seorang anak laki-laki bernama Mathias yang dikurung dalam sebuah rumah selama 10 tahun sejak umur 5 tahun sampai 15 tahun tanpa melihat dunia luar dan orang lain selain kakeknya yang memberinya makan setiap hari. Saat sudah berumur 15 tahun dan Mathias sudah bisa keluar dari rumahnya ia berencana berpetualang di dunia ini menjadi pengembara untuk berpetualang mencari sisi dunia terindah.
didunianya menyimpan banyak kekuatan, dan hal-hal lain yang belum pernah dijumpai Mathias, Mathias akan menjelajahi berbagai tempat unik dengan cerita setiap tempat masing-masing, akankah Mathias bisa mencapai tujuannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Radit Radit fajar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 9 (Thyrax)
Aku yang pertama kali bangun, sedikit berolahraga lalu pergi keluar, mempelajari cara mengendalikan pasir lagi seperti kemarin. Pasti seru rasanya jika bisa mengendalikan pasir sesukaku. Aku terus melatih gerakan telekinesis pasir, sampai akhirnya bisa ikut sesuai dengan kemauanku walau untuk sekarang belum terlalu mudah, ini sudah cukup baik.
Gleemo dan Jasper saat bangun juga ikut berlatih beberapa saat kemudian. Saat Jasper mengeluarkan dua pistol M500-nya dan juga AK-47 yang ku beri kemarin dia sedikit mengeluh.
"ada apa?" aku mendekatinya.
"peluru M500-ku habis, peluru AK-47 kemarin juga tinggal setengah."
Aku berfikir sejenak, belum saat aku belum mendapatkan ide, Traki mendatangi kami lalu mengambil ketiga senjata milik Jasper.
"aku punya peluru semua senjata ini, apa kau mau?"
Jasper langsung tersenyum.
"tentu saja pak."
"baiklah, ikut aku ke dalam rumah, aku juga punya teropong untuk M500-mu."
"okei." Jasper masuk mengikuti Traki ke dalam rumahnya.
Tidak lama kemudian kami semua disuruh sarapan, menunya bubur, lebih baik daripada tidak, setidaknya kami diselamatkan keluarga yang ramah.
Setelah sarapan, aku masuk ke dalam ruangan untuk kami (tempat kami tidur semalam) lalu menggambar sesuatu, Gleemo dan Jasper memperhatikan apa yang sedang ku gambar. Aku sedang menggambar peta tempat tempat yang pernah kita jelajahi sebelumnya, dari desa Balbo sampai ke desa Thyrax. Ini untuk mencatat hasil petualangan kami.
Setelah selesai aku, Gleemo, dan Jasper memutuskan berjalan-jalan ke tempat yang lebih jauh, kami mengambil peta yang cukup besar di tempat pengambilan informasi. aku agak bingung, ada tempat kelas menengah dan tinggi, sejak kapan kasta seperti ini memiliki tempatnya masing-masing, bahkan Gleemo dan Jasper pun ikut heran. Kami memutuskan untuk pergi ke istana desa ini yang diapit dua piramida di sisi kanan dan kirinya, kalau berdasarkan informasi dari peta, sebelah kiri menunjukkan penjara, dan sebelah kanan... Tidak memiliki informasinya, sepertinya aku akan memeriksa disana.
"Mathias, sepertinya aku akan mengelilingi tempat yang berbeda, apakah aku boleh meminta salah satu peta yang kau bawah?"
Aku bahkan baru menyadari aku mengambil tiga peta, karena ketiga peta itu seperti menyatu aku tidak terlalu menyadarinya. Aku mengangguk kepada Jasper lalu memberikannya peta.
"ingat, jangan membuat gaduh sampai keesokan harinya."
"siap pak." Jasper memberi hormat, meledekku, siapa juga yang mau membuat kegaduhan sebelum sumbernya muncul? Begitulah kira-kira jawaban dari ekspresi Jasper. Tapi karena dia terlalu memfokuskan pandangannya kepadaku untuk meledek, dia malah jatuh tersandung pasir, sekarang giliranku yang tertawa. Setelah itu dia bangkit, laku kembaki fokus ke tujuannya, aku menatap Gleemo.
