NovelToon NovelToon
Setelah Talak Tiga

Setelah Talak Tiga

Status: tamat
Genre:Tamat / Single Mom / Cerai / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:8.8k
Nilai: 5
Nama Author: Aina syifa

Setelah menjatuhkan talak pada Amira, Reifan menyesalinya. Reifan ingin merujuk Amira, setelah dia tahu kalau perceraian mereka terjadi hanya karena kesalahpahaman. Selama ini Amira hanya di fitnah oleh ibu mertuanya. Dan setelah Reifan mengetahui hal itu, Reifan menyesal dan ingin menebus kesalahannya dengan merujuk Amira. Namun tanpa sadar Reifan telah mentalak Amira sebanyak tiga kali, sehingga tidak bisa membuat mereka rujuk lagi kecuali Amira menikah lagi dengan lelaki lain dan bercerai dengan lelaki itu.
Apa yang akan Reifan lakukan untuk bisa kembali dengan Amira?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aina syifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cemburu

Malam ini, Aditya sudah sampai di bandara. Setelah memarkirkan mobilnya, Aditya turun dan masuk ke dalam bandara untuk mencari Reifan. 

Beberapa saat kemudian, Reifan menghampiri Aditya. 

"Aditya, akhirnya kamu datang juga," ucap Reifan.

Aditya menoleh ke arah Reifan. 

"Pak Reifan." 

Reifan tersenyum. 

"Bagaimana kabar Amira dan Kayla?" tanya Reifan. 

"Mereka baik-baik saja Pak Reifan. Anda tidak perlu terlalu mengkhawatirkan mereka," jawab Aditya.

"Ya, aku percaya sama kamu kalau kamu bisa menjaga Amira dan Kayla. Terimakasih ya Dit," ucap Reifan sembari menepuk-nepuk pundak Aditya. 

"Ayo sekarang kita pergi dari sini. Aku sudah pengin istirahat. Capek banget Dit!" ajak Reifan. 

"Saya akan bawakan koper anda Pak Reifan," ucap Aditya. 

Aditya mengambil koper Reifan dan menarik koper itu sampai ke parkiran. Begitu juga dengan Reifan. Dia mengikuti kemana Aditya melangkah. 

Sesampainya di parkiran, Aditya memasukan koper Reifan ke dalam bagasi mobilnya. Setelah itu dia membukakan pintu mobil untuk Reifan. 

"Silahkan Pak Reifan."

"Terimakasih."

Reifan kemudian masuk ke dalam mobil. Begitu juga dengan Aditya. Mereka kemudian meluncur pergi meninggalkan bandara. 

"Dit, aku mau mampir dulu ke rumah Amira," ucap Reifan. 

Aditya terkejut saat mendengar ucapan Reifan. Sebenarnya Aditya tidak rela kalau Reifan kembali dengan Amira. Namun perjanjian itu tidak akan pernah bisa dihindari.

"Pak Reifan. Ini sudah larut malam. Amira dan Kayla juga sudah tidur. Apa nggak sebaiknya bapak pulang dulu ke rumah bapak sendiri. Besok baru bapak bisa menemui mereka," ucap Aditya mengusulkan.

Reifan diam sejenak. Sebenarnya Reifan sudah sangat merindukan Amira dan Kayla. Namun Riefan juga tidak mau mengganggu waktu Amira dan Kayla. 

"Benar juga sih. Besok saja deh aku akan menemui mereka,"ucap Reifan 

Aditya kembali fokus menyetir. Di sela-sela Aditya menyetir,  tiba-tiba ponsel Aditya berdering. Aditya terkejut saat melihat panggilan dari nomer Amira. 

Amira, mau ngapain dia nelpon, batin Aditya. 

Aditya mengambil ponselnya untuk menjawab panggilan dari istrinya. 

"Halo..."

"Halo Pak Aditya. Ini bibik Pak."

"Ada apa Bik?"

"Bu Amira pingsan di dapur Pak."

"Apa!" 

"Cepat pulang Pak. Bibik nggak bisa bawa Bu Amira ke kamar."

"Baik Bik, baik. Aku akan segera pulang."

Reifan penasaran dengan apa yang Aditya bicarakan di telpon.

"Ada apa Dit?" tanya Reifan. 

"Amira pingsan Pak. Dan saya harus segera pulang."

"Cepat sedikit Dit. Kita harus bawa Amira ke rumah sakit. Aku tidak mau terjadi apa-apa sama Amira."

"Iya Pak."

***

Sesampainya di depan rumah Amira, Aditya dan Reifan buru-buru turun. Mereka bersamaan melangkah masuk ke dalam rumah Amira. Aditya dan Reifan kemudian pergi ke dapur untuk melihat Amira. Mereka terkejut saat melihat Amira sudah tergeletak tak berdaya di dapur. 

"Amira...!" seru Reifan dan Aditya bersamaan. Mereka buru-buru mendekat ke arah Amira. 

Aditya yang sudah panik saat melihat kondisi istrinya, langsung mengangkat tubuh Amira dan membawa Amira ke kamarnya. Sementara Reifan, dia hanya bisa diam saat melihat sikap Aditya ke Amira. 

Kenapa Aditya kelihatannya perhatian banget sama Amira. Apa dia lupa kalau Amira itu milik aku, gumam Reifan. 

Reifan tidak tinggal diam. Dia melangkah mengikuti Aditya dan masuk ke kamar Aditya. 

"Amira, bangun Amira... kamu kenapa bisa sampai pingsan begini Amira," ucap Aditya khawatir. 

