Time Travel Diasingkan Setelah Menikah

Setelah kilasan masa depan berakhir, Yu Yuning merasakan ketenangan yang aneh menyelimuti tubuhnya. Sebuah pertanyaan besar terlintas di pikirannya. “Apakah dewa memberikan kompensasi di kehidupan kedua ini dengan memberikan kilasan masa depan? Kalau begitu, bukankah aku harus mengubah takdirku di sini?” pikirnya dengan perasaan campur aduk.

Ia berhenti sejenak, kemudian melanjutkan dengan suara pelan, “Aku ini Lin Zirong, wanita hebat dan kuat, yang tahu pengobatan modern dan tradisional di kehidupan pertamaku. Karena aku sudah menikah dengan keluarga Shen, maka tak akan ku biarkan keluarga Shen yang lain menggangguku, dan aku akan membantu Shen Wei untuk sembuh. Hari ini adalah hari terakhir sebelum para prajurit kerajaan menggeledah kediaman ini dan menyita semua kekayaan keluarga Shen. Aku ingin membantu, tapi bagaimana caranya?”

Perasaan gelisah kembali melanda dirinya, dan ia teringat akan kemampuan luar biasa yang ia miliki di kehidupan pertamanya. "Jika saja ruang angkasa ku yang istimewa ada di sini, pasti aku tak perlu khawatir lagi."

Tanpa disangka, cahaya putih yang menyilaukan tiba-tiba memancar dari dalam dirinya. Yu Yuning merasakan pergelangan tangannya yang sakit. Ia menatapnya dengan penuh kebingungan. Sebuah tato daun yang rumit tiba-tiba muncul di pergelangan tangannya.

“Apa ini? Apa ini petunjuk ruang angkasa ku?” pikir Yu Yuning dengan rasa tak percaya. Tanpa ragu, ia menyentuh tato itu dengan penuh rasa penasaran. Ketika ia melakukannya, sebuah suara samar terdengar di dalam pikirannya, memberi izin untuk memasuki ruang angkasa tersebut.

“Masuk.”

Dan begitu saja, tubuhnya terhanyut dalam cahaya terang, dan dalam sekejap, ia berada di dalam ruang yang luas. Mata Yu Yuning terbelalak, melihat di sekelilingnya. Ini adalah ruang angkasa yang ia miliki di kehidupan pertamanya.

“Dewa sungguh baik, ini adalah kompensasi yang sangat menyenangkan,” gumamnya, merasakan kekaguman yang mendalam.

Ruang ini sangat besar, ada tanah kosong yang belum di tanami, ada robot canggih zaman modern yang belum pernah ia aktifkan dahulu, karena kesibukannya memberantas para zombie. Sebuah sumur air spiritual masih ada disana. Di bagian tengah, ada sebuah rumah yang megah dan nyaman. Rumah yang tidak terpengaruh waktu, sangat terawat dan dilengkapi dengan segala keperluan yang sangat dibutuhkan Yu Yuning.

Yu Yuning membuka pintu rumah itu, ruangan luas dengan 15 sekat ruang yang masing-masing ruang nya memiliki berbagai macam barang yang berbeda.

Ruangan Pertama: Persediaan Makanan

Yu Yuning melangkah memasuki ruangan pertama. Di dalamnya terdapat rak-rak tinggi yang terisi penuh dengan berbagai jenis makanan dan minuman yang siap saji. Daging beku yang disusun rapi, buah-buahan segar, susu dalam kemasan besar, serta makanan kalengan dan makanan ringan lainnya. Semua tersusun rapi dalam suhu yang tak terhitung waktu. Ia melangkah lebih jauh, mendekati rak yang berisi daging beku.

“Hebat sekali. Semua bahan yang dibutuhkan untuk bertahan hidup ada di sini, lengkap dengan berbagai pilihan makanan untuk setiap kebutuhan,” ucap Yu Yuning dengan kagum, merasa terkesan dengan kelengkapan yang disediakan dewa untuknya.

Dia melihat beberapa bungkus daging beku dan beberapa kaleng buah. “Ini akan sangat berguna. Jika didalam perjalanan pengasingan semakin buruk, aku bisa bertahan lebih lama.”

Yu Yuning mengambil beberapa makanan ringan, buah dan minuman, untuk dimakan sekarang. Sambil berjalan melihat ruang, ia makan makanan ringan itu.

