NovelToon NovelToon
Perjodohan Rahasia Siswi SMA

Perjodohan Rahasia Siswi SMA

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Ketos / Nikahmuda / Cinta Paksa / Romansa / Pernikahan rahasia
Popularitas:5.9k
Nilai: 5
Nama Author: Falisyaa Cf

Falisya seorang gadis cantik yang berasal dari desa, dia terpaksa harus pindah sekolah ke kota karena orang tuanya.

ternyata tujuan dia pindah ke kota adalah untuk menikah dengan Mahendra, lelaki asing yang tidak ia kenal sama sekali.
mereka melakukan pernikahan karena perjanjian orangtua nya dahulu.
untuk merahasiakan pernikahan itu, mereka melakukan berbagai cara.

Di sekolah falisya adalah adik kelasnya mahendra.
Pertama kali falisya menginjakkan kaki di sekolah itu, ketos tampan tertarik padanya, hingga membuat Mahendra yang terkenal cuek dan dingin merasa tersaingi.

Ketos dan Mahendra adalah dua orang yang berpengaruh di sekolah, hingga membuat mereka saling bersaing. Mahendra tidak menyukai Alif yang selalu berusaha mendekati falisya, hingga berbagai cara ia lakukan untuk menjauhkan mereka berdua.

Bagaimana falisya dan Mahendra menyembunyikan pernikahan mereka?

Dan apa saja tantangan yang mereka dapatkan karena pernikahan itu?

Akankah mereka saling mencintai?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Falisyaa Cf, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menghabiskan Harta Mahendra

Kenzo mengangkat bahunya dan berbisik, "Broken heart, kali!"

"Berarti dia normal, jadi kita ngak usah khawatir kalau dia suka sama kita!" sahut Julian.

"Tapi gue ngak yakin dia normal,"

"Kenapa?"

"Ya lihat saja tingkahnya,"

"Ck, berisik! Sekali lagi gue dengar suara atau bahkan nafas kalian, hilang traktiran sebulan!" ancam Mahendra.

"Lo, ini!" tuduh Kenzo.

"Kok gue, ya Lo lah!"

"Julian, kenzo! Apa yang dari kalian gosipin? Harga cabe dan sembako naik? Naik kemana mereka?" tanya pak Ilham.

"Kalau kalian mau terus bicara, keluar sekarang!" perintah pak ilham dengan tegas.

"Tapi, manendra-"

"Mahendra anak baik, dia nggak ribut kayak kalian! Keluar atau bapak yang keluar?" tanya pak Ilham.

"Bapak!" jawab satu kelas.

"A-apa?" tanya pak Ilham semakin kesal.

Dia sangat sulit mengeluarkan sifat kejamnya di kelas ini, dia langsung menggaruk kepalanya yang tidak gatal, "Jadi, bapak yang keluar ini?"

"Nggakk, pak!" jawab mereka serempak.

"Iya udah bagus, Keluar kamu julian dan Kenzo!"

"Tapi, pak-"

"Nggak ada tapi-tapian, keluar sekarang!" teriak pak Ilham.

Teriakannya mampu membuat telinga semua orang terasa sakit, sehingga Kenzo dan Julian tidak menunggu lama lagi langsung melangkahkan kakinya keluar.

"Woi, Julian mau kemana Lo?" tanya Kenzo yang melihat temannya itu berjalan menjauh dari dirinya.

"Mau keruangan musik,"

"Tungguin, gue ikut!" Kenzo langsung berlari menyusul lelaki itu dan kini mereka dengan santainya berjalan memasuki ruangan musik.

Setelah selesai jam pelajaran, kini mereka langsung menuju parkiran secara bersama-sama, Mahendra langsung melajukan mobilnya tanpa menunggu falisya lebih dulu sehingga wanita itu yang berlari-lari ingin segera masuk ke dalam mobil pun menghembuskan nafasnya kasar.

"Ck, di tinggal lagi! Kenapa sih cowok itu berubah-ubah terus sikap nya perasaan!" keluh falisya.

"Syaa, mau pulang bareng gue nggak? Kita nongkrong dulu yuk, atau ke mall?" ajak Gebby.

Falisya langsung terfikirkan tentang black card yang dimilikinya, dia langsung menyetujuinya dan masuk ke dalam mobil gebby, wanita itu langsung menjalankannya menuju mall terdekat.

"Hari ini Lo gue traktir, apa pun yang Lo mau pokoknya biarin gue yang bayarin nggak perlu lihat harga dan juga jangan sungkan!" ujar falisya.

"Wah, seriusan nih?"

"Iyalah," jawab falisya dengan menyeringai.

"Kan gue bilang apa Mahendra? Uang Lo bakal gue habisin, dan setelah itu gue tendang Lo ke samudra Atlantik," sungut falisya.

lalu mereka langsung masuk ke dalam mall dan membeli tas branded keluaran terbaru dan hanya satu tipe saja berada di Indonesia, lalu falisya langsung mengambilnya. Sedangkan gebby juga mengambil tas yang harganya fantastis. Setelah itu falisya langsung membayar nya menggunakan black card.

Gebby menganga saat falisya mengeluarkan kartu tersebut, lalu Gebby langsung mendekat dan berbisik ke falisya, "Itu punya Lo sendiri?"

"Nggak, ini punya seseorang dan gue di tugaskan untuk menghambiskan miliknya makanya itu kita belanja sepuasnya," ujar falisya.

"Asikkk, falisya kita ketoko sepatu itu yuk, gue dengar-dengar ada sepatu keluaran terbaru dan limited edition, kayaknya Lo harus punya deh," ujar Gebby.

