Pernikahan yang yang sudah berlangsung selama 2 tahun harus kandas begitu saja ketika Ela mengetahui suaminya Dayu yang mempunyai wanita lain yang dimana wanita itu bekerja sebagai pelayan dirumahnya
Ela meminta Dayu untuk menceraikannya dan ia berencana untuk membalas semua perbuatan Dayu dengan menikah dengan Salman yang tak lain adalah Kakak Dayu.
Apakah rencana Ela akan berhasil untuk membalas perbuatan Dayu atau ia malah akan jatuh cinta kepada Salman.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon my name si phoo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9
Keesokan paginya dimana matahari sudah bersinar terang dan sepasang pengantin masih tertidur pulas.
Suara alarm membuat Salman membuka matanya dan lekas mematikan alarmnya.
Ia menatap wajah istrinya yang masih tertidur pulas di atas tempat tidurnya.
"Sayang, selamat pagi" Marshall mencium kening istrinya.
Ela membuka matanya dan melihat suaminya yang sedang tersenyum menatap wajahnya
"M-mas Salman..."
"Selamat pagi sayang, ayo lekas mandi. Mas akan mengajakmu jalan-jalan" pinta Salman.
Ela menganggukkan kepalanya, disaat bangkit dari tempat tidur dan akan melangkahkan kakinya. Ia merasakan kesakitan saat akan berjalan.
"K-kenapa sakit seperti ini" ucap Ela dalam hati yang merasakan sakit.
Salman langsung bangkit dari tempat tidurnya dan membopong tubuh Ela.
"Pagi ini kita mandi sama-sama" ucap Salman.
Ela langsung membelalakkan matanya saat mendengar perkataan dari suaminya.
Kemudian Salman mengajak istrinya untuk masuk ke dalam bathtub yang sudah terisi penuh dengan air hangat.
Sebelum melakukan ritual olahraga di pagi hari, Salman memijat pelan-pelan punggung istrinya agar tidak tegang.
"Sayang, apakah Mas boleh bertanya?" tanya Salman.
"Iya Mas, silahkan." jawab Sulfi sambil bermain-main busa sabun.
Salman bertanya kepada Sulfi kenapa bisa bertahan dengan Dayu yang tidak memberikan nafkah batin kepada Sulfi.
"Ya mungkin karena cinta buta, Mas." jawab Ela.
Mendengar jawaban dari Istrinya, Salman langsung tertawa terbahak-bahak
"Itu bukan cinta buta sayang, tapi kamu yang bodoh karena mau dibodohi sama Dayu," ucap Salman.
Salman mengatakan kalau sudah lama ia tahu jika Dayu berselingkuh dengan Tika tetapi ia tidak menyangka jika Dayu tidak menyentuh istrinya sama sekali.
"Dan sekarang rezeki buat Mas mu ini" Salman langsung mendaratkan bibirnya ke bibir istrinya.
Ela yang sudah tidak canggung lagi langsung membalas ciuman yang diberikan oleh suaminya.
Kemudian mereka berdua langsung melakukan ritual olahraga bersama di pagi hari.
Salam yang sudah tergila-gila dengan istrinya yang sangat cantik sekali.
"Dayu sangat bodoh sekali karena membuang berlian demi batu kerikil" ucap Salman dalam hati.
Hampir satu jam mereka melakukan ritual olahraga dan setelah itu Salman memandikan istrinya.
Setelah selesai mandi Salman mengajak Ela untuk mencari sarapan.
"Mas Salman kita mencari sarapan apa?" tanya Ela sambil memegang perutnya yang sudah keroncongan.
Salman melajukan mobilnya menuju ke pasar pagi dimana ada penjual nasi campur enak disana.
Lima belas menit kemudian mereka telah sampai dan Salman mengajak istrinya untuk turun dari mobil.
Salman menggandeng tangan istrinya menuju ke warung yang terkenal dengan nasi campur nya.
Sesampainya di warung Salman langsung memesan dua nasi campur dan dua teh hangat.
"Mas Salman sering makan di sini?" tanya Ela yang tidak menyangka jika seorang CEO akan makan di dalam pasar.
"Iya sayang, Mas sering makan disini. Nanti kamu coba pasti ketagihan" jawab Salman.
Tak berselang lama makana Mereke telah tiba dan Salman meminta istrinya untuk segera sarapan.
Ela melihat nasi kuning yang sangat harum di padukan dengan lauk yang lengkap. Ia pun segera mencicipi nasi kuning itu.
"Hmmmm, ini enak sekali Mas." ucap Sulfi yang kembali menikmati nasi campur nya.
