu Wan sambil tersenyum .
"Benarkah...lalu Kau Siapa..?" ucapnya dengan wajah gembira.
" Aku seorang Dokter. dan aku ingin melihat keadaanmu.." ucap Yu Wan lembut .
"Oo.. seorang Dokter...Kak..Apa kah aku bisa sembuh...? tidak ya...aku sudah beberapa bulan di sini. tapi penyakitku Malah lebih parah... apakah aku akan mati..?" ucap gadis itu dengan wajah sedih.
"Tentu saja Kau akan sembuh. aku pastikan Kau sembuh gadis Cantik..." ucap Yu Wan menghibur gadis itu. tapi Dia yakin kalau bisa menyembuhkan gadis ini.
"Apa benar Kak... aku benar- benar akan sembuh...!* serunya gembira.
"Aku pastikan itu sayang..." ucap Yu Wan.
"Trimakasih Kak.. Semoga ucapan Kakak benar adanya.." kata gadis itu lagi . Yu Wan hanya mengusap kepala gadis kecil itu.
"Dokter... Siapa yang bertanggung jawab menangani gadis ini...?* ucap Yu Wan pada Pria Muda di sebelahnya.
" Pertama tabib atau Dokter Yan Gu. tapi sekarang sudah di serahkan pada Tabib Su Heng. Karena sudah Beberapa tabib atau Dokter berusaha mengobati gadis itu, Namun kami gagal kami tidak mampu menyembuhkan Dia ..." ucap Sang Dokter.
" Begitu Ya..." Lalu Yu Wan menatap gadis itu.
" Sayang.. Kau mau sembuh...?" tanya Yu Wan.
" Benar Kak...aku Ingin cepat sembuh dan Kembali bisa bermain ..." ucap gadis itu.
" kalau begitu Kau harus Istirahat yang banyak hari ini. Besok kakak akan kemari lagi..." ucap Yu Wan.
"Benar Kak...? baiklah aku akan banyak Istirahat. dan aku akan menunggu kedatangan Kakak besok ..." ucapnya dengan gembira.
" Ya sudah Kalau Begitu Kakak pergi Dulu. selamat siang sayang..." ucap Yu Wan dengan lembut . membuat gadis itu bahagia.
"Siang Kak..." jawab si gadis Ling Ling. Yu Wan segera keluar dari ruang kamar rawat gadis itu. dan dia berencana menemui Tabib Su Heng.
Udahan dulu ya...aku lanjut episode selanjutnya .
Bersambung .
kalau sudah ada perkelahian antar sekte atau perguruan aku suka itu
terus semangat thorr,,,,,💪💪👍👍😘😘
tp bagus kok ceritanya
semangat terus ya buat ceritanya Thor 💪😊👍
jadi pusing bacanya thor
lanjut Thor
and typo nya pun sangat banyak🙈🙈🙈