Catharine Briana Wilson dan Cathalina Andromeda Wilson adalah saudara kembar identik yang sengaja dipisahkan sejak bayi oleh sang ibu
Catharina yang tinggal bersama orang tuanya harus menghadapi kepahitan hidup setelah sang ibu meninggal dunia dan ayahnya menghadirkan ibu tiri untuknya
Memiliki ibu tiri yang jahat, adik tiri teratai putih dan ayah jenderal bajingan, Cathalina yang mengantikan posisi sang kakak yang dibunuh pada saat pernikahannya berniat membalas dendam
Menginjak-injak mereka dan menjadikan mainan! Mata dibalas dengan mata !
Memiliki suami yang lumpuh dan kejam,Cathalina akan membuatnya bertekuk lutut dan membayar semua penghinaan yang diberikan lelaki tersebut kepada sang kakak.
Putri yang luar biasa dengan berbagai macam keahlian yang akan menggemparkan kekaisaran Lunox.
Bahkan kaisar membutuhkannya untuk bertahan hidup dan mengamankan singhasananya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon julieta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KERIKIL KECIL
Didalam kamar, Catharine berdiri dibalkon tamannya sambil menatap langit gelap bertabur bintang.
Semua hal yang dia lalui terasa sulit, dimulai dengan dirinya yang telah dibuang sejak bayi oleh keluarganya.
Meski telah dirawat dengan baik oleh ibu Helena dan ayah Adolf namun ketidaktahuan Marquess Betrand selaku ayah kandungnya mengenai keberadaannya serta tidak pernah sekalipun sang ibu atau saudara kembarnya datang mengunjungi membuat hati gadis cantik tersebut berdenyut nyeri ketika kebenaran terungkap.
Baru juga dia menerima takdir yang digariskan kepadanya, Tuhan kembali mengujinya dengan kehilangan kedua orang tua yang selama ini membesarkannya dalam musibah kebakaran.
Cathalina kecil yang tak memiliki sanak saudara didesa terpencil dikaki gunung terpaksa harus mengembara karena desa yang ditinggalinya telah musnah akibat insiden kebakaran yang menawaskan tiga puluh persen warganya yang hampir semuanya berada diusia produktif dan hanya meninggalkan para lansia dan anak-anak.
Melihat desa yang menjadi tempat tinggal mereka hancur, semua orang yang tak lagi memiliki tempat tinggal terpaksa mengungsi kerumah sanak family mereka diluar desa.
Cathalina yang tak memiliki siapapun pada akhirnya hanya melangkah tanpa kepastian dan hanya mengandalkan instingnya untuk bertahan.
Karena terlalu kelelahan dan menahan rasa lapar yang mendera, Cathalina pingsan ditengah hutan yang untungnya ditemukan oleh seorang pemburu yang kemudian membawanya kembali kerumah dan mengobatinya.
Sejak saat itu, Cathalina pun menjadi cucu angkat lelaki tua tersebut sekaligus muridnya dan dari sinilah semua keahlian yang Cathalina memiliki mulai diasah.
Dengan didikan keras dan penuh kedisplinan, Cathalina pada akhirnya menguasai beberapa keahlian setingkat master hingga membuatnya memiliki kepercayaan diri untuk pergi keibukota menemui keluarganya.
Sebelum pergi, Cathalina lebih dulu mencari informasi mengenai keluarga Wilson dari sebuah guide.
Meski harus merogoh kocek lumayan dalam namun informasi yang Cathalina dapatkan lumayan lengkap dan membuatnya puas.
Dia sama sekali tak menyangka jika kakak kembarnya yang dia pikir hidup nyaman karena tinggal bersama kedua orang tua kandung dengan kekayaan yang melimpah nyatanya memiliki nasib yang lebih buruk darinya.
Berdasarkan hal tersebut, Cathalina pun semakin menguatkan tekadnya untuk datang ke ibukota menemui saudara kembarnya tersebut.
Jika Cathalina tidak bisa membawa kakak kembarnya secara baik-baik pergi dari keluarga Wilson maka dia bertekad akan membuat keributan demi membebaskan Catharina dari neraka yang diciptakan oleh ibu tiri dan anak-anaknya.
Semua hal yang terjadi dan dilaluinya membuat Cathalina berada disini sekarang, didalam istana Benedict dan terjebak perjanjian dengaa sang penguasa istana, Raja Dexter demi bisa membalaskan dendam serta hidup nyaman.
Lamunan gadis itu buyar seketika ketika pintu kamarnya diketuk beberapa kali dari luar.
“Masuk”
Ketika dia menoleh, tampak Lili berjalan masuk kedalam kamarnya bersama seorang wanita tua yang memakai pakaian pelayan sama dengan yang Lili kenakan.
“Apakah wanita tua ini juga dibawa dari kediaman Wilson?”, batinnya penuh tanya.
Pakaian pelayan istana Benedict dengan kediaman Wilson sekilas hampir sama, yang membedakan adalah logo kecil yang terbordir di bagian dada sebelah kiri sehingga orang yang tak teliti tak akan bisa melihat perbedaannya.
“Nona!”, Lili menangis dan berlari mendekat sambil mengamati nona mudanya itu mulai dari atas hingga kebawah sambil membolak-balikkan badannya,seperti seorang ibu yang cemas anaknya terluka setelah jatuh.
“Raja, beliau tidak menyakiti anda bukan?”, tanyanya penuh kecemasan.
Lili telah bersama Catharine sejak nona mudanya itu berusia lima tahun, sejak dirinya diselamatkan dijalanan oleh Marchioness Eleonor.
