Angela Zhang,seorang gadis yang duduk dibangku SMA,dia adalah gadis yang sangat cantik tapi misterius,dia dijuluki 'gadis bisu' oleh semua teman-teman sekolahnya karna tidak pernah berbicara,tapi guru-guru mengatakan bawah angela tidak bisu. Lantas apa yang menyebabkan angela tidak ingin berbicara seperti teman-temanya yang lain? Tenggara maicel,seorang murid laki-laki yang dijuluki pentolan sekolah,ketua geng,dan orang paling ditakuti disekolah,bisa berbuat seenaknya karna ank pemilik sekolah,dia kerap dipanggil gara,meski nakal dan urakan tapi dia disebut pangeran sekolah oleh murid-murid perempuan,karna ketampananya yang mampu memikat siapapun. Namun gara tiba-tiba tertantang dengan seorang gadis bisu,yang tidak tertarik dengannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mohammad Alfarizi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Makan bersama
Angela terbangun saat mendengar suara cukup ramai serta suara musik yang cukup besar,melihat sekitar yang ternyata sudah gelap,angela baru sadar ternyata sudah malam,angela bahkan masih memakai seragam sekolahnya,sepulang sekolah tadi dia masuk ke kamarnya langsung tidur,dia bahkan melewatkan makan siangnya.
Angela bangkit dan berjalan ke arah balkon,dimana tempat mengarah ketaman belakang,angela menyimbak gorden dan langsung melihat sebuah acara yang cukup ramai,ada hiburan musiknya dan terlihat sangat bahagia,mata angela tertuju ke arah mama dan papnya,dimana mereka begitu bahagia seolah tidak ada dirinya,angela mencengkeram pembataskan balkon dengan kuat,ulang tahunnya hanya beda satu hari dengan mila,tapi tidak ada yang mengingat bahkan tidak ada yang mengucapkan kepadanya.
"Shit!" Menyebalkan,"Umpat angela kemudian memejamkan matanya untuk mengurangi emosi,tiba-tiba perut angela berbunyi meminta makan,melihat situasi taman yang ramai,kemungkinan didapur sepi atau hanya ada pelayan saja,jadi angela bisa mengambil makanan disana,saat ajan menoleh mata angela bertemu dengan satu mata yang menatapnya tajam.angela sempat terpaku beberapa saat sampai kemudian dia kaget dan langsung masuk ke dalam kamarnya,lampunya memang tidak hidup,tapi cahaya dari taman cukup jelas.
Angela berjalan ke arah pintu,saat menariknya ternyata terkunci, "Sial!" kesal angela,jika seperti ini bagaimana bisa makan?mau tunggu sampai acara selesai pasti akan selesai tengah malam.
"Gue teriak ngak bakalan ada yang denger," gunamnya kemudian angela berjalan ke arah kasur,dia mengambil ponselnya untuk menghubungi ella,namun tiba-tiba tersengar suara kunci diputar,angela membuang ponselnya kembali lalu berjalan kearah pintu.
Ceklek.
Angela kaget saat seseorang berdiri di hadapannya,angela ingin menutup pintu tapi orang yang tidak lain adalah gara. Langsung masuk dan menutup pintu, "Lo ngapain disini?" Tanya gara.
Angela menggeleng kemudian mendorong gara,dia menunjuk ke arah pintu untuk meminta gara keluar,namun kekuatan gara cukup kuat yang membuatnya kesulitan.
"Gue nggak akan keluar,gue penasaran lo kenapa bisa disini?lo tinggal disini?hubungan lo sama mila apa?" Tanya gara yang penasaran,dia tidak akan keluar sebelum mendapat jawaban,dia tau angela tidak bisu jadi angela pasti bisa menjawab.
Angela geram,tapi dia tidak bisa melawan gara dengan kekuatan yang dia miliki,"Gue...." cicit angela berusaha mengeluarkan suaranya.
"Apa?"
"Gue diundang,gue juga datang ke acara ini tapi tiba-tiba ada yang iseng kunciin gue disini,"angela tau alasanya tidak masuk untuk orang sepintar gara.
Sedangkan gara terdiam dan sedikit cengo,pertama kalinya dia mendengar suara asli angela karena berbicara cukup panjang,ternyata sangat indah,sama seperti wajahnya,gara menggeleng karna berfikir aneh.
"Lo pake seragam sekolah dan rambut lo kusut abis tidur,lo fikir gue percaya?"Tanya gara menyentuh rambut angela kemudian menatap sekitar dan menemukan foto angela diatas meja belajarnya. "Ngapain mila simpan foto lo dirumahnya?"lanjutnya membuat angela menepis tangannya.
Angela kembali mendorong gara tapi bukanya keluar gara semakin masuk ke dalam kamar angela. "Jangan kurang ajar gara,keluar." Usir angela yang tidak canggung lagi mengeluarkan suaranya.
"Gue suka denger lo bicara,nggak bisu tapi lo nggak mau ngomong,lo nggak kesal dibilangin bisu sama anak-anak?"
