NovelToon NovelToon
(Not) Happy Ending

(Not) Happy Ending

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Romantis / Cintapertama
Popularitas:867
Nilai: 5
Nama Author: Anyelir 02

Rea adalah gadis manis anak angkat keluarga Mahendra. Rea tumbuh menjadi gadis manis, anggun, lemah lembut namun pendiam. Dirinya jarang berekspresi karena didikan mamanya yang melarangnya untuk terlalu terlihat ceria. Rea selalu tersenyum, meskipun dirinya tak menyukai hal yang dia lakukan, dia akan tetap tersenyum

Saat kepindahannya, dirinya mengenal Arjuna. Juna mungkin terlihat nakal, namun Rea tak malu untuk tertawa dihadapan Juna dan Rea tak perlu memakai topeng saat berhadapan dengan orang lain. Rea menganggap bahwa Juna adalah tempatnya untuk pulang

Namun hubungan mereka kandas karena perbuatan mamanya. Membawa Rea pergi jauh dari Juna. Sampai akhir pun Rea dipaksa pindah agar bisa jauh

~Aku akan melepas topeng itu dan akan membuatmu menjadi jauh lebih berekspresi. setelahnya kau tidak akan pergi dariku~ Arjuna'

~Terima kasih Juna, aku menjadi sosok yang lebih baik setelah mengenalmu. Aku selalu menyayangimu Juna~ Andrea

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anyelir 02, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 12 - BERTEMU

Hari ini adalah hari janji yang dia buat dengan Om Awan. Dirinya akan bertemu di BiFo Resto. Rea bersiap dengan senang karena setelah sekian lama tidak bertemu dengan Om Awan dan Tante Risa.

TOK.. TOK…

“Masuk” Suara Rea terdengar dari dalam

“Rea kamu jadi menemui Om Awan sekarang?” tanya Kak Deo saat masuk ke kamar Rea

“Jadi kak, kenapa?” tanya rea

“Tidak apa. Kalau begitu sesuai yang kakak ucapkan kemaren kakak jadi supir Rea untuk seharian ini”

“Kakak beneran udah izin papa kan?” ragu Rea. Karena Papa jarang sekali memperbolehkan kakak untuk libur jika bukan hal yang penting

“Tenang saja, lebih baik kita berangkat sekarang. Takut macet” tawar Kak Deo setelah melihat jam tangannya.

Rea yang mendengar tawaran itu bingung, namun setelah melihat pukul berapa saat ini membuat Rea bergegas menyelesaikan riasannya dan mengambil sepatunya. Setelah siap dengan tas serta barang bawaannya pun mengajak Kak Deo untuk berangkat.

Sesampainya di BiFo Resto, Rea dan Kak Deo mencari keberadaan Om Awan dan Tante Risa. Saat tak menemukan keberadaan mereka, Rea mencoba menghubungi Om Awan, namun tidak ada balasan. Akhirnya Rea dan Kak Deo memilih untuk duduk di salah satu meja dan memesan minuman sambil menunggu kehadiran Om Awan dan Tante Risa.

Dari kejauhan terlihat Om Awan dan Tante Risa sedang berjalan dari arah pintu masuk, sepertinya mereka baru datang pikir Rea.

“Rea akhirnya bisa bertemu denganmu lagi” Tante Risa berlari setelah melihat Rea kemudian memeluk Rea dengan erat

“Sayang jangan terlalu erat memeluknya, kasihan Rea nanti sesak” Om Awan yang berada di belakang Tante Risa

Setelahnya Om Awan juga memeluk Rea. Deo yang melihat kasih sayang Om Awan dan Tante Risa kepada Rea membuat Deo merasa senang karena mengetahui banyak orang yang menyayangi adiknya.

