NovelToon NovelToon
Room Service

Room Service

Status: sedang berlangsung
Genre:Duniahiburan / Selingkuh / Model / Diam-Diam Cinta / Mengubah Takdir / Karir
Popularitas:11.3k
Nilai: 5
Nama Author: Yeppeudalee

Emily seorang model yang sukses dan terkenal. Namun, kesuksesan itu tidak dia dapatkan dengan gampang dan berjalan mulus. Mimpi buruk terjadi disaat dia menjadi boneka *** pribadi milik presedir di agensi tempat dia bekerja. Mulut terbungkam saat dia ingin berteriak, namun ancaman demi ancaman terlihat jelas di depan matanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yeppeudalee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jawaban Masa Lalu

- In Calling -

“Sayang, kamu pulang jam berapa?” tanya Rein saat menghubungi Reymond ditelepon.

“Saya gak pulang Rein, kamu tidur saja duluan. Saya, masih ada pekerjaan yang harus diselesaikan malam ini.”

“Lagi?”

“Saya minta maaf.”

“Kamu selalu mengatakan hal itu dan aku kesepian.” Keluh Rein yang terdengar jelas kalau dia bersedih.

“Kamu istirahat lebih awal, jangan lupa minum susu.”

“Iya, iya akan aku lakukan.”

“Hm, malam.”

“Malam, love you sayang…”

“Iya, Rein.”

“Ih! kamu gak jawab?”

“Me too.”

Dan panggilan itu berakhir. Dia meletakkan ponselnya kembali di atas meja.

“Hhhh…” kembali juga meraih berkas-berkas yang ada di atas meja kerja.

Fokusnya terlihat serius, matanya terus memandang penuh ke arah kerjaan-kerjaan yang harus dia siapkan malam ini juga.

***

“Suamimu malam ini gak pulang?”

“Enggak pa.”

“Akhir-akhir ini dia memang banyak kerjaan.”

“Papa, nanti … setelah dia menjadi CEO, bisakah untuk tidak memberikannya pekerjaan yang terlalu banyak?”

“Mana mungkin seperti itu, Rein. Tugasnya sudah pasti menggantikan papa dan tugas papa hanya memerintah dan memberikan persetujuan untuknya.”

“Hhhh … Rein gak bisa bayangkan kalau kak Rey, terus-terusan gak pulang ke rumah.”

“Gak perlu memikirkan itu, kamu harus istirahat.”

“Tapi pa…” bibirnya cemberut menatap sedih Mattheo.

“Sudah, sudah ayo tidur.”

“Rein belum bisa tidur.”

Tapi saat itu pula, terlintas niat buruk dikepala Mattheo.

“Rein?” panggil Mattheo menatap Rein yang masih terlihat cemberut.

“Hm, ada apa, pa?”

“Besok… kamu bisa datang ke kantor.”

Raut wajahnya terlihat kebingungan, pikirnya, mau ngapai datang ke kantor?

“Kantor? buat?”

“Biasanya, Rey datang ke kantor, sekitar pukul 4 sore. Mungkin, kamu bisa makan malam dengannya dari kantor papa.”

Dan itu menjadi pertimbangan pada Rein, yang seketika tersenyum.

“Papa benar! kalau aku datang ke kantor, dan meminta kak Rey mengajakku makan diluar, dia gak akan menolaknya. Lagian… kalau menunggunya kembali pulang, bisa-bisa aku ketiduran.”

***

Tepat dijam 2 pagi, Rey baru saja menyelesaikan pekerjaannya. Dia meraih ponsel dan melihat beberapa notifikasi penting masuk.

“Hhhh…”

Reymond beranjak dari kursi kerjanya. Menatap luar jalan yang gelap hanya disinari lampu-lampu sebagai penerang.

Perasaan kesepian terasa menyelimutinya. Namun, kesendirian cukup membuatnya tenang dan nyaman.

Dia … seorang pria yang tidak begitu menyukai keramaian. Dia juga tidak memiliki teman untuk bertukar pikiran.

Reymond seseorang yang selalu menghabiskan waktunya dengan pekerjaan-pekerjaan yang ada di hadapannya.

Dengan bekerja, dia membunuh waktu ketika rasa kesepian menghampirinya. Ya, sekalipun dia sudah memiliki seorang istri, namun Reymond terlihat tidak benar-benar memiliki gairah untuk pernikahan atas perjodohan itu.

