NovelToon NovelToon
Diamond Beyond Limits

Diamond Beyond Limits

Status: sedang berlangsung
Genre:Murid Genius / Pemain Terhebat / Persahabatan
Popularitas:810
Nilai: 5
Nama Author: Xyro8978

Konsep Cerita:

Riku, seorang pemain bisbol berbakat, memulai perjalanannya dari turnamen tingkat SMA, mewakili Jepang di tim junior, hingga berkompetisi di Pacific League dan WBC. Dengan tekad dan kerja keras, ia membawa timnya meraih kemenangan gemilang, termasuk di ASEAN Games. Namun, seiring berjalannya waktu, Riku mulai merasakan panggilan baru: membimbing generasi berikutnya. Setelah berkarir gemilang sebagai pemain, Riku memilih untuk pensiun dan menjadi pelatih, berfokus pada pengembangan bakat muda. Dengan penuh kebanggaan, ia mengakhiri perjalanan panjangnya, menyaksikan warisan yang ditinggalkannya tumbuh berkembang dalam dunia bisbol, yang terus dihormati oleh para pemain dan penggemarnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Xyro8978, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9

Bab 9: Langkah Menuju Puncak

Setelah kemenangan melawan Misaki Gakuen, Seikou High semakin diperhitungkan dalam turnamen ini. Para pemain mulai merasa percaya diri, tetapi Pelatih Tsubaki mengingatkan mereka bahwa euforia semacam itu bisa menjadi bumerang jika tidak dikendalikan.

---

Evaluasi dan Diskusi

Di ruang rapat tim, Tsubaki memimpin evaluasi pertandingan. Ia memutar cuplikan pertandingan melawan Misaki dan menyoroti beberapa kesalahan.

“Riku, lemparanmu terlalu mudah ditebak di inning tengah. Meski kamu berhasil di akhir, kita tidak bisa selalu bergantung pada improvisasi,” katanya tegas.

“Haruto, strategi seranganmu sering kali terbaca. Kamu terlalu sering mengincar pukulan panjang, padahal ada banyak peluang untuk bermain aman.”

Setiap pemain menerima kritik mereka dengan serius. Meski merasa sedikit tertekan, mereka tahu bahwa ini untuk kebaikan tim.

Setelah sesi evaluasi, Pelatih Tsubaki mempresentasikan jadwal pertandingan berikutnya.

“Lawan kita berikutnya adalah Arashi Academy,” ujarnya.

Arashi Academy terkenal karena kekuatan fisik dan agresivitas mereka. Tim ini sering memenangkan pertandingan dengan mengintimidasi lawan secara mental dan fisik.

---

Kedatangan Sosok Misterius

Di tengah diskusi, pintu ruang rapat terbuka. Seorang pria berpenampilan rapi dengan rambut hitam pendek dan mata tajam melangkah masuk.

“Aku dengar Seikou High mulai membuat nama di turnamen ini,” katanya dengan nada tenang tetapi penuh wibawa.

Pelatih Tsubaki tersenyum tipis. “Tim ini memang berkembang pesat. Tapi apa yang membawamu ke sini, Shinji?”

Pria itu adalah Shinji Kawamura, seorang mantan pemain profesional yang pernah bermain di liga besar sebelum pensiun dini karena cedera. Kini, ia menjadi analis strategi olahraga terkenal.

“Aku di sini untuk membantu,” kata Shinji, menatap para pemain dengan tatapan tajam. “Arashi bukan lawan yang mudah. Jika kalian ingin menang, kalian harus keluar dari zona nyaman.”

Shinji kemudian menjelaskan gaya bermain Arashi Academy. Tim itu terkenal karena menggunakan tekanan zona, strategi defensif yang memaksa lawan untuk membuat kesalahan.

“Tekanan zona ini akan sangat sulit bagi tim kalian, terutama karena Arashi memiliki pemain dengan kemampuan fisik luar biasa,” ujar Shinji.

---

Latihan Spesial

Dengan bimbingan Shinji, Pelatih Tsubaki merancang latihan spesial untuk mempersiapkan tim melawan Arashi. Salah satu latihan paling menantang adalah simulasi tekanan zona.

Para pemain cadangan ditugaskan untuk meniru gaya bermain Arashi, sementara pemain utama mencoba menyerang di bawah tekanan.

“Lebih cepat, lebih kuat!” teriak Tsubaki saat Riku mencoba melancarkan lemparan di tengah tekanan dari “Arashi palsu.”

Namun, latihan ini tidak berjalan mulus. Haruto sering kehilangan fokus, dan bahkan Riku beberapa kali membuat kesalahan fatal.

“Aku tidak tahu apakah kita bisa menghadapi mereka,” gumam Haruto dengan nada frustrasi setelah latihan berakhir.

“Jangan menyerah,” kata Riku, meski dirinya juga merasa lelah. “Latihan ini ada untuk membuat kita lebih kuat.”

---

Pertemuan Tak Terduga

Di malam hari, Riku memutuskan untuk berlari di sekitar lapangan baseball. Ia mencoba menenangkan pikirannya dan mencari inspirasi untuk menghadapi pertandingan mendatang.

Saat berlari, ia bertemu dengan seorang pria tua yang duduk di bangku dekat lapangan. Pria itu memegang tongkat baseball tua dan menatap langit malam dengan senyuman kecil.

