Follow ig : @dsifaadian_
Tik tok : @dsifaaadian_02
Kebodohan yang dimiliki Violetta Arora adalah menikahi Kiev Arron. Meski telah menikah selama tiga tahun, Kiev tidak pernah mencintainya dan hanya mencintai Wanita dimasa lalunya yaitu Alieca.
Berbagai cara dilakukan Violet untuk mendapatkan hati Kiev, meski dia harus menurunkan harga dirinya sebagai tuan putri Arora. Pada akhirnya, Violet sadar dan berdiri kembali tanpa melihat Kiev kemudian memutuskan bercerai. Mengembalikan nama Nona muda Violetta Arora yang sempat buruk dimata masyarakat karena mengejar Kiev Arron dan mencintainya secara sepihak serta berlebihan.
Violet meraih kembali kesuksesannya sebagai Desainner ternama, bukan hanya itu, ia juga akan merebut kembali posisi sebagai tuan putri Arora yang terhormat.
Lantas, kemanakah hati Violet kembali berlabuh setelah patah hati dan membalas orang-orang yang menyakitinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18. Melupakan kebiasaan
'Pengumuman!! Jangan lupa nantikan malam pesta tahun baru dengan acara spesial, Pameran Busana dari Desainer...' Saat Kiev menekannya, ternyata Lock.
Kiev mencoba menekan angka-angka pin-nya, namun tidak bisa. Dia menekan angka tanggal ulang tahun Violet, namun tidak bisa. Meskipun terlihat tidak perduli, nyatanya Kiev mengingat kapan ulang tahun Violet.
Dia lalu mengingat lagi, tanggal dan bulan pernikahan mereka. Akhirnya terbuka!
Namun sebelum Kiev membacanya, Violet kembali kemobil, "Ponselku tertinggal." Violet melihat ponselnya dipegang Kiev, dia lalu merebutnya sebelum Kiev selesai membaca.
"Apa yang kamu lakukan?" Tanya Violet marah setelah dia melihat pesan yang dibaca Kiev digrup. "Kenapa kamu membukanya? Kamu melanggar privasiku, Kiev. Aku nggak suka!"
Kiev mengernyitkan keningnya, respon Violet sepertinya terlalu berlebihan kecuali itu memang chat yang sangat penting dan rahasia.
"Ada apa dengan ponselmu?" Kiev curiga Violet merahasiakan sesuatu. "Kau merahasiakan sesuatu?"
Violet gugup mendengar pertanyaan Kiev. Violet berusaha menutupi kegugupannya dengan bersikap dingin, "Dengar, Kiev. Kita nggak boleh mencampuri urusan masing-masing. Dan ponselku privasiku, jadi kamu nggak boleh membuka privasi ataupun mencampuri urusan pribadiku!" Tegas Violet.
Kiev kembali kesal. Bagaimana bisa Violet mengingat apa yang dulu selalu dia katakan.
"Jangan mencampuri urusanku! Kamu sudah cukup mendapatkan status menjadi Nyonya muda Arron. Jangan menyentuh barang pribadiku, dan mencampuri urusanku!"
Violet keluar dari mobil, membuang nafasnya lega dan bergumam. "Semoga saja Kiev belum sempat membacanya! Belum saatnya dia tahu tentang Mutyara boutique!" Merasa tenang, Violet lalu kembali melangkah meninggalkan mobil Kiev.
.....
Kiev pergi dari Mutyara boutique menuju perusahaan grup Arron. Memang dia tidak berbohong, sampai di pintu masuk, Leon sudah menunggunya untuk meeting dengan Klien dari luar negeri.
"Selamat pagi, tuan muda!" Sapa Leon dengan hormat.
"Pagi juga Leon." Seakan mendapatkan vitamin dipagi hari, Kiev nampak bersemangat meski masih tetap dingin dan arogan.
"Kita keruang meeting sekarang tuan?"
"Hmmm" Kiev menjawab dengan deheman.
Leon lalu mempersilahkannya berjalan lebih dulu menuju ruang rapat. Disana sudah ada klien yang penting untuk semakin mengembangkan perusahaan Kiev kelebih besar lagi.
"Selamat pagi, Mr. Ex. Mohon maaf, saya terlambat."
"No problem, Tuan Arron. Saya baru saja sampai." Keduanya nampak saling menyapa dengan akrab.
Beberapa orang-orang penting yang berada diruang rapat nampak fokus pada presentasi yang dilakukan Kiev. Kiev arron memang tidak perlu diragukan lagi, bagaimana dia menangani perusahaan, membesarkan nama perusahaannya sampai dikenal seluruh masyarakat Finshdom dan kota disekitarnya.
Berbeda tempat, Violet kali ini sangat sibuk karena dia sedang merancang semua gaun-gaun yang telah didesainnya.
Namun konsentrasinya terganggu karena Rachel tiba-tiba datang.
"Kenapa kau selalu datang disaat tidak tepat?" Gerutu Violet.
Rachel tertawa, "Kau ini kenapa sih? Seperti melupakan kebiasaanku saja!" Dia duduk dengan santai dikursi milik Violet.
Violet bukan melupakan, namun dia butuh banyak konsentrasi apalagi setelah banyak berdebat dengan Kiev. Dan lagi, Kiev mempersulit perceraian mereka.
Violet meraih jus lemonnya lalu meneguknya, gadis itu lalu duduk dikursi sofa sambil memijat pelipisnya yang terasa pusing.
Mengerti situasi dan kondisi sahabatnya, Rachel lalu berdiri mendekati Violet dan duduk disampingnya, dia bertanya, "Apa ada masalah?" sambil menyentuh bahu Violet.
"Kiev mempersulit perceraiannya, dan bahkan ingin membatalkannya. Selama tiga tahun, dia terus mengabaikanku, tapi kenapa sekarang dia tidak ingin melepaskanku?" Pertahanan Violet runtuh, dia terus menahan tangisannya supaya tidak keluar.
Rachel mengusap-usap punggungnya, dan menebak, "Apa jangan-jangan, dia mulai mencintai kamu?"
Violet meliriknya sekilas, "Itu tidak mungkin. Bahkan dia masih mempermalukanku didepan keluarga besarnya nya semalam."
"Astaga, Kiev memang pria brengsek!" Rachel merasa kesal, perlakuan Kiev terhadap Violet yang tidak pernah berubah.
Rachel memiliki ide supaya Violet tidak bersedih, "Kamu masih megang Black cardnya?"
Violet mengangguk. "Ada, memangnya kenapa?"
Rachel tersenyum nakal. Sepertinya dia akan shopping tanpa mengeluarkan uangnya. "Ikut aku sekarang! Dari pada kamu stress disini!"