Suci,seorang gadis yang hidup didesa,dia tipe anak yang ceria dan pintar. parasnya cantik dan matanya indah. dia bercita -cita ingin menjadi seorang dokter,namun dia terlahir dikeluarga yang kurang mampu,namun itu semua tidak mengikiskan semangatnya untuk meraih cita-citanya.
kehidupan nyata ternyata tidak semulus harapan dan fikirannya,semua terasa berat,berbagai rintangan dan cobaan silih berganti datang,
hingga suatu ketikan ia dipertemukan oleh seorang pemuda yang baik dan kaya. akan kan awal pertemuan itu bisa membuat impiannya nyata??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Suci devi Miftakhul janah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 31.Rahasia Fara
Setelah keluarga Adrian pulang Fara menghampiri orang tuanya yang sedang melihat barang-barang yang dibawa keluarga Adrian. Fara hanya bisa tersenyum dan manggut-manggut, ia lalu berjalan menuju kamarnya.
"barang-barang yang khusus untuk mu tidak kamu bawa sekalian kak?" tanya mama Fara yang masih fokus memilih barang bawaan lamaran
"suruh bibik aja yang bawa mah, aku capek banget pengen istirahat" ucap Fara yang sedikit lesu karna merasa lelah lalu beranjak menaiki tangga dan masuk ke kamarnya.
Fara lalu duduk dikursi depan meja riasnya,ada sesuatu yang sedang menganjal dihati dan fikirannya. Ia teringat malam itu saat dirinya dan mantan kekasihnya bernama Fikri sedang berada disebuah klub malam.
tadinya Fara tidak mau diajak Fikri ke klub malam,ia ingin merayakan aniversary mereka di restoran saja, namun Fikri tetap memaksa karna ia sudah janjian dengan teman-temannya. Akhirnya Fara mengikuti keinginan Fikri.
Sesampainya diklub teman-teman fikri sudah menunggu kedatangan Fikri dan Fara, mereka memesan ruangan vip, dimeja tersebut sudah ada kue, beberapa cemilan dan juga minunan keras. Teman-teman Fikri juga membawa pasangan masing-masing. Melihat kedatangan Fikri dan Fara mereka langsung menyambut dengan sorakan dan tepuk tangan.
Fikri menggandeng tangan Fara kemudian duduk disamping temannya, setelah itu mereka merayakan aniversary Fara san fikri. Memotong kue lalu pesta minuman. Fara tadinya tidak mau minum akan tetapi Fikri terus memaksanya.
Fara lalu meminun bir tersebut, tadinya ia hanya minum sedikit tapi Fikri terus saja menyodorkan minuman itu ke Fara yang pada akhirnya itu membuat Fara jadi mabuk berat. Fara akhirnya tertidur disofa klub tersebut sedangkan Fikri masih asik berjoget dengan tenan-temanya.
setelah tertidur disofa Fara sudah tidak ingat apapun, tiba-tiba keesokan paginya ia sudah berada dikamar hotel bersama fikri dan saat itu ia sadar jika ia tidak memakai sehelai baju pun, Fara lalu membangunkan Fikri.
"Fikri bangun lo, bangun!!" teriak Fara sambil terus memukul tangan Fikri. Fikri lalu terbangun dari tidurnya sambil mengucek matanya.
"apaan sih berisik banget pagi-pagi" jawab Fikri dengan lesu karna masih ngantuk.
"lo jawab pertanyaan gue sekarang,lo apain gue tadi malam? tanya Fara dengan sangat emosi, Fikri hanya diam membisu
" gila lo ya, seenaknya aja ngelakuin itu disaat gue mabuk kayak gini" ucap Fara sambil memukul lengan Fikri dengan keras.
"maafkan aku sayang,aku tidak bisa menahannya" jawab Fikri dengan sedikit rasa penyesalan.
Setelah itu Fara lalu turun dari ranjang tersebut,mengambil bajunya dilantai lalu berjalan menuju kamar mandi, didalam kamar mandi dibawah guyuran air ia menangis tersedu-sedu.
mahkota yang ia jaga selama ini direngut tanpa ada ikatan yang sah, bagaimana jika terjadi sesuatu padanya nanti. Bagaimana dengan masa depannya, ia baru memulai karirnya yang sangat cemerlang ini, gumam Fara dalam hati disertai air mata.
