NovelToon NovelToon
Gadis Yang Dulu Kamu Hina

Gadis Yang Dulu Kamu Hina

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / Lari Saat Hamil / Berbaikan / Hamil di luar nikah / Cinta Paksa
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: Sonata 85

Zara, akhirnya kembali ke tanah air setelah menyelesaikan studinya, sekaligus menyembuhkan trauma masa lalu. Ia ingin melupakan orang yang menyakitinya. Namun tanpa diduga Kenan muncul kembali dalam hidupnya, menyatakan keinginan nya menikah dengan dengan nya. Zara menolak ia ingin melupakan laki-laki tersebut. Namun Kenan tidak mau. menyerah ia berusaha mendapatkan Zara dengan cara apapun. Apakah Zara akan jatuh pada laki-laki yang pernah menyakiti nya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sonata 85, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Lelaki Pemaksa

 Hari berganti minggu dan minggu berganti bulan.

Rasa penasaran Kenan berubah jadi kemarahan setelah Zara mengabaikannya, terus menerus. Kenan melakukan berbagai cara  untuk mendekati Zara, tapi seribu  cara untuk Zara untuk menghindari Kenan.

 Bagi dokter cantik itu,  antara dirinya dan Kenan tidak ada apa-apa, hanya sebatas tetangga. Masa lalu biarlah masa lalu ia akan menjalani hidupnya dengan baik dan melupakan masa lalu. Tetapi tidak demikian untuk Kenan,  ia masih berpikir kalau Zara masih masih mencintainya sama seperti dulu. Gadis yang ia pikir akan mengejarnya justru mengabaikannya dan terus menghindar. Bahkan nomor Kenan diblokir sama Zara.

“Tidak ada satupun gadis  di dunia ini yang menolak pesonaku Zara. Kamu akan jadi milikku bagaimanapun caranya, camkan itu!”  Kenan  melempar ponselnya ke atas ranjang.

Melihat postingan Dikto  membagikan  fotonya dengan

Zara. Kenan berpikir kalau Zara sengaja membuatnya marah. Padahal tujuan Zara

bukan seperti itu ia hanya ingin menunjukkan pada Maya, kalau ia bukan wanita

culun seperti enam tahun lalu. Bahkan Dikto lelaki populer di sekolah mereka

dulu bisa ditaklukkan hanya satu malam.

Kenan meraih ponsel yang sempat ia lempar tadi lalu mendumal

dengan marah. “Apa dia tidak tahu kalau laki-laki itu sampah?”

“Apa kamu marah karena foto Zara?” tanya sang kakak yang kebetulan

datang ke kamarnya.

“Tidak, aku tidak peduli. Hanya saja aku kasihan melihat dia nanti

dicampakan kalau sudah bosan,” ucap Kenan.

“Kamu cemburu?” Dinar menggoda sang adik.

“Tidak.”

“Sejak Zara pulang kok kamu sekarang tinggal di rumah Mami. Biasanya

tinggal di apartemenmu,” goda sang kakak lagi.

“Berisik.” Kenan mendengus kesal.

Sang kakak mengoda Kenan. “Apa kamu yakin tidak cemburu?”

“Tidak.”

“Kalau kamu cinta harusnya berusaha merebut dia dari laki-laki lain. Kamu tahu ada banyak laki-laki tampan yang mendekati dr. Zara sekarang. Dengar y, ada Dikto teman sekolah kalian dulu, lalu ada Sean seorang pengacara hebat dia teman Leo,” tutur sang kakak.

Kenan pura-pura cuek, “Aku tidak peduli.”

Sang Kakak tersenyum licik, ia  berencana mengerjai adiknya sombongnya.

*

Suatu hari, Dinar dengan liciknya mengundang Kenan untuk

menghadiri pesta ulang tahun Zara, padahal Zara tidak mengundangnya Kenan. Lelaki

itu terpaksa menerima undangan tersebut, meskipun hatinya berdegup kencang.

