NovelToon NovelToon
Kalbara

Kalbara

Status: tamat
Genre:Action / Romantis / Tamat / Cintapertama / Teen School/College / Bad Boy / Idola sekolah
Popularitas:14.2k
Nilai: 5
Nama Author: Jaena19

Kalista Aldara,gadis cuek yang senang bela diri sejak kecil.Tapi sejak ia ditolak oleh cinta pertamanya,ia berubah menjadi gadis dingin.Hingga suatu ketika, takdir mempertemukannya dengan laki-laki berandalan bernama Albara. "Gue akan lepasin Lo, asalkan Lo mau jadi pacar pura-pura gue."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jaena19, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

dua puluh enam

Setelah makan Albara mengajak Aldara berjalan ke belakang pasar untuk mengambil motornya yang dititipkan ke sebuah bengkel plus warung di sana.Albara berkali-kali minta maaf karena sudah membawanya jalan kali menuju ke sana,tapi ia juga bilang tak mungkin membuatkannya menunggu sendiri di tempat sebelumnya.Padahal Aldara sudah bilang akan pulang sendiri,tapi Albara malah mengomelinya.Demi menjaga identitasnya agar tidak terbongkar,ia memilih untuk menuruti laki-laki itu saja.

Aldara tersentak ketika laki-laki itu membalikkan tubuhnya dan menarik serut tudungnya sehingga yang tersisa hanya area sekitaran mata.

"Kenapa si?",tanya Aldara bingung.

"Pokoknya jangan nunjukin wajah di sini."

"Kenapa?"

"Pokoknya jangan,kalau ada yang nanya nama juga jangan di jawab."

Aldara menahan diri untuk tidak bertanya lagi,lagipula jika ia bertanya pun pasti laki-laki itu tidak akan menjawab.

Sekarang hampir jam sebelas malam,tapi bengkel dan warung yang di sebutkan Albara ternyata masih cukup ramai.Ia minat tempat itu lebih tepatnya seperti tongkrongan daripada bengkel.

Ternyata tempat ini sudah berubah,gak sesuram dulu.

"Eh,Bara.Bawa cewek juga Lo," ujar bang Jali saat menyadari kedatangannya.

"Kania atau anak angkatnya pak Dafi?", ujar Jali lagi seraya tersenyum jahil pada Albara.

"Diem deh bang,jangan bikin ribut."

"Oh,bukan dua-duanya ya.Neng mau minum dulu? Gratis kok."

Aldara menggeleng seraya menunduk sopan.

"Anjir cewek baik-baik,kok dia mau sama Lo si,Bar?"

"Gak usah ledek deh bang," sahut Albara.

"Tapi gak apa-apa,neng.Meski keliatan paling sangar,dia anti cewek.Dijamin masih perjaka ting-ting dari ujung rambut hingga ujung kepala."

"Bang!"

Jali tertawa." Beneran kok neng,dia baik kok," meski tampang laki-laki yang bicara itu tidak meyakinkan,tapi yang dikatakannya memang benar.

"Jadi sekarang Lo berhenti nyari Kalista ni?",tanya Jali pada Albara dengan sedikit berbisik,namun masih cukup jelas untuk Aldara dengar.

Jadi Albara benar-benar mencarinya? Untuk apa?

"Udah bang jangan ngoceh terus,gue mau pinjem helm dong."

"Lah? Lo kayak gak tau aja di sini gimana.Ada si tapi punya cewek si Dafa."

"Cewek Dafa?"

"Itu loh yang hampir tiap hari aku-kamuan di telepon,tapi wujudnya belum pernah lihat sampe sekarang."

"Oy,bang! Gue denger ya!", teriak Dafa diantara kerumunan laki-laki yang sedang bermain Kartu."

"Lagian itu helm udah lama terpajang di sini,tapi cewek Lo gak nongol-nongol.Kayaknya Lo beneran halu deh."

"Gue gak halu ya bang,gue beneran udah punya cewek!"

"Yang mana coba cewek Lo."

"Ada lah pokoknya,nanti ketemu."

"Tuh kan agak-agak dia emang,pacarnya aja belum ada udah di beliin helm segala."

"Yaudah,gue pinjem helm Lo aja bang."

Jali pun memberikan helm miliknya pada Albara, laki-laki itu menerima helm dari Jali dan langsung memakainya.Albara menghampiri Aldara dan memberikan helm-nya pada gadis itu.

"Anjay,seorang Albara rela memakai helm murah dan memberikan helm kesayangannya ke ayang.Momen langka banget ini," ujar Jali membuat anak-anak yang menongkrong ikut bersiul menggoda Albara.

"Gak usah di dengerin, orang-orang di sini emang gak jelas," ujar Albara.

"Termasuk Lo?"

"Kalau gue pengecualian."

Albara mendongakkan wajah Aldara,lalu ia memasangkan kuncian pada helm yang di gunakan gadis itu.

Tiba-tiba Aldara menyunggingkan senyum yang membuat Albara mengernyit bingung."Apa?"

"Ciee,baru pertama kali bawa cewek ke tongkrongan ya?", tanya Aldara dengan nada mengejek.

Albara memalingkan wajahnya."Diem deh,Dar.Lo jangan ngeledek kayak bang Jali sama temen-temen gue deh."

"Gak sekalian nih,gue dikenalin ke teman-teman tongkrongannya," ujarnya yang kini menyunggingkan senyum usil.Kini ia tau titik lemah laki-laki itu.

