Julian adalah Seorang Pemuda tanggung yang hidup sebatang kara setelah kedua orang tuanya meninggal. suatu hari Julian tersesat masuk ke alam lain yang tidak dikenalnya,Julian diselamatkan oleh orang tua misterius yang tinggal di atas Pohon. Orang tua ini yang ahirnya menjadi Guru Julian, dia diajarkan Ilmu Olah Kanuragan untuk membangkitkan Potensi kekuatan dalam tubuhnya yang tersembunyi.Berbekal Ilmu itu Julian kembali ke alam nyata dengan sebuah misi utama untuk mencari dan melindungi Keturunan dari Gurunya sewaktu hidup di dunia nyata. dari sini Petualangan Julian dimulai. cerita ini hanyalah Fiksi murni dari khayalan penulis. awal awal memang agak lambat karna Julian akan menjadi kuat,miliarder,mempunyai banyak wanita dan juga kuasa seiring waktu berjalan. jadi tetap ikuti dijamin seru.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Doskible, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 9
Sun sang berjalan dengan menghentakan kakinya ke tanah, raut muka cemberut, mata beningnya sudah basah. Jalannya sangat cepat, suasana hati lagi tidak baik.
Membuka pintu rumah kayunya dan membantingnya dengan keras.
Ju jing yang lagi santai duduk di kursinya sambil menikmati Teh hangat, mendengar bantingan pintu cukup keras sontak menyemburkan Teh dari mulutnya.
Melihat anak gadisnya masuk dengan raut muka beringas, seakan ingin menerkam siapa saja yang ada di depannya. Ju jing urungkan niat nya untuk bertanya. Takut.,?? Bukan.., tapi lebih baik diam daripada ada yang pecah di dalam rumah ini. Maklum anak gadi semata wayang. mungkin suasana hati lagi tak baik. Birkan saja, nanti juga tenang pikir Ju jing.
Saat melihat ke arah pintu. Terlihat seorang pemuda berdiri sesekali melirik ke dalam rumah.. Tapi tak berani masuk.
"Masuk nak, mari sini duduk dan jelaskan apa yang terjadi" Ajak Ju jing.
"Baik Paman"
Ju jing masuk dan duduk dibangku di sebelah Ju jing.
"Apa yang sebenarnya terjadi,.. ? Sampai Sun sang seperti itu Nak.. "
"Saya juga kurang tau Paman, semenjak dari Rumah pohon tadi, Dia sudah begitu, makanya saya ikut ke sini, Takut kenapa napa padanya."
Jawab Julian sedikit Khawatir.
" Memang kau bicara apa sebelumnya? "
" Hmm.. saya cuma bilang, saya sudah genap setahun di sini, rencana besok Guru akan mengantar saya ke dunia luar "
Semenjak itu raut wajahnya mulai tidak baik dan susah untuk diajak bicara"
Senyum tersungging di bibir Ju jing, dia mulai faham apa yang sebenarnya terjadi.
"Hahah.. Nak Julian, apa sudah kau tanyakan apa maunya..? Mungkin dia ingin ikut..?"
"Kalau itu belum Paman, saya cuma tanya kenapa dia begitu, tapi tak ada jawaban"
"Tidak apa, tidak apa.. Nanti biar Paman yang bicara padanya kalau suasana sudah tenang. Sun sang tak jauh beda dengan Mendiang Ibunya. Kalau dia sudah merajuk, susah untuk dibujuk..
" Iya Paman, oh ya, apa Paman melihat Paman Ju sang.. ??
Saya ingin Berlatih sekali lagi dengannya.. "
"Hahaha.. Nampak nya Kau sudah semakin kuat.. Apa kau sudah yakin menang melawannya...?
Coba kau datang saja ke lapangan belakang desa.. Mungki dia di sana.. "
"Baik Paman.. Saya ke sana dulu.. "
"Iya, hati hati Nak, semoga kali ini kau bisa mengalahkannya. "
Kemudian Julian bejalan ke arah lapangan desa yang biasa digunakan tempat berlatih oleh Penduduk desa.
Saat Julian sampai di lapangan,, tiba tiba sebuah tombak meluncur dengan cepat ke arahnya.. Kecepatan tombak itu luar biasa sangat cepat, seluruh tombak di selimuti cahaya ungu dengan hawa dingin mematikan...
Secepat kilat Julian menghindar ke samping, tombak terus melaju dan tertancap pada sebatang pohon.
Doarr.. Kraaak Baamm.
Seketika pohon yang ditancapi tombak meledak dan roboh...
Masih sedikit kaget,, Reflek secepat kilat Julian berlari kearah asal serangan tadi, dan melayangkan sebuah pukulan penuh dengan tenaga dalam tinggi, 70℅ Energi murninya dikerahkan. Pukulan ini bisa memecahkan sebuah batu besar.
Yang dituju adalah seorang Pria dengan bertelanjang dada, hampir seluruh tubuhnya dipenuhi dengan Otot kekar.