"Aditya, sebenarnya kenapa dengan Amira. Kenapa dia bisa pingsan?"tanya Reifan.

Aditya menatap Reifan lekat. 

"Aku tidak tahu apa yang terjadi Pak Reifan. Waktu aku tinggal ke bandara, Amira baik-baik saja."

"Apa nggak sebaiknya kita bawa Amira ke rumah sakit?" usul Reifan. 

"Tidak usah Pak Reifan. Kebetulan saya punya kerabat dokter. Saya bisa panggil dia sekarang untuk memeriksa Amira."

"Terserah kamu saja Dit. Tapi kalau sampai terjadi apa-apa sama Amira, aku tidak akan pernah memaafkan kamu Dit," ancam Reifan.

"Pak Reifan tenang saja. Ini sudah kewajiban saya  untuk bertanggung jawab dengan apa yang terjadi pada istri saya. Karena saya suami Amira sekarang."

Reifan mengepalkan tangannya geram. Sepertinya Reifan cemburu dengan perhatian Aditya ke Amira. Baru kali ini Reifan melihat Aditya begitu perhatian pada Amira. 

Aditya merasa risih dengan keberadaan Reifan di kamarnya. Aditya bangkit dari duduknya dan menatap Reifan lekat. 

"Pak Reifan, saya bisa mengatasi istri saya sendiri. Lebih baik bapak pulang saja, agar bapak bisa istirahat di rumah. Lagian ini juga sudah malam. Kalau bapak mau, bapak bisa bawa mobil saya. Karena saya  tidak bisa mengantar bapak sampai rumah. Pak Reifan lihat sendiri kan keadaan istri saya."

Reifan mengangguk. Dia tahu kondisi Amira saat ini. Reifan akhirnya mengalah untuk pulang sendiri. Sebelum pergi, Reifan menatap Amira lekat. 

Amira, tunggu aku Mir. Aku pasti akan mendapatkan kamu kembali. Kita pasti bisa rujuk dan keluarga kita bisa bersatu kembali, batin Reifan. Dia selalu berharap bisa rujuk dengan Amira. 

"Ya sudahlah, lebih baik aku pulang saja. Aku tidak mau mengganggu waktu kalian," ucap Reifan. 

Reifan kemudian pergi ke luar dari kamar Aditya. Begitu juga dengan Aditya yang ikut keluar kamar untuk mengantar Reifan ke depan.

"Ini Pak Reifan, kunci mobil saya. Bapak bisa bawa mobil saya."

"Terimakasih Dit. Tolong jaga Amira. Kalau ada apa-apa cepat hubungi aku. Aku nggak mau terjadi apa-apa sama Amira." 

"Iya."

Reifan masuk ke dalam mobil. Setelah itu dia meluncur pergi meninggalkan rumah Amira. Setelah Reifan pergi, Aditya masuk kembali ke dalam rumahnya. Dia buru-buru ke kamar untuk melihat istrinya. 

Aditya terkejut saat melihat Amira sudah terbangun. 

"Amira, kamu sudah sadar?" tanya Aditya sembari mendekat ke arah istrinya. 

Amira tersenyum. 

"Kamu sudah ada di rumah Mas?" Amira beringsut duduk.

"Baru saja aku mau menghubungi sepupuku untuk memeriksa kondisi kamu. Tapi kamu ternyata sudah sadar."

"Tidak perlu menghubungi dokter Mas, aku sudah tidak apa-apa kok. Perasaan tadi aku dengar suara Mas Reifan. Atau tadi cuma perasaan aku saja ya."

"Oh iya. Reifan sempat ke sini tadi. Tapi dia sudah pulang bawa mobil aku. Karena aku malas nganter dia sampai rumahnya. Apalagi aku lihat kondisi kamu seperti ini."

"Oh, jadi Mas Reifan pulang sendiri."

Aditya mengangguk. Setelah itu dia duduk di sisi Amira.

"Amira, apa yang sudah terjadi sama kamu? kenapa kamu tiba-tiba pingsan?" tanya Aditya pada istrinya.

"Aku tadi ke dapur untuk mengambil minum. Tiba-tiba kepala aku sakit, dan aku nggak sadarkan diri," jelas Amira.

"Semua salah aku Mir. Aku yang nggak bisa jaga istri aku. Aku selalu sibuk dengan urusan kantor saja. Mulai sekarang aku akan lebih memperhatikan kamu lagi Mir. Pak Reifan juga sudah pulang. Itu artinya, aku tidak akan terlalu terbebani dengan urusan kantor."

Amira tersenyum.

"Mas, kamu jangan pernah menyalahkan diri kamu sendiri Mas. Kamu bekerja siang malam itu kan untuk aku dan anak aku. Aku bangga bisa punya suami seperti kamu. Kamu lelaki terbaik yang pernah aku temui dalam hidup ini."

Aditya terharu dengan ucapan Amira. Aditya meraih tubuh Amira dan memeluknya dengan erat. Rasanya, Aditya tidak akan bisa meninggalkan Amira. Amira sudah membuat Aditya jatuh cinta setengah mati.

1
𝑸𝒖𝒊𝒏𝒂
lah kmu gimn sih mir, klo emng mau rujuk ya kmu hrs melakukn HB sm suami yg bru ga cm asal stuts nikah² aja,🙄
Putri Chaniago
jgn bilang Aditya ada rasa dg Amira, jgn bilang pula Aditya yg d jadikan muhalil antara Amira n suaminya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!