Setelah berjam-jam ia berada dikamar mandi, ia pun keluar dan melihat Fikri masih diatas ranjang sambil memainkan hp, melihat Fara keluar Fikri langsung menghampirinya.
"aku akan tanggung jawab kalo terjadi apa-apa sama kamu,aku janji" ucap Fikri sambil memgang tangan Fara.
air mata Fara langsung tumpah, Fikri pun langsung memeluk kekasihnya itu,setelah beberapa saat Fara sudah mulai tenang. Fikri menyuruhnya untuk duduk disofa, dan menunggunya. Fikri bergegas mandi, Fara masih saja melamun disofa. Hatinya masih merasakan kecemasan yang luar biasa.
hatinya berkata bagaimana jika orang tuanya tau, dia pasti akan dimaki habis-habisan. Mungkin akan diusir dari rumahnya, selama ini kedua orang tuanya sangat keras mendidik Fara, Fara pun juga merasa kurang kasih sayang dari kedua orang tuanya.
Semenjak mengenal Fikri ia merasa disayangi dan dicintai, maka dari itu ia takut kehilangan Fikri. namun sebenarnya kedua orang tua Fara tidak menyetujui hubungan mereka berdua. Menurut kedua orang tua Fara, Fikri seorang berandalan yang tidak punya masa depan.
Fikri keluar dari kamar mandi dan sudah berpakaian rapi. Mereka berdua cek out dari hotel. Fikri ingin mengantar Fara pulang namun Fara menolak, Fara ingin ia mengantarnya ke rumah sakit saja.
Fikri lalu bergegas menuju rumah sakit,Fikri tau jika Fara tidak ingin kedua orang tuanya tau jika mereka masih berhubungan. Sesampainya dirumah sakit Fara bergegas turun dari mobil, namun belum sempat ia membuka pintu Fikri menarik tangan Fara. Keduanya lalu bertatap muka Fikri kemudian mengecup kening Fara.
"besok aku akan berangkat ke singapore,aku akan bekerja keras dan mengumpulkan uang dari keringatku sendiri dan aku akan membuat orang tuamu merestui hubungan kita, aku berjanji apa pun yang terjadi padamu aku akan tanggung jawab. Aku sayang sama kamu Fara" ucap Fikri dengan penuh ketulusan.
Fara tersenyum lalu turun dari mobil Fikri, setelah Fara hilang dari pandangannya, Fikri pun melajukan mobilnya. Ia akan mengemasi semua barang-barang yang ada diapartemennya ,ia pun akan menjual mobilnya kepada temannya untuk membuka bisnis disingapore.
****
Setelah pertemuan terakhir itu Fara tidak pernah bertemu lagi dengan Fikri,berkali-kali ia menghubungi Fikri selalu tidak ada jawaban dan terakhir satu minggu lalu sebelum pertemuannya dengan Adrian ia mencoba menghubungi Fikri namun nomor ponselnya sudah tidak aktif.
Fara mencoba melihat sosial media Fikri namun terakhir ia posting saat makan direstoran waktu ulang tahun Fara dan itu sudah lama sekali. Akhir-akhir ini Fara merasa mual dan pusing,ia juga sudah telat mens 2 minggu.
Firasatnya tidak enak lalu kemarin diam-diam ia pergi ke apotik untuk membeli tespack, besok pagi ia akan mengetesnya. Fara lalu pergi ke kamar mandi untuk mandi, badanya sudah gerah sekali.
Sesudah mandi ia lalu membaringkan tubuhnya diranjang, ia melihat ke dinding-dinding langit berfikir jika Adrian tau kebenaran tentang dirinya apakah ia akan meneruskan perjodohan ini.
tak lama kemudian Fara memejamkan matanya, dan berharap apa yang ia takutkan tidak akan terjadi. Jika seandainya Fikri tidak pergi dari hidupnya mungkin ia tidak akan menerima perjodohan ini.
pagi telah tiba Fara bangun dari tidurnya dan beranjak ke kamar mandi, ia mengambil tespack yang ia beli kemarin, setelah menunggu beberapa menit hasilnya keluar. Tespack itu menunjukkan 2 garis merah, Fara menutup mulutnya karna syok ia tidak menyangka jika yang ia takutkan akan terjadi.
Fara menangis lirih dikamar mandi,ia takut jika kedua orang tuanya tau jika dirinya saat ini hamil, jika kedua orang tua Fara tau ia pasti akan diusir dari rumah itu.