***

📍Dallas Company

“Selamat pagi pak Reymond, ini beberapa surat penting untuk bapak.”

“Terima kasih, letak saja di atas meja.”

“Baik pak. Saya sudah siapkan kopi hitam dan cemilan untuk bapak.”

“Hm, terima kasih.” Ucapnya tanpa melihat asistennya itu.

Fokusnya bertumpuh pada surat-surat penting, dimana dia membuka satu persatu dan membacanya dengan serius.

Beberapa diantaranya tagihan perusahaan, beberapa diantaranya asuransi lain-lainnya, dan diantaranya surat penting yang berbeda-beda dari perusahaan yang berbeda.

••

••

••

📍Lokasi Syuting

“Emily, ini beberapa pertanyaan yang akan diajukan untuk kamu.”

Emily meraih dua lembar kertas yang diberikan Yubin kepadanya. Dan pertanyaan-pertanyaan umum terlihat jelas dikertas itu.

“Ada pertanyaan yang gak ingin kamu jawab? kamu bisa memilih 5 pertanyaan. Nanti berikan kepadaku kalau bisa kamu tulis jawabannya agar mereka bisa melihatnya terlebih dahulu.”

“Iya eonnie.”

“Aku bawain americano untuk kamu.”

“Terima kasih eonnie.”

Dan salah satu pertanyaan yang cukup membuat Emily mengingat sampai dirinya melamun.

“Emily?” Yubin memanggilnya, tetapi Emily sama sekali gak menyahuti hal itu. “Emily,” panggil Yubin sekali lagi dengan menggoyangkan lengan Emily.

“Huh? i-iya, ada apa eonnie?”

“Kamu melamun?”

“Eunggg, aku sedang mencoba mengingat untuk jawaban dari pertanyaan ini.”

“Apa?” Yubin melihat pertanyaan itu. “Apa yang membuatmu serius untuk menjadi seorang model terkenal seperti saat ini.” Yubin menatap Emily, dia mulai penasaran akan jawaban dari Emily. “Aku jadi penasaran, apa yang membuatmu bertekad kuat untuk menjadi seorang modeling, Emily?”

“Ini sudah cukup lama, tapi saat itu, aku memang sudah menjadi model freelance dibeberapa kontes. Lalu…” dia terlihat berpikir, mengingat bagaimana akhirnya dia bisa menjadi seorang model. “Itu, aku baru saja memenangkan kontes diperlombaan khusus provinsi. Pemenangnya akan diberangkatkan ke Seoul. Tapi, karena pada saat itu Baby masuk rumah sakit, aku menarik niatku untuk mengambil kesempatan. Dan aku gagal untuk itu. Lalu kemudian, aku lupa bagaimana aku bisa kembali bangkit. Itu karena aku memilih bekerja kasar untuk membayar pengobatan Baby, yang kemudian aku bertemu dengan bu Amanda dan dia menawarkan aku untuk masuk agency sini.”

“Ah, benar aku juga ingat kalau bu Amanda menawarkan ku menjadi managermu.”

“Tiba-tiba saja, aku jadi rindu dengan bu Amanda.”

“Aku juga, bagaimana ya kabarnya sekarang?”

“Aku pikir, kehidupannya jauh lebih baik dari kemarin.”

“Mungkin seperti itu.”

***

Lalu, tentang seorang model bernama Emily yang berhasil mendapatkan posisi menjadi seorang model sukses?...

Ada seorang Reymond, yang tidak dia sadari, membantunya sejauh ini.

Tepatnya, beberapa tahun yang lalu...

Khusus bab ini, bab tambahannya sudah

tersedia dikaryakarsa; Miralee. Yang berminat baca silahkan cek dikaryakarsa.

Beberapa bab penting akan selalu diupdate di karyakarsa; beberapa diantara seperti pov atau sudut pandang dari karakter utama. Ada pula bab yang lebih frontal dengan gambar-gambar yang tidak akan diupload disini.

1
Alfi Syahfira
/Smile//Smile//Smile/
Kairawu
Motifnya rey itu apa ya ke emily aduh tapi susah ditolak juga
Farldetenc: Ada karya menarik nih, IT’S MY DEVIAN, sudah End 😵 by farldetenc
total 1 replies
Kairawu
Hidupnya emily maju kena mundur kena kasian 😭
Pandagabut🐼
pak Presdir, kamu mengerikan...
Miralee
🫶🏻🫶🏻🫶🏻
Kairawu
Yeay aku baca disini
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!