"apa kau mau berpisah juga Gleemo?"
Gleemo berubah ke wujud manusia memperhatikan peta sebentar lantas mengangguk. Aku membaginya salah satu peta. Lalu dia berjalan ke arah tujuannya sendiri.
Aku terus berjalan, kami bertiga sengaja tidak membawa kuda untuk menyimpan energi para kuda kami. Saat aku sampai di dekat istananya, aku pergi ke arah piramida bagian kanan, bagian kanan jika disebut dari istananya menghadap kearahku, kalau dari arahku di sebelah kiri. Aku perlahan merapat di dekat dinding piramida ini, aku mengintip ke lorong masuk, ada dua penjaga bertubuh besar dengan pakaian penjaga khas daerah ini yang berwarna dominan kuning dan kelabu. Bagaimana cara melewati mereka? Baiklah, aku terpikir sesuatu, aku menarik batu berukuran sedang di dekat piramida ini laku aku menggunakan telekinesisku untuk memasukkan langsung batu itu, tidak sampai menghantam penjaganya agar tidak meninggalkan jejak. Saat mereka keheranan melihat batu itu tiba-tiba masuk, mereka mengeluarkan batu itu meletakkannya di dekat piramida, saat itu aku tepat berada di atas lorong masuk, saat mereka keluar lumayan jauh dari depan lorong aku langsung lompat ke bagian depan lorong lalu masuk ke dalam dengan cepat.
Aku kaget sejenak, lalu menepi agar tidak terlihat dari lorong, piramida ini penuh dengan tanah subur! Bahkan bertingkat-tingkat, bagaimana bisa masih ada tempat yang kelaparan di desa ini? Aku mengepalkan tanganku. Sialan, pasti terjadi ketidakadilan didesa ini. Aku bersembunyi di balik pohon, ada beberapa orang yang keluar hendak mengantar makanan, dahiku mengkerut, kemana mereka akan mengantarkan makanan itu, aku mengikuti mereka melewati belakang penjaga saat mereka masih sibuk dengan para pengantar makanan itu. aku membuntuti para pengantar makanan itu, mereka menggunakan gerobak yang didorong empat orang.
Saat sampai ke tempatnya, aku melihat bangunan besar berbahan kayu. Ini tempat pengeksporan makanan ke luar desa, dasar, pemimpin desa ini serakah sekali, dia rela membuat penduduknya kelaparan sedangkan dia berfoya-foya dengan hartanya. Di bagian atas bangunan ini ada beberapa pesawat kayu untuk mengekspor makanannya, saat aku mengintip ke dalam juga terlihat beberapa orang pemimpin yang hanya menyuruh-nyuruh pekerja lainnya. Aku hampir membuat kegaduhan di tempat ini jika saja aku tidak menahan amarahku, mungkin sudah berantakan tempat ini. Sudahlah, aku pergi dari tempat ini menuju piramida bagian penjara, entah apakah ada sisi buruk lagi dari wilayah ini.
Saat sampai kesana aku langsung kembali pulang ke rumah Traki, tidak memiliki mood lagi berkeliling, penjara itu juga parah, ada tahanan yang diperlakukan buruk dan ada yang sebaliknya, lagi-lagi ini pasti soal uang lagi. Saat kembali ke rumah Traki aku diberi makan siang sebuah apel, aku memakannya. Gleemo dan Jasper belum datang sekarang. Aku mengambil peta piramida tanah subur tadi di bagian awal pintu masuknya tertempel di dinding peta di dalam bangunan itu, juga istana dan piramida penjara aku sempat mecurinya. Aku masuk ke dalam ruangan tidurku, Jasper, dan Gleemo. Menyusun rencana, aku berencana menyusup malam ini, mengumpulkan informasi agar bisa lancar mengalahkan pemimpin desa ini di esok hari.