Di tumbal kan oleh sang paman untuk menjadi penebus hutang membuat Anya ketakutan secara orang yang menginginkan nya adalah bos besar yang terkenal kejam.
Anya sudah merencanakan pernikahan yang nya dengan sang kekasih tapi justru paman nya meminta Anya membalas budi karena selama ini dia yang membesarkan Anya setelah kematian kedua orang tua nya.
Bagaimana dengan kekasih Anya saat tau Anya akan di ambil oleh orang lain?
Akan di jadikan apa Anya oleh bos besar Edrick?
Apakah Anya menerima atau justru memilih kabur?
Yuk mampir di cerita terbaru ku Gadis penebus hutang hanya di Nt
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvaro zian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Makan malam
Anya memperhatikan jam di dinding kamar nya yang sudah menunjukan angka sembilan malam tapi Edward tak kunjung pulang apa suami nya ini sedang sibuk pikir Anya.
Tok....tok.... ketukan pintu membuat Anya menghela nafas panjang lalu segera berjalan ke arah nya.
"Ada apa?" tanya Anya pada pembantu di rumah Edward.
"Bik Sum meminta anda untuk turun Nyonya" jawab nya sopan dan diangguki Anya pelan.
Anya melangkah kan kaki nya satu persatu untuk menuruni anak tangga.
"Ada apa bik?" tanya Anya
"An,apa kamu tidak ingin makan terlebih dahulu seperti nya tuan Edward akan pulang larut malam An,kamu belum makan malam" ingat bik Sum.
"Tapi kenapa Edward tak menghubungi ku bik ini sudah cukup malam?" tanya Anya menarik kursi makan nya.
"Karena anda memang tidak penting untuk tuan Edward" sahut Elena
"Aku tidak bertanya pada mu dan tidak meminta jawaban dari mu Elena" ketus Anya mulai terpancing emosi.
"Tapi aku rasa jawaban ku ini benar"ucap Elena santai
"Elena kamu sudah sangat keterlaluan!" bentak bik Sum
"Cukup kamu memancing keributan Elena,jika tuan Edward tau kamu akan di kuliti nya"
"Sudah-sudah,jangan bertengkar tuan Edward pulang" ujar Hilda membuat mereka semua terdiam.
"Sayang" panggil Edward yang melihat sosok Anya di meja makan
"Kamu sudah pulang" ucap Anya segera berdiri
"Kamu sudah makan?"tanya Anya dan di jawab gelengan oleh Edward.
"Aku siapkan makanan dulu ya,atau kamu mau mandi terlebih dahulu?" tanya Anya lagi
"Seperti nya aku sangat gerah, minta bik Sum panas kan makanan nya kamu temani aku ke kamar" ajak Edward dan di anggukki Anya dengan senyuman.
"Sial!" kesal Elena melihat kemesraan pasutri ini membuat nya panas.
Anya dan Edward jalan beriringan bahkan Anya membawa kan tas Edward.
"Kau tidak ada apa-apa nya Elena,sadar diri!" bisik bik Sum membuat Elena bertambah emosi.
Sesampai nya di kamar Anya meletakkan tas Edward dan segera berjalan ke arah lemari pakaian,dia ingin menyiapkan pakaian ganti untuk suaminya ini.
Edward tiba-tiba memeluk Anya dari belakang dan mengunci pergerakan perempuan cantik ini.
"Apa kau tidak ingin bertanya pada ku kemana saja aku seharian ini" ucap Edward lembut
"Aku tau kau bekerja jadi aku rasa hanya perempuan bodoh yang memberikan pertanyaan seperti itu"jawab Anya mencoba melepaskan diri dari Edward
"Aku benar-benar lelah, biarkan seperti ini dulu An,aku butuh kamu sekarang" bisik nya lagi.
"Kamu ada masalah?"tanya Anya yang mulai peduli karena Edward tidak seperti biasanya.
"Hmmm....tapi masih bisa di atasi,jangan khawatir"
"Segera lah mandi,,aku ingin turun menyiapkan makanan nya"
"Jangan,kamu di sini saja kita keluar bersama biarkan bik Sum yang menyiapkan makanan nya"
"Tapi-"
"Please,aku ingin kamu temani malam ini" mohon Edward membuat Anya menghela nafas panjang,Dari yang dia dengar sosok Edward lelaki jahat, rentenir dan siap membunuh jika di usik tapi beberapa hari bersama lelaki ini tak sekalipun dia melihat sisi buruk Edward, justru Edward memperlakukan nya layaknya istri justru dia yang merasa bersalah karena memang tak bisa memberikan hak Edward karena tidak ada rasa di hati Anya.
"Baiklah aku akan tetap di sini"jawab Anya membuat Edward tersenyum kecil.