Acara berlangsung meriah, tetapi suasana tegang terasa ketika  Zara muncul

dengan Sean teman satu kantornya.

‘Apa dia pacaran sama lelaki yang baru dia kenal?’ Kenan menatap dengan

tajam.

Zara selalu menghindar darinya sejak pulang ke Indonesia.

 Dinar  mencoba membuat kuping  Kenan panas . "Kau tahu, Kenan, sejak enam tahun yang lalu, Zara telah berubah menjadi seseorang yang lebih baik. Dia sekarang seorang dokter yang sukses dan mandiri. Lihat lelaki gandengannya dia sangat tampan. Aku dengar om Zafar merestui mereka menikah,” bisik Dinar menggoda adiknya laki-laki. Bagaimana kompor meleduk Kenan dibuat panas.

“Itu tidak akan terjadi, lihat saja nanti siapa yang akan jadi

pemenang,” ucap Kenan dengan senyuman ala devil.

Dinar menggeleng sembari memberi peringatan pada Kenan, “jangan

melakukan apapun. Kamu cari  wanita lain , jangan merusak hubungan orang

lain,” tegas sang kakak.

Dinar tahu adik laki-lakinya orang yang nekat, ia bisa melakukan

apapun bahkan diluar nalar.

Zara duduk  satu meja bersama Kenan dan keluarganya.

“Selamat ulang tahun Cantik. Sudah cantik, karir bagus, baik.

Lelaki mana yang  beruntung.” Dinar selalu saja memanas-manasi adik

laki-lakinya.

Kenan tersenyum sinis, "Aku sekarang adalah pengacara yang

sukses dan mandiri, bukan anak yang manja dan pandai berakting.”

“Kamu hanya melihat dari kaca matamu saja,” ujar Zara dengan

berani, ia tidak ingin terlihat lemah di depan pembully dirinya.

Kedua keluarga  dari dua belah pihak  hanya bisa diam,

pertengkaran mereka berdua meredah setelah Ayah Kenan pura-pura batuk lalu

menyenggol tangan Kenan meminta untuk berhenti berdebat dengan Zara.

Atmosfer  ketegangan masih terjadi diantara keluarga mereka

yang dulunya begitu dekat. Namun, di balik konflik yang terus berkobar, ada

banyak rencana licik dalam otak Kenan. Dinar terus memainkan perannya sebagai

pemantik api, sementara Kenan  mulai panas saat Sean mengajak Zara

berdansa.

Keluarganya sudah mantap untuk menjauhkan Zara dari Kenan.

Terlebih ayah Zara, ia tidak ingin putrinya terluka lagi, Saat Zara hendak ke

kamar mandi, ternyata Kenan mengikutinya.

“Oh, gadis manja yang dulu aku kenal sudah bisa berakting di

depan  keluarga. Kamu bersikap seperti gadis polos. Mereka tidak tahu

kalau gadis yang mereka banggakan pulang tengah malam dari diskotik,” tuduh

Kenan

“Jangan pusing-pusing memikirkan hidupku Pak Kenan. Aku akan

baik-baik saja,  urus saja hidupmu,” Zara menghindari tubuh Kenan yang

menghalanginya

“Tentu saja akan jadi urusanku karena kamu akan jadi istriku.”

“Tetaplah bermimpi karena mimpi itu gratis, awas minggir.” Zara

mendorong tubuh Kenan .

Kenan mendekat dan memojokkan tubuh Zara sembari ia berkata dengan

suara berbisik, “Zara … Apa kamu tahu kalau aku selalu mendapatkan apapun yang

aku dapatkan.”

“Aku tidak ingin  berdebat.” Zara ingin pergi, tetapi tangan

Kenan terbentang . Wajah  Zara langsung kesal.

Beruntung kakak laki-lakinya datang menyelamatkannya dari situasi

tersebut.