Ruangan Kedua: Perlengkapan Pertanian

Melangkah keluar dari ruangan makanan, Yu Yuning menuju ruangan kedua. Ruangan ini dipenuhi dengan perlengkapan pertanian yang tertata dengan baik. Ada benih-benih tanaman kualitas tinggi, bibit pohon yang siap tanam, serta berbagai alat pertanian, mulai dari cangkul hingga mesin pertanian modern yang bisa membantunya bercocok tanam dalam waktu singkat.

"Ini luar biasa," kata Yu Yuning, memandang rak-rak dengan mata penuh rasa syukur. "Aku bisa menanam pohon dan tanaman nanti, jika aku membutuhkan pasokan makanan. Selain itu, aku bisa membangun kembali ketahanan pangan ditempat pengasingan nanti atau dimana pun yang aku mau."

Dia mengamati benih-benih tanaman dengan teliti, sepertinya merasa tertarik untuk menggunakan ruangan ini untuk menumbuhkan kebun yang dapat digunakan untuk dirinya di masa depan.

Ruangan Ketiga: Pakaian dan Aksesori

Setelah itu, ia menuju ke ruangan ketiga. Ruangan ini penuh dengan pakaian, tas, sepatu, dan segala jenis aksesori dari berbagai budaya dan zaman. Ada pakaian tradisional, pakaian modern, bahkan pakaian untuk berbagai musim. Yu Yuning bahkan melihat sepatu bot dan jaket tebal yang cocok untuk musim dingin.

“Ini sangat berguna. Tidak hanya untuk diriku sendiri, tapi mungkin juga jika aku membutuhkan pakaian untuk orang lain. Aku bisa menyediakan pakaian yang tepat untuk mereka yang membutuhkan,” katanya sembari meraba berbagai jenis pakaian yang tersedia.

Ia memilih pakaian hitam untuk dipakai nanti, setelah keluar dari ruang angkasa. Ia akan pergi menjalankan misi.

Ruangan Keempat: Kebutuhan Sehari-hari

Ruangan keempat adalah tempat penyimpanan barang-barang kebutuhan sehari-hari. Ada perlengkapan mandi, sabun, sampo, tisu, dan perlengkapan kebersihan rumah lainnya yang tertata dengan rapi. Dapur lengkap dengan peralatan masaknya juga tersedia di sudut ruangan.

“Ini sangat praktis. Aku tidak perlu khawatir soal persediaan rumah tangga lagi, apalagi di zaman ini mana ada sabun dan perlengkapan lainnya. Sungguh sulit hidup di zaman kuno” kata Yu Yuning, sambil merapikan beberapa barang yang menurutnya sangat diperlukan untuk bertahan hidup di masa depan.

Ruangan Kelima: Bahan Bangunan

Selanjutnya, Yu Yuning memasuki ruangan kelima, yang dipenuhi dengan bahan bangunan dan alat-alat konstruksi. Batu bata, kayu, semen, cat, paku, dan berbagai alat pertukangan tersedia dengan mudah dijangkau.

“Dengan bahan-bahan ini, aku bisa membangun tempat perlindungan untukku nanti karena aku juga membutuhkan tempat aman,” katanya dengan suara yakin, membayangkan semua kemungkinan yang bisa dilakukan dengan persediaan ini.

Ruangan Keenam: Persenjataan

Yu Yuning melangkah ke ruangan keenam, yang menampilkan berbagai senjata modern dan tradisional. Rak-rak yang penuh dengan pistol, senapan, pedang, belati, dan perlengkapan pertahanan lainnya. Ini adalah tempat yang bisa menyediakan berbagai pilihan untuk pertahanan diri.

“Jika situasinya memerlukan, aku bisa melawan musuh-musuh yang berusaha membunuhku ataupun keluarga Shen, terutama si Raja itu. Pasti tak akan tinggal diam.” pikir Yu Yuning dengan mata yang penuh semangat.

Ruangan Ketujuh: Perlengkapan Bertahan Hidup

Di ruangan ketujuh, Yu Yuning melihat perlengkapan untuk bertahan hidup di luar ruangan. Ada tenda, tali tambang, senter, peralatan mendaki, dan berbagai alat lainnya yang digunakan untuk bertahan hidup di alam bebas.

