Hidup dalam sebuah keluarga yang penuh dengan sandiwara,membuat seorang gadis polos itu harus menerima takdir hidupnya yang tidak pernah merasakan kehidupan bahagia bersama keluarga kehadiran sang nenek di rumah itu membuat gadis cantik bermata sipit itu merasakan kasih sayang jika dari orang tua dan juga kedua sang kakak nya yang sama sekali tidak menyukai dirinya,sehingga ia di pertemukan oleh sang nenek dengan seorang laki-laki tampan dan juga kaya raya,namun hal itu tidak membuat gadis itu bahagia karena,,,? Lanjut baca cerita nya ya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zatil fadhila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
waktu bersama
Tak lama setelah itu alea kembali dengan semangkuk mie dan juga segelas air putih di tangan nya
"Silahkan tuan,maaf saya hanya bisa masak mie saja"
"Baiklah,dan saya harap selama dua hari ini kamu bisa memanfaatkan waktu dengan baik,karena saya tidak suka mengulang hal yang sama"ujar gavin singkat sambil menyantap mie di hadapan nya itu,entah karena rasa nya pas di lidah atau karena ia terlanjur lapar gavin langsung menghabiskan mie dalam mangkuk itu dengan cepat,alea tersenyum lega karena akhir nya gavin mengabiskan masakan nya yang pertama kali gavin makan itu walaupun hanya sebuah mie rebus saja
"Terima kasih banyak tuan,oa boleh kah besok tuan menemani saya belanja?"
"Baiklah,oa panggil saja gavin tidak usah tuan karena saya bukan majikan mu"
"Baik tu,,,,ah maksud ku gavin"
Gavin langsung beranjak bangkit dari duduk nya dan melangkah pergi meninggalkan ruang makan
Esok pagi nya
Sesuai janji nya,gavin akan menemani alea pergi berbelanja yang padahal hal itu sangat di benci oleh nya namun untuk menghargai alea yang sudah meminta waktu nya,mau tidak mau ia harus menuruti nya l,sepanjang jalan kedua nya tak banyak berbicara hanya ketika alea bertanya gavin hanya menjawab nya singkat tanpa berniat berbicara banyak
"Ini,masuklah aku akan menunggu di mobil"gavin menyerahkan sebuah kartu kepada alea ketika mereka sudah tiba di depan supermarket
"Tidak usah tuan,saya masih punya simpanan"
"Ambillah,jangan membuat saya memaksa"
Akhir nya alea memutuskan untuk menerima nya, karena memang seharus nya fikir alea karena kini peran gavin sebagai seorang suami selama dua hari ini.
Tak banyak berkomentar lagi alea langsung pergi memasuki supermarket untuk berbelanja.
1 jam lama nya ia akhir nya sudah puas berbelanja dan akan kembali namun ketika dalam perjalan gavin kembali di buat kesal karena alea banyak melupakan barang belanjaan nya dan berakhir mereka harus putar balik beberapa kali,alea benar-benar merutuki diri nya yang benar-benar lupa barang itu walaupun sudah ia tuliskan dalam note nya bahkan beberapa kali gavin memarahi alea karena kecerobohan nya itu
"Sekarang apa lagi?"tanya gavin akhir nya,setelah beberapa kali harus putar balik,alea menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal dengan senyuman tanpa dosa nya
Deghhhh
Dan entah mengapa tiba-tiba saja gavin terpesona akan senyuman yang tak pernah ia lihat itu,senyuman yang pertama kali gavin saksikan selama mereka tinggal bersama
"Tidak ada lagi tuan"jawab alea singkat,hingga akhir nya barulah gavin tersadar dari lamunan nya "sial,apa yang baru saja kau fikirkan"batin gavin memaki diri nya dalam hati
"Sekarang kemana lagi?"tanya gavin dengan wajah datar nya
"Kita langsung pulang saja,aku,,,,,,"
Gruk gruk gruk
Tiba-tiba saja suara perut alea terdengar nyaring,bahkan alea sampai menghentikan kalimat nya dengan menekan kedua perut nya karena malu
