~Silahkan baca karya sebelumnya "Tiba-tiba Jadi Istri Pak Guru" supaya paham alurnya.
"Aku suka sama kamu"
"Tapi aku sudah menikah"
"Aku tunggu jandamu"
"Silakan saja"
Tidak ada yang menyangka, wanita yang menjadi dambaannya sejak lama ternyata istri dari sahabat nya sendiri.
Namun tidak ada yang mustahil di dunia ini, jodoh pasti bertemu.
Rafasya Dimas Anggara sejak lama mengagumi Tisya Andini, berulang kali dia menyatakan cinta pada Tisya namun Tisya selalu menolaknya. Tapi Dimas tidak menyerah begitu saja, setiap malam ia selalu meminta pada Tuhan untuk mempersatukan mereka.
Bagaimana kisah mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ssabila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27
❤️❤️❤️❤️❤️ HAPPY READING ❤️❤️❤️❤️❤️
Satu bulan telah berlalu, dan tibalah hari dimana butik Latisya akan dibuka.
Tisya mengundang beberapa masyarakat yang tinggal di sekitar butiknya untuk menghadiri peresmian butiknya.
Dengan didampingi suaminya Tisya berdiri di depan pita sambil memegang gunting.
"Bismillahirrahmanirrahim" Ucap semua orang yang menghadiri acara tersebut.
'Kresss'
Pemotongan pita telah selesai, Tisya mengajak seluruh tamunya masuk ke dalam butik untuk menikmati hidangan yang telah ia siapkan.
"Silakan dinikmati" Ucap Tisya.
Tisya menyusul suaminya yang tengah duduk di ruangannya.
"Semua karyawan udah lengkap?" Tanya Dimas.
"Alhamdulillah udah kak." Jawab Tisya.
"Modelnya juga udah dapat." Jawab Tisya.
"Baguslah kalau gitu." Jawab Dimas.
Tisya duduk di samping suaminya dan bersandar di bahu suaminya.
"Terima kasih ya kak, kakak sudah mewujudkan impian aku." Ucap Tisya.
"Itu semua tidak gratis." Jawab Dimas.
"Iya nanti kalau udah ada pemasukan aku ganti semuanya." Ucap Tisya.
"Janji?" Tanya Dimas sambil tersenyum-senyum.
"Kakak serius?" Tanya Tisya.
Dimas hanya senyum-senyum.
"Ihh kakak jahat banget tega sama istri." Ucap Tisya sambil memanyunkan bibirnya.
"Haha bayarnya bukan pakai uang." Ucap Dimas
"Terus apa? Emas? Berlian?" Tanya Tisya.
"Pakai kenikmatan plus plus haha"
"Ihh dasar mesum"
"Emang salah mesum sama istri sendiri?" Tanya Dimas.
"Au ah aku mau keluar dulu mau ngucapin terima kasih sama tamu-tamu aku." Ucap Tisya lalu ia keluar meninggalkan suaminya.
Dimas mematahkan kepalanya ke kanan dan ke kiri kemudian ia membuka ponselnya.
Ia membuka sosial medianya dan melihat-lihat video yang sedang viral akhir-akhir ini.
"Miris banget ya anak muda jaman sekarang, masih sekolah udah kaya tante-tante" Ucap Dimas.
Tak berselang lama Tisya kembali masuk dan menghampiri suaminya.
"Kak tolong dong angkatin barang-barangnya ke luar" Ucap Tisya.
Dimas menyimpan ponselnya ke dalam saku bajunya lalu ia bangkit dari tempat duduknya.
Ruangan Tisya saat ini dipenuhi dengan patung-patung yang akan digunakan untuk memajang produknya.
Selain itu di sana juga ada banyak alat jahit dan perlengkapan lainnya. Segaja barang-barang itu dimasukkan ke dalam ruangan Tisya sebab di luar tadi digunakan untuk acara peresmian.
"Ini ditaruh mana?" Tanya Dimas.
"Di depan jendela kak" Jawab Tisya.
Tisya bersama timnya menata barang-barang itu supaya terlihat rapi dan nyaman.
"Semua alat jahit kalian bawa ke belakang, bagian depan khusus barang-barang yang siap di jual saja." Ucap Tisya.
"Baik buk"
Dua jam kemudian semua sudah beres.
Baju-baju serta tas dan sepatu sudah tertata rapi di sana.
Tisya sangat puas dengan layout butiknya.
'Drt..drt..' ponsel Tisya bergetar. Dimas memberikan ponselnya istrinya yang berada di tangannya.
