NovelToon NovelToon
Embrace The Journey

Embrace The Journey

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Diam-Diam Cinta
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Bellaetrix

Ini adalah novel romansa. Yang menceritakan karier dan cinta. Mengisahkan cinta yang bahagia tentang meraka yang jatuh, gagal, bangkit lagi, dan tumbuh bersama.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bellaetrix, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Seperti Langit Malam

Sudah beberapa hari aku berada di Jakarta, tapi sampai saat ini aku tak mendapatkan kabar dari askara, bukankah dia katakan bahwa dia ingin komunikasi kita lancar seperti dulu. Aku tak begitu berharap, karena aku tau kita sudah tidak bisa seperti dulu lagi. Seperti nasehat ayah sebelum aku kembali ke Jakarta, berteman boleh tapi kami harus memberi jarak agar tak ada yang salah paham. Aku tak berani untuk menghubunginya lebih dulu.

Mungkin dia sedang sibuk dengan acara pernikahannya saat ini, aku yakin itu. Rencanaku untuk bertemu dengan saka rupanya belum bisa terlaksana, saka harus ke luar kota beberapa Minggu ini, sebab ada kerjaan di sana. Akhirnya kamipun sepakat jika ada waktu kami akan bertemu. Tapi semenjak itu saka selalu mengirimiku makan siang, meskipun dia berada di luar kota. Seperti siang hari ini, dia mengirimiku makan siang dari restoran ternama di sini. Sungguh aku sudah katakan bahwa dia tidak perlu melakukan ini. Aku merasa tidak nyaman. Tapi dia tidak menghiraukan ucapanku, sampai waktu itu akupun mentransfer sejumlah uang untuk makan siangku selama dia mengirimiku makan siang karena merasa tidak enak hati, dia malah mentransfer uang ku kembali dengan jumlah yang di lebihkan, aku menelponnya waktu itu tapi dia tetep tidak mau terima uang dariku dan berhenti mengirimiku makan siang. Akupun pasrah pada akhirnya.

Setiap ada waktu luang saka selalu mengirimkan pesan untuk ku atau sekedar bertelpon sebentar. Ini mengingatkan ku di mana saat saat kita dekat dahulu. Aku merasa bimbang, aku tak ingin egois seperti dulu lagi. Ingin mempertahankan dia di sisiku tapi aku tak bisa menerima perasaannya. Aku sungguh tak ingin hal itu terulang lagi, dan menyakitinya terlalu dalam. Apalagi dengan kondisi ku yang tak bisa dia terima, apakah masih ada hal yang bisa aku berikan kepadanya. Lalu untuk apa semua yang dia berikan untuk ku, setelah dia membuat ku merasa tidak di butuhkan dan dia kembali lagi seolah olah aku berharga untuknya. Semua masih terasa gelap untuk ku, seperti langit malam yang tak ada cahaya bulan dan bintang. Seperti itulah kira kira kisah cintaku.

Aku ada janji temu malam ini dengan Arya, setelah pertemuan kami waktu itu, kami sering berbalas pesan. Tak ada perasaan apapun terhadap nya karena aku memang menganggapnya teman tidak ada yang spesial. Kami akan bertemu di sebuah restoran di dekat kantorku.

Malam pun tiba, setelah membereskan berkas berkas kerjaan. Akupun keluar dari ruanganku , kulihat rupanya Dinda belum pulang.

"Kamu belum pulang Din?"

"Ehh ibu, belum Bu, kerjaan saya sudah hampir selesai, setelah ini saya akan pulang"

"Ya sudah aku pulang duluan Din"

"Baik Bu silahkan, hati hati di jalan"

Aku keluar dari kantor dan melangkahkan kaki ku ke resto yang sudah aku dan Arya sepakati. Sampai di restoran aku mencari keberadaan nya mungkin saja Arya sudah tiba. Ku lihat Arya sedang duduk memainkan ponselnya dan sesekali menyeruput kopinya. Ku hampiri ia di sana.

"Kamu udah lama nunggu ar?"

"Ehh Aya, silahkan duduk dulu"

Aku duduk di hadapannya

"Mau pesan apa ay? Biar aku panggilkan waiters nya"

"Chess cake sama teh chamomile aja"

Kulihat Arya memanggil waiters dan dan memesankan pesananku.

"Chess cake 1, salmon mentai 1, salmon dabu dabu 1 sama teh chamomile 1"

"Mohon maaf pak, untuk teh chamomile saat ini di resto kami sedang kosong, apakah mau di ganti minuman yang lain?"

" Gimana ay, mau ganti menu yang lain?"

"Ya udah gak apa apa, ganti orange jus aja"

"Orange jusnya satu"

"Baik untuk pesanannya chess cake 1 salmon mentai 1, salmon dabu dabu 1 orange jus satu, benar ya pak "

"Iya"

"Baik mohon di tunggu pesanannya pak"

Waiters sudah pergi dari sini.