"Oh tuhan,kenapa bisa berbunyi di saat yang tidak tepat"gumam alea memaling wajah nya karena malu,dan entah mengapa gavin merasa hal itu sangat lucu bahkan ia sampai menahan tawa nya
"Ya sudah,kita cari restoran lebih dulu,seperti nya perut mu itu butuh isi"
Alea mengangguk pelan sambil menutup wajah nya dengan sabuk karena saking malu nya
Tak lama setelah itu,akhir mereka menemukan sebuah restoran yang telihat ramai pengunjung itu,dan beruntung nya terdapat satu meja yang kosong sehingga mereka langsung duduk di meja yang kosong itu,namun ketika akan mendekati meja itu,tiba-tiba saja gavin menghentikan langkah nya sambil menutup hidung nya,alea yang sudah mulai menduduki kursi itu menatap gavin bingung,dan kembali menoleh ke arah meja
"Oh tuhan,aku lupa bahwa gavin pernah mengatakan bahwa dia alergi serbuk sari"batin alea yang langsung mengambil bunga yang berada di tengah2 meja itu dan langsung meletakkan nya di atas meja kasir
"Maaf mbak,teman saya alergi serbuk sari jadi tolong jauhkan dari teman saya ya,juga beberapa bunga lainnya"
"Tapi mbak kami,,,,"
"Saya akan membayar lebih"
Akhirnya para pelayan restoran itu bekerja sama untuk menyingkirkan seluruh bunga-bunga yang tertata di atas meja itu dengan alasan bahwa ada orang yang alergi sehingga dengan kerja sama itu para pengunjung sama sekali tidak keberatan bahkan terkesan memuji alea karena begitu pengertian terhadap pasangan nya,itulah fikir mereka
"Silahkan,semua bunga nya sudah di singkirkan"ucap alea sambil menepuk kursi di sebelah nya,gavin yang sejak tadi berdiri diam menatap alea serius,bagaimana bisa alea tau tentang alergi nya itu bahkan sang mama tidak tau bahwa diri nya alergi bunga fikir gavin ,ia langsung duduk di hadapan alea dengan tatapan nya masih menatap alea yang mulai sibuk membaca buku menu
"Mau pesan apa?"tanya alea akhir nya menatap gavin,namun alea terdiam ketika baru menyadari bahwa gavin sejak tadi menatap diri nya
"Apa ada sesuatu di wajah ku?"tanya alea bingung
"Kau tau dari mana aku alergi serbuk sari?"
Deghhhh
Alea terdiam,ia lupa bahwa saat ini diri nya bukan lah labubu yang selama ini tau banyak tentang gavin
"Kenapa diam?"tanya gavin kembali
"Ah itu,mama,ya mama yang bilang kalau kamu punya alergi"
Gavin kembali menatap alea serius
"Tidak,yang tau soal alergi itu hanya labubu ku,bahkan mama dan opa pun tidak tau"
"Oh aku lupa,vania pernah mengatakan nya saat itu"
"Benarkah?"tanya gavin kembali,seakan ragu akan jawaban itu
"Kenapa kamu meragukan jawaban ku?,memang nya apa yang kamu harap kan?"
Deghhhh
Gavin terdiam,pertanyaan alea memang benar ada nya,memang nya apa yang dia harapkan sedangkan labubu nya saat ini tengah melakukan liburan
"Lupakan saja,dan pesan saja sesuai selera mu"
"Baiklah"
Setelah memesan makanan tak lama setelah itu pesanan mereka pun tiba
"Susu coklat?"tanya gavin kembali
"Ya,mama pernah bilang kalau kamu suka susu coklat kan?"ujar alea sambil menyantap pesanannya
"Mbak,boleh minta susu coklat panas satu lagi"tanya alea ketika pelayan itu akan kembali
"Boleh mbak"
"Untuk apa lagi?"tanya gavin kembali
"Seperti nya mulai saat ini aku juga akan suka susu coklat"ujar alea dengan santai nya dan kembali melanjutkan makan nya,gavin tak mau berkomentar lagi karena mendadak ia tak suka jika ada orang lain yang juga menyukai hal yang ia suka
"Untuk kali ini,terserah kamu"ucap gavin singkat yang langsung menyantap pesanannya
Alea tersenyum lega,karena setidak nya kali ini gavin tidak marah-marah seperti sebelum-sebelum nya