Aku Dan Teman Kamarku

Aku Dan Teman Kamarku

Bab. 1.Kelulusan Sekolah

"Selamat kepada Andika pratama yang telah memperoleh nilai terbaik di sekolah SMA Jakarta ini. Sebagai penghargaan atas hasil yang telah dicapai Andika, pihak sekolah akan memberikan sebuah hadiah."

"Untuk kepala sekolah SMA Jakarta waktu dan tempat kami persilahkan. " ucap sang pembawa acara dari pihak sekolah.

"Sorakan dan tepuk tangan yang meriah bersambut mengiringi langkah kaki seorang pria tua yg berjalan ke atas panggung,yang tak lain adalah kepala sekolah SMA Jakarta."

"Dan didampingi disamping kepala sekolah adalah guru wali kelas dari Andika pratama."

 "Selamat ya nak, atas prestasi yang kamu dapatkan, semoga dengan prestasi yg kamu dapatkan ini tidak lantas membuatmu menjadi sombong dan tetaplah jadi anak yang rendah hati. Dan semoga kecerdasan ini bisa berguna di kehidupan masa depanmu kelak. "ucap kepala sekolah kepada Andika memberikan nasehat sambil memberikan sebuah piala serta uang kado sebesar 3 juta rupiah kepada Andika.

" Senyum lebar juga nampak di wajah wali kelas Andika yg merasa sangat bangga atas prestasi yg didapat anak muridnya."

"Sebelumnya saya ucapkan banyak-banyak terima kasih kepada semua guru yang telah mendidik saya sampai seperti sekarang ini, dan juga semua teman-teman yang selalu bisa membuat saya nyaman dalam belajar di sekolah ini. Tanpa kalian semua belum tentu saya bisa sampai saat ini,diatas panggung ini." ucap Andika terharu sambil menerima piala dan uang kado yang diberikan kepala sekolah.

Andika pratama adalah seorang pemuda rupawan dengan potongan rambut rapi sedikit menutupi telinganya. Badannya yang atletis seperti olahragawan membuatnya menjadi idola para gadis-gadis di sekolahnya.

Ditambah lagi dengan kecerdasan yang dia miliki yang hampir mendapatkan nilai sempurna membuat para gadis-gadis bermimpi ingin menjadi pacarnya.

 !!! Andika !!!.....!!! Andika !!!

"Aku padamu"

"Aku cinta padamu"

Teriak para gadis-gadis yang mengaguminya. Hampir semua gadis-gadis di sekolah tergila-tergila padanya.

Namun yang cukup mengejutkan adalah kenyataan Andika sama sekali tidak tertarik kepada gadis-gadis yang berteriak kepadanya.

Karena hatinya selalu setia kepada gadis yang membuatnya jatuh cinta untuk pertama kalinya, yaitu Nova maharani namanya.

Tatapan Andika kali ini hanya tertuju pada gadis cantik yang berambut hitam lurus yang kini duduk di kursi bagian tengah. Yang memberikan senyuman tipis nan manis sesaat kepada Andika walau hanya beberapa saat saja, sebelum akhirnya andika kembali fokus ke dalam acara yang sedang berlangsung.

Jika dilihat dari luar kehidupan Andika terasa sangat sempurna.Memiliki wajah yang rupawan, tubuh yang atletis dan memiliki kecerdasan di atas rata-rata serta memiliki pacar yang sangat cantik jelita membuat semua itu terasa benar-benar terlihat sempurna.

Apalagi yang kurang?!

Namun semua itu berbeda dengan apa yang dijalaninya, tidak sesempurna yang semua orang lihat.

Tak lama, acara pemberian penghargaan kepada Andika pun selesai dan dibubarkan diiringi tepuk tangan yang sangat meriah dari semua guru dan siswa-siswi SMA Jakarta.

"kreeek"

Suara pintu terbuka setibanya Andika sampai di rumah dan segera meletakkan piala yang baru saja dia dapatkan berjejer dengan piala yang lainnya, karena piala seperti sudah sering ia dapatkan.

"Aku pulang, Bapak, Ibu. "ucap Andika setelah meletakkan pialanya.

" Selamat ya, Nak!! Bapak dan Ibu melihatnya kamu benar-benar luar biasa, selalu bisa membuat bangga kedua orang tuamu."ucap Ibunya yang sudah agak tua itu.

"Bapak juga benar-benar bangga kepadamu, Nak!! "imbuh Bapaknya dengan kulit yang menghitam karena kerja keras di bawah terik sinar matahari.

