NovelToon NovelToon
Pengantin Pengganti Tuan Bara

Pengantin Pengganti Tuan Bara

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta setelah menikah / Pengantin Pengganti / Pengganti / Cinta Paksa
Popularitas:540.3k
Nilai: 4.7
Nama Author: lala_syalala

Pernikahan adalah sebuah janji seumur hidup di mana semoga orang ingin menikah dengan pilihannya sendiri, namun bagi Maura itu adalah sebuah angan-angan saja.

Dia harus menggantikan sang kakak yang kabur di hari pernikahannya, tekanan yang di dapat dari orang tuanya membuat Maura pun menyetujuinya karena dia tidak ingin membuat keluarganya malu.

Pernikahan ini terjadi karena sebuah hutang, di mana orang tuanya hutang begitu besar dengan keluarga calon suaminya itu, sosok pria yang sama sekali tidak Maura ketahui bagaimana wajahnya.

Bahkan selama beberapa kali pertemuan keluarga tidak pernah pria itu menampakkan wajahnya, dari rumor yang di dapat bahwa pria itu berwajah jelek sehingga tidak berani untuk menampakkan wajahnya, itu juga salah satu alasan sang Kaka memilih kabur di hari-h pernikahannya dan harus menumbalkan sang adik yaitu Maura.

Bagaimana kelanjutannya???

Yukkk kepoin cerita nya.

NB: Kalau ada typo boleh komen ya biar bisa di perbaiki

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 22_Jago

...Kalau ada typo langsung komen di part nya ya biar segera author perbaiki mimpi cerita masih on Going, kalau udah taman bakalan lama aku perbaikannya karena harus mulai dari awal....

🥕🥕🥕

Tak terasa jam istirahat sudah tiba, Maura masih tertidur di pelukan sang suami karena setelah bercinta tadi tubuhnya terasa remuk dan kantuk pun melanda begitu pun dengan Bara.

Sedangkan Bara sudah terbangun dari tidurnya, namun dia tidak mengganti posisinya karena sekarang sang istri tidur begitu pulas sekali, rasanya tidak tega jika Bara harus membangunkan sang istri.

Hingga tiba-tiba ada pergerakan dari wanita di sampingnya itu dan Bara terus mengamati wajah ayu sang istri yang begitu membuatnya tidak bisa berpaling ke mana pun.

"Eengghhhh," perlahan-lahan Maura pun membuka matanya dan hal pertama yang dia lihat adalah wajah sang suami yang begitu dekat dengannya, dengan tangan Bara yang merangkul pinggang nya membuat tubuh mereka saling menempel tanpa penghalang apapun di bawah selimut tebal itu.

"Mas sudah bangun?" tanya Maura dengan gugup, walau sudah melakukan hal lebih dengan sang suami tapi Maura tetap merasa malu di tatap seperti itu, apa lagi kalau mengingat betapa buas nya sang suami di atas ranjang dan juga begitu pasrahnya Maura menikmati kebuasan sang suami membuat dia malu.

CUP

Bara mengecup singkat bibir sang istri yang masih terlihat sedikit bengkak karena ulahnya, bukan merasa bersalah Bara malah merasa bangga karena sudah memberikan tanda tersebut, apa lagi di leher, dada hingga pinggang sang istri tidak luput dari tanda biru dari nya.

"Ayo bangun, kita bersih-bersih setelah itu makan siang, Max sudah memesankan makanan untuk kita." ucap Bara dengan menggendong sang istri menuju ke kamar mandi.

Untung saja kegiatan di kamar mandi tidak sampai membuat Maura harus tepar di kasur karena mereka benar-benar mandi.

Setelah selesai mereka berdua keluar dari kamar pribadi mereka dan duduk di sofa, tak lama Max datang dengan box yang cukup besar membuat Maura mengernyitkan dahinya.

"Ini tuan pesanan anda," ucap Max kemudian pergi dari sana.

"Ayo makan." ajak Bara membuka box tersebut.

"Ini apa?" tanya Maura yang memang tidak tahu apa itu.

Bara hanya diam dan terus membuka box tersebut, begitu nampak makanan tersebut Maura tercengang, bagaimana bisa sebuah nasi dan beberapa lauk di hidangkan di depan nya, begitu banyak sekali.

"Ini banyak banget mas, aku gak bakalan bisa ngehabisin, aku panggil Max sama mbak Bella aja ya." ucap Maura yang akan berdiri namun di tarik kembali oleh sang suami.

"Gak usah nanti saja, kamu mau mereka lihat istri mas dengan banyaknya tanda biru di leher nya ini," ucap Bara sambil menunjuk leher Maura yang belum sempat di kasih foundation.

"Ya ampun iya ya, ya udah nanti aja deh." urung Maura.

Maura dan Bara pun menyantap makan siangnya dengan tenang, sesekali Maura menyuapi sang suami dan untungnya Bara tidak menolaknya membuat hati Maura senang sekali.

"Lusa saya ada acara di Singapura selama tiga hari," ucap Bara setelah mereka selesai makan siang.

Maura yang mendengar hal itu entah mengapa merasa sedih, mereka bisa di bilang masih pengantin baru Maura juga merasa hubungannya dengan sang suami cukup berkembang tapi malah harus di pisahkan seperti ini.

"Lama sekali." rengek Maura yang seperti sudah lupa kalau di kantor suaminya ini adalah bos nya dan Bara tidak masalah akan hal tersebut.

"Nanti di sini sama mbak Bella, dan Bianca juga sudah saya suruh untuk datang bersama setiap hari." ucap Bara.