"Siapa kak?" Tanya Tisya.
"Agency." Jawab Dimas.
Tisya menerima ponselnya kemudian menjawab telepon tersebut.
📞 "Selamat siang dengan ibu Latisya"
"Iya selamat siang." Jawab Tisya.
📞 "Maaf mengganggu waktunya, untuk foto produk besok mau dilaksanakan di studio kami atau di tempat ibuk?"
"Di butik saya saja, kebetulan saya juga punya studio mini sendiri." Jawab Tisya.
📞"...."
"Sama-sama" Jawab Tisya.
Tisya mematikan sambungan teleponnya lalu memberikan ponselnya pada Dimas lagi.
.
.
Sudah jam sebelas malam Tisya masih sibuk dengan tabletnya.
Menggambar desain baru sesuai imajinasinya.
"Emang ya kalau mau tidur suka muncul ide-ide baru" Ucap Tisya.
Dimas sudah terlelap bersama mimpi-mimpinya. Setelah menyelesaikan pertempuran hebat tadi Dimas langsung ambruk tak berdaya.
Sinar matahari manembus masuk ke dalam kamar membuat penghuni kamar itu terganggu.
"Hoaaaammmmmmmmm jam berapa ini." Ucap Tisya.
Tisya menoleh ke belakang ternyata Dimas sudah tidak ada di sana.
Untung saja saat ini Tisya sedang datang bulan, jadi ia bisa bangun siang.
Tisya masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya setelah itu ia keluar kamar dan melihat suaminya tengah bertempur di depan kompor.
"Kakak ngapain pakai helm segala?" Tanya Tisya.
'Srengggg' Dimas melempar sekor lele ke dalam wajan yang berisi minyak panas.
Setelah melempar lelenya Dimas langsung sembunyi di bawah meja makan.
"Sayang awas jangan di situ" Teriak Dimas.
Dengan santainya Tisya mendekat ke kompor dan mengambil tutup panci untuk menutupi wajahnya supaya cipratan minyaknya tidak kemana-mana.
Dimas keluar dari kolong meja kemudian menghampiri istrinya.
"Sayang kamu ga kena minyaknya kan?" Tanya Dimas.
Dimas menarik tangan Tisya dan melihat keadaannya.
"Kak apaan sih, cuma goreng lele aja heboh banget." Ucap Tisya.
"Hehe takut kecipratan yang." Jawab Dimas.
Dimas melepas helm dan jaketnya kemudian meletakan di atas meja.
"Lagian kamu tumben jam segini baru bangun." Ucap Dimas.
"Ya maaf kak soalnya semalam aku tidur." Jawab Tisya.
"Ngapain? Bikin desain" Tanya Dimas.
Tisya menganggukkan kepalanya.
"Jangan sering begadang, ga baik." Ucap Dimas.
"Iya kak." Jawab Tisya.
Tisya mengambil alih pekerjaan dapur sedangkan Dimas langsung masuk ke kamar untuk bersiap-siap ke kantor.
Setelah selesai sarapan Dimas langsung berpamitan untuk berangkat kerja. Setelah itu Tisya juga segera berangkat ke butik sebab hari ini akan ada pemotretan.
Setibanya di butik Tisya langsung menuju ke studio mininya untuk menemui model dan fotografernya.
"Selamat pagi, maaf saya baru datang, bagaimana udah dimulai fotonya?" Tanya Tisya pada karyawannya.
"Belum buk, mereka masih menunggu ibu."
Tisya masuk ke dalam studio dan melihat semuanya sudah siap.
"Selamat pagi, maaf saya telat." Ucap Tisya.
"Pagi Mbak Tisya, tidak masalah kita juga baru datang kok." Jawab fotografernya.
"Baru datang apanya, kita udah nunggu satu jam" Ucap modelnya lirih, namun bisa di dengar oleh Tisya.
"Hust ga boleh bilang gitu." Tegur sang fotografer.
"Hehe Mbak Tisya perkenalkan ini model baru kami."
Mereka saling berjabat tangan kemudian memperkenalkan namanya masing-masing.
"Tisya"
"Jessika"
"Seperti pernah lihat ya." Ucap Tisya.
"Iya sebelumnya saya pernah jadi model juga di Jepang, mungkin anda melihat saya di televisi." Jawab Jessika.
"Mungkin." Ucap Tisya
TBC
Jangan lupa LIKE dan VOTE ❤️ ❤️ ❤️ ❤️ ❤️
Eh itu yang bakal jadi ulet bulu kok banyak ya... Stefi dan Jesica.
lama gak up