Montir Cantik Milik Tuan Leo

Leo hanya memandang kepergian ale tanpa bisa mencegahnya lagi. Memang benar dia hanya memberikan ale tenggat waktu tiga hari, tapi bukan berarti setelah itu ale bisa mengundurkan diri lagi dari perusahaan nya.

...

Sepanjang hari leo tidak fokus mengerjakan pekerjaan nya. Pikiran nya terus di penuhi oleh alexandra, gadis yang bekerja sebagai montir paling handal di perusahaan nya.

Sejak pertama kali bertemu hingga saat ini, wajah gadis itu terus berputar di atas kepala nya.

"Keruangan saya sekarang!!" ucap leo di panggilan intercom yang langsung terhubung dengan ruangan sang asisten.

"Baik, tuan.."

Tok tok tok.

Hanya selang beberapa detik, asisten nya itu pun sudah masuk ke ruangan dengan wajah tegang, sebab dia takut tuan nya itu marah karena kejadian tadi pagi.

"Saya minta maaf, tuan. Saya tidak tau kalau tadi masih ada nona alexandra."

"Ck! Aku memanggil mu bukan untuk membahas itu!! Sekarang coba kau cari tau apa yang membuat dia berkali kali ingin berhenti dari perusahaan ku ?? Aku merasa ada yang aneh, semua orang di luar sana berlomba lomba ingin bekerja di perusahaan ini, tapi dia..."

Leo menggantung kalimat nya sambil terus memikirkan sikap gadis itu yang menurut nya aneh.

"Maksud anda nona alexandra, tuan ??"

"Tentu saja, memang ada lagi pegawai disini yang mengajukan resign berkali kali selain dia ??"

"Kenapa diam saja ?? Cepat cari tau!! Atau jangan jangan kau sudah tau jawaban nya..." sambung leo lagi karena sang asisten hanya diam di tempat dan tidak langsung menjalankan titah nya seperti biasa.

"Tuan, menurut pandangan saya bisa jadi nona alexandra tidak nyaman bekerja di perusahaan induk.."

Leo mendengarkan dengan serius, dia ingin tau pendapat dari sisi asisten nya yang menurut leo kadang lebih objektif dalam menilai sesuatu

"Jika tuan ingat, nona alexandra sudah bekerja di perusahaan cabang selama lebih dari 2 tahun. Dan beliau mengundurkan diri saat di promosikan pindah ke kantor pusat ini, tuan. Oh ya satu lagi, saat tuan memberikan syarat ini dan itu dalam perpanjangan kontrak dengan nya, itu bisa jadi alasan kuat juga yang membuat nona alexandra tidak betah bekerja di sini lagi.!!"

Deg.

Leo kembali terdiam dengan wajah datar nya,

"Apa mungkin seperti itu ?? Tapi aku kan sudah mencabut syarat syarat itu." kepala leo semakin di dorong untuk berpikir keras. Bagaimana cara agar montir berbakat itu tidak jadi mengundurkan diri.

"Tuan...??"

Tiba tiba, dengan langkah panjang leo langsung keluar dari ruangan nya meninggalkan angga lagi dan lagi.

Angga tersenyum miring, "Saya tau tuan, anda pasti bingung memikirkan cara agar terus bisa berhubungan dengan nona alexandra.."

🌼

Di tempat yang lain...

Waktu sudah menunjukkan pukul 12 tengah hari, itu tanda nya sudah waktu nya seluruh karyawan menghentikan pekerjaan mereka untuk istirahat dan makan siang. Namun ada satu orang yang masih berkutat dengan pekerjaan nya dan mengacuhkan tatapan para karyawan lain yang berjalan melewati nya untuk beristirahat.

"Aku harus menyelesaikan ini kurang dari tiga hari. Bisa jantungan kalau tiap hari terus terusan dekat dengan dia seperti tadi!!"

Ya, entah kenapa sejak kembali dari ruangan pimpinan perusahaan itu, jantung ale terus berdetak cepat. Gadis itu terus mengingat aroma mask yang menyeruak di indera penciuman nya saat tubuh mereka begitu dekat.

Sepasang mata sendu itu, tidak bisa ale lupakan.

Ale memegang dada nya, merasakan detak jantung yang terus berdetak begitu cepat,

"Atau jangan jangan jantung ku memang bermasalah.." gumam ale

"Jantung siapa yang bermasalah ??"

Deg.

Ale mematung sesaat menerka-nerka kira nya suara siapa yang menyahuti gumaman nya tadi. Tubuh ale yang saat ini tengah berbaring di atas Mechanical Creeper, dan tentu nya juga saat ini setengah tubuh gadis itu tengah berada di kolong sebuah mobil.

Ale memiringkan kepalanya, berusaha melihat seseorang tersebut.

Deg.

Jantung ale kembali berdetak namun malah lebih kencang dari sebelum nya.

Lutut nya gemetar, lemas seakan lepas dari persendian nya. Hati nya bergetar tak kalah hebat..

"Keluarlah! Ada yang ingin aku bicarakan!!"

Deg.

"Aku ?? Ya ampun, ada apa sebenarnya dengan pria itu, sejak kapan dia menyebut diri nya dengan Aku ??"

