Menantu Raja Dewa Iblis

Kemudian Shen Long hendak melanjutkan perjalanannya menuju puncak kebijaksanaan.

“Berhenti” tiba-tiba sebuah suara datang.

Tampak tiga orang yang mengintip Shen Long melompat datang dan mengurung Shen Long sambil mengacungkan pedang ditangannya.

“Serahkan semua barang-barang milikmu” teriak salah seorang dari mereka.

Shen Long sedikit terkejut tidak menyangka saat dirinya tengah menghadapi roh api neraka ternyata telah diintai oleh orang-orang ini yang menunggu kesempatan untuk merebut benda-benda pusaka.

Jika kejadian ini terjadi setahun yang lalu, mungkin Shen Long akan memberikan barang-barang miliknya. Tetapi dia yang sekarang telah jauh berbeda. Kekuatan yang dimilikinya memberikan rasa kepercayaan diri yang kuat untuk bertahan hidup.

“Maaf, siapa kalian?” tanya Shen Long polos.

“Siapa kami tidak penting untukmu, serahkan barang-barangmu maka aku akan melepaskanmu” sahut orang yang berpakaian biru.

“Mengapa aku harus memberikan barangku pada kalian?” tanya Shen Long kembali.

“Untuk menukarkan nyawamu.” sahut yang berpakaian biru kembali.

“Apa menurut kalian nyawaku semurah itu?” lanjut Shen Long sambil tersenyum

“Jangan banyak omong, cepat serahkan barang-barangmu. Maka kami akan melepaskanmu” teriak orang berbaju abu-abu.

“Bagaimana jika aku mengatakan sebaliknya, tinggalkan barang-barang kalian maka aku akan mengampuni kalian” kata Shen Long menggoda tiga orang itu.

“Kamu sudah bosan hidup” teriak yang berbaju merah yang memimpin diantara mereka sambil menyerang ke arah Shen Long.

Shen Long menghindari setiap serangan dari ketiga orang itu yang rata-rata berada pada alam raja spirit. Badannya dengan ringan bergerak kesana sini tanpa tersentuh oleh mereka. Meskipun Shen Long telah menembus alam suci tetapi di dalam alam rahasia kekuatan Shen Long juga ditekan hingga dewa spirit.

“Orang ini ternyata sangat kuat. Meskipun dia berada pada tingkat dewa spirit, jika kami bertiga yang di alam raja spirit menyerangnya. Harusnya bisa mengimbangi bahkan mengalahkannya” pikir pemimpin yang berbaju merah

Telat, ketiga orang itu terlambat menilai kekuatan Shen Long karena dengan mudah mereka bertiga dilumpuhkan dengan satu pukulan masing-masing oleh Shen Long.

“Ampuni kami, jangan bunuh kami” teriak pemimpin berbaju merah ketakutan.

“Aku tidak akan membunuh kalian, cukup serahkan barang-barang kalian sebagai gantinya” senyum Shen Long pada ketiga orang itu.

“Kalian harus menerima karma yang sama atas perbuatan kalian” pikir Shen Long

Badan ketiga orang itu gemetar karena takut dan luka mereka. Lalu mereka menyerahkan kantong mereka masing-masing pada Shen Long.

“Pergilah” kata Shen Long dengan santai setelah menerima ketiga kantong mereka.

Tanpa menunggu, ketiga orang itu langsung kabur dari hadapan Shen Long.

“Tunggu saja. Aku akan kembali bersama ketua kami untuk membalasmu berkali lipat” pikir pimpinan berbaju merah.

“Mengapa kamu melepaskannya Shen?” bisik Yan Luo.

“Aku hanya memberikan mereka kesempatan untuk berubah, manusia berhak mendapatkan kesempatan itu” sahut Shen Long

“Kalau aku pasti akan membunuh mereka semua. Manusia seperti itu tidak akan pernah puas dan akan terus kembali” bisik Yan Luo lagi.

“Sudahlah, kita lanjutkan saja perjalanan menuju puncak kebijaksanaan” kata Shen Long

Shen Long melanjutkan perjalanannya menuju puncak kebijaksanaan yang sudah tidak begitu jauh dari Kuburan Api. Semakin dekat, cahaya di puncak kebijaksanaan semakin terang.

Begitu tiba di kaki bukit puncak kebijaksanaan, Shen Long melihat sebuah gerbang bertuliskan “Puncak Kebijaksanaan” dengan anak tangga yang panjang menuju ke arah puncak bukit.

“Siapa disana” teriak Shen Long tiba-tiba

Seseorang berpakaian hitam yang tertutup hingga wajahnya dan hanya memperlihatkan matanya saja keluar dari balik pohon.

“Kita bertemu lagi Shen Long” kata orang bertopeng itu.

