Cerita ini diawali dengan seorang bocah umur empat belas tahun yang di campakan klan nya. Anak yang telah kehilangan kedua orang tuanya ini dulu adalah seorang tuan muda sebuah klan elite di kekaisaran
Anak yang bernama Long Tian, telah kehilangan kedua orang tuanya ketika dia masih berumur dua belas tahun.
Karena peperangan melawan klan dari kekaisaran lain.
Anak ini kemudian tinggal diklan, kebetulan tubuh anak ini sangat tidak berbakat, anak yang telah berumur empat belas tahun, tapi belum dapat berkultivasi.
Sampai pada akhirnya, anak ini di usir dari klan. Di luar klan ini lah, anak tersebut bertemu dengan banyak keberuntungan.
yang akan menjadi penyelamat dunia
dari manusia serakah...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MR.QUINZ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perang di Kerajaan Ho Khang
Pasukan kerajaan saat ini hampir setengahnya telah gugur, sedangkan pasukan sekte kuno juga telah berkurang sebanyak dua puluh lima persen.
Saat ini kedua pasukan yang bertempur sama sama menarik pasukannya.
Pasukan dari kerajaan mundur dan masuk ke dalam wilayah istana yang sangat luas.
Sedangkan pasukan sekte kuno menarik pasukannya sampai di tengah kota ibukota kerajaan.
Rumah dan gedung tempat tinggal warga kota yang mengungsi, dimanfaatkan oleh pasukan sekte kuno untuk istirahat.
Masing masing sedang memulihkan tenaga.
Mereka telah bertempur sampai hampir tengah malam.
Kedua pasukan sama sama kehabisan energi.
Chen Wen yang saat ini telah selesai memulihkan energi dan sedang membantu merawat pasukan yang terluka.
Can Sui juga saat ini sudah bergabung dengan pasukan Chen Wen.
"Wen'er, bagaimana keadaan mu?
Apakah kau tidak apa apa?"
Can Sui yang selalu mengkhawatirkan Chen Wen bertanya.
"Paman Sui, aku tidak apa apa, tadi aku hanya kehabisan energi.
Bagaimana pasukan yang paman pimpin saat ini?
" Can Sui menghela nafasnya dengan kuat.
“Huffff.... Pasukan yang aku pimpin juga banyak yang gugur dan terluka, wen'er, tadi paman mendengar laporan, bahwa kau bertempur seperti kerasukan, dan kau juga membunuh beberapa pasukan kita?"
Chen Wen menunduk dan merasa bersalah, lalu menjawab.
"Yah... Tadi aku memang kerasukan sesuatu yang berasal dari tubuh ku, tapi saat itu keadaan sangat kacau,
Dan aku melihat banyak pasukan yang aku pimpin, banyak yang tewas, hingga aku sangat marah dan akupun kerasukan, mungkin bawaan dari ilmu ku, maafkan aku paman Sui?
" Can Sui menatap Long Tian dalam dan kagum.
Karena Long Tiann berani mengatakan yang sejujurnya kepada dirinya.
Can Sui sebenarnya juga telah siap bila Long Tian tidak mengakui perbuatannya, tapi Long Tian dengan berani mengakui perbuatannya, membuat Can Sui makin kagum terhadap Long Tian.
"Sudahlah, lain kali, kau harus lebih menjaga emosi mu, dan besok pagi, kita sudah harus bersiap untuk bertempur!"
Long Tian mengangguk lemah dan merasa menyesal dengan kejadian tadi.
Tapi tiba tiba Long Tian mengangkat wajahnya dan menatap Can Sui.
"Paman Can, di manakah kakak Teng dan Bibi Mei?
Apakah mereka baik baik saja?"
Can Sui tersenyum menatap Long Tian, dia senang dengan kepeduliannya terhadap keluarganya.
"Bibi Mei dan Teng'er sedang istirahat, mereka berada bersama ku di barisan belakang,
Kami tidak bisa bertempur digaris depan, karena adanya musuh sekte kami, mereka saat ini baik baik saja, kamu istirahatlah lebih cepat, agar esok pagi kau memiliki tenaga yang cukup?"
Long Tian senang mendengar kabar Bibi Mei dan Can Teng sehat sehat saja.
Long Tian segera meminta ijin untuk istirahat, dan Can Sui menganggukan kepalanya lembut.