"Ada apa ? Katakan saja, tuan. Pekerjaan saya masih banyak.." tolak ale dengan wajah bersemu merah. Lagi lagi ale tidak mengerti kenapa kedua pipi nya tiba tiba terasa panas..

Sreeetttt.

Leo langsung menarik paksa alas kerja yang tempat ale berbaring saat ini.

"Aku tidak sedang mengajak mu bernegosiasi!!" ucap leo saat sudah melihat wajah ale meski setengah kepalanya masih berada di kolong mobil

Sesaat kedua netra mereka kembali bertemu,

Ekhem.

Ale sengaja berdehem untuk menetralkan kembali degup jantung nya.

Tiba tiba...

Dugh.

"AHHH!!" ale memekik kesakitan saat kening nya tidak sengaja membentur bagian bawah mobil. Gadis itu tidak menyadari bahwa seluruh tubuh nya belum keluar sempurna dari bawah kendaraan tersebut.

"Astaga! Kenapa tidak hati hati ??" Dengan wajah panik leo langsung mengusap dan meniup niup kening ale yang sudah merah akibat keteledoran nya tadi.

Tanpa sadar kedua tangan mereka sudah saling bersentuhan.

Kembali waktu terasa berhenti di tempat saat sepasang mata mereka bertemu lagi.

"LEO....!!!!"

Mendengar suara yang tidak asing memanggil nama nya dengan berteriak, reflek leo langsung menoleh ke sumber suara,

Deg.

"MOMMY ???"

Leo dan ale pun kompak langsung berdiri dan menatap ke satu sudut yang sama.

"Mommy ??" beo ale dalam hati nya

"Sedang apa kamu di situ ?? Ikut mommy, SEKARANG !!" nyonya inara pun langsung beranjak keluar dari basement itu dan tentu nya menuju ruangan pribadi sang putra mahkota di lantai 35

"Maaf tuan, tadi nyonya tiba tiba datang ke ruangan dan mencari tuan.." ucap angga merasa bersalah karena sudah memberitahukan keberadaan tuan nya pada nyonya besar alias ibu dari leo. Padahal angga pun di paksa oleh nyonya inara untuk membuka mulut dan memberitahukan dimana leo berada.

"Nanti kita bicara lagi. Istirahatlah dulu, kamu pasti lelah.." ucap leo berbicara pada ale dengan suara yang sangat lembut bahkan mengacuhkan ucapan angga tadi padanya. Dan jangan lupakan jemari nya yang terulur untuk mengusap kening ale lagi,

Baru kali ini angga melihat tuan nya itu bicara begitu lembut bahkan tatapan mata nya pun mengisyaratkan bahwa hati nya sudah di miliki gadis itu.

Setelah mengatakan itu pada alexandra, leo segera menyusul nyonya inara dengan langkah panjang nya bersama dengan sang asisten yang mengekor di belakang.

Ale yang masih terkejut tidak bisa berbuat apa apa selain menatap punggung leo yang semakin hilang dari pandangan.

"Mintakan salep anti memar ke ruang kesehatan.." ujar leo pada angga sambil terus berjalan menuju lift

"Baik, tuan."

Angga langsung mengerjakan tugas yang di berikan leo,

🌼

"Tuan, di dalam ada nyonya besar.." ucap sekretaris leo memberitahukan saat tuan nya akan masuk ke dalam ruangan.

Leo pun mengangguk pelan,

Huh.

Sambil memegang handle pintu ruangan nya leo menarik nafas panjang. Leo yakin pasti mommy nya datang untuk kembali memberikan nya kultum.

Ceklek.

"Sejak kapan kamu begitu perhatian pada karyawan mu seperti tadi, hem ??"

Deg.

Tubuh leo saja belum masuk sempurna ke dalam ruangan, tapi dia sudah lebih dulu di semprot dengan pertanyaan yang sulit Leo jawab.

Leo pun masuk lalu segera menutup pintu ruangan, "Mom, kalau mommy datang ke sini untuk marah marah, lebih baik mommy pulang saja. Aku lelah.." Ucap leo berjalan ke arah sofa panjang nya dan sedetik kemudian dia langsung berbaring di atas nya.

"Astaga kamu ini!! Bangun, cepat bangun!!" Nyonya inara menggoyangkan tubuh leo berkali kali meminta putra nya itu untuk bangun

"Aku ini baru kembali dari malaysia tadi pagi. Belum sempat istirahat. So, mommy tunda dulu saja ya marah marah nya. Okay..?" Leo langsung memejamkan kedua mata nya seraya melipat kedua tangan nya di atas dada.

"Sudah tau baru kembali dari luar negeri, kenapa malah langsung ke perusahaan bukan pulang dan beristirahat di rumah, hem ??"

Hening...

Leo tidak lagi membuka suara, meskipun tidak benar benar tidur, namun untuk saat ini leo enggan menjawab pertanyaan pertanyaan yang terlontar dari mommy nya. Ya, ceo muda itu memang sangat lelah. Semalam saja dia tidak bisa tidur karena terus memikirkan gadis yang baru di temui nya satu kali itu. Dan saat tiba di indonesia yang pertama ingin di temui nya ya tentu saja gadis itu lagi.

Jatuh cinta pada pandangan pertama ? Ya, mungkin saja begitu. Tapi yang jelas, leo maupun ale saat ini masih sama sama bingung dengan debaran yang mereka rasakan.

🌼

🌼