kisah cinta seorang pemuda sederhana nan rupawan dan cerdas dalam mengejar mimpi yang terjebak dengan lawan jenis di sebuah kamar kos.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jhujhu Games, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 9.Streaming Ana.
Selama berada di luar.Saat Ana sedang buang air kecil, Andika sudah berhasil menenangkan dirinya sendiri. Mengukuhkan kembali hatinya, agar tetap menjaga kesetiaan kepada pacarnya yang kini menempuh pendidikan di Jogja.
Ana yang melihat sikap cuek Andika, merasa sedikit lebih lega. Karena pada akhirnya mereka berdua bisa kembali untuk menyibukkan diri mereka masing-masing.
...........
Di malam harinya.... Tepatnya saat hampir jam sepuluh. . .....
Ana terlihat meregangkan badannya, merapikan seluruh buku dan kertas yang ada di mejanya. Lalu menyalakan komputer.
Sementara itu, Andika sendiri sudah sejak lama menyalakan laptopnya. Mempelajari bahasa pemrograman melalui buku yang diperolehnya dari pasar buku bekas. Terlihat jelas dari sampul dan kertasnya yang sudah terlihat dan agak kisut.
Tak ada sepatah kata pun yang bertukar diantara mereka berdua selama ini. Mereka berdua hanya belajar dan mengerjakan tugas dalam keheningan.
Dan untuk pertama kalinya, Ana lah yang memecahkan kesunyian ini.
"Jurusan kamu itu ngapain sih?!" tanya Ana penasaran.
"Hmmm.. Bikin program dan semacamnya."balas Andika yang terlihat tidak begitu tertarik. Ia terlihat masih sibuk menunggu barisan kode yang baru saja dibuatnya itu berjalan.
Maklum saja, karena yang dibelinya hanyalah laptop bekas yang tak terlalu mahal. Jadi membuat kinerjanya juga terkesan agak lamban, apalagi ketika digunakan untuk pemrograman.
Meski begitu, Andika nampak sabar menanti sambil membaca kembali buku yang ada di hadapannya.
Melihat hal tersebut betapa seriusnya ia dalam belajar, Ana akhirnya paham bagaimana pemuda di sampingnya ini bisa meraih salah satu peringkat tertinggi di Jakarta.
Dari ketekunan, kesabaran serta digabungkan dengan kecerdasan alaminya. Tentu saja ia akan berhasil.
"Lemot ya?!" tanya Ana merasa sedikit kasihan melihat Andika menunggu pemrograman itu berjalan agak lama.
"Sedikit.Tapi nggak apa-apa kok. Masih bisa ditungguin sambil belajar." balas Andika tanpa memalingkan wajahnya sedikitpun.
Ekspresi wajahnya saat sedang fokus benar-benar berbeda dibandingkan sebelumnya. Kini tatapan matanya nampak terlihat sedikit menyipit, berusaha memfokuskan pandangannya ke buku di hadapannya. Wajahnya juga cukup datar tanpa ekspresi apapun.
Penampilannya itu memberikan pesona tersendiri bagi Ana yang melihatnya.
"Ini aku mau streaming lagi, bentar. Boleh minta tolong lagi nggak?!" tanya Ana.
"Diem kan? Tenang aja, aku nggak bakalan bersuara kalau nggak ada apa-apa." balas Andika segera memahami apa yang ingin disampaikan oleh Ana.
Namun kini, rasa penasaran Andika mulai tumbuh kembali. Ia melirik ke arah Ana yang tengah menggunakan beberapa riasan.Termasuk juga mengenakan hoodie kelinci putih itu sebelum kembali duduk di depan komputernya.
Beberapa saat kemudian, Ana mulai menyalakan kamera kecil yang ada di atas monitor komputernya. Begitu pula dengan mikrofon yang diletakkan di samping mejanya.
"Halo semuanya. Balik lagi sama aku!! Hari ini main apa ya?!"ucap Ana ke arah kamera itu. Menunjukkan senyuman manis, sampai-sampai Andika mengalihkan pandangannya karena takut akan terpana lagi padanya.
Di layar bagian samping Ana, terlihat kolom live chat dari situs MeTube. Salah satu platform terbesar saat ini.
Terlihat secara perlahan Ana membaca kolom chat itu di dalam hatinya, sebelum kembali berbicara.
"Ehh?? Main horor lagi?? Bunny takut." balas Ana terhadap semua chat itu.
Di sisi kanan bagian atas terlihat nama chanel streaming yang dimiliki oleh Ana. Yaitu Bunny kitty . Dimana Ana memperkenalkan dirinya sebagai bunny karena mengenakan jaket kelinci khas miliknya itu.