“Ini pasti Deo kan?” tanya tante Risa

“Iya tante, saya Deo” sapa Deo

“Bagaimana kabarmu Deo, kita terakhir ketemu saat di rumah sakit tempat Rea dirawatkan?” ujar Om Awan

“Iya om. Kabar Deo baik om” balas Deo

“Oh iya, ini oleh-oleh untuk om dan tante ya” Rea memberikan oleh-oleh yang dibawanya

“Terima kasih Rea” Tante Risa melihat tas yang diberikan Rea, kemudian terkejut dengan salah satu isi tas itu

“Rea… ini bukan dari Amerika kan. Ini baju Hanbok kan dan ukurannya ada yang kecil” ujar Tante Risa

“Iya tante, Rea sebelum pulang ke Indonesia ada urusan di Korea Selatan jadi harus kesana dulu. Nah Rea ingat tante suka hal yang berbau Kodea jadi Rea belikan baju itu. Untuk yang kecil bisa untuk Lili, semoga muat ya tante”

Tante melihat baju yang dibelikan Rea merasa senang. Warna baju itu juga bagus warna biru, bahkan ada aksesoris baju. Ternyata itu adalah satu set

“Itu model yang sama, yang membedakan hanya motif pada Chimanya saja. Dan Om juga dapat hanboknya, dengan warna yang sama.” jelasnya

“Akhirnya kita bisa foto bersama mas” ujar Tante Risa senang

“Kalian sudah memesan makanan?” tanya Om Awan

“Belum Om, kami menunggu anda. Kami hanya memesan minuman tadi” balas Kak Deo

“Baiklah kita pesan makanan dulu, kalian harus mencicipi menu baru dari BiFo’s Resto ini.”ujar Om Awan, kemudian dia memanggilkan pelayan menyebutkan pesanannya.

Sambil menunggu pesanannya datang, kami mengobrol banyak hal. Baik mengenai Llili yang penasaran akan Rea, kemudian mengenai rumah sakit tempat Tante Risa bekerja dan menyuruh Rea bekerja disana agar bisa bertemu setiap hari, namun hanya dibalas senyuman oleh Rea. Saat makanan yang mereka pesan datang, mereka makan dengan nikmat

“Bagaimana baru dari resto ini menurut kalian?” tanya Om Awan

“Enak om, rasanya pas” Rea menyukai makananannya kemudian berkata, “Apalagi mashed potato nya enak” yang diangguki oleh Deo

“Syukurlah kalau kalian menyukainya” balas Om Awan

“Oh iya, setelah ini kalian mau kemana?” tanya Tante Risa

“Mau ke makam …  tante mau ikut?” ujar Rea

“Mau mengunjungi orang tuamu ya Re, om dan tante boleh ikut. Om sudah lama belum mengunjungi mereka” ujar Om Awan

“Tentu Om” balas Rea

Setelah makanan habis, Rea bersiap memanggil pelayan untuk menanyakan harga yang harus dibayar, namun dicegah oleh Om Awan.

“Rea, tidak perlu bayar. Anggap saja ini bonus kamu yang belum om bayar.” ujarnya

“Baiklah bos” jawab Rea senang

“Oh iya Rea ke toilet dulu ya, kalian ke mobil dulu saja” ujar Rea yang kemudian berdiri dan pergi ke toilet

Setelah selesai Rea melihat kearah meja dimana dia duduk tadi, dan tidak ada orang disana. Sepertinya sudah di parkiran deh, pikir Rea.

Rea yang mendengar suara ponselnya pun segera menunduk dan mengambil dari tas nya. Dan melihat bahwa ada pesan dari kakaknya yang berkata akan menunggunya di mobil. setelah membalas pesan itu, Rea meletakkan kembali ponselnya ke dalam tas.

Saat akan berjalan keluar, Rea mencium parfum yang sangat familiar baginya. Rea meliihat ke sekeliling namun tidak menemukan orang dia cari. Akhirnya berbalik dan pergi meninggalkan Resto.

Di lain sisi, seseorang yang memiliki wangi yang dikenal Rea juga mencium prafum yang tak asing baginya dan terhenti. Saat berbalik kamu hanya melihat seorang gadis yang sudah berada di luar Resto, membuatnya berlari keluar untuk mengajarnya. Namun kehilangan jejaknya. Dia adalah Juna. Juna yang berniat bertemu Om Awan pun kembali ke dalam Resto. Saat bertanya ke pelayan Resto dan mengetahui bahwa Om Awan sedang tidak ada tempat pun membuat Juna pergi keluar Resto.

