"Kalo sudah malam, jangan keluar rumah ya ndok. Nanti di bawa kuntilanak!"
~~
"Masalah nya bukan di kamu, tapi di dia."
~~
"JADI SELAMA INI EYANG!??"
Dara, adalah seorang gadis yang baru saja lulus sekolah SMA, dia tidak langsung melanjutkan studi karena orang tua nya terkendala biaya. Dara lalu di titipkan pada Eyang nya yang Dara sendiri tidak pernah tau kalau dia punya eyang, dia di kirim ke kampung yang entah itu dimana.
Dan di sanalah Dara mengalami semua kejadian yang tidak pernah dia alami sepanjang hidup nya, dia juga mengetahui rahasia tersembunyi tentang keluarga nya yang tidak pernah dia sangka..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratna Jumillah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPS. 35. Pencarian buhul
Kyai langsung melakukan proses pengecekan kembali keseluruh rumah hari itu juga dan saat itu juga. Setiap sudut rumah eyang di masuki dan di bacakan ayat ruqyah oleh kyai bahkan sampai ke sumber air sekalipun.
Kyai menemukan beberapa buhul yang tidak terdeteksi oleh Amar, tapi buhul - buhul yang kyai dapat pun masih belum merupakan sumber utama dari semua yang ada di sana. Sampai malam hari kyai masih terus melanjutkan pencarian, dan yang belum sekarang adalah kamar - kamar di rumah itu.
"Sekarang tinggal kamar - kamar, saya ijin masuk boleh?" Tanya Kyai.
"Boleh kyai.." Sahut Dara.
"Emm, tapi non.. Anu.. Eyang.." Bi Lastri hendak bicara tapi merasa tidak enak hati.
"Nanti biar Dara yang bujuk eyang bi." Ujar Dara.
"Ya sudah kalo begitu non.." Sahut bi Lastri.
Kyai pun menggenggam gagang pintu kamar Dara dan membuka nya, kamar Dara lebih dulu di masuki karena kyai merasakan sesuatu yang berbeda di sana..
"Saya ijin ya, nak." Ujar pak Kyai.
"Iya kyai." Sahut Dara.
Kyai pun masuk dan langsung kembali membacakan ayat Ruqyah untuk mencari sesuatu yang di rasa aneh oleh Kyai.
Sementara itu di luar, Amar sedang bersama bi Endang yang saat ini mengumpulkan buhul - buhul hasil buruan kyai..
"Kumpulin di sini aja, bi. Sama tolong minta korek api kalo ada." Ujar Amar.
"Iya mas, bentar bibi ambilin." Sahut bi Endang.
Bi Endang masuk kedalam rumah dan Amar membuka satu persatu ikatan yang dia temukan tadi. Tak lama bi Endang kembali keluar dan membawa korek api lalu kemudian dia berikan pada Amar.
"Ini mas." Ujar bi Endang.
Amar lalu mulai membakar buhul - buhul tadi, sambil dia membacakan doa dan buhul pun mulai terbakar. Ada yang aneh saat buhul itu di bakar, seperti ada api yang menjoros keluar dan ada juga yang seketika habis begitu saja.
Bi Endang yang menyaksikan itu sedikit terkejut karena itu pertama kalinya dia melihat proses peleburan buhul yang sepertinya masih aktif.
"Mas, kalo boleh tau.. siapa orang yang ngirim itu ke rumah ini?" Tanya bi Endang.
"Aku nggak bisa menyimpulkan nya bi, kyai lebih paham tentang ini. Nanti bibi tanya Kyai saja, beliau pasti tahu siapa orang nya." Ujar Amar, dan bi Endang mengangguk.
"Iya mas. Ya Allah, idah berapa lama ini semua ada, pasti ini sudah dari jaman dulu." Ujar bi Endang.
Amar tidak bisa berkomentar, dia hanya mendengarkan sambil fokus membakar buhul - buhul itu.
Kembali ke sisi Dara dan kyai, Kyai saat ini sedang mengaji di satu titik yang menurut nya di sana lah tempat nya, tapi sejak tadi masih tidak muncul apapun.
Dara yang memperhatikan pun kini menjadi diam, diam benar - benar diam dan menatap kyai dengan datar. Dan seolah menyadari ada sesuatu yang salah, kyai yang semula sedang fokus di satu titik sambil membaca ayat ruqyah kini berbalil dan menatap Dara.
"Dara.. lawan nak." Ujar pak Kyai.
"Khhhkkhh..." Tiba - tiba Dara menggeram.
"Dara, jangan kalah nak." Ujar pak Kyai..
"HAAARRGGHHH!!!" Tiba - tiba Dara berlari ke arah Kyai dan hendak mencekik Kyai.
"HAAARRGGGHH!!!!
"Astagfirullah, Dara lawan nak!" Ujar kyai.
Amar dan bi Endang yang mendengar keributan langsung berlari masuk dan langsung menuju kamar Dara. Mereka terkejut saat Dara sedang mencoba menyerang Kyai dengan kuku panjang nya.
"AAGrrgghhh!!! Aaarrgghh!!!!"
"Ya Allah, DARA!!" Amar langsung berlari masuk dan menari Dara dari pak Kyai.
"HAARRGGHHHHH!!!!"
BERSAMBUNG..
waktu keris hilang di bawa kabur bi Lastri di sana ,
skrg bungkusan merah juga ,
kira2 apa isinya
knp dara dan amar mudah terkecoh tipu muslihat setan
duhh duhh
bang amar selamat kan dara