Cinta tidak perna tahu pada siapa dia akan berlabuh ,begitu juga yang di rasakan Aisyah dia tidak perna mengira akan mencintai sahabat nya kebersamaan mereka sejak kecil membuat keduanya selalu bersama hingga akhirnya perasaan itu timbul .
Hingga akhirnya malam panas itu membuat jarak keduanya sedikit berjarak terlebih pria yang di cintai nya akan bertunangan dengan sang kekasih .
Aisyah tidak memiliki pilihan lain selain pergi menjauh meninggalkan orang yang di cintai nya ,tanpa dia ketahui jika saat ini dia sedang hamil .
5 tahun kemudian Aisyah kembali bersama buah hatinya ,perasaan takut dan gugup itu pasti ada ,lalu bagaimana jika dia bertemu kembali dengan sahabat nya ? apa kah sahabat nya akan mengenali sang anak ? atau justru sebaliknya .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yhani_HT, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SAH
Hari yang di tunggu-tunggu akhirnya tiba kini Aisyah sedang di rias di temani Mami Arum yang terus tersenyum ke arah nya tidak ingin mengecewakan Maminya sebisa mungkin Aisyah mengusir rasa ketidak nyamanan nya .
Mungkin ini salah satu cara untuk membahagiakan orang tuanya yaitu menikah dengan Felix anak sahabat dari orang tua nya sekaligus sahabat nya sendiri .
Memikirkan kan itu membuat Aisyah kesal sendiri , bagaimana nanti kehidupan rumah tangga mereka sedangkan dia dan Felix terus berdebat, seperti nya Aisyah harus mengalah terlebih semalam Mami Arum sudah mewanti-wanti nya dan memberikan nasehat menjadi istri sekaligus ibu yang benar .
Apa lagi mereka sudah memiliki Ana ,dan pastinya itu sangat tidak baik di lihat putri mereka .
Di tengah lamunan nya pintu kamarnya terbuka masuklah seseorang pria gagah yang sudah memakai stelan jas nya.
" Belum selesai " Tanya Papi Harits mendekat ke arah istri nya .
" Sudah tuan " Jawab perias ,sentuhan terakhir perias menyemprot nya sesuatu di wajah Aisyah agar makeup nya terlihat lebih baik .
Perlahan Papi Harits mendekati putri nya menarik kursi di dekatnya lalu duduk di samping Aisyah .
" Sebenarnya banyak hal yang ingin Papi katakan " Belum apa-apa Aisyah sudah mulai berkaca-kaca " Tapi Papi bingung harus mulai dari mana " Papi Harits menggenggam salah satu tangan Aisyah " Terimakasih sudah memilih kami sebagai orang tuamu ,maaf jika selama ini Papi ataupun Mami belum bisa menjadi orang tua yang baik untuk Aisyah " Mami Arum memalingkan wajahnya ke arah samping menyekat cairan yang sudah turun " Sebentar lagi Papi bukan lagi tanggung jawab mu tapi tanggung jawab Felix tapi apa pun itu jika kamu butuh bantuan Papi jangan sungkan untuk mengatakan nya, Kalau boleh jujur sebenarnya papi belum siap melepaskan mu karena kita baru saja kembali bersama setelah 5 tahun tapi Papi bahagia dan tenang karena pria itu Felix terlebih sekarang sudah ada Ana cucu cantik papi " Aisyah menundukan kepalanya membiarkan cairan bening itu membasahi pipinya " Ingat pesan Mami semalam ,simpan suami mu di atas kepala mu apa pun yang kamu lakukan jangan pernah tanpa seizin nya sekalipun itu menyangkut kami orang tua mu atau mertua mu " Aisyah mengaguk terisak .
Papi Harits mengakat tangan nya lalu di letakan di atas kepala Asiyah membuat wanita itu semakin terisak .
" Jangan menangis " Ujar Papi Harits tersenyum sekalipun matanya tampak memerah menahan diri untuk tidak menangis.
" Aisyah tidak selalu mengatakan betapa Aisyah mencintai Papi dan Mami kecuali waktu masih kecil karena beranjak dewasa Aisyah merasa geli " Aisyah menarik sudut bibirnya ke atas " , tetapi Aisya dapat mengatakan bahwa Papi dan Mami memiliki tempat yang besar di hati Aisyah hanya untuk kalian berdua. Terima kasih Papi Mami untuk semua hal yang kalian lakukan untuk ku,mungkin kata itu tidak pantas untuk aku ucapkan setelah apa yang kalian lakukan padaku tapi apa pun itu terimakasih aku mencintai Papi dan Mami selamanya " Aisyah langsung memeluk Papi Harits lalu memeluk Mami Arum,Papi Harits ikut memeluk kedua wanita yang paling dia cintai itu .
