Kyra terlahir sempurna meski dia tidak memiliki kehidupan yang sempurna.
Tumbuh menjadi gadis biasa membuatnya jauh bertalenta dari saudari-saudari tirinya yang penuh prestasi.
Kyra tumbuh sebagai gadis pemalu, pendiam serta lugu, tidak modis bahkan tidak mempunyai prestasi apa-apa.
Namun suatu hari takdir berkata lain dan mengubahnya menjdi berbeda, Kyra yang polos dan lugu berubah tiba-tiba menjadi gadis dewasa yang sempurna berkat adanya sebuah sistem misterius yang diperolehnya secara tak terduga.
Mampukah Kyra mencapai tujuan hidupnya oleh bantuan sistem misterius yang dia dapatkan itu ?
Mari kita saksikan setiap episodenya ya 🤝
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14 Mari Bermain
Kyra mengangguk tegas seraya menatap tajam.
"Mari Bermain !" ucap pria berwajah tirus.
Perkataan pria berwajah tirus disambut oleh suara derai tawa keras dari seluruh anggota geng afukadu hijau, seolah-olah mereka menertawakan kemampuan Kyra.
Tatapan mereka sangat menghina dan meremehkan Kyra, seperti menyangsikan kemampuan gadis itu.
Pria tirus lalu berjalan ke depan, begitu pula yang dilakukan oleh Kyra, yang sama berjalan maju.
Keduanya saling berhadap-hadapan satu sama lainnya dengan tatapan mata serius.
"Ada koin !" teriak pria berwajah tirus kepada semua anggota geng afukadu hijau.
Serentak seluruh anggota geng afukadu hijau mencari koin ke saku mereka masing-masing.
"Aku punya !" kata Kyra.
Kyra memperlihatkan sekeping koin emas kepada pria berwajah tirus.
"Ternyata kau punya koin mahal ya", ucap pria dari anggota geng afukadu hijau sembari mengamati koin emas di tangan Kyra.
"Tidak juga, koin ini tidak bernilai apapun", sahut Kyra.
"Kalau begitu kita mulai saja permainannya !" kata pria itu.
"Kau pilih bagian mana dari koin ini, bergambar singa atau bergambar angka !" ucap Kyra.
"Aku pilih gambar singa saja", sahut pria berwajah tirus.
"Baiklah, aku pilih gambar angka ini, kita setuju", kata Kyra.
"Ya, aku setuju", sahut pria itu dengan mengangguk setuju.
Kyra tersenyum tipis seraya menatap tajam.
"Mari bermain !" ucap Kyra.
Kyra melemparkan koin emas ditangannya ke arah atas.
Sekeping koin emas lalu melayang dan berputar-putar cepat di udara ketika terlempar dari tangan Kyra.
Plak !
Koin mendarat tepat di atas tangan Kyra serta menunjukkan gambar singa.
"Yah ! Aku menang !'' ucap pria berwajah tirus semangat.
Kyra menaikkan salah satu alisnya ke atas seraya tersenyum simpul.
"Kau bermain terlebih dahulu", kata Kyra.
"Baiklah, kita mulai saja permainan ini !" ucap pria itu sembari mengangkat salah satu tangannya ke atas.
"MULAI !" pekik Kyra.
Keduanya sama-sama mengangkat tangan mereka ke atas lalu bersama-sama melakukan permainan Batu-Gunting-Kertas secara bersamaan.
"Batu-Gunting-Kertas !" teriak Kyra dan pria berwajah tirus serentak.
Jari-jemari tangan milik pria berwajah tirus membentuk gunting dengan jari telunjuk dan tengah saling berdempetan erat.
Sedangkan jari tangan milik Kyra mengepal kuat seperti membentuk batu.
"Aku menang !" ucap Kyra.
"Apa !?" kata pria berwajah tirus tak terima karena kalah.
"Gunting kalah dengan Batu ! Bukankah aturannya kalau batu mengalahkan gunting !" ucap Kyra.
Kyra tersenyum tipis ke arah pria berwajah tirus di depannya.
"Lantas apa yang mesti kita lakukan setelah aku menang permainan ini ?" tanya Kyra.
