Dokter Amelia, seorang mata-mata cantik dan cerdas, menyusup ke dalam kehidupan Gubernur Tantra. Misinya adalah mencari kelemahan Tantra untuk kepentingan musuh politiknya. Namun, keadaan berubah ketika Tantra jatuh cinta padanya dan menikahinya. Amelia terjebak antara tugas dan cinta.
Bagaimana kelanjutannya, selamat membaca.....
Ada Giveaway untuk pembaca setia yang mau ikut komen di setiap episodenya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nur danovar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 9 Penolakan Cinta
Amelia berdiri dari duduknya memandang tajam ke arah Tantra. ia melangkah perlahan mendekati pria yang sudah menjadi suami nya. Amelia selalu memimpikan dirinya bisa menikah dengan Alvin pujaan hatinya bukan dengan Tantra pria asing yang sama sekali tidak ia kenali.
"Kau sudah tahu semua?" suara Amelia lirih bergetar. ia menatap Tantra dengan mata berkaca-kaca.
"Hmmm" gumam Tantra.
"Kalau begitu lepaskan ku dan kita berpisah, aku akan meminta ampun padamu atas semua kesalahan ku tapi percayalah aku tidak memberikan informasi penting apapun padanya jadi semua belum terlanjur bukan?"
"Apa katamu? belum terlanjur?!"
Tantra mulai marah mendengar ucapan Amelia yang memihak pria lain. wanita di hadapannya sama sekali tidak menunjukan sedikitpun rasa cintanya untuk Tantra. padahal pernikahan ini sangat berarti untuk Tantra.
"Kau pikir aku akan mengampuni penyusup seperti mu Amelia? kecuali..."
"Kecuali apa?" tanya Amelia penuh harap.
"Kecuali kau gagalkan rencana kekasih mu itu, ini pilihan pertama"
Amelia terdiam, ia tidak mungkin menggagalkan rencana Alvin maju pemilihan gubernur tahun depan. itu sangat berarti bagi Alvin. itu impian Alvin dan Amelia tidak mungkin tega menghancurkannya.
Amelia menggeleng perlahan, ia kembali menengadah menatap wajah Tantra.
"Apa pilihan kedua?"
Tantra tersenyum getir, ia merasa ada sengatan di hatinya ketika mendengar Amelia lebih memilih bertanya pilihan kedua. itu artinya Amelia begitu mencintai pria itu dan tak ingin kekasihnya mengalami kegagalan. sementara Amelia bahkan tidak berpikir tentang perasaan Tantra sedikit pun.
"Aku sudah menebak kau pasti tidak tega melihatnya hancur karena itu kau memilih bertanya apa pilihan kedua?"
Tantra melangkah lebih dekat ia menarik dan menggenggam tangan Amelia.
"Pilihan kedua tentu saja aku akan menyingkirkan lawan ku dengan cara bersih maupun kotor! dan kau sebagai istriku pasti kau akan membantuku melakukan nya"
"Apa?!"
Amelia langsung lemas. bisa saja Tantra menyingkirkan Alvin dengan mudah. pria itu berkuasa di ranah politik. ia mempunyai banyak relasi di kalangan petinggi negara dan juga hartanya yang berlimpah membuatnya di segani. setiap kali ada pemilu Tantra ikut andil dengan memberikan bantuan Danna pemilu yang jumlahnya tidak sedikit. belakangan Amelia juga baru tahu jika Tantra membentuk partainya sendiri untuk memperkuat dirinya melaju ke pemilu tahun depan. Amelia belum sempat bercerita pada Alvin tentang partai politik bentukan Tantra tapi ia sudah ketahuan oleh Tantra jika dirinya adalah mata-mata. Alvin ibarat semut menghadapi singa, ia tidak akan menang melawan Tantra.
Amelia terduduk di lantai berurai air mata. ia tidak akan bisa lepas begitu saja dari Tantra. pria itu marah sekali padanya dan tidak mungkin membiarkan Amelia dengan mudahnya kembali pada Alvin.
"Bangun dokter Amelia, bukankah kau wanita yang tangguh dan rela berkorban apa saja demi kekasihmu? lalu kenapa kau menangis sekarang? kau terlihat lemah Amelia jangan sampai aku mengasihani mu"
"Mas aku mohon lepaskan aku, apa kau mau hidup dengan wanita yang sama sekali tidak mencintai mu mas?"
Ucapan Amelia bak pedang menghunus hati Tantra. cinta sang gubernur bertepuk sebelah tangan. dengan terang benderang Amelia kembali mengatakan jika ia sama sekali tidak mencintai Tantra.
"Apa kau pikir aku butuh cinta Amelia? itu tidak penting bagiku. yang terpenting adalah aku ingin melihat musuh-musuhku di pemilu nanti hancur"
Amelia terdiam, tidak ada gunanya ia berdebat lagi dengan Tantra. pria itu sudah pasti tidak akan membebaskannya apa lagi menceraikannya.
Alvin, bawa aku pergi dari sini Alvin.....sudahi semua ini aku takut.
terimakasih thor sdh up .. Next,🙏