💐
💐
💐
SAH
Aisyah memejamkan matanya berucap dalam hati , kini kehidupan nya sudah berubah tanpa dia sadari cairan bening itu kembali lolos membahasi pipinya .
Sejak kemarin dia terus menangis seperti nya stok air matanya begitu melimpah entah lah apa ini air mata bahagia atau sebaliknya.
Dulu Aisyah bermimpi ingin menikah dengan pria yang begitu dia cintai dan impian nya itu kesampaian namun sayang nya tidak dengan suaminya karena semuanya hanya karena Ana .
" Sya sumpah kamu sangat jelek " Bisik Felix pelan.
Kini status keduanya sudah Sah sebagai sepasang suami istri.
" Jangan nangis, aku belum ngapain² kamu Lo " Aisyah hanya diam saja tanpa mempedulikan ucapan Felix yang kini berstatus sebagai suaminya.
Felix tidak lagi membuka suaranya saat penghulu menghafalkan ayat Alqur'an.
Setelah selesai keduanya mendatangi berkas yang sudah ada di depan kedua nya baru setelah itu Felix memasang kan cicin pernikahan pada istri nya .
" Cium bibir boleh tidak sih " Aisyah melotot kan matanya tajam saat wajah Felix mendekat Aisyah langsung memejamkan matanya dengan kuat .
Cup
Aisyah mengumpat kesal pada Felix namun dia merasa lega karena pria itu tidak melakukan apa yang dia ucapkan tadi .
Kini giliran dia memasang kan cicin pernikahan di jadi manis Felix .
Namun saat mencium punggung tangan Felix, Aisyah tersentak saat tangan pria itu menyentuh kepala nya dengan pelan .
" Jangan pernah sakiti Aisyah ,dia anak kesayangan Om Harits yang sebentar lagi akan menjadi ayah mu juga, Kamu tahu sendiri bagaimana dia menyayangi putri nya, dia sudah berbesar hati merelakan putri nya untuk pria bejat seperti mu ,jadi ayah mohon perlakuan dia dengan baik ,kamu juga sekarang sudah menjadi seorang ayah suatu saat kamu akan tahu bagaimana rasanya di tinggalkan oleh belahan jiwa kita karena harus bersama pria yang di pilih " Itulah ucapan ayah Nizam semalam saat mereka tengah berkumpul bersama .
Felix dan Aisyah menerima banyak ucapan selamat dari keluarga dan juga tamu undangan yang pastinya kolega bisnis suami dan juga Papi nya .
Aisyah memilih ke kamar lebih dulu saat di minta ibu mertua nya meninggalkan Felix yang sedang menyapa rekan bisnis nya .
Sesampainya di kamar Aisyah langsung membersihkan makeup nya dan juga membuka aksesoris di kepalanya.
Huh !!
" Kenapa ribet sekali sih " Gerutu Aisyah yang kesusahan sendiri membuka pelintiran yang ada di kepala nya ,apa dia meminta bantuan saja tapi itu sangat tidak mungkin karena semua orang tengah sibuk .
" Terserah " Aisyah menyerah sendiri ,niat hati ingin mengistirahatkan tubuhnya jadi gagal belum lagi acara nanti malam sudah bisa di bayangkan bagaimana nanti repot nya dia .
Setelah menunggu beberapa menit akhirnya ada membuka pintu kamarnya ,namun saat melihat siapa yang masuk seketika wajah nya berubah masam .
" Kenapa belum gantian " Tanya Felix menghampiri Aisyah setelah menutup pintu kamar .
" Kamu tidak lihat " Tunjuk Aisyah pada kepalanya.
" Aku suami mu Aisyah " Suara intimidasi Felix membuat wanita itu menelan ludahnya takut .
" Maaf aku belum terbiasa ,ini susah di buka " Ujarnya cemberut.
" Kenapa tidak meminta bantuan perias " Felix menaikan kedua alisnya sebelah menatap Aisyah " Mereka pasti ada kerjaan yang lain " Jawab Aisyah .
" Mau aku bantuin " Aisyah langsung menatap Felix " Memang bisa ? " Tanya Aisyah ragu .
" Kalau tidak bisa tinggal ambil gunting baru potong " Aisyah langsung menjauhkan diri dari Felix " Enak saja " Jawab Aisyah sambil memegang kepalanya.
" Sini " Aisyah menggelengkan kepalanya namun bukan Felix namanya jika menyerah begitu saja .
" FELIX " Pekik Aisyah kesal .
" Suaramu Sya " Aisyah menghela napas panjang, sekarang dia hanya bisa pasrah .
Sejak bertemu kembali dengan Felix emosi nya selalu naik,belum lagi sekarang dia harus hidup seatap dengan pria itu Aisyah tidak bisa lagi berkata-kata.
" Sakit Felix " Sentak Aisyah kesal .
"Diam " Bentak Felix, Aisyah menggerutu kesal .
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...