"Sorry ya ay, ngajak ketemu kamu pas bukan weekend, kamu pasti capek habis kerja, mana belum sempat pulang dan ganti bajukan?"

"Gak apa apa Ar santai aja lah, kalau aku pulang dulu gak mungkin sekarang duduk di sini, mungkin udah ada di alam mimpi aku sekarang, makanya ngajak ketemu kamu di dekat kantor"

Tak lama kemudian pesanan kami pun datang.

"Ini pesanannya , silahkan di nikmati"

"Terima kasih"

Arya menyodorkan ku sepiring salmon mentai itu juga. Aku kira itu adalah pesanan miliknya

"Loh kok buat aku sih ar?"

"Iya , aku sengaja pesanin ini buat kamu, kamu pasti belum makan malam kan?"

"Padahal beneran deh aku lagi males makan yang berat berat hari ini, makanya cuma pesen chess cake aja, tapi tak apa lah , makasih ar"

"Sama sama"

Kami makan dengan tenang dan sesekali di selingi dengan percakapan.

"Kerjaan kamu gimna ay, lancar?"

" Lancar, kamu selain jadi dosen tamu kerjaan kamu apa lagi?"

" Aku lagi lanjutin kuliah udah nyusun tesis juga, buka usaha bimbel di daerah Depok , sama ada bisnis kecil kecilan bareng teman alumni kampus aku"

"Kalau udah sering jadi dosen tamu, besar kemungkinan buat jadi dosen gak sih?"

"Semoga saja nanti"

"Emang waktu kamu cukup ya buat ngurusin semua kegiatan kamu ini? Kok aku ngerasa waktunya gak cukup "

"Kalau gak cukup mana mampu aku ay, ada ada aja kamu ini, ehh kamu hadirkan pas acara nikahannya askara?"

"Kalau gak ada kerjaan yang mendesak aku hadir"

"Bareng aja kalau gitu, gimana ay?"

"Ok, kamu berarti udah menetap tinggal di Jakarta?"

"Iya, ibu sama ayah aku juga ada di sini, pas aku awal semester, ayah di mutasi ke jakarta jadi mau gak mau ibu harus ikut juga dan harus risegn dari kerjaannya, ini kita udah deal ya ke Bandung bareng sama aku"

"Siap, nanti kabari aja, udah malem nih pulang yuk"

"Ya udah aku anter ya, aku bayar dulu ke kasir"

"Eh tunggu bareng aja ke kasir"

"Udah biar aku aja yang bayar, kan aku yang ngajak kamu ke sini"

"Jangan lah, biar aku bayar sendiri "

"Udah ay gak apa apa, gini aja deh lain kali kamu yang teraktir aku gimana?"

"Emm ok deh, makasih ar"

Aku pulang di antar oleh Arya. Di mobil

"Kamu keberatan gak aku sering hubungin kamu atau ada yang marah kalau aku hubungin kamu?"

"Ngapain keberatan ar, kita kan teman, lagi pula siapa yang mau marah coba"

"Gitu ya, aku takut aja pacar kamu mungkin marah atau salah paham kalau aku hubungin kamu"

"Tenang aja aku single kok"

Arya malah tersenyum kepadaku. Kamipun tiba di depan gerbang kostan ku. Arya turun dari mobilnya dan membukakan pintu mobil untukku.

"Makasih ar, buat tumpangan sama traktirannya"

"Sama sama"

"Mau mampir dulu gak?"

"Makasih ay, kapan kapan aja, lagian udah malam ini, kamu masuk aja aku pamit ya"

"Hati hati di jalan ar, sekali lagi makasih"

Arya memasuki mobilnya dan pergi. Akupun menaiki tangga tempat kost ku. Di depan pintu aku bertemu dengan mbok Luh.

"Baru pulang ay?, tumben malem banget?"

Kulihat mbok Luh keluar dari dalam kamarnya.

"Iya nih mbok, tadi ketemu sama temen bentar, ngomong ngomong mbok mau ke mana?"

"Oh , mbok mau beli makan, tiba tiba laper padahal tadi udah makan malam"

"Ehh gak usah beli mbok, Aya ada stok makanan, tadi pagi masak, nasinya juga masih ada di rice cooker, ayo mbok masuk dulu"

"Jadi gak enak nih ay"

"Alah, mbok seperti sama siapa aja"

" Yuk masuk mbok"

Aku keluarkan makananku,

"Mbok maaf ya lauknya udah dingin, Aya lagi capek banget buat hangatinnya"

"Udah gak apa apa ay, makasih buat makanannya ya, kamu gak mau makan juga nih?"

"Aya udah makan di luar tadi mbok, mbok makan aja, Aya pamit mau mandi dulu mbok"

"iya "

1
Bellaetrix
terimakasih atas dukungannya
Anisa
bagus banget kak ceritanya di tunggu ya episode selanjutnya/Hey/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!