"Satu-satunya yang bikin gue kesal cuma lo,"jawab angela. "Oh,"ucap gara santai kemudian dia duduk di atas kasur angela.
Saat angela ingin protes tiba-tiba perutnya berbunyi membuat gara tertawa,"Hahahahah lo laper?" Tawanya tapi hanya dibalas tatapan datar oleh angela," Oke sorry,ayo gue temenin makan," aja gara tapi ditolak angela.
"Gue bisa sendiri,"jawab angela. "Gue tau lo nggak mau ketahuan kan disini?gue ajakin makan diluar,lo ganti baju dulu sana." Suruh gara
"Tapi gue....."ragu angela
"Lo mau ganti sendiri apa gue yang gantiin?"tanya gara membuat angela melotot kemudian pergi dari sana.
Gara hanya terkekeh melihat angela,"dia lucu juga ternyata,tidak semenyebalkan itu." Gunam gara kemudian dia tersadar langsung menggeleng, "Ngomong apa gue?" Gerutuhnya.
"Ekhem,"dehem angela membuat gara menoleh lagi-lahi gara dibuat cengo dengan penampilan angela,kini dia terlihat imut dengan baju tidur berwarna biru langit,padahal biasanya memakai seragam yang sedikit urakan dan tomboy,rambut yang digerai padahal biasanya dikuncir satu.
"EKHM!" Angela kembali berdehem dan ini lebih keras membuat gara tersentak.
"Ayo,"Ajak gara berjalan lebih dulu diikuti oleh angela,mereka keluar dari kamar angela dan turun ke lantai bawah,saat di pertengahan tangga,tiba-tiba angela menahan tanggan gara.
"Jangan lewat depan,banyak orang,"Ucapnya
"Terus lewat mana?" Tanya gara
"Sini," Ajak angela kemudian berjalan lebih dulu,dia melewati pintu samping yang langsung garansi," Pakai apa?" Apanya? tanya balik gara,"Lo ada motor?"
"Ada,ayo langsung keluar saja," jawab gara menarik tangan angela,kemudian keluar gerbang tanpa ketahuan penjaga di sana.
"Naik,"suruh gara setelah memakai helm nya. Angela naik ke jok motor milik gara,kemudian motor melaju meninggalkan rumah yang sedang di adahkan pesta ulang tahun itu,hingga beberapa menit kini mereka sampai di sebuah gerobak pinggir jalan.
"Ngak papa kan makan disini?"Tanya gara. "Hmm,"jawab angela turun dari motor lalu berjalan ke arah gerobak penjual sate dan nasi goreng.
"Mau makan apa?" Tanya gara,angela menunjuk gerobak sate. "Berapa porsi?" Angela mengangkat jari-jarinya satu yang berarti hanya butuh satu ," Mau pakai lontong?"Tanya gara yang lagi berusaha sabar menghadapi angela yang memiliki suara yang sangat mahal.
Angela menganguk lagi sebagai jawaban,mereka cukup menjadi pusat perhatian beberapa pembeli disana,mungkin karena mengangap angela memang bisu,karna sedari tadi tidak pernah berbicara.
"Duduk dulu,gue pesan,"suruh gara kemudian berjalan ke arah gerobak penjual sate untuk memesan.
"Pak sate dua porsi pakai lontong,satu pedas satu sedang nggak pedas,"pesan gara.
"Mas itu pacarnya ya?"tanya seseorang pembeli yang berdiri disamping gara, "Teman saya,"Jawab gara.
"Cantik ya mas,"ucapnya. "Emang," Tapi sayang dia bisu,lanjut orang itu membuat gara sedikit emosi.
"Dia ngak bisu,tapi suaranya memang bukan untuk di dengarkan oleh orang-orang yang tidak pandai menghargai." Jawab gara
"Ini mas pesanannya,"ucap penjual sate tersebut. "Hmm makasih,es tehnya dua bang,pinta gara lalu pergi dari sana menghampiri angela,"nih," Angela mengambil makanan yang diberikan oleh gara dan mulai memakannya dengan lahap,karna dia memang cukup lapar,jika menunggu acara selesai angela bisa mati kelaparan.
Angela menoleh dan menatap gara yang juga sedang makan,menyadari ditatap oleh angela dia langung menoleh. "Apa-apa?" Tanya gara.
"Pedes?" Tanya angela karena melihat gara berkeringat. "Hemm iya,emang gue mintanya pedas tapi kayaknya kepedesan sih,"Jawab gara.
"Nggak!"
"Ha?apa?" Tanya gara
"Gue,"Jawab angela
"Ngak ngerti," ucap gara karna angela berbicara sepotong. "Punya gue." Punya lo ngak pedes?tanya gara diangguki oleh angela, "Iyalah,sengaja gue pesan nggak pedas buat lo." Jawab gara dan di jawab delikan oleh angela,mungkin gara dikir angela lemah terhadap pedas.
"Nggak usah protes,sengaja gue,"ucap gara melihat tatapan angela.