Dia adalah Zaidul Akbar, pemuda yang ingin berdiri tinggi diatas puncak dunia, Mungkinkah dia bisa mewujudkannya dengan dukungan yang diberikan oleh sistem.
Ikuti keseruan nya, jangan lupa Like dan dukungan, serta berkomentar lah yang baik. untuk membangun karya yang baik...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jajajuba, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Masih Liburan
"Maafkan aku Aliysa" Zai membatin menatap senyuman manis yang Alisya tunjuk kan untuk nya.
"Jangan panggil aku bos dong" Zai mencoba membuka hati nya. Meski dia tak ingin menikah muda. Dia juga tak ingin permainkan perasaan wanita. Jika bisa memiliki banyak wanita. Yah itu nasib dia.
Mereka pun menikmati malam minggu yang indah di pantai, berjalan sambil bergandengan tangan, Layak nya insan yang di mabuk cinta
"Al..!" Panggil Zai
Alisya menoleh kesamping, "Ya sayang, Ada apa?" Sahut nya, Terdengar sangat lembut dan manja.
Melihat mata bulat yang menatap nya tanpa keraguan Zai mengurungkan niat nya untuk mengatakan suatu hal. Tapi dia harus jujur jadi manusia jadi dia harus mengatakan nya walau pun berat, Apapun itu hasil nya. Hanya tuhan lah yang tau, menurut nya. Setidak nya tidak akan tau jika tidak mencoba..
"Sebenar nya aku mempunyai seseorang juga disisi ku" Dia balas menatap Alisya dengan serius
Kenapa Zai mengatakan hanya seseorang. Kenapa tidak dua atau tiga. Nanti saja jelaskan nya yaa.
Alis Alisya terangkat dan wajah nya yang manis berubah kusut, Kalimat itu seperti bom yang meledak di telinga nya, Duar.. Meretak kan keyakinan nya.
"Lalu mengapa kau mengatakan cinta kepada ku? Jika kau sudah memiliki yang lain" Air mata sudah tak terbendung. Malam yang cerah tiba-tiba hujan, bagaimana tak basah. Hati Alisya di landa kekacauan. Dia ingin memastikan alasan Zai kenapa melakukan itu.
"Karna aku juga jatuh cinta kepadamu Al, Aku tak ingin ada dusta di antara kita, maka nya aku mengatakan nya sekarang, Sebelum kita melangkah lebih jauh" jawab nya sambil memegang kedua pipi Alisya dan menyeka air mata nya.
Zai mengutuk sistem, "Gara gara kau sistem semua kacau, Kenapa juga kau memberi ku tugas seperti ini, Sial!" Hati nya merasa bersalah dengan Alisya namun semua sudah terjadi. Dan dia harus jujur.
(Sistem hanya memberikan tugas, tuan rumah yang memilih untuk menerima nya) Sistem menyahut di pikiran Zai tak terima dia di kutuk.
'Kau pintar ngeles ya Sistem..' Ucap Zai melalu pikiran nya, Zai sangat jengkel dengan jawaban dari sistem.
Tapi sistem tidak lagi menjawab nya..
Setelah lama Alisya terdiam, Dia pun berkata "Baik lah... Jika kau memang mencintai ku. Pertemukan aku dengan dia"
"Tentu.. Jika kita pulang ke banjarmasin" Sahut Zai yang memeluk Alisya dengan erat.
Entah apa yang di pikirkan Alisya, mungkin sebagian akan mengutuk Alisya karna bersikaf seperti itu. Tapi kita tidak tau kedalaman hati seseorang. Yoo lanjut.
Mereka kembali ke kamar Resor, Dan melanjutkan perbincangan mereka di dalam kamar yang menghadap kelaut lepas.
"Karna aku juga mencintaimu, Aku akan berbagi asalkan dia juga mau berbagi, jika dia tidak mau, Kau harus memutuskan pilih mana!" Ucap Aliysa dengan mata melotot manatap Zai
Setelah perbincangan ketat, Zai merasa tertekan sedikit, Tapi dia tak terlalu memikirkan nya. Biar waktu yang menjawab dia akan menjadi seperti apa! Dia tak ingin menjadi munafik, Berkata tidak tapi iya. Juga, dia tak ingin menjadi penjahat, Tapi tak akan menolak keindahan yang datang.
Angin kencang bertiup memasuki kamar serasa menusuk tulang, Hawa dingin menyerang jiwa, Zai bangkit lalu menutup jendela. Lalu kembali ke tempat tidur dan mereka saling berperlukan...