"Emangnya dia tidak sekolah?" tanya Maura karena tidak ingin merepotkan sang adik ipar.

"Dia bisa ijin untuk tiga hari, sudah saya kasih tahu kepala sekolahnya." ucap Bara dan di angguki oleh Maura.

"Pulang nya jangan lama lama ya, kalau udah selesai langsung pulang." ucap Maura sambil memeluk tubuh kekar sang suami.

Bara terkejut dengan tindakan Maura yang mau berinisiatif terlebih dahulu karena biasanya dia yang akan memulainya terlebih dahulu.

Namun dia tetap membalas dengan begitu erat pelukan sang istri, rasanya dia juga berat meninggalkan istrinya namun dia ada urusan penting yang tidak bisa di tunda.

Setelah berbincang-bincang sebentar maura pun izin keluar, awalnya Bara tidak mengizinkannya namun Maura tetap memaksa akhirnya mau tidak mau Bara pun menurutinya.

"Mbak Bella," sapa Maura saat dia membawa pel di tangannya.

"Nyonya mau ngapain?" tanya mbak Bella begitu terkejut, Maura pun tersentak kaget sama mbak Bella menghampiri nya dan menyebut pel di tangannya.

"Saya mau ngepel mbak, tadi belum sempat ngerjain apa-apa." jawab Maura.

"Lebih baik nyonya istirahat saja biar saya yang bersihkan." ucap mbak Bella dengan sopan.

"Mbak Bella aku mohon jangan seperti itu, apa lagi panggilannya gitu, mending kayak dulu lagi." ucap Maura memohon.

"Tapi...." ucapnya terpotong saat ada suara bariton yang sudah menginterupsi nya.

"Turuti saja kemauannya Bel dari pada dia merengek setiap malam sama saya." ucap Bara di ambang pintu.

Ucapan sang suami tadi membuat mata Maura melotot tajam kearah sang suami.

"Kapan ya aku gitu? Gak ada ya, mas aja kali yang ngerasa." seru Maura seperti lupa ada mbak Bella di sana, bahkan Max hanya bisa melihat adegan tersebut dengan lucu dan menggelengkan kepalanya.

Setelah perdebatan kecil akhirnya Maura bisa mengerjakan tugasnya dan Bara yang pasti memantaunya dari cctv padahal mereka masih satu lantai, lantai yang begitu luas tapi hanya ada empat orang di sana.

"Mbak Bell saya boleh duduk di sini? Di ruangan itu gak enak sendirian," ujar Maura karena dari tadi dia diruangan yang di sediakan kepada dirinya, rasanya tidak enak karena Maura sendirian membuatnya bosan.

"Boleh aja kok Ra, sini duduk." ucap mbak Bella yang memang mengganti panggilannya karena keinginan dari Maura.

"Boleh aku bantuin?" tawar Maura karena melihat mbak Bella dari tadi mengerjakan nya sendirian.

"Emang bisa?" tanya mbak Bella dengan sedikit curiga.

"Mbak ngeremehin aku ya," seru Maura tidak terima.

Sedangkan mbak Bella malah tertawa karena Maura yang tidak terima di remehkan seperti itu, akhirnya Maura pun membantu pekerjaan mbak Bella, pekerjaan yang awalnya menumpuk banyak sekarang sedikit demi sedikit sudah mulai menurun.

"Wah kamu jago juga ya, bisa kali jadi wakil sekretaris aku, siapa tahu pas aku gak bisa kamu bisa wakilkan." goda mbak Bella dengan cukup keras karena dia tahu kalau bos nya itu pasti sedang memantau kegiatan mereka dari tadi.

Dan tebakan mbak Bella memang benar karena Bara dari tadi tidak mengalihkan matanya dari layar komputer tersebut.

.

.

Bersambung.....

...Jangan lupa, follow akun author, favoritkan cerita ini, like, vote, komen dan hadiahnya juga boleh ya biar tambah semangat buat up cerita baru setiap hari.......

1
Radiah Hassan
Lanjut
Radiah Hassan
Alhamdullillah.. Slmt ya Maura
Radiah Hassan
Pasti ada kejut utk Bara.. Lnjut
Radiah Hassan
Lanjut
Radiah Hassan
Maura hamil???
Radiah Hassan
👏👏👏👏Maura.. Begitu lh jgn seterus di injak org.. Sesekli harus berani agar org x berani utk berbuat seenak ny
Andalia Yuswar
Bagus ceritanya..lanjut
Radiah Hassan
Bara cemburu 😄
Radiah Hassan
Lanjut
Radiah Hassan
Blm waktu ny Maura.. Sabar ya
Radiah Hassan
Cerita ny bgs.. X bosan mmbaca cerita nya
Radiah Hassan
Semoga maura cpt hamil
Radiah Hassan
😄😄😄Melepas niat
Radiah Hassan
Sabar Ra.. Untung ajak suami mnghubungi mu.. Itu tanda dia peduli...
febby fadila
maaf ya aku kira td ulat bulu eee tau2nya spupet to😄
febby fadila
udah mulai muncul ulat bulunya
febby fadila
kenapa nggak diumumn aja bara biar istri kamu bebas keluar masuk kantor
febby fadila
ya ampun mas bara istrimu lagi cari amal lho
Radiah Hassan
Lanjut thor.. 💪💪
febby fadila
maura udah hamil ini saatx bara kamu publiskasikan pernikahan kalian biar maura ngga dibulli hamil di luar nikah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!