“Ini sangat berguna jika aku perlu melarikan diri atau membantu orang lain dalam keadaan darurat,” katanya sambil memeriksa setiap barang dengan penuh perhatian.

Ruangan Kedelapan: Obat-obatan

Di ruangan kedelapan, Yu Yuning menemukan berbagai macam obat-obatan, baik yang modern maupun yang tradisional. Ada berbagai jenis daun, rempah-rempah, dan tanaman kering yang bisa digunakan untuk membuat ramuan obat.

“Aku bisa membuat berbagai macam ramuan pengobatan untuk Shen Wei dan siapa pun yang membutuhkan,” pikir Yu Yuning dengan penuh keyakinan. “Obat-obatan ini bisa menyelamatkan banyak nyawa.”

Ruangan Kesembilan: Buku dan Pengetahuan

Yu Yuning menuju ke ruangan kesembilan, yang penuh dengan buku-buku. Ada buku-buku tentang sejarah, sains, filosofi, serta buku tentang pengobatan dan pertanian.

“Pengetahuan adalah kekuatan. Aku bisa mempelajari lebih banyak dan membantu mengubah takdirku dengan informasi yang tepat,” kata Yu Yuning, sambil memeriksa beberapa buku yang menarik perhatiannya.

Ruangan Kesepuluh: Elektronik dan Hiburan

Ruangan kesepuluh sangat berbeda dari yang lain. Atapnya terbuat dari kaca transparan, membiarkan cahaya matahari masuk. Di dalamnya terdapat berbagai peralatan elektronik, seperti televisi, laptop, dan alat musik. Ada juga dapur lengkap dengan peralatan memasak modern.

“Ini luar biasa. Dengan teknologi ini, aku bisa tetap terhubung dengan dunia luar, mempelajari lebih banyak hal, dan bahkan menikmati hiburan saat lelah, Jika bisa akan aku keluarkan nanti. Tapi jika ada yang melihat bagaimana? Ah sudahlah, sebaiknya main didalam ruang saja.” pikir Yu Yuning dengan senyum tipis.

Ia duduk di kursi empuk dan menikmati ketenangan sejenak sambil memakan buah dan minuman yang dibawa nya tadi.

Ruangan Kesebelas: Kamar Mewah

Ruangan kesebelas adalah kamar tidur yang sangat nyaman. Ranjang empuk, sofa mahal, dan ruang yang luas. Ini adalah tempat yang bisa memberikan kenyamanan maksimal bagi siapapun yang membutuhkan.

“Tempat ini seperti surga,” ujar Yu Yuning, merasakan kenyamanan yang luar biasa setelah melewati semua ruangan.

Dia merebahkan diri di ranjang, menikmati keheningan dan ketenangan, sejenak melupakan dunia luar.

Ruangan Kedua Belas: Perhiasan dan Emas

Ruangan kedua belas membuat Yu Yuning tertegun. Kilauan emas, permata, dan perhiasan modern memenuhi rak-rak.

“Dewa benar-benar memberi kompensasi yang luar biasa,” katanya sambil memegang sebuah kalung berlian.

“Aku bisa menggunakan ini untuk membuka bisnis menjadi seorang yang kaya raya.”

Ruangan Kosong

Ia membuka tiga ruangan kosong lainnya dan berkata, “Apa yang akan ku isi di sini? Mungkin sesuatu yang lebih berguna di masa depan.”

Setelah melihat semua ruangan, Yu Yuning tak menyangka, dalam 5 tahun ia bertahan hidup ditengah gempuran para zombie dan manusia kurang moral, ia telah menyimpan banyak persediaan yang tak terhingga.

“Dahulu boro-boro aku melihat isi ruang angkasa ku. Yang ku pedulikan adalah keselamatan si brengsek dan penghianat itu. Beruntung aku sudah meledakkan mereka berdua.”

Namun, perhatian Yu Yuning teralihkan ketika ia ingat akan pohon roh yang seharusnya ada di luar rumah. “Ah aku lupa, tadi aku tak melihat pohon rohku yang istimewa.”

Dengan langkah cepat, ia keluar dari rumah, dan berjalan menuju halaman luar. Pohon itu seharusnya ada di sana, namun ketika ia tiba, ia melihat pohon roh tersebut mengecil sekitar 30 cm tingginya.

“Apa yang terjadi dengan pohon rohku?” kata Yu Yuning, merasa cemas.