Di dalam mobil, Juna masih memikirkan wangi yang baru saja ia rasakan. Itu wangi Rea, batin Juna. Apakah Rea sudah pulang, pikir Juna. Namun Juna segera menghempas pikiran itu karena mana mungkin Rea ada di Indonesia, karena kabar terakhir Rea masih ada di Amerika dan wangi itu tidak hanya milik Rea saja, pikir Juna. Juna pun pergi dari Resto itu.

***

Hari ini adalah hari pertama dirinya masuk bekerja. Setelah dua hari libur sebelum memulai bekerja di tempat baru, dan sekarang dia akan pergi melapor ke rumah sakit tempat dirinya mulai bekerja. Saat selesai bersiap dirinya bergegas turun dan berpamitan dengankedua orang tuanya.

Mama yang sedang membaca majalah, saat melirik dan melihat kehadiran Rea pun bertanya, “Rea mau kemana?”

“Rea akan melapor ke rumah sakit” jelas Rea

“Baiklah pergilah Rea, hati-hati di jalan ya” ujar papa yang duduk di samping mama

Selesai berpamitan, Rea segera menuju garasi dan meminta Pak Surya untuk menemaninya, karena masih belum mengingat jalanan dan belum pernah mengendarai kendaraan sendiri saat di Indonesia.

Saat sampai di rumah sakit tempat dimana ia akan bekerja, terlihat begitu ramai. Rumah Sakit Prima Pelita merupakan rumah sakit yang cukup besar di Jakarta. Selain itu,  RS Prima Pelita memiliki perlengkapan medis yang cukup lengkap dan memiliki penilaian yang sangat baik. Melihat penilaian masyarakat, Rea mengetahui mengapa penlialian RS Prima Pelita cukup baik.

Setelah melapor ke RS Prima Pelita, dirinya pergi menuju ke taman. Dirinya ingin jalan-jalan sebelum di sibukkan dengan pasien kembali.

Sesampainya di taman, Rea melihat betapa ramainya taman itu. Padahal saat ini sudah siang dan matahari begitu terik, tetapi anak-anak begitu semangat bermain.

“Tidak banyak berubah dari taman ini” Gumam Rea. Rea mengenang bagaimana taman ini menjadi tempat bertemu dengan Juna bahkan taman ini menjadi tempat mereka berpisah.

“Bagaimana kabarnya, ya” lirih Rea setelah melihat sepasang kekasih sedang duduk di taman. Sepertinya mereka membolos sekolah. Terlihat dari seragam yang mereka pakai, apalagi saat ini masihlah jam sekolah.

“Lebih baik aku ke tempat kakak sekarang” Rea pergi meninggalkan taman.

Tanpa Rea sadari, dirinya diperhatikan oleh seseorang yang menatapnya sendu. Dia begitu menatap intens keberadaan Rea. Kemudian ikut pergi meninggalkan taman itu.

***

Rea berada di sebuah cafe yang berada tepat di depan kantor milik keluarganya. Dirinya melihat kakaknya berlari menghampiri dirinya

“Rea, kau sudah menunggu lama?” tanya Deo setelah duduk di seberang kursi Rea

“Tidak kak, aku baru saja sampai”

“Baiklah, lalu apakah aku sudah memesan?” tanya Deo lagi smbil membaca buku menu yang diberikan

“Belum kak, kakak saja yang memesan. Aku ikut pesanan kakak saja. Kakakkan yang sering kemari jadi Rea ikut  saja”

“Baiklah, biar kakak yang pesan” Kemudian dirinya menyebutkan pesanannya

“Saya memesan 2 spageti dengan carbonara sauce, 1 Jus jeruk, 1 ice cappuccino, 1 kue redvelvet”

Setelah mengucapkan pesanannya, pelayan pergi mengambil makanan yang dipesannya.