Mereka memulai malam dengan ciuman dan saling bertukar air liur sebentar. Lalu tertidur dalam keheningan tanpa tambahan adegan yang membagong kan.
Matahari muncul membawa sinar nya. Membangun kan Zai yang masih memeluk Alisya, "Kau begitu cantik meski tanpa riasan Al" Bisik nya di telinga Alisya sambil membelai rambut nya dan mencium kening nya. sambil menggeser rambut yang sebagian menutup pipi Putih Alisya. Dan menyibak kan nya ke telinga.
Alisya membuka mata nya dan tersenyum mendengar pujian dari Zai, dan untuk yang pertama kali saat dia membuka mata ketika bangun dari tidur nya, Ada orang yang memuji nya.
Indah dan bahagia, Membuat hati nya menghangat lalu dia semakin menenggelam kan wajah nya di pelukan Zai.
Zai merasakan tongkat sakti bergerak liar di bawah sana. Ketika sentuhan sengaja atau tidak yang pasti gerak kan kaki Alisya menyentuh nya.
"Kau membangun kan singa Al jika terus bergerak seperti itu" Ucap nya sambil memegang dagu Alisya dan di detik berikut nya Zai melabuh kan bibir nya di bibir merah muda itu.
Tidak, Mereka tidak melakukan hal lebih, Selain itu tidak ada permainan lidah. Karna tidak ada yang gosok gigi di antara mereka...
Alisya mendorong sedikit dada Zai setelah Zai melabuh kan bibir nya. "Sayang, Aku belum sikat gigi, Aku malu" Ucap nya.
Lalu dia melompat dari kasur langsung menuju kamar mandi, setelah puluhan menit berlalu, Suara teriakan memanggil terdengar "Sayang, Aku lupa bawa baju ganti, Tolong ambil kan!" Sebelah tangan Alisya keluar meminta.
Zai mengambil kan baju yang ada dalam lemari, lalu memberikan nya.
Semenit kemudian Alisya keluar dengan wangi yang menggoda. Dan dengan pakaian yang bisa di anggap mini. Karna tubuh Alisya yang berisi lalu pakaian nya terlihat kecil.
"Aku akan mandi juga. Kamu ganti baju sana, Itu terlihat ke sesak kan! Kasian" Tunjuk Zai ke arah dada Alisya dan dia langsung berlari masuk ke dalam kamar mandi.
Sedang kan Alisya terpaku dan ketika menyadari dia berteriak, "Sayang kamu sangat cabul!" Tapi dia tersenyum setelah itu lalu mencari pakaian yang agak besar.
"Nanti akan ku beri makan kamu dengan ini, awas saja" Mungkin Alisya tidak akan berpikir seperti itu. Tapi siapa yang tau kan?
Mereka sekarang berada Pasar seni kuta untuk hari terakhir liburan sebelum balik ke banjarmasin.
"Sayang, Mampir dulu yuk" Zai melihat oleh oleh yang bagus untuk di beli dan di bagikan untuk sebagian orang di Sky Paviliun.
"Saya beli ini, dan ini, 100 Bungkus tiap macam nya pak" Ucap Zai tanpa menawar lalu membayar dengan transfer via Bank.
Setelah itu mereka melanjutkan jalan-jalan mereka.
"Kamu lebih cantik pakai ini" Zai mengambil sebuah topi dan memakai kan nya langsung di kepala Alisya.
"Tak perlu bercermin sayang, Yakin lah kamu itu cantik" Ucap nya lagi setelah melihat Alisya berjalan ke arah Cermin.
Mendengar setiap pujian dari orang yang di sayang, Itu rasanya seperti pelangi di berikan kepada kita. Indah.
"Jangan membuat ku malu" Ucap Aliysa yang menutupi wajah nya yang memerah. Zai meraih tangan Alisya dan menuntun nya setelah membayar apa yang di pakai oleh alisya.
Mereka berjalan menuju pantai, Setelah sampai, Zai menggendong Alisya dibahu nya dan berlari ke arah laut, "Jangan sayang" Teriak Alisya yang tak ingin mandi air laut. Tapi Zai tidak mendengarkan nya, Dia tersenyum setelah itu dia melompat bersama Aliysa yang ada di gendongan,
Byuuuur.. gelombang kecil Air laut terlihat saat mereka melompat.