“Zara! Bunda memanggilmu,” ucap Leo.

Leo dengan marah memperingatkan Kenan  supaya jangan

mendekati Zara lagi, “kita sudah sepakat Bro agar kamu jangan mendekati adikku

lagi. Jangan lakukan  itu ,” ucap lelaki itu dengan tegas.

Saat ingin pulang Zafar juga menemuinya memberi peringatan yang

sama. “Apa kamu pikir aku akan membiarkan putriku didekati lelaki berandalan

sepertimu?”

“Saya pengacara, Om,” ujar Kenan.

Zafar menatap Kenan dengan tatapan sinis, seolah-olah pria di

depannya berandalan yang  harus dijauhi. “Saya harap ingatanmu masih

sehat. Kamu tidak melupakan apa yang sudah kamu perbuat pada Zara di masa lalu?”

Kenan juga  balas menatap Zafar, “saya juga tidak akan lupa

dengan om lakukan padaku di masa lalu.”

“Maka kita impas. Lupakan putriku, aku tidak ingin hubunganku dan

Papimu jadi rusak karena ulahmu. Kalian hanya sebatas tetangga, jangan

mengharapkan lebih dari itu, kalau tidak kamu akan menerima konsekuensinya,”

ancam Zafar pada Kenan.

Kenan tidak suka mendengar peringatan Leo dan Zafar, ia paling

benci diancam, sepertinya ada dendam masa lalu dihati Zafar dan Kenan yang

belum bisa mereka lupakan. Dengan tatapan tajam penuh amarah ia menelepon

seseorang  lalu memerintahkan mereka melakukan sesuatu.

"Kita lihat sehebat apa kekuatan mu untuk melawan ku Pak

Zafar, " Ucap Kenan penuh dendam.

*

Sudah hampir larut malam Zara pulang ke rumah.

Mobil yang ditumpangi Zara baru saja tiba di garasi, ia keluar dan

berjalan menuju kamar. Saat melewati ruang tamu ia kaget ada Kenan duduk

menunggunya di sana.

“Kenan …? Apa yang kamu lakukan di rumah kami. Bunda! Ayah!” Zara

memanggil kedua orang tuanya  tidak ada orang.

“Duduklah dan mari kita bicara, kamu selalu kabur dariku, makanya

aku datang ke rumahmu.”

“Mau ngapain kamu?”

Kenan mengeluarkan kotak perhiasan dari saku celana, lalu

menyodorkan pada Zara, “mau aku pakaikan atau pakai sendiri?”

Bola mata dokter cantik itu membesar, “Itu apa?”

Kenan berdiri lalu menyodorkan kotak cincin pada Zara, “ini cincin

pertunangan kita.”

Bola mata Zara hampir saja keluar dari cangkangnya saking

kagetnya, “siapa yang mau tunangan dengan kamu?”

“Kamu Zara, aku sudah katakan, kamu hanya milikku. Kamu tidak bisa

bersama Sean ataupun Dikto!” ucapnya dengan marah.

“Kamu tidak berhak mengatur hidupku dan aku yang menentukan akan

menikah dengan siapa,” tolak Zara.

“Tidak. Kamu pakai  cincin ini dan kita resmi bertunangan.

Titik.”

Mulut Zara masih menganga, ia tidak tahu kalau Kenan akan

melakukan pemaksaan seperti itu. Ia terdiam seperti patung ketika Kenan

memasukkan cincin itu ke jarinya secara paksa. Setelah berhasil melakukannya ia

tersenyum sarkas sembari mengedipkan sebelah mata, lalu keluar dari rumah Zara.

Zara masih melonggo. Ia baru tahu ada. Manusia model Kenan.

"Apa dia sudah

gila? " Zara masih syok dengan sikap pemaksaan itu.

Bersambung

1
Myra Myra
hrp biar Mona tahu kebenaran suami Ae kasihan dia...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!