"Tu-tunggu !" sahut pria itu gugup.
"Kenapa ?" kata Kyra.
"Beri dia senjata permainan ini !" teriak pria berwajah tirus kepada rekan-rekan geng afukadu hijau.
Serentak orang-orang berpakaian serba hijau itu bergerak ke arah pria berwajah tirus seraya menyerahkan dua senjata kepadanya.
"Ambil ini !" kata pria berwajah tirus sembari melemparkan senjata api kepada Kyra.
Kyra menangkap senjata dari tangan pria itu seraya menatap dingin dan tidak berkata apa-apa.
"Kita akan saling berburu, siapa yang bisa menjatuhkan diantara kita maka dialah pemenangnya", kata pria berwajah tirus.
"Saat kau keluar sebagai pemenangnya maka dia yang akan memburu salah satu dari kita berdua, mengejarnya sampai dapat lalu tembak", ucap pria itu seraya tersenyum sinis.
"Aturannya lima kali permainan ini maka dia lah pemenangnya dan berhak memburu yang kalah", sahut Kyra.
"Ya, benar, dan permainan batu-gunting-kertas ini baru saja dimulai", ucap pria berwajah tirus.
"Baiklah, aku setuju, siapa yang keluar menjadi pemenangnya maka dialah pemenang permainan ini", kata Kyra.
"Apa kau siap mati jika kalah dari permainan batu-gunting-kertas ini ?" tanya pria itu tercengang kaget.
"Tentu saja, aku tidak akan pernah membiarkan diriku kalah darimu dalam bermain batu-gunting-kertas ini", sahut Kyra.
"Wah ! Kau sangat percaya diri sekali ! Seharusnya kau takut mati jika sampai kalah atau memintalah pengampunan kepada kami agar nyawamu tertolong, bocah !" ucap pria dari anggota geng afukadu hijau.
"Aku tidak takut", sahut Kyra.
"Apa kau tahu kata terakhir dari kata permainan Batu-Gunting-Kertas ini ?" tanya pria berwajah tirus sembari menaikkan ujung dagunya agak ke atas.
"Tidak...", sahut Kyra sembari menggelengkan kepalanya.
"Apa kau mau tahu itu ? Kata terakhir yang diucapkan pada permainan Batu-Gunting-Kertas ini ?" ucap pria berwajah tirus dengan mimik wajah serius.
"Aku tidak tahu, kata terakhir dari permainan Batu-Gunting-Kertas ini", kata Kyra.
Pria berwajah tirus lalu tertawa terbahak-bahak sembari berkacak pinggang.
Kyra hanya terdiam tanpa bersuara meski dirinya ditertawakan oleh pria dari anggota geng afukadu hijau.
"Kenapa kau tertawa ? Apa yang lucu dariku ?" tanya Kyra.
Kyra mengedarkan pandangannya ke arah sekelilingnya, memandangi setiap wajah dari anggota geng afukadu hijau satu persatu yang tersenyum sinis kepadanya.
"Aku akan memberitahukan kepadamu wahai gadis kecil !" kata pria berwajah tirus dengan sorot mata memerah.
Pria itu lalu berdiri dengan congkaknya.
"Kata terakhir dari permainan Batu-Gunting-Kertas adalah Tembak yang artinya kau akan mati setelah memainkan permainan ini", ucapnya lanjut.
"Tembak ?" kata Kyra.
"Yah...", sahut pria yang wajahnya tirus itu sembari menyeringai sinis.
"Baiklah, kita segera selesaikan saja permainan batu-gunting-kertas ini dan kita gunakan senjata ini sesuai fungsinya", ucap Kyra.
"Kau tidak takut ?" tanya pria dari geng afukadu hijau tertegun.
Kyra hanya menggelengkan kepalanya pelan seraya tersenyum manis.
"Ayolah, memintalah ampunan kepada kami sebelum semuanya terlambat, sayang sekali jika nyawamu hilang begitu saja", kata pria itu.
"Aku akan melakukannya jika dihadapan Tuhan, setelah aku mati maka aku akan meminta ampunan agar roh milikku terampuni karena telah menghabisi kalian semua", sahut Kyra.