Andika melihat ke arah gadis yang barusan tadi melakukan berbagai hal "nakal" bersama pacarnya lalu sekarang tampil imut di depan kamera setelah ia selesai mengerjakan tugasnya.
Tentu saja, Andika mau tak mau mulai merasa kagum atas kemampuan Ana menjaga karakter "Bunny" nya tersebut, yang sangat ceria dan imut.
"Wah terima kasih atas donasinya pria misterius. Seperti biasa, rajin donasinya ya?"ucap Ana sambil membuat pose imut. Pada komputernya terlihat animasi dimana selebaran uang senilai 50.000 rupiah masuk ke dalam celengan berbentuk kelinci. Menunjukkan bahwa penonton barusan telah mendonasikan 50.000 rupiah untuknya.
Oke lah kak, jadi pengen Bunny ngapain nih?Eh? Buka hoodie? Nggak mau ah, kakak pria misterius nakal!!Ahahaha!! Main game aja yuk, Kakak pria misterius yang pilih."lanjut Ana yang terus berbicara dengan para penontonnya itu.
"Eeh? Gitu aja dapet 50 ribu? Kok gampang banget?! " pikir Andika saat melirik ke arah layar komputer Ana.
Tanpa di duganya, Ana tiba-tiba menendang kaki Andika dengan menggunakan kaki kirinya.
"Ughhh.... "Andika kesakitan hingga hampir berteriak karena tendangannya mengenai tulang keringnya. Namun ia segera menutup mulutnya agar tak bersuara.
Saat itu kolom chat live streaming Bunny kitty terlihat sangat ramai, dimana chat-nya bergulir sangat cepat.
" Eh? Orang? Mana ada? Bunny tinggal sendiri, salah lihat kalian. Ehe."
Nampaknya rasa penasaran Andika barusan membuat rambutnya sedikit terlihat di kamera. Penonton yang menyadarinya pun sedikit bertanya-tanya. Namun Ana dengan lihainya membelokkan topik pembicaraan itu.
"Loh? Eh? Kenapa kok tiba-tiba kak pria misterius mendonasikan 100 ribu?!" tanya Ana terkejut
Untuk donasi dengan nominal diatas 100 ribu rupiah, sebuah hak khusus dimana akan dibacakan mesin komputernya. Membuat Andika juga ikut terkejut.
"Bakalan aku kasih 200 ribu kalau Dek Bunny mau kasih lihat seisi ruangannya. Kalau nggak mau berarti Dek Bunny bohong dan sudah punya pacar. " suara pembacaan pesan dari mesin yang monoton itu membuat Ana sedikit panik.
Dengan cepat Andika lagi-lagi mendapatkan tendangan di kakinya. Mengisyaratkan agar sekali lagi Andika bersembunyi. Tapi kali ini ia melihat gerakan sederhana tangan kiri Ana. Jari telunjuk dan jari tengahnya nampak diangkat dan disilangkan menyerupai gunting. Mengisyaratkan kalau dia mau membantunya dia akan mendapatkan setengah donasi dari hasil streamingnya.
Andika yang paham akan isyarat itu langsung mengemasi laptopnya lalu bersembunyi di bawah meja. Sementara Ana berdiri membawa kameranya berkeliling memperlihatkan seisi ruangan ini.
"Eh? Kamar mandi? Nggak mau ah, masak aku perlihatkan kamar mandi aku?!"balas Ana setelah memperlihat seluruh kamarnya.
'Ding!!'
[ Pria misterius telah memberikan donasi 250.000 rupiah]
Notifikasi itu muncul di layar monitornya. Memperlihatkan betapa banyaknya uang yang di donasikan Pria misterius. Lalu bersama dengan donasinya...
"Perlihatkan isi kamar mandi mu, aku yakin kamu sembunyikan di sana kan pacar kamu? Kalau beneran gak ada, buktikan... "
Secara terpaksa Ana memperlihatkan isi kamar mandinya. Sebuah kamar mandi sederhana dengan toilet duduk, shower dan tempat cuci tangan di dekat pintu. Termasuk juga cermin tempat menyimpan sikat, shampo dan yang lain-lain di raknya.
"Tuh kan, apa Bunny bilang. Beneran gak ada! Bunny kan gadis baik-baik, mana mungkin punya pacar." ucap Ana setelah memperlihatkan isi kamar mandinya.
Akhirnya kolom chat mulai kembali tenang.
Streamingnya sudah berlangsung hampir 1 jam,dan setelah tepat jam 11 Ana akhirnya mengakhiri streamingnya.
"Bunny tidur dulu ya semuanya!! Terima kasih sudah menonton."ucap Ana sebelum mematikan kamera dari siarannya.
'Ctiiik!!
Bersambung.....
Semangat yahhh