Alden adalah seorang anak yang sering diintimidasi oleh teman-teman nakalnya di sekolah dan diabaikan oleh orang tua serta kedua kakaknya. Dia dibuang oleh keluarganya ke sebuah kota yang terkenal sebagai sarang kejahatan.
Kota tersebut sangat kacau dan di luar jangkauan hukum. Di sana, Alden berusaha mencari makna hidup, menemukan keluarga baru, dan menghadapi berbagai geng kriminal dengan bantuan sebuah sistem yang membuatnya semakin kuat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SuciptaYasha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
10 Bara api di tengah malam
"Sepertinya ada yang bersenang senang disini."
Suara berat tiba tiba memecah sorakan para pengunjung, mereka semua diam mematung ketika melihat kedatangan seorang pria dengan berpakaian kemeja pantai dan celana pendek. Rambutnya gondrong dengan topi jerami, sebuah style yang tidak cocok dengan suasana kota.
Alden ingat ada orang yang mencolok seperti itu dalam kelompok Viper, dan dia adalah eksekutif ke-9 geng Viper, Bekham.
"Kenapa tiba-tiba ada eksekutif di tempat ini?" Batin Alden, mereka sudah merencanakan penyerangan ini namun kelewatan satu hal.
"Biar kutanya satu hal, apa kau iblis kecil yang bermain-main dengan Viper selama ini?" Tanya Bekham masih dengan sikap santai.
[Quest baru tersedia, kalahkan Bekham dan hancurkan bisnis mereka! Hadiah: 20.000 koin dan 2 kotak skill baru tingkat A]
Alden masih mempertahankan sikap tenangnya, "Itu ben-,"
Belum sempat Alden menjawab, Bekham langsung melempar sebotol anggur ke arah Alden. Ia berhasil menghindar namun Bekham tiba tiba muncul di sampingnya.
"Kena kau!"
Bekham dengan cepat melancarkan serangan, tangannya yang besar dan kuat meluncur ke arah Alden yang masih mencoba menghindar.
Benturan keras terdengar ketika pukulan Bekham meleset tipis, menghantam dinding klub dan membuat retakan besar. Alden tahu bahwa dia menghadapi lawan yang jauh lebih tangguh dan berbahaya daripada Drago.
Para pengunjung yang ada di klub malam semakin menyingkir menjauh, menyaksikan pertarungan yang berlangsung dengan intensitas dan ketegangan yang belum pernah mereka lihat sebelumnya.
Alden bergerak dengan lincah, memanfaatkan setiap celah untuk menghindari serangan Bekham yang datang bertubi-tubi.
Di tengah kepanikan, Alden mengakses sistemnya, mencari cara untuk menang dalam situasi yang tampak sulit ini. Dia berusaha menenangkan diri, menyadari bahwa melawan Bekham memerlukan strategi dan timing yang tepat.
Dia menarik napas dalam, memfokuskan pikirannya pada satu hal, menemukan kelemahan dalam pertahanan musuhnya.
Bekham, sementara itu, tampak menikmati pertarungan ini. Senyumnya yang penuh percaya diri menunjukkan bahwa dia merasa di atas angin. Namun, ketenangannya sedikit terusik oleh ketangguhan dan ketangkasan Alden yang terus menghindari serangannya dengan gesit.
"Aku pikir kau lebih dari ini," ejek Bekham, berusaha memancing Alden untuk menyerang lebih agresif.
Alden, mengabaikan provokasi itu, memutuskan untuk memutar keadaan. Dia menyadari bahwa dia perlu membuat Bekham kehilangan fokus dan menggunakannya untuk keuntungannya.
Dengan gerakan cepat, Alden pura-pura menyerang, lantas mundur ke belakang, memancing Bekham untuk mengikuti.
Ketika Bekham bergerak maju dengan serangan balasan, Alden melompat ke samping, memanfaatkan meja untuk menambah daya dorong. Dia berputar di udara dan mendaratkan tendangan keras ke tulang rusuk Bekham, membuat pria itu tersandung dan sesaat kehilangan keseimbangan.
Ini adalah kesempatan yang Alden butuhkan. Dalam sekejap, dia mengaktifkan skill yang baru didapat dari kotak skill sebelumnya—serangan kilat yang memungkinkannya meningkatkan kekuatan dan kecepatan sesaat.
Dengan serangan yang bagaikan kilat, ia melancarkan pukulan bertubi-tubi ke arah Bekham, akhirnya berhasil menjatuhkan sang eksekutif dengan satu serangan pamungkas di dagunya.
Nafas Alden terengah-engah, eksekutif Viper memang bukan lawan yang mudah. Ketika ia merasa sudah mengalahkan Bekham, namun ternyata pria itu bangkit kembali dengan wajah penuh darah layaknya zombie.