Si pria kekar melihat serangan balik penuh energi kearahnya dengan kecepatan tak terduga, ingin menghindar tapi sudah terlambat, dengan telak sebuah tinju besar menghantam dadanya, sontak tubuh besar itu terpental kebelakang sejauh 10 meter.
"Uhh.... "
Seluruh tulangnya terasa remuk dan dadanya sangat panas untuk sementara. Dengan nafas terengah ia segera mengalirkan Energi murni kearah dada yang sakit, kemudian rasa panas mulai berkurang.. Untung lah tubuh Ju sang sekuat baja hingga bisa melindungi, kalau tidak,mungkin ia sudah terluka dalam parah.
" Bagai mana Paman..? Apa kau baik baik saja..? " Julian berdiri di depan Pria besar itu dengan tangan terlipat di dadanya dan seulas senyum mengejek di bibirnya.. "
"Uhh.. Uhuk,,, uhuk..
Aku tak menyangka kau sekuat ini. Hanya dangan satu pukulan kau bisa mengalahkan ku, aku menyerah..!!!"
" Aku tak tahu siapa yang lemah dan siapa yang kuat diantara kita sekarang paman, tapi yang jelas aku hanya menggunakan 70℅ dari kekuatan ku.
Hahahaha.. Sepertinya Paman yang lemah".
"Baiklah Anak muda, kau Memang lebih kuat dari ku sekarang, kecepatan peningkatanmu sungguh luar biasa".
"Baiklah Paman Ju sang, saya datang kesini untuk mencoba kekuatan ku dan sekalian Pamit, besok rencana Mbah Guru akan mengantarkanku ke perbatasan, genap sudah setahun saya di gemblengnya, sudah saatnya saya Pulang"
Pukk..pukk...Pukk.. !!!
Tepuk tangan dari orang orang yang datang ke Lapangan, terlihat disana ada, Ju jing,Ju ding, Sun sang dengan wajah murung dan beberpa Warga lainnya berdatangan, mereka ingin melihat keseruan pertempuran dua orang terkuat di Desa Lu.yang, tapi sepertinya mereka terlambat. Pertempuran hanya butuh satu pukulan dan sudah tau siapa pemenangnya.
"Paman Ju jing...!!! Kau di sini..? " Sapa Julian ke arah Ju jing yang baru datang dengan warga lainnya.
" Ya, tadi Aku membujuk Sun sang dan mengabarkan ke warga kalau kau akan bertarung lagi dengan Ju sang". Sepertinya kami terlambat, ya sudahlah.. Tapi kami sudah tau siapa pemenangnya".
"Kau yakin besok akan kembali ke Dunia Luar Julian" Sambil tergopoh gopoh Ju sang berdiri dan menghampiri yang lainnya.
"Benar paman" Jawab Julian
"Sekalian Saya Mohon Pamit pada Semua, Saya juga mau bilang terimakasih pada seluruh warga Desa Lu yang yang sudah bersedia menerima Saya dan mengajarkan banyak hal pada saya".
Tidak apa Nak julian, Kau Anak baik dan banyak juga membantu kami di sini, berkat Kau juga Kami bisa dekat dengan Mbah Lu sang yang kami anggap selama ini misterius.
"Aku ikut..!!!" Tiba tiba Sun sang berseru dan maju mendekati Julian dengan mata berkaca kaca.
Semua orang tau kedekatan mereka berdua, semenjak ada Julian, Sun sang tak lagi jadi anak pendiam dan mengurung diri di rumah seperti sebelumnya setelah kematian ibunya. Semua juga tau Sun sang sangat menyukai pemuda bangsa manusia itu.
Semua maklum, Julian adalah anak baik,Tampan dan juga kuat. Siapa yang tidak menyukai dengan sosok Julian. Hampir semua gadis gadis desa terpikat dengannya, tapi mereka sadar diri, Sun.sang adalah primadona Desa Lu.yang, Dia paling cantik diantara gadis lainnya dan lagi dia adalah anak dari Orang yang paling dihormati di Desa.
"Sun sang,,, Saya hanya pergi sebentar, nanti saya akan sering berkunjung ke desa ini setelah urusan saya di luar selesai. Ada saatnya kau akan ku ajak ke dunia ku, untuk saat ini aku tinggal dulu ya.."
"Tapi janji ya jangan lama lama" Sun sang tanpa malu langsung berlari dan memeluk Julian.
Orang orang di sekitar tak dia anggap ada.
Warga lainnya juga faham, mereka mulai bubar den pergi meninggalkan Dua anak muda yang lagi kasmaran tersebut, tak ada juga gunanya mereka tetap di sana.
"Iya, Aku janji setelah urusan ku di dunia luar selesai, aku pasti datang ke sini lagi, dan aku rencana akan melakukan petualangan ke tempat yang belum pernah ku datangi"
Julian juga memeluk tubuh Sun sang dengan erat.. Seakan enggan meninggalkannya.