Falisya menganggukkan kepalanya dia menyetujui usulan temannya itu, lalu mereka langsung membeli sepatu dengan motif yang sama, hari ini falisya menghabiskan waktunya untuk berbelanja. dia mematikan nada dering ponselnya sehingga dia tidak terganggu hari ini.

"Syaa, gue laper ayo kita makan!" ajak Gebby.

Falisya langsung menganggukkan kepalanya dan mereka langsung menuju resto yang ada di tempat tersebut. Setelah mereka melakukan dengan sangat puas, falisya langsung mengecek ponselnya dan ternyata ada sepuluh panggilan tidak terjawab dari bapaknya, dia langsung menghubungi kembali bapaknya tersebut, namun tidak mendapat jawaban sama sekali. Namun ada panggilan masuk dari mahendra dia dengan malas menjawabnya.

"Falisya, Lo kemana hah? Dari tadi gue telfonin nomor Lo nggak ada jawaban sama sekali, dimana Lo sekarang?" tanya mahendra dengan kesal.

"Siapa suruh Lo ninggalin gue," sungut falisya.

"Cepatan pulang!"

"Nggakk!"

"Lo jangan ngebantah Mulu bisa nggak?" tanya Mahendra.

"Iya gue pulang," falisya langsung mematikan sambungan teleponnya dan menatap kearah gebby dengan tatapan yang lesu.

"Ada apa, falisya?" tanya Gebby.

"Gue harus pulang,"

"Tadi yang nelefon Lo siapa?"

"Oh, tetangga! Dia juga satu sekolah sama kita,"

"Oh ya, siapa nama nya?" tanya gebby.

"Hahaha, namanya ya?" falisya menggaruk kepalanya yang tidak terasa gatal.

"Eh taksi gue udah sampai, kalau gitu gue duluan ya!"

"Iya, hati-hati," gebby melambaikan tangannya kepada wanita itu.

"Siapa ya tetangganya? Apa ganteng juga?" gumam gebby.

"Argh, sudahlah!" gebby langsung melangkahkan kakinya menuju parkiran. Dia meletakkan semua barang nya di kursi sebelah.

Di tempat lain falisya telah berada di depan apartemennya, dia merasa ragu untuk masuk namun dia mengetuk pelan dan mahendra langsung membukakan pintunya, Mahendra menarik tangan falisya untuk keluar lebih dulu. falisya merasa sangat bingung dengan lelaki itu ,Mahendra melirik kearah pintu dan manik mata falisya pun mengikuti arah lelaki itu menatap.

"Falisya, ibu sama bapak kamu berada di dalam," ujar mahendra.

"Apaaa?" teriak falisya.

"Ck, pelan falisya suara Lo kayak toa!"

"Serius ibu sama bapak ada di dalam?" tanya falisya berbinar.

"Kenapa Lo senang kali?"

"Lah iyalah senang, mereka mau jemput gue untuk balik kedesa," ujar falisya.

"Nggak semudah itu, kutu kudanil!" ketus mahendra.

"Maksudnya?"

"Mama sama papa bilang kalau kita sudah harmonis dan saling mencintai, mereka datang cuma untuk melihat dengan manik mata mereka sendiri, kalau kita terlihat tidak akur maka mama akan marah besar sama gue! Jadi gue mau kerja sama nya kalau Lo mau hidup dengan tenang."

"Ogah, itu urusan sendiri!"

"Lo nggak mikirin nanti gimana perasaan orang tua lo? Emang nya Lo mau melihat mereka bersedih terus menerus? Mau jadi anak durhaka Lo?" ketus Mahendra.

Yang di katakan oleh mahendra ada benarnya jaga Kali ini dia setuju dengan lelaki itu, falisya sudah tidak memikirkan kebahagiaannya lagi yang penting dia bisa melihat ibu dan bapaknya bahagia.

"Kali ini gue setuju sama Lo, kak!"

"Tapi, kita harus gimana?" tanya falisya.

"Ya pura-pura jadi pasangan yang harmonis lah, Lo panggil gue mas kayak waktu itu yang Lo pura-pura di depan mama," ujar mahendra.

"Dih, males ih!"

" Masa iya Lo panggil suami Lo kakak sih?"

" Kalau mahendra aja gimana?"

"Ck, mau gue Sentil Lo?" ancam mahendra.

"Ih, emosian banget sih!" ketus falisya.

"Iyaudah iya mas mahen," ujar falisya bergedik ngeri.

Mahendra menahan tawanya dan langsung menarik tangan falisya untuk masuk kedalam rumah menemui kedua orang tua falisya. Falisya langsung tersenyum haru saat melihat kehadirannya mereka kembali setelah sekian lama, falisya langsung memeluk bapaknya.

"Makin cantik kamu nduk, ternyata nak Mahendra menjaga kamu dengan baik," ujar Hendri.

"Iya, pak! Bapak sama ibu gimana kabarnya? Baikkan?" tanya falisya tersenyum haru.

"Baik, nak!"

"Mahendra, apa falisya menyusuhkan dirimu?" tanya Hendri.

1
partini
best
Ira Tri puspita
up bnyk kak
Rizkadwi0310
aku yang baca jdi baper sendiri andai terjadi sama aku hehe bagus ni ceritanya😍
Isolde
Penuh inspirasi
Amanda
Terima kasih thor, ceritanya bikin aku bahagia selepas capek kerja!
unapersonarandomxdd
Lanjutin thor, jangan biarkan kami merana menunggu~
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!