Mereka berbincang banyak hal. Baik dari pekerjaan maupun pribadi

“Rea kamu sudah menentukan apakah kamu akan pulang ke rumah atau membeli apartemen saat bekerja nanti?” tanya Deo

“Melihat jarak rumah sakit dari Rumah, aku memilih untuk membeli apartemen yang dekat rumah sakit kak” jelas Rea

“Baiklah, biar kakak yang mencari apartemennya. Kamu hanya perku menyiapkan barang-barangmu”

Setelah mengatakan itu, Deo menelepon asistennya untuk mencarikan Rea sebuah apartemen di dekat RS Prima Pelita. Setelah asisten itu menemukan informasih mengenai apartemen yang lokasinya sesuai dengan permintaan bosnya pun segera mengabari bossnya.

“Rea, asisten kakak sudah menemukannya. Kau ingin melihatnya dulu atau tidak?”

“Rea lihat dulu kak, jika cocok Rea akan pindah besok setelah pulang dari Rumah Sakit” Ujar Rea

“Kau kesini bersama Pak Surya kan. Suruh Pak Surya untuk pulang saja, nanti kamu pulang bersama kakak” Rea hanya mengangguk sambil memakan kue miliknya.

***

Setelah makan tadi, Rea yang melihat apartemen yang akan dihuninya pun merasa cukup puas. Sepertinya asisten kakak memiliki selera yang bagus, pikir Rea.

“Kakak, Rea pikir ini sudah cukup bagus. Apalagi pemandangan yang terlihat dari rumah ini juga bagus dan pencahayaannya juga cukup. Rea ambil ini saja kak” ujar Rea

“Baiklah, tunggu biar kakak yang urus dengan managernya. Kau tunggu disini” Kak Deo pun pergi bersama manager apartemen untuk membicarakan kepemilikan apartemen ini.

Setelah selesai mengurus dokumen kepemilikan, mereka pun memilih pulang ke rumah. Sore ini jalanan terlihat sangat macet.

“Kakak, kenapa macet sekali?” Rea begitu heran karena tidak bisa bergerak sama sekali

“Sepertinya ada kecelakaan. Lihat ada polisi disana” Deo menunjuk kearah polisi yang sedang mengatur jalanan

“Kakak aku harus melihat ke depan, apakah boleh?” tanya Rea

“Apa yang ingin kau lakukan?” tanya balik Deo

“Jika ini benar kecelakaan, Rea bisa bantu untuk melakukan pertolongan pertama kak” jawab Rea

“Tetapi, apa tidak masalah. Rea takut nanti mama marah jika Rea bertindak secara sembrono” lanjutnya

“Tidak masalah. Tugas Rea adalah menolong bukan. Rea seorang dokter jadi sudah sewajarnya...”

“…jika terjadi suatu masalah, biar kakak yang membereskannya untuk Rea.” jelas Deo

Rea mengangguk mengerti. Kemudian dia keluar mobil dan mengambil kotak pertolongannya yang selalu tersedia di mobil kakaknya dan berlari menuju tempat terjadi kecelakaan.

Deo melihat adiknya yang berlari untuk menolong seseorang merasa begitu bangga. Adiknya sudah menjadi dokter yang hebat, pikir Deo

Rea yang melihat bahwa kecelakaan yang terjadi cukup parah dan ambulance dan tenaga medis belum juga datang. Saat akan memasuki area kecelakaan, dirinya dihentikan oleh seorang polisi yang bertugas mengevakuasi korban dan mencegah masyarakat umum untuk memasuki area kecelakaan terjadi.

Rea yang ingin segera membantu korbanpun, mau tidak mau menunjukkan kartu pengenal Rea sebagai petugas medis rumah sakit. Melihat tanda pengenal itu, Polisi segera mempersilahkan Rea untuk masuk

Rea segera membantu korban yang berhasil di evakuasi. Rea mengobati para korban dengan pertolongan pertama kemudian memberikan label agar pihak rumah sakit bisa segera melakukan tindakan.

Tak lama kemudian, petugas medispun datang untuk menolong. Korban yang terluka parah segera dibawa ke rumah sakit, korban yang luka ringan dan sudah diobati memberikan keterangan mengenai kronologi kecelakaan sedangkan korban tewas sudah diamankan oleh pihak kepolisian.