“Kenapa kamu terlihat begitu gelisah, anak muda?” tanya pria itu.

Riku menghentikan larinya dan mendekat. “Aku hanya berpikir tentang pertandingan berikutnya. Kami melawan tim yang sangat kuat, dan aku tidak yakin bisa membawa timku menang.”

Pria tua itu tertawa kecil. “Kamu tahu, baseball bukan hanya soal menang atau kalah. Ini tentang bagaimana kamu memainkan permainan dengan hati.”

“Dengan hati?” ulang Riku, bingung.

Pria itu mengangguk. “Ketika kamu berada di lapangan, jangan pikirkan hasil akhir. Fokuslah pada momen itu, pada setiap lemparan, setiap pukulan, dan setiap langkah. Jika kamu bermain dengan sepenuh hati, hasilnya akan mengikuti.”

Riku merasa kata-kata pria itu seperti angin segar. Ia berterima kasih sebelum melanjutkan larinya, merasa lebih tenang daripada sebelumnya.

---

Hari Pertandingan

Hari pertandingan melawan Arashi Academy tiba. Stadion penuh dengan penonton yang ingin menyaksikan duel antara Seikou High dan tim yang terkenal brutal itu.

Tim Arashi memasuki lapangan dengan kepercayaan diri tinggi. Pemimpin mereka, Kazuma Ryuuji, seorang slugger besar dengan postur seperti raksasa, tersenyum mengejek ke arah Riku dan timnya.

“Aku harap kalian siap untuk dihancurkan,” katanya dengan nada mengejek.

Riku menatap Kazuma tanpa gentar. “Kami di sini bukan untuk kalah.”

Pertandingan dimulai dengan lemparan pertama dari Riku. Bola meluncur dengan kecepatan tinggi, tetapi batter pertama Arashi berhasil memukulnya dengan keras. Bola itu terbang jauh ke outfield, dan Arashi mencetak satu poin dengan cepat.

“Skor 1-0 untuk Arashi Academy!” seru komentator.

Namun, Seikou tidak menyerah. Giliran mereka untuk menyerang, dan Haruto berhasil memukul bola dengan keras, menghasilkan double hit yang membawa satu pemain pulang ke home plate.

Skor menjadi imbang 1-1, tetapi pertandingan ini jelas akan menjadi perang yang panjang.

---

Tekanan dan Kebangkitan

Di inning ketiga, Arashi mulai menunjukkan tekanan zona mereka. Mereka menggunakan strategi defensif yang membuat Seikou sulit mencetak poin.

Kazuma, yang kembali menjadi batter, memukul home run besar yang membuat Arashi unggul 3-1.

Di ruang istirahat, Haruto terlihat frustrasi, sementara Riku mencoba tetap tenang.

“Kita harus mencoba sesuatu yang berbeda,” kata Riku.

Dengan bimbingan Shinji, mereka memutuskan untuk mengubah strategi. Alih-alih fokus pada pukulan panjang, Seikou mulai menggunakan pukulan pendek dan lari cepat untuk membongkar tekanan zona Arashi.

Strategi ini mulai membuahkan hasil di inning keenam, ketika Seikou berhasil mencetak dua poin dan menyamakan skor menjadi 3-3.

---

Pertarungan Akhir

Inning kesembilan menjadi momen penentuan. Dengan skor masih imbang, Arashi mencoba mencetak poin tambahan.

Kazuma, yang kembali menjadi batter terakhir, berdiri di home plate dengan senyum percaya diri.

“Ayo, lemparkan bola terbaikmu!” tantangnya kepada Riku.

Riku mengambil napas dalam-dalam. Ia mengingat kata-kata pria tua di lapangan malam itu.

Dengan seluruh konsentrasinya, ia melempar bola dengan variasi baru yang ia ciptakan selama latihan. Bola itu meluncur dengan kecepatan tinggi sebelum tiba-tiba melambat di tengah perjalanan, membuat Kazuma kehilangan timing.

“Strike!” seru wasit.

Kazuma tampak terkejut, tetapi ia tidak menyerah. Pada lemparan kedua, ia mencoba memukul bola, tetapi gagal lagi.

“Strike two!”

Lemparan ketiga menjadi penentu. Riku mengeluarkan seluruh kemampuannya dan melempar bola dengan sempurna. Kazuma mengayunkan tongkatnya dengan kekuatan penuh, tetapi bola meleset.

“Strike out! Seikou High memenangkan pertandingan!”

Stadion meledak dengan sorak-sorai. Para pemain Seikou berlari ke lapangan, merayakan kemenangan mereka.

---

Pelajaran Baru

Di ruang ganti, Riku dan timnya merasa lega, tetapi mereka tahu perjalanan mereka belum selesai.

“Kemenangan ini adalah hasil kerja keras kalian,” kata Tsubaki. “Tapi ingat, tantangan berikutnya akan lebih berat.”

Riku tersenyum, merasa lebih percaya diri dari sebelumnya. Ia tahu bahwa dengan tim ini, mereka bisa menghadapi apa pun yang ada di depan.

1
Cevineine
semangat ya nulisnyaa
Xyro: makasih, jangan lupa like dan subscribe ya😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!