Kyra memanggul senjata api ditangannya ke atas pundak sedangkan salah satu tangannya berada di salah satu sisi pinggangnya.
"Berani betul kau berbicara seperti itu dihadapan kami, tidakkah kau sadari siapa kami ini !" kata pria berwajah tirus.
Pria itu mengarahkan jari telunjuknya tepat ke arah depan sembari menggoyangkannya cepat.
"Dasar gadis sialan ! Tidak tahu diri ! Apa kau tidak takut mati !" kata pria itu hampir tak percaya dengan ucapan Kyra.
Kyra hanya tersenyum tipis seraya menatap tajam ke arah pria berwajah tirus.
"Berani sekali dirimu bersikap seperti itu kepadaku !" kata pria itu agak kesal.
"Tidak perlu membuang-buang waktu percuma, kita lanjutkan permainan ini hingga akhir", kata Kyra.
Kyra menatap sembari memicingkan kedua matanya.
"Dan siapa terakhir yang akan mati dan tersisa dalam permainan batu-gunting-kertas ini maka dialah pemenangnya serta penguasanya", ucap Kyra.
"Apa !?" sahut pria berwajah tirus tersentak kaget lalu berjalan mundur.
Raut wajah pria dari anggota geng afukadu hijau berubah pias, wajahnya menjadi memucat pasi sedangkan tangannya gemetaran.
"Apa maksud perkataanmu itu, gadis sialan ?" ucap pria berwajah tirus.
"Katakan padaku sekarang ! Siapa yang lebih berani dariku maka dia akan kubiarkan hidup-hidup dan bebas", kata Kyra.
Kyra melangkah maju, mendekati pria berwajah tirus sembari mengarahkan jari telunjuknya ke depan.
"Mari bermain lagi !" ucap Kyra dengan sorot mata tajam.
"Dasar gadis kurang ajar ! Berani sekali kamu sesombong itu kepada kami !" hardik pria itu.
"Sudah aturannya dari kita bermain, bukan", kata Kyra.
"Memangnya siapa kamu ! Hah !" ucap pria berwajah tirus seraya menatap dingin.
Kyra tertawa pelan, membuat pria berwajah tirus itu semakin murka kepadanya.
"Baik kalau begitu ! Sudah diberi jantung malah minta hati ! Jangan salahkan jika kami tidak memperingatkanmu dan tanggung sendiri jika kau akan mati !" kata pria itu.
Pria yang merupakan salah satu anggota geng afukadu hijau lalu mengangkat kembali salah satu tangannya ke atas.
"Bersiaplah menghadapi kematianmu, gadis sialan !" teriak pria itu.
"Mari bermain !" sahut Kyra lantang.
Keduanya kembali mengayunkan tangan mereka dan bermain batu-gunting-kertas seperti tadi.
"Batu-Gunting-Kertas !!!" teriak mereka berdua bersama-sama.
Tangan mereka saling beradu membentuk pola gunting, batu lalu kertas saat mereka menggerakkan jari-jemari tangan mereka secara berbarengan.
"Batu ! Gunting ! Kertas !" ucap mereka berdua berulang-ulang kali dan bersama-sama.
Kyra terus-menerus memenangkan permainan Batu-Gunting-Kertas sebanyak empat kali dalam melakukan adu suit jari.
Tampak pria berwajah tirus yang merupakan anggota geng afukadu hijau itu agak tertegun tak percaya dengan ketrampilan Kyra dalam bermain, gerakan tangannya gesit dan sulit ditebak bahkan sangat cepat sekali, setiap gadis itu menggerakkan jari jemari tangannya dalam beradu suit jari dengannya.
Kyra selalu menjadi pemenangnya hingga empat kali permainan ini, gadis itulah yang selalu memenangkannya.
Tinggal satu kali permainan lagi, jika Kyra menang lagi maka dia yang akan menjadi pemenangnya dan juara dari permainan Batu-Gunting-Kertas ini.
selamat akhirnya bisa juga, nih thor...
semangat ya... 👍💪