ilyas nama seorang pemuda sederhana , tabib muda yang kelak akan menjadi raja disebuah negeri karena memenangkan sayembara, lalu karena tampan dan kesaktian nya dia terkenal sampai kerap menjadi idaman para gadis-gadis, khusus nya dikalangan bangsawan, mulai dari anak raja sampai rakyat jelata, dan karena itu pula terkadang yang menjadi konflik yang membuat perjalanan nya sebagai seorang prabu penuh dengan cobaan dan tantangan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Brayen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pertemuan kantil dan prabu
Pak ratno pernah meminjam uang kepada sutejo berupa 50 kepeng perak dan 2 kepeng emas, karena saat itu ia merasa kekurangan untuk membuka modal membajak sawah dan menanam nya, dan juga untuk pak ratno membayar pajak bumi hasil panen nya, namun karena kepengan itu ia pinjam dengan perjanjian bunga, maka menambah anggunan hutang nya, sehingga bila telat sehari maka hutang nya bertambah lagi, sehingga sampai membengkak daripada hutang pokonya.
karena tidak mampu untuk membayar nya, pak ratno pun diminta untuk menyerahkan putri nya , agar mau menikah dengan sutejo, apabila pak ratno bersedia maka semua hutang nya dianggap lunas.
Putri pak ratno bernama kantil, iya sangat cantik dan manis sampai-sampai banyak pemuda yang ingin menikahi nya, ia adalah kembang desa didesa gunung waton.
"Segera kau lunasi semua hutang- hutang mu, aku kasih waktu tenggang 1 minggu, apabila tidak kau lunaskan maka anakmu kantil harus menjadi istri ku" ucap sutejo. Kepada pak ratno.
" jangan tuan, berikan saya tambahan waktu tuan, saya pasti akan melunasi semua hutang- hutang saya", jawab ratno yang berharap belas kasihan
"Tidak, mau berapa lama lagi aku menunggu dan memberimu kesempatan, kau hanya menunda-nunda saja, itu alasan mu saja karena kau tidak ingin membayar semua hutang- hutang mu", ucap sutejo.
Kantil yang mendengar ancaman dari sutejo pun menangis dan ketakutan , ia pun lari ke sungai yang berada didesa untuk menenangkan diri nya, sambil menangis.
ia pun berencana untuk bunuh diri, karena ia berpikir lebih baik mati daripada menikah dengan sutejo yang sudah tua bangka itu. Dan masih gila dengan perempuan-perempuan muda.
Kantil pun yang larut dalam lamunan nya akhirnya mencoba menenggelamkan dirinya ke sungai, dan ia pun melakukan percobaan bunuh diri nya, pada saat itu kebetulan prabu ilyas pun sedang berada disungai yang sama, hanya saja posisi prabu ilyas berada disisi kanan sungai. ,
Melihat dari kejauhan ada seorang wanita yang hanyut dan tenggelam, prabu ilyas pun lantas langsung terjun dan berenang kesungai mengejar wanita tersebut, prabu pun dapat berenang dengan cepat dan mendapatkan kantil, yang sudah pingsan karena banyak meminum air sungai.
Segeralah prabu berenang menepi dan melakukan penyelamatan kepada kantili, sang prabu memberikan nafas buatan dan langsung menekan, dan memompa dada kantil agar memuntahkan air yang ia minum.
tidak lama kemudian kantili pun memuntahkan banyak air, yang membuat ia terbatuk-batuk dan tersadarkan, dengan sangat lemas ia, memandang ke arah prabu yang menolong nya.
' "kenapa tuan selamat kan saya?? Ucap kantili sambil menangis
"Kenapa kau ingin meng akhiri hidupmu,?? Tanya sang prabu.
kau masih sangat muda, masih banyak angan-angan dan cita-citamu yang perlu engkau gapai, jangan engkau berpikir pendek untuk meng akhiri kehidupan mu, tambah nasehat sang prabu.
" aku sudah tidak ingin hidup lagi tuan, aku lebih baik mati dari pada menjadi istri dari lintah darat sutejo, yang masih gila perempuan." ucap kantil.
"Kau tidak bisa berpikir pendek, masih banyak solusinya", ucap sang prabu menenangkan kantil.