Long Tian benar benar memanfaatkan istirahatnya dengan berkultivasi lagi untuk memperkuat energinya.
Energi yang terkandung didalam tubuh Long Tian sangat murni, lain dengan praktisi di benua hijau ini.
Can Sui yang menyadari kemurnian energi Long Tian dari awal juga berpendapat bahwa Long Tian bukan berasal dari benua hijau.
Kemurnian energi ditubuh Long Tian, merupakan ciri khas dari praktisi benua besar yang kuat.
Tapi Can Sui tidak tahu dari mana Long Tian berasal, dia hanya menebak bahwa Long Tian bukan berasal dari benua hijau ini.
Keesokan paginya, semua prajurit telah berbaris menunggu perintah.
Long Tian yang tidur disebuah gedung besar dan berkamar wangi juga bersih segera bangun dan membersihkan dirinya.
Kemudian Long Tian keluar dan melihat semua prajurit telah siap untuk berperang.
Can Sui juga berada disana dan memberi perintah dan pengaturan kepada para tetua dan petinggi sekte.
Saat Long Tian datang, Can Sui menatap Chen Wen dan tersenyum.
"Tian'er, kau sudah bangun?
Aku telah membuat pengaturan, kau tinggal menjalankan, saatnya kita menyerang istana kerajaan!"
"Baiklah paman, aku siap berperang sekarang!"
Can Sui senang mendengarnya dan dia berteriak kepada pasukannya.
"Siaaappp.....!
Seraaaaannnggg......!
"Seeerrraaaannngggggh!!!!"
Setelah perintah Can Sui, dengan serentak semua pasukan berteriak serang dan mulailah peperangan dihari kedua dilanjutkan.
Pasukan dari kerajaan yang saat ini keadaannya telah terjepit mau tidak mau harus melawan.
Panglima perang kerajaan dan Raja yang masih bertahan juga meneriakan kata serang.
"Seraaannnggg......!!!!"
Para pasukan kerajaan juga berteriak menyambut teriakan para pasukan sekte.
“Seraaannnggg....!
Perang besar pecah Long Tian yang berdiri paling depan segera mengalirkan energinya yang berapi api membungkus seluruh tubuhnya menerjang pasukan kerajaan.
Pedang pusaka juga telah dicabut Long Tian.
Pedang pusaka yang di alirkan energi panas ikut berkobar, Long Tian bagaikan sosok iblis memegang pedang yang berapi.
Sungguh perang yang dashyat terjadi di ibukota kerajaan.
Suara suara kesakitan, kematian dan caci maki terdengar didalam kancah peperangan.
Sampai sore hari, akhirnya semua pasukan kerajaan menyerah, sedangkan raja dan keluarganya telah melarikan diri.
Raja dan keluarganya melarikan diri melalui terowongan yang memang dibuat untuk pelarian.
Pasukan dan beberapa tetua mengejar para keluarga kerajaan yang melarikan diri itu, akhirnya luar ibukota.
Disebuah hutan luar ibu kota kerajaan, ujung terowongan, terlihat para keluarga kerajaan beserta Raja Ho Khang dan puluhan prajurit pilihan melarikan diri.
Di belakang mereka sekitar lima ratus meter,terdengar derap langkah mengejar keluarga kerajaan itu.
Disana juga ada Long Tian, dia sangat marah kepada Raja yang menginginkan kematiannya.
Karena Raja Ho Khang menginginkan nyawanya, maka Long Tian juga tidak akn sungkan mengejar dan membunuh mereka.
Setelah malam tiba, para pasukan yang mengejar akhirnya dapat mencapai para keluarga Raja beserta Raja Ho Khang.
"Hmmm.... Raja Ho Khang, akhirnya kita bertemu lagi, sekarang kalian menyerahlah, atau akan mati ditempat, tanpa terkecuali!"
Long Tian membentak dengan marah dan tatapannya sangat kejam.
Raja Ho Khang yang telah kalah kerajaannya tidak mau menyerah begitu saja,
Bagaimanapun dia memiliki basis kuktivasi Kekosongan Agung tahap akhir.
Raja Ho Khang mengalirkan energinya keseluruh tubuhnya dan mencabut pedang andalan kerajaan.
Long Tian yang telah mencabut pedangnya juga mengalirkan energinya hingga membuat tubuhnya memiliki dua warna.