Salman melihat istrinya yang sangat lahap menikmati nasi kuning langganannya.
"Apakah kamu mau nambah lagi?" tanya Salman.
Ela menggelengkan kepalanya dan ia meminta suaminya untuk membungkus dua nasi kuning untuk dinikmati di rumah. Ia juga meminta agar suaminya membelikan Bi Ningsih.
Setelah selesai membayar, mereka berdua langsung pulang ke rumah.
"Mas hari ini pulang jam berapa?" tanya Ela.
"Seperti biasanya sayang, ada apa?"
Ela meminta suaminya untuk segera pulang karena nanti ia akan memasak makanan kesukaan Salman.
Salman paling suka dengan capjai Jawa dan tempe bacem.
Sesampainya di rumah, Salman lekas mengganti pakaiannya.
Semenjak itu Ela memanggil Bi Ningsih dan memintanya untuk sarapan dulu. Ia juga meminta Bi Ningsih belanja tempe dan sayur mayur.
"El tinggal dulu ke kamar ya Bi" ucap Ela sambil tersenyum malu.
Ela masuk kedalam kamar dan melihat suaminya yang sedang tidak menggunakan sehelai apapun.
"Mas Salman kenapa tidak lekas pakai pakaian kerja? Nanti Mas terlambat" Sulfi berjalan ke almari dan menyiapkan pakaian untuk suaminya.
Salman langsung menarik tangan istrinya dan memintanya untuk melakukan ritual olahraga kembali.
"Bukankah tadi sudah Mas, nanti malam saja ya" ucap Ela yang keceplosan.
"Ok sayang, nanti malam ya" ujar Salman sambil mencium kening istrinya dan ia segera memakai pakaian kerjanya.
Salman meminta istrinya untuk tidak mengingkari janjinya untuk nanti malam.
"Iya mas, aku janji." ucap Ela yang akan menepati janjinya.
Kemudian Salman menggandeng tangan istrinya dan mengajaknya ke halaman depan.
Salman mencium kening istrinya dan berpamitan berangkat ke perusahaan.
"Jangan kemana-mana, di rumah saja" pinta Salman.
Salman masuk ke dalam mobil dan segera melajukan mobilnya.
Ela melambaikan tangannya saat suaminya berangkat kerja.
Setelah itu ia kembali masuk dan menuju ke kamar untuk mengambil uang belanjaan Bi Ningsih.
Sementara itu di sepanjang perjalanan, Salman tak henti-hentinya tersenyum saat mengingat istrinya yang begitu lucu dimana Ela mengatakan kalau dirinya masih perawan.
Dua puluh menit kemudian Salman telah sampai di perusahaannya.
"Selamat pagi semuanya" sapa Salman.
Karyawan Salman langsung terkejut ketika mendengar sapaan dari atasannya.
Baru kali ini mereka melihat Salman yang menyapa ke semua karyawannya.
"Tuan Salman mimpi apa ya?" tanya salah satu karyawan yang melihat wajah Salman yang sumringah.
Salman yang mendengar perkataan mereka langsung mengernyitkan keningnya.
Mereka pun langsung masuk ke dalam ruangannya masing-masing saat melihat Salman yang sedang memandang mereka.
Salman telah sampai di ruangan kerjanya dan ia melihat Dayu yang sudah duduk menunggunya.
"Kak Salman, apakah kita bisa bicara sebentar?" tanya Dayu.
Salman mengangguk dan ia menaruh tas kerjanya dulu.
Setelah itu ia menghampiri Dayu yang ingin berbicara dengannya.
"Lekas katakan ada keperluan apa kamu ke ruanganku?" tanya Salman yang sudah hapal dengan adik tirinya yang datang ke ruangannya hanya meminta sesuatu.
Dayu memberikan undangan pernikahan kepada Salman dan ia meminta Salman untuk datang ke pernikahannya dengan Tika.
"Kalau Kak Salman mau datang bersama kekasih juga boleh kok," ucap Dayu.
Salman menganggukkan kepalanya dan mengatakan kalau akan datang ke pernikahannya bersama kekasihnya.
Dayu langsung diam mematung dan tidak percaya jika Salman mempunyai kekasih karena ia ingat betul kalau Salman masih trauma dengan mantan kekasihnya yang bernama Grace.
Saat itu Salman meninggalkan Grace karena ia tahu kalau Grace berselingkuh dengan lelaki lain. Dan sejak kejadian itu Salman jadi lelaki yang begitu dingin kepada semua wanita.
Setelah itu Salman meminta Dayu untuk segera keluar dari ruangannya karena ia harus menyelesaikan pekerjaannya.