Karena merasa berutang budi pada Marchioness Eleonor yang merupakan ibu kandung Catharine maka Lili pun bersumpah untuk setia dan mengabdi terhadap Catharine setelah wanita yang menyelamatkannya tersebut meninggal dunia.
Hati Catharine merasa hangat mendapat perhatian dari pelayan pribadinya tersebut dan tersenyum cerah.
“Aku adalah putri didalam istana ini jadi, siapa yang bisa mengertakku”, ucapnya dengan nada penuh keangkuhan.
Mendengar jawaban yang keluar dari mulut Catharine, Lili yang mengira jika nona mudanya berusaha untuk terlihat kuat menangis keras.
“Nona...tidak, anda sang putri sekarang. Saya cukup senang putri baik-baik saja. Saya tadi sempat khawatir tidak akan melihat putri lagi ketika Yang Mulia Raja membawa anda pergi”, ucapnya sambil terisak.
Melihat tangisan Lili semakin kencang, Catharine segera memeluk tubuh mungil pelayannya tersebut sambil menepuk punggungnya dengan lembut untuk menghibur.
“Berhentilah menangis. Jika ada pelayan yang mendengarmu dan menyampaikan keluhan ke Raja Dexter, mereka akan mengira aku menganiayamu. Apa kamu yakin kali ini aku akan lepas dari hukumannya? Atau kamu ingin melihat kematianku dengan cepat!”, ucap Catharina tajam.
Mendengar jika nona mudanya akan kembali dihukum yang bisa menyebabkan kematian karenanya, tangisan Lili langsung terhenti dan diapun segera menundukkan kepala sambil meminta maaf.
Catharine ingin tertawa melihat ekpresi Lili yang menurutnya cukup lucu namun hal tersebut urung dilakukan ketika dia melirik pelayan wanita tua disampingnya.
Ekpresi wajahnya yang culas menatap Lili membuat Catharine menjadi waspada karena dia merasa wanita tua disampingnya itu tak biasa.
Pelayan tua tersebut menatap tajam Lili, lalu menoleh kearah Catharine dengan sikap arogansi yang nyata dimatanya.
"Nona, sekarang anda tinggal di istana jadi etiket bangsawan harus benar-benar anda terapkan agar tak mencoreng wajah keluarga Wilson. Hari ini anda cukup beruntung lolos dari hukuman, tapi apakah keberuntungan gadis pembawa sial seperti anda akan terus melekat, itu masih belum pasti mengingat dengan anda yang bodoh maka malapetaka pasti akan terus mengintai anda jika tak bisa menjaga diri”, ucapnya penuh cemohan.
Sekilas, apa yang wanita tua ucapkan tersebut seperti seorang pelayan yang terlihat menyayangi majikannya dengan memberi nasehat yang benar.
Namun, sebagai orang yang telah bertemu dengan banyak orang dan kondisi, ucapan pelayan tua tersebut seperti sebuah ancaman yang halus dan orang yang berani melakukan hal tersebut adalah ibu dan saudara tirinya.
“Jika Lili adalah pelayan yang ditunjuk oleh ibu kandungku maka pelayan tua ini pasti orangnya ibu tiriku”, batin Catharine berspekulasi.
Tebakan Catharine sangatlah tepat karena bibi Amirah adalah saudara jauh dari Marchioness Sandra yang memang sengaja diatur secara khusus oleh ibu tirinya itu untuk mengawasinya.
Bibi Amirah inilah yang membantu Arin agar bisa memasukkan racun kedalam minuman Catharine dimalam pengantinnya.
Melihat Catharine tak bergeming, bibi Amirah pun kembali bersuara “Nona, malam ini sebaiknya anda interopeksi diri agar kesalahan yang anda buat pagi ini tak terjadi lagi. jadi, mohon kerjasamanya”, ujarnya sambil menyeret satu tangan Catharine dan berupaya membuatnya berlutut.
“Lancang! Berani sekali pelayan rendahan sepertimu menyuruhku untuk berlutut!”, ucap Catharine geram.
Melihat jika Catharine sudah berani melawannya, bibi Amarah pun berusaha untuk membuat gadis yang biasanya patuh itu untuk berlutut.
“Jangan membangkang jika tak ingin hal ini saya laporkan kepada nyonya besar dan kamu akan menerima akibatnya nanti!”, ucapnya penuh ancaman.
Catharine menggelengkan kepalanya sambil berdecak kesal menyadari jika sang kakak sangatlah pengecut hingga pelayan rendahan bisa menganiayanya seperti ini.
Dia bisa menebak jika selama ini sang kakak pasti telah banyak disiksa oleh pelayan tua ini dan sebagai adik kembar yang baik tentunya Cathalina akan membalasnya.
Jika ini adalah Catharine yang asli pasti dia sudah berlutut dengan tubuh bergetar ketakutan ketika nama ibu tirinya disebut.
Namun sayangnya sekarang yang berdiri dihadapan wanita tua itu bukanlah sang kakak melainkan dirinya sehingga diapun tak akan membiarkan siapapun menindasnya.
Melihat Catharine tidak berbicara, suara bibi Armirah semakin keras seiring amarah yang berkobar dalam hatinya.
“Nona! Apa kamu mulai jadi pembangkang sekarang ! kamu tidak mendengar yang saya katakan! Apakah kamu tuli!”, teriaknya penuh emosi.
PLAAAK!...
Suara tamparan yang sangat keras membuat suara bibi Amirah menghilang seketika berganti rintihan kesakitan “aaargh!”
Bibi Amirah membulatkan kedua matanya tak percaya dengan apa yang terjadi dan menatap nanar kearah Catharine yang berdiri didepannya penuh keangkuhan.
“Gadis ini?Apa dia keraskukan iblis?”, batin bibi Amirah syok.