Sang prabu pun mengajak kantil untuk beristirahat dibawah pohon dan menceritakan semua masalah nya, saat sudab berada dibawah pohon tempat peristirahatan, kantil mulai menceritakan semua yang terjadi pada dirinya serta keluarganya kepada sang prabu.
" kurang ajar, semua ini karena ulah tumenggung yang meminta pajak terlalu mahal, sehingga rakyat menjadi kesusahan dan haru berhutang kepada silintah darat keparat itu", ucap sang prabu merasa geram dengan tumenggung nya itu.
"Kalo begitu nanti akan ku bantu engkau menyelesaikan urusan mu, mari engkau aku antar pulang. Ucap sang prabu lagi.
"jangan antar saya pulang tuan, aku takut bila pulang, maka aku akan dibawa sutejo dan dinikahkan paksa oleh nya'', ucap kantil
"kalo begitu untuk sementara waktu kau ikut bersama ku dulu, dan kau bisa menenangkan pikiran mu dulu'', ucap sang prabu.
"terimakasih tuan penyelamat" ucap kantil.
Prabu ilyas pun membawa kantil menuju ke gubuk rumahnya, yang ia beli dari seorang petani setempat, sampailah mereka dirumah, dan sang prabu memberikan baju pengganti yang seadanya disana untuk dipakai kantil.
lain lagi dirumah sang ayah kantil, sutejo mulai mengamuk dan mengancam pak ratno untuk segera menyerahkan putri nya, yang pak ratno pun tidak tahu keberadaan kantil sekarang. Karena itu sutejo mulai memporak porandakan semua isi rumah pak ratno dengan anak bantuan anak buah nya. Pak ratno dan keluarga pun hanya bisa pasrah dan menangis, pikiran mereka pun kalut, memikirkan putri nya dan ketakutan atas ancaman yang diberikan sutejo.
Kantil yang mulai dekat dengan sang prabu pun , mulai menaruh rasa cinta kepada sang prabu, ia tidak mengetahui bahwa pria tampan yang dihadapan nya itu ia lah seorang raja, sang prabu pun mulai merasakan ketertarikan juga kepada kantil yang mengingatkan nya pada sosok permaisuri nya kenanga.
mereka saling curi-curi pandang untuk memperhatikan satu sama lain nya.
"ehem" (batuk sang prabu yang mencairkan suasana kala itu)
"wajar saja bila sutejo itu ingin menikahi anda nyai, karena nyai sangat cantik sekali". Ucap sang prabu kepada kantil.
"ohh tuan bisa aja memuji saya, jangan panggil saya dengan nyai tuan, perkenalkan nama saya kantil,' ucap kantil sambil meperkenalkan dirinya.
"ohh iya maaf kantil, saya dari tadi mau menanyakan nama kantil, sungkan jadi saya menunggu kantil aja yang memperkenalkan diri., hehehe" ucap prabu sambil tertawa kecil.
"kalo boleh tahu, siapa nama tuan yang telah menolong saya?? Tanya kantil.
Pangeran pun terdiam sejenak dan mulai mencari nama samaran nya, ia tidak mau penyamaran nya pun terbongkar bila ia memperkenalkan nama asli nya. Setelah terdiam beberapa saat akhirnya prabu ilyas pun dapat menemukan nama samaran nya.
" kenapa tuan terdiam dan lalu melamun, apakah tuan tidak berkenan memberi tahu nama tuan kepada saya?? Ucap kantil lagi
" tidak-tidak, bukan itu maksud ku, aku terdiam karena sudah lama rasanya orang tidak perduli kepada ku, bahkan mau menanyakan nama ku," alasan prabu menjawab pertanyaan kantil.
"Namaku adalah bara, aku pemuda yang tak memiliki asal usul , aku dulu nya hanya pengembara yang sekarang sudah menetap disini." ucap sang prabu.
"Ohh jadi tuan bukan orang asli sini, saya kira tuan memang penduduk sini' ucap kenanga.
Setelah itu mereka melanjutkan perbincang-bincangan mereka, kantil pun mulai memasak makanan yang ada didapur sang prabu, lalu menghidangkan nya kepada sang prabu, mereka pun menikmati makanan sederhana yang dimasak oleh kantil, tidak terasa waktu pun sudah malam, dan merekapun menyudahi perbincangan mereka dan melanjutkan nya dengan istirahat.