“Kamu orang misterius yang memenangkan pertandingan alam master kan?” tanya Shen Long.

“Benar itu aku” sahut orang misterius itu

“Apakah kamu juga ingin merebut barang-barangku?” tanya Shen Long.

“Hahaha.. apa aku terlihat sebodoh itu” sahut orang misterius sambil tertawa.

“Lalu mengapa kamu bersembunyi disana?” tanya Shen Long.

“Aku dikejar oleh orang-orang yang ingin merebut sesuatu yang aku peroleh di alam rahasia ini. Lalu aku bersembunyi ketika melihat seseorang datang yang ternyata kamu, Shen” kata orang misterius itu

“Ternyata di alam rahasia ini banyak perampok yang juga ikut masuk” pikir Shen Long.

“Kamu hendak kemana Shen?” tanya orang misterius itu.

“Aku hendak naik ke puncak kebijaksanaan ini” sahut Shen Long.

“Apa? Naik ke puncak kebijaksanaan? Meskipun kelihatan tenang, tetapi menaiki puncak itu sangat berbahaya” sahut orang misterius itu.

“Aku mendengar hingga kini tidak ada orang yang berhasil naik hingga ke puncak kebijaksanaan. Hanya beberapa anak tangga sudah mengalami kesulitan dan kembali” lanjutnya.

“Aku hanya bisa mencoba jalan ini untuk memenuhi janjiku” sahut Shen Long.

“Kamu cukup berani tetapi ceroboh menjanjikan sesuatu” senyum orang misterius itu.

“Aku hanya mencoba menolong orang lain semampuku. Hidupku memang penuh kesialan sebelumnya. Tetapi aku selalu berusaha untuk menjadi orang yang berguna bagi orang lain” lanjut Shen Long.

“Berguna bagi orang lain tetapi merugikan dirimu sendiri” kata orang misterius itu

“Aku tidak punya siapa-siapa dalam hidup ini, hanya sedikit orang yang peduli padaku. Dan aku akan membalas kepedulian mereka dengan membantu semampuku” sahut Shen Long.

“Kamu orang yang bodoh namun sangat berbakat. Aku kagum padamu” pikir orang misterius itu tersenyum.

“Kamu selalu berpakaian seperti ini? Bolehkah aku tahu namamu?” tanya Shen Long.

Orang misterius itu tersenyum “Panggil saja aku A Lin. Aku akan melanjutkan pergi ke Rawa Bintang. Jika kita berjodoh, pasti akan ketemu kembali”

Kemudian orang misterius pergi ke arah lain.

“A Lin” gumam Shen Long memandang kepergian orang misterius itu

Lalu dia melihat ke arah anak tangga di depannya dan mulai berjalan memasuki gerbang puncak kebijaksanaan.

Setiap melangkah pada sebuah anak tangga, Shen Long merasa badannya bertambah berat dan berat serta nafasnya sesak. Pada anak tangga ke sepuluh dia berhenti sejenak dan mengatur nafasnya.

“Shen, setiap anak tangga ini gravitasi meningkat 1 kali.” bisik Yan Luo.

“Apa? Pantesan terasa berat. Ini sepuluh tangga berarti gravitasi sudah meningkat 10 kali” sahut Shen Long.

“Benar. Aku rasa hingga di puncak ada 300 tangga yang berarti gravitasi meningkat 300 kali dipuncak bukit ini. Pantesan tidak ada yang bisa menaiki hingga puncak bukit ini” bisik Yan Luo kembali.

“Tapi aku harus mencobanya. Hanya jurus Cermin Nirwana di puncak bukit ini yang bisa mengalahkan mahluk penjaga belati darah di menara pedang.” sahut Shen Long.

“Benar, ini juga termasuk pelatihan untuk tubuhmu. Gunakan kesempatan ini untuk meningkatkan kekuatan fisik tubuhmu. Kekuatan energi spiritualmu juga akan ikut meningkat” bisik Yan Luo kembali.

“Baiklah, kita lanjutkan perjalanan ke puncak” sahut Shen Long.

Di bawah bukit datang puluhan orang-orang yang dipimpin oleh dua orang berpakaian mewah.

“Ketua, itu orang yang memukul dan merebut barang-barang kami” kata orang berbaju merah yang tadi menyerang Shen Long di Kuburan Api menunjuk ke arah Shen Long yang sedang bersusah payah naik tangga ke seratus.

“Ayo kita serang dia” teriak salah seorang dari mereka yang lalu menyerbu menaiki tangga puncak kebijaksanaan.

Dua orang segera melompat menaiki tangga, begitu tiba di anak tangga kesepuluh kedua orang itu langsung muntah darah dan pingsan.

“Apa yang terjadi?” kerumunan orang yang melihat kejadian itu terkejut.