"Gak usah." Albara menutup kaca helm yang dipakai Aldara.

Aldara tertawa melihat laki-laki itu sedang salah tingkah.Dia benar-benar terlihat lucu.

"Yaudah,kalau gitu gue kenalan sendiri aja."

Albara dengan cepat menangkap tubuh Aldara yang akan menghampiri temen-temennya.

"Aldara,gak usah," ujar Albara dengan seulas senyum yang tercetak di wajahnya,bukan senyum manis tapi senyuman untuk menutupi rasa kesal.

"Katanya gue cantik,sayang loh kalau gak di pamerin," ucapnya seraya membuka kaca helm yang berfilm itu.

Dengan cepat Albara menahannya." Dara.."

Aldara tertawa." Iya-iya."

Tanpa disadari interaksi keduanya di saksikan oleh orang-orang di sana.

"Oy! Mentang-mentang udah punya cewek, mesra-mesraan sembarangan,inget di sini banyak yang jomblo," ujar teman Albara.

"Berisik!"

"Awas Lo kalau putus ya,Bar! Gue gak mau dengerin curhatan Lo."

"Gak bakal."

"Kiw,cewek sini sama gue aja,gue lebih ganteng dari Albara,loh."

Albara mendelik,ia langsung mengacungkan jari tengahnya pada temannya itu.Sontak hal itu membuat teman-temannya bersorak.

"Anjay,Albara bucin!"

____

Motor Albara berhenti di depan gerbang bercat putih.Aldara segera turun dari motor laki-laki itu dan menyerahkan helm yang ia gunakan.

"Makasih."

Albara mengangguk,ia menjenjangkan kepalanya,ia melihat keadaan rumah yang sudah sepi.Ini sudah larut malam,pasti orang Tua Aldara akan khawatir.

"Orang tua Lo..."

"Gak apa-apa,gue udah kirim chat tadi," ujarnya tentu saja berbohong.Jangankan pulang tengah malam,tidak pulang berhari-hari saja orang tuanya tidak akan mencarinya.Bukan karena orang tuanya masa bodo.Tapi selain karena ia tidak akan bermain jauh,orang tuanya tau jika dirinya bisa melindungi diri sendiri.

" Lo gak balik?" ,tanya Aldara melihat laki-laki tidak kunjung melajukan motornya.

"Nunggu Lo masuk."

"Gue tadi bilangnya pergi sama temen cewek gue,kalau keluarga gue liat Lo,nanti yang ada nambah masalah."

Albara mengedarkan pandangannya,area rumah Aldara sudah cukup sepi,tidak mungkin ia meninggalkan gadis ini sendirian." Kalau ortu Lo ketiduran terus lama bukain pintu gimana? Ini udah tengah malem Aldara,bahaya.Gak apa-apa,gue nunggu setidaknya sampai orang tua Lo keluar,gue bisa pura-pura jadi ojol."

"Mana ada ojol motornya keren begini.Udah gak apa-apa Lo pulang aja.Gue kan lagi berantem sama kakak gue,di paling gak suka kalau liat gue deket sama cowok apalagi,liat gue pulang tengah malem.Yang ada nambah masalah nantinya.Lo pulang aja ya."

Albara menghela napasnya." Yaudah gue balik,nanti kalau ortu Lo lama bukain kuncinya atau ada apa-apa hubungi gue aja,ya."

Aldara mengangguk,ia lalu menarik senyum manis."Mendalami peran banget ya jadi pacar pura-puranya."

"Apa si?",tanya Albara salah tingkah.

"Awas baper beneran loh,Bar."

"Gak!", jawab Albara dengan spontan.

"Bagus deh kalau engga,soalnya hati gue udah nyantol di Aldo."

"Kepedean banget," ucap Albara seraya memutar bola matanya.

Aldara hanya tertawa kecil lalu mengangkat tangan dan melambai.

Albara melirik gadis itu.Matanya terpaku pada raut cerah yang dipancarkan.Albara turut bersyukur karena gadis itu tidak bersedih lagi.

"Udah sana pulang,tangan gue udah pegel ni."

Albara mengerjap lalu dengan berat hati ia mulai melanjutkan motornya.Dafi kaca spion ia melihat Aldara masih setia melambaikan tangan sebelum menghilang karena jalan berbelok.

Sementara di sisi lain,Melihat Albara yang sudah menjauh,ia mulai menurunkan tangannya.Wajah cerahnya berubah seratus delapan puluh derajat berbeda.

"Lo punya urusan apa sama gue? Buat apa juga Lo nyari gue?"

Aldara sudah memutar otak dari tadi, tapi dirinya tidak menemukan benang tentang Albara baik dari pihak lawannya maupun pihak kawan.Pertemuan pertama mereka jelas pada saat tawuran.Dan Aldara tidak bisa menerima alasan dangkal itu,pasti ada sesuatu hal yang membuat Albara mencarinya.Apa ini hubungannya dengan kejadian saat tawuran itu? Entahlah.

Aldara menghela napas,akan ia selidiki nanti.Ia menatap pagar di depannya.Dengan enggan ia memanjat pagar itu,karena tidak akan ada yang membukakan kunci pagar ini sampai pagi.

1
Alex
lanjut Thor seru bgtsss ceritanya
Muanisah Jariyah
ceritanya seru,sayang typonya kebanyakan
choco eskrim
Ceritanya cukup menari, tapi ada beberapa kata yang typo.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!