DEO POV

Saat ini, Deo sedang berhenti di depan sebuah warung tak jauh dari tempat terjadi kecelakaan. Dirinya ingin melihat bagaimana adiknya menyelamatkan korban itu. Setelah memarkirkan mobilnya, Deo berjalan ke arah area kecelakaan dan melihat adiknya yang sibuk menyelamatkan korban

“Adikku memang keren” gumamnya

DEO POV END

Setelah selesai membantu menyelamatkan korban, Rea pergi meninggalkan area kecelakaan. Rea melihat kearah sebrang, terlihat kakaknya sedang berdiri mengamati Rea. Rea segera berlari menuju kakaknya yang sedang menunggunya.

“REAA” teriak seseorang

Rea yang mendengar seseorang sedang memanggilnya pun berbalik. Terlihat Ira yang sedang berjalan menghampirinya. Melihat Ira yang memanggilnya pun Rea tersenyum senang

“Ira, apa kabar?” tanya Rea yang kemudian memeluk Ira

“Baik, kamu bagaimana?”

“Tentu saja baik. Ehmm.. Ira, apa yang kamu lakukan disini?” Rea begitu heran dengan keberadaan Ira yang berada di tempat terjadinya kecelakaan

“Aku seorang reporter, saat kau berlari ke tempat kecelakaan aku ingin menyusulmu tapi aku masih ada tugas jadi tidak bisa menyusulmu.” ujar Ira. Kemudian ira berjalan mendekat dan membisikkan sesuatu, “aku juga menjadi seorang penulis novel”

Mendengar apa yang dibisikkan Ira membuat Rea merasa senang. Rea tau bahwa Ira ingin menjadi penulis, dan sekarang hal itu terwujud.

“Oh iya, ayo bertemu dengan yang lain?”

“Yang lain?” tanya Rea

“Bayu, bayu akan menyusul kesini. Dan kau harus tau, Bayu adalah pacarku sekarang” jelas Ira

“Baiklah, bagaimana di cafe itu” tunjuk Rea

“Café di sebelah kakakku yang berdiri di sebrang sana” ujar Rea

“Baiklah, tunggu aku disana ya” Ira pergi untuk membereskan peralatannya dan izin untuk pergi lebih dahulu

Rea berjalan menuju kakaknya berdiri menunggunya.

“Kakak, aku bertemu dengan Ira. Dia menjadi reporter dan sedang meliput kecelakaan tadi. Dan dia ingin makan bersamaku di café itu, apakah boleh?” tanya Rea sambil menunjuk Cafe yang ingin ia kunjungi

“Baiklah, ayo tunggu dia disana”

***

Tak menunggu lama terlihat Ira berjalan memasuki area Cafe dan terlihat ada 2 ornag yang mengikutinya. Rea yang melihat kehadiran Ira pun mengangkat tangannya agar Ira mengetahui dimana ia duduk.

Setelah mendekat, Rea melihat siapa yang mengikuti Ira dari belakang. Itu adalah Bayu…. dan juga Juna

Rea dan Deo yang melihat kehadiran Juna pun merasa canggung. Namun Rea mencoba menghiraukan kehadiran Juna

“Rea, kau akhirnya balik ke Indonesia” ujar Bayu

“Tentu, aku lahir disini. Tentu saja aku akan pulang” balas Rea

“Sudah duduk dulu baru ngobrol” ujar Ira

Suasana begitu canggung di meja mereka. Rea melirik kakaknya, dia bingung harus melakukan apa. Sedangkan Ira yang tidak mengetahui apapun merasa bingung

Ira mencoba mengganti suasana dengan mengajak Rea mengobrol. Ira menceritakan apa saja yang terjadi selama Rea di luar negeri baik teman-teman mereka yang sudah menikah, bahkan ada yang sudah memiliki anak. Selain itu, Ira menceritakan profesi-profesi teman sekelas mereka.