" Maafkan anakmu, pak, bu. Aku hanya bisa mendapatkan hadiah segini."ucap Andika sambil memberikan hadiah uang kado yang tadi ia terima dari kepala sekolah atas kecerdasannya.

"Tak apa-apa, Nak!! Tidak masalah. Yang terpenting sekarang adalah masa depanmu, semoga saja kecerdasan yang kamu miliki ini bisa berguna kelak di masa depanmu.

Untuk saat ini kamu tidak usah memikirkan masalah uang, soal itu biarkan bapak dan ibumu yang berusaha. "balas pria tua yang tersenyum bangga kepada anaknya sambil menutupi rasa lelah di wajahnya.

" Itu benar, Nak! Sekarang ayo kita makan terlebih dahulu, Ibu sudah menyiapkan masakan kesukaan kamu. Tara!!"ucap ibunya dengan senyum lebar sambil membuka tudung saji dan memperlihatkan 3 ekor lele bakar dilengkapi dengan sayur lalapannya.

"Terima kasih, pak, bu!! balas Andika singkat sebelum mengambil nasi yang sudah dingin yang disiapkan di atas meja oleh Ibunya.

'Plaak! Plaak! Plaak!

Sesekali Andika memukulkan sendoknya ke wadah nasi yang hampiri semut untuk mengusir semut-semut itu. Walaupun sebenarnya wadah nasinya sudah diletakkan di atas piring yang sudah lapisi air diatasnya.

Andika memang nampak tidak mempermasalahkan sedikitpun tentang semua ini, karena memang ia sudah terbiasa dengan pola hidup seperti ini. Karena itulah Andika belajar mati-matian sampai saat ini

Namun di dalam hati kecilnya, ia ingin merubahnya dengan hasil kerja kerasnya sendiri.

Masih sambil menikmati makanannya Andika mengutarakan sesuatu hal penting untuk masa depannya nanti kepada kedua orang tuanya.

"Pak, Buk... Sebenarnya aku sudah memperoleh ini beberapa hari yang lalu, tapi aku baru bisa menyampaikan ini sekarang." ucap Andika sembari menyodorkan sebuah kertas dan meletakkannya di atas meja untuk diberikan kepada kedua orang tuanya.

Merasa sangat penasaran Bapaknya pun membuka surat yang diberikan oleh anaknya itu dengan sangat hati-hati.

Dan ternyata apa yang ada di dalamnya, membuat ia terharu dan menangis bahagia setelah tau tentang apa yang telah di peroleh anaknya itu.

'Nak! Nak! . . . . Ini serius!!!

"Iya pak,aku mendapatkan beasiswa.Nampaknya aku telah diterima masuk di sebuah Unversitas ternama di Bandung. Universitas Teknologi Komputer." balas Andika sedikit menjelaskan beasiswa yang ia dapatkan kepada Bapaknya.

Walaupun Andika tidak memiliki komputer atau laptop di rumahnya, tetapi ia memang anak yang lumayan cerdas di bidang komputer. Ia memang selalu belajar dengan mengandalkan komputer yang ada di sekolahnya dulu. Kadang kala juga meminjam milik temannya untuk sekedar belajar atau menyelesaikan tugas dari sekolah.

"Selanjutnya aku berencana akan menggunakan hadiah yang telah aku dapatkan untuk membeli laptop bekas agar harganya sedikit lebih terjangkau, sedangkan sisanya bisa digunakan untuk kehidupan sehari-hari untuk keluarganya." ucap Andika kepada kedua orang tuanya.

"Tentu!! Tentu saja, Nak!! Bapak benar-benar sangat bangga kepadamu.... "

"Ibu juga sangat bangga, Nak."

Kedua orang tua itu pun langsung memeluk Andika dengan erat sambil meneteskan air mata bangga tanda kebahagiaan atas semua apa yang didapatkan oleh anaknya itu.

Andika serta keluarganya pun selalu mensyukuri keberuntungan yang telah di dapatkan selama ini, tentunya dengan segala usaha dan kerja keras yang dilakukan. Semua terbayar dengan indah.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Jihan Hwang

Jihan Hwang

hai aku dah mampir... masih nyimak..
semangat/Good/

2024-12-09

2

Rianawati

Rianawati

cerita baru yang menarik/Smile/

2024-12-06

4

🔵🌻⃟MENTARY🌞⃠

🔵🌻⃟MENTARY🌞⃠

Rata2 yg cerdas itu memang anak yg ekonomi kurang mampu krn mereka bljr dgn serius
Om Ocong Vs Mbak Kunti ngasih iklan

2024-12-03

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!