"Hahahahah, ternyata rumor tentangmu itu benar, aku kita lakukan satu kali lagi!" Teriaknya penuh kegilaan akan pertarungan.
Alden mendengus, "aku tidak punya waktu untuk orang sepertimu, dasar brengsek." ejeknya.
Alden menerima panggilan telepon dari Jay yang mengatakan semua persiapan sudah selesai, ia tersenyum sinis dan berkata, "Apa kau lupa kalau aku punya rekan?"
Alden membentangkan tangannya, bersamaan dengan itu sebuah ledakan muncul di belakang tubuhnya.
Suara ledakan yang menggema membuat semua mata terbelalak kaget, menciptakan kebingungan yang melanda seluruh klub malam.
Asap dan reruntuhan menghiasi sudut ruangan, mempercepat detak jantung setiap orang yang ada di sana. Para pengunjung yang masih tersisa berusaha secepat mungkin mencari jalan keluar, panic dan ketakutan mendominasi ekspresi wajah mereka.
Bekham yang masih berdiri dengan darah yang mengalir dari mulutnya, menatap Alden dengan mata terbakar amarah. Meskipun begitu, ada rasa hormat yang samar dalam cara pandangnya terhadap Alden yang berhasil membuatnya terdesak.
Namun, Alden tahu bahwa lingkaran pertempuran ini harus segera berakhir. Dia tidak bisa membiarkan lebih banyak kekacauan terjadi lebih lama.
Dengan satu gerakan cepat, Alden melompat mundur, dia memasukkan tangan ke dalam mantel, mengeluarkan sebuah perangkat kecil dengan tombol di atasnya. “Kelompokmu telah lama menguasai kota ini dengan kekuasaan yang mengerikan. Sudah saatnya kalian merasa seperti apa rasanya dijatuhkan. Sebuah dosa yang tak terampuni.”
Mata Alden menatap Bekham seolah berkata bahwa ini adalah akhir. Dengan satu tekanan, dia mengaktifkan perangkat itu.
Kilatan cahaya sempat menghiasi ruangan, dan sekejap kemudian, dinding-dinding klub bergetar kuat diikuti serangkaian letupan lain dari berbagai sudut bangunan.
Setiap ledakan menghancurkan pilar-pilar penyangga yang tersembunyi di dalam lapisan dinding, membuat struktur bangunan terguncang tidak seimbang.
Para pengunjung yang sejak awal telah mengamankan diri di pintu keluar, berlari keluar menyelamatkan diri, tercekam antara ketakutan dan rasa lega dapat keluar tepat waktu.
Suasana kekacauan luar biasa terasa menggetarkan dan kontras dengan malam yang sebelumnya penuh kesenangan.
Bekham, dengan tubuh goyah melangkah ke arah Alden dengan terhuyung, namun masih sisa-sisa kekuatan dari seorang eksekutif Viper.
Alden sudah siap untuk mengakhiri permainan ini. Dengan ketenangan yang tak tergoyahkan, dia bergerak cepat ke arah Bekham, meluncur seperti bayangan dalam kegelapan yang senyap.
Sebuah tinju terakhir penuh kekuatan tepat mendarat di titik vital Bekham. Dengan satu serangan tajam, Alden memastikan bahwa sang eksekutif tidak lagi bisa berdiri.
Sekitar klub yang mulai kehilangan fondasinya, Alden berpaling meninggalkan tempat itu melalui pintu belakang yang terbakar api.
Keluar dari lautan api, Alden melihat Naira dan Jay menunggu dengan sebuah mobil Van berwarna putih.
"Satu lagi tempat Viper yang hancur, kerja bagis Alden." Ucap Naira lembut.
"Sekarang ayo kita pulang ke rumah kita." Balas Alden sambil tersenyum melihat dua rekan yang sudah dia anggap sebagai keluarga.
[Quest selesai, kamu telah mengalahkan Bekham! Hadiah: 20.000 koin dan 2 kotak skill baru tingkat A]
Alden tersenyum kecil, merasa puas dengan pencapaiannya malam ini. Meski tahu bahaya belum sepenuhnya usai, setidaknya langkah pertama ke arah yang baru telah berhasil dia capai.
Kelompok Viper mungkin masih memiliki kekuatan di beberapa tempat, tapi Alden tidak akan berhenti sampai semua akar kejahatan ini tercabut dari tanah kota Nirve.
Misi baru telah dimulai, dan sang pemburu dalam bayangan terus bergerak, membawa harapan bagi mereka yang sekian lama merasa tertindas di bawah tirani kegelapan. Perubahan menghadang di depan dan malam ini hanyalah permulaan.