Kanan berwarna merah dan kiri berwarna biru.
Sebelah kanan tubuh Long Tian mengeluarkan api yang berkobar dan kanan tubuhnya seperti es.
Tiba tiba dua bayangan raksasa muncul dibelakang tubuh Long Tian, yaitu bayangan malaikat Es yang memegang tongkat esnya dan bayangan iblis api neraka yang memegang sabit neraka.
Long Tian langsung mengayunkan pedangnya sehingga terlihat jelas, kedua bayangan raksasa juga mengayunkan senjata mereka kearah Raja.
Raja yang memiliki kekuatan hebat juga mengeluarkan beladiri terbaiknya, aliran energinya membuat bayangan sosok dewa raksasa yang memegang gada.
Raja juga mengayunkan pedangnya dan sosok malaikat raksasa mengayunkan gadanya kearah Long Tian.
Kedu Energi raksasa bertemu diudara.
"Wusss.... Blaaaaarrrr.....!"
Dua energi kuat berbenturan yang membuat suara kuat dan debu mengepul naik menutupi pusat benturan energi.
Terlihat Long Tian terpental sejauh lima meter, dan Raja Ho Khang terpental sejauh lima belas meter.
Raja Ho Khang tidak menyangka akan kekuatan Long Tian, dia terpental jauh dan mengeluarkan darah dari mulutnya.
Sedangkan pasukan Long Tian mulai menyerang pasukan yang mengawal keluarga raja. Perang terjadi di dua tempat.
Long Tian yang terdorong mundur itu, memantapkan posisi berdirinya dan kembali melesat menerjang Raja Ho Khang tanpa ampun.
Raja yang melihat Long Tian menyabetkan pedang, menahan menggunakan pedangnya.
"Weeessss.... Traaaannnggg....!"
"Slaaasss....!"
Saat kedua pedang berbenturan, pedang Raja yang telah terluka tidak kuat menahan serangan pedang Long Tian.
Pedang dalam genggaman Raja itu terpental dan Long Tian langsung memenggalnya, hingga kepala itu terpisah dari tubuhnya.
Long Tian kemudian mengambil cincin penyimpanan Raha dan memasukan kedalam cincinnya.
Kemudian Long Tian bergerak menyerang pasukan yang tersisa dari kerajaan itu.
Hanya memerlukan waktu tidak lama, semua pasukan tewas oleh mereka.
Keluarga kerajaan yang saat ini tidak dapat lagi melarikan diri di bawa oleh mereka menuju aula istana kerajaan.
Mereka terdiri dari putri,pangeran dan selir serta permaisuri.
Dayang dayang mereka juga berjumlah tiga puluhan orang, sedangkan putri dan pangeran serta selir dan permaisuri berjumlah dua puluh orang.
Semuanya mereka tangkap dan tidak mereka ganggu, mereka akan menyerahkannya kepada Can Sui yang saat ini telah menguasai istana kerajaan.
Diistana kerajaan, Can Sui tampak mengatur para petinggi sekte dan para tetuanya.
Mereka diperintahkan untuk memberaskan semua kekaucauan didalam istanan pasca peperangan.
Mereka juga membantu para pemduduk yang akan kembali ke pusat ibu kota kerajaan untuk menempati tempat tinggal mereka.
Long Tian yang datang membawa tahanan melaporkannya kepada Can Sui, dan Can Sui menyambut baik Long Tian.
Can Sui segera memerintahkan beberapa prajurit untuk memasukan tahanan itu kedalam penjara.
Setelah itu, Can Sui membawa Long Tian kedalam untuk berbicara.
Can Sui membawa Long Tian kesebuah ruangan yang mungkin merupakan ruang pertemuan rahasia bagi Raja.
"Tian'er, terimakasih atas bantuan mu, tapi sebenarnya, bukan inilah tujuan utama sekte kami, kami semuanya berasal dari sebuah benua, yaitu benua putih yang sangat jauh dari benua hijau ini.
Aku bermaksud agar bila kau telah menerobos basis kultivasi diatas diriku, aku ingin agar kami dapat pulang ke benua kami dengan selamat, tanpa diganggu oleh sekte Siau Jen.
Aku harap, kaulah yang dapat membawa sekte kami menuju kejayaan disana?"
sekalian kalah kan tung pe
hahahhahah