Deo, Bayu dan Juna hanya mendengar obrolan Ira dan juga Rea. Juna selalu melirik ke arah tempat Rea duduk dan Deo melihat itu. Deo merasa senang bahwa Juna sepertinya masih menyukai Rea

“Dan kau tau Re, sekarang Sasa berubah” ujar Ira

“Berubah, berubah bagaimana Ira?” tanya Rea yang tidak mengerti maksud dari perkataan Ira

“Setelah kau pergi, Sasa mencoba gaya yang mirip denganmu dari berpakaian, sikap dan cara berbicara…”

“… bahkan sekarang dia sombong sekali karena berhasil menjadi seorang model ternama. Padahal di awal karir dia, yang membantu agar dia bisa jadi model adalah perusahaan Juna. Tapi saat sudah sukses dia pergi begitu saja” Ira bercerita dengan menggebu-gebu, seolah-olah orang yang ia ceritakan adalah orang lain bukan teman dekatnya

“Rea kita harus segera pulang” ujar Deo sambil memperlihatkan seseorang yang sedang menelponnya. Rea yang melihat nama pemilik nomor pun menghela nafas

“Aku dan kakak pulang dulu ya” pamit Rea kemudian buru-buru pergi

“Ahh dan kalian tidak perlu membayar, ini Cafe milikku. Aku mentraktir kalian”  lanjutnya

“Tidak perlu, kami bisa membayar sendiri” ujar datar Juna

Rea yang mendengar ucapan Juna pun berhenti berjalan. Rea mengerti, sepertinya ucapannya barusan menyinggung perasaan Juna dan berbalik melihat ke arah Juna

“Maaf jika kalimatku tadi menyinggungmu. Tapi aku tidak bermaksud begitu. Aku hanya ingin mentraktir kalian saja sebagai salam pertemuan saja” Ujar Rea

“Namun jika tidak bisa itu tidak masalah, aku pergi dulu” Rea langsung pergi meninggalkan teman-temannya.

“Juna… sebenarnya kau kenapa?” tanya Ira

“Bukankah kau selalu menunggu kepulangan Rea” lanjutnya

Tanpa menghiraukan perkataan Ira, Juna pergi menyusul Rea. Ira dan Bayu yang melihat tingkah Juna pun menghela nafasnya. Mereka tau, Juna dan Rea sudah putus dan mereka tau alasan mereka pisah. Rea dalam hal ini tidak bersalah namun juga bersalah. Dia tidak bersalah karena mencoba menuruti keinginan orang tuanya, namun di sisi lain Rea juga bersalah karena tidak menceritakan masalah yang menimpanya.

Juna kembali ke tempat Ira dan Bayu. Juna menunduk bahwa dirinya tidak berhasil mengejar Rea. Bayu dan Ira yang melihat raut wajah Juna pun menghela napasnya dan berdoa yang terbaik untuk mereka berdua.

1
Hanni Hann
halo kak, mampir dan dukung ceritaku juga yaa judulnya "undercover in love". maaciw/Heart/
Anyelir: oke kak
total 1 replies
Anyelir
karya ini bercerita tentang romansa anak muda, dimana kisah mereka terhalang oleh keadaan baik keluarga ataupun pihak yang lainnya
Dian
Lanjut Thor💪🏻
Yoona
semangat terus ya
Anyelir: Iya, kamu juga ya
total 1 replies
S.gultom
hadir thor
it's me JS
semangat kk nulisnya... bantu suport dan like karyaku juga ya
Dian
Semangat trus berkarya thor💪🏻
Anyelir: Kamu juga ya
total 1 replies
Dian
Semangat thor💪🏻❤️ yuk saling dukung mampir jg ke karya aku “two times one love”
Anyelir: Oke kak 👍🏻
total 1 replies
Tutupet
Semangat thor buat ceritanya sampai ending
Anyelir: diusahakan ya
total 1 replies
moa_dubadu_wariwari
Suka banget sama karakter yang kamu buat thor, semoga terus berkembang.
Anyelir: terima kasih/Smirk/
total 1 replies
Hazel Nolasco
Duh, hati jadi bahagia setelah selesai baca karya ini!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!