kisah gadis cantik dan sholehah bernama Anindya Zahrani yang harus rela menikah dengan pria begajulan yang suka mabuk dan main perempuan bernama Arkala Mahesa.
Dya terpaksa menerima perjodohan yang dilakukan oleh almarhum Ayahnya dan juga sahabatnya Pak Anggara Mahes yang merupakan seorang konglomerat,demi melaksanakan amanah terakhir dari sang Ayah.
Kala yang tidak pernah setuju menikah dengan Dya kerap memperlakukan Dya dengan Kasar.Bahkan tidak segan segan Kala membawa wanita yang disebut kekasihnya masuk kedalam rumah bahkan kedalam kamarnya.
Akankah Dya terus bertahan??atau menyerah??
Lalu bagaimana reaski Kala saat Dya akhirnya memilih menyerah dengan pernikahannya.
Akankah Kala melepaskan Dya ataukah mempertahankan dan berubah menjadi lebih baik lagi??
Bantu Follow yuukkk
IG : triyani_trian87
tiktok : Triyani_87
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.5
"Ka_Kakak mau kemana?"tanya Dya saat melihat Kala yang akan bersiap untuk pergi setelah Pak Gara meninggalkan rumah Pak Adam.
"Bukan urusan kamu. Ingat aku tidak pernah menghendaki pernikahan ini dan jangan pernah berharap jika aku akan berlaku bagaimana layaknya suami pada istrinya,"jawab Kala yang langsung pergi begitu saja meninggalkan Dya sendirian di rumah itu,
Karena Bi Marsih sendiri sudah kembali kerumahnya dan akan kembali saat sore hari untuk membantu menyiapkan keperluan tahlilan.
Berhubung ada Kala. Bi Marsih pun ijin kembali ke rumah nya setelah dua malam menginap untuk menemani Dya yang kini hanya tinggal seorang diri.
Bi Marsih mengira jika Kala akan bertanggung jawab pada hidup Dya setelah mereka menikah. Makanya Bi Marsih pun akhirnya berani meninggalkan Dya karena kini sudah ada Kala yang menemani Dya.
Bi Marsih tidak mengetahui jika malam dimana Paka Gara pamit untuk kembali ke kota,dihari yang sama pula Kala ikut pergi entah kemana hanya Kala yang tahu.
Dya sendiri hanya bisa pasrah menerima perlakuan dari Kala.Meski merasa kecewa namun Dya berusaha ikhlas menerima mandat terakhir dari sang ayah.
*
*
Hari demi hari berlalu hingga acara tahlilan tujuh hari perginya Pak Adam pun berakhir dan Kala tidak pernah lagi menunjukan batang hidungnya di sana.
Dan Dya sendiri lumayan kerepotan menjawab pertanyaan dari setiap warga yang menanyakan prihal keberadaan suaminya.
Dya pun akhirnya memilih untuk berbohong demi membungkam ocehan para tetangga yang cukup kepo dengan kehidupan rumah tangganya.
Beruntung status pekerjaan Kala yang memang seorang CEO perusahaan besar membuat Dya dengan mudah membuat alibi tentang keberadaan sang suami saat ini.
Meski merasa berdosa karena berbohong, tapi Dya merasa Allah akan mengampuni dosanya karena berbohong. Dya yakin Allah tahu jika Dya berbohong demi menghentikan gosip miring yang akan mengusik rumah tangganya.
Esok paginya kediaman Dya sudah kedatangan tamu yang merupakan orang suruhan dari Pak Gara untuk menjemput Dya.
Lagi lagi, Dya tidak melihat suaminya ikut menjemput. Namun, kali ini Dya memilih bersikap cuek dan tidak mau ambil pusing lagi dengan keberadaan sang suami.
"Assalamualaikum. Selamat pagi, Non Dya. Perkenalkan saya Handi dan saya ditugaskan untuk menjemput anda,"ujar pria berpenampilan cukup rapih itu membungkuk hormat pada Dya yang nampak sudah siap untuk pergi meninggalkan rumah kedua orang tuanya yang kemudian akan dirawat oleh Mang Darman beserta keluarganya.
"Waalaikum'salam.Selamat pagi juga Pak Handi. Terima kasih karena sudah berkenan menjemput ku kesini,"jawab Dya yang masih canggung dan kikuk saat diperlakukan hormat seperti seorang putri kerajaan.
"Tidak masalah Nona, mari saya bantu bawakan barang barang anda,"
"Iya Pak. Terima kasih,"
"Panggil saja saya asisten Han Nona"
"Dan panggil saja saya Dya asisten Han. Terlalu berlebihan jika memanggilku Nona,"
"Baiklah, tapi ini berlaku jika kita hanya berdua ya. Jika didepan Tuan besar dan Tuan muda, maka belajarlah untuk terbiasa mendengar sebutan itu,"
"Baiklah, berhubung hanya ada kita makan sebut nama saja, ya,"
"Siap Nona,neh maaf. Siap Anindya."keduanya pun terkekeh bersama. Menertawakan kekonyolan yang tercipta diantara keduanya.
Dan setelah berpamitan dengan Mang Darman dan Bi Marsih, Dya pun mulai pergi meninggalkan rumah masa kecil dengan diantar oleh mobil mewah milik keluarga Pak Gara.
*
*
Setelah menghabiskan waktu beberapa jam perjalanan. Akhirnya mobil yang dibawa Handi tiba disebuah basemen apartemen mewah milik Kala.
"I_Ini dimana asisten Han?kenapa kemari?"tanya Dya saat Handi menghentikan mobil lalu turun dari mobil untuk membukakan pintu mobil untuk Dya.
"Ini apartemen milik Tuan muda Dy dan mulai saat ini kamu akan tinggal disini."jawab Asisten Handi pada Dya
Dya menurut, dia terus berjalan mengikuti langkah kaki Handi yang kini tengah menuju ke arah unit apartemen Kala berada.
Tit tit tit trurururut...
Lock door itu pun berbunyi saat Dya menekan beberapa angka untuk membuka pengunci pintu canggih itu.
Betapa terkejutnya Dya, saat memasuki unit itu nampak Kala tengah keluar kamar yang di ikuti oleh seorang wanita berpenampilan cukup seksi di belakangnya.
Sedangkan Kala sendiri hanya menggunakan celana boxer saja. Melihat kondisi yang kurang kondusif dan tidak nyaman untuk penglihatannya.
Dya maupun Handi kompak memalingkan wajahnya ke arah samping dan menghindari pemandangan didepan mereka.
"Ma_masuklah Dy, eh Nona. Aku masih ada urusan dan harus kembali kekantor,"ujar Handi yang memilih pergi saat melihat bagaimana keadaan Kala saat ini.
"I_iya asisten Han. Terima kasih"jawab Dya yang merasa kikuk dan juga canggung setelah sekian lama hidup sendiri.
*
*
🌸🌸🌸