"apa kau bercanda!! aku tidak bisa berpedang!! aku hanya seorang gadis pembuat roti!! mengapa aku terjebak bersama pria asing seperti mu!! sungguh merepotkan ku!"
aku sungguh menyesal berjalan mencari sumber suara yang membuat ku penasaran. ternyata suara itu berasal dari pertarungan yang terlihat tidak adil. satu lawan sepuluh bukan kah benar benar tidak adil.
tapi walaupun begitu aku mana bisa membantu nya. aku bukan wanita kuat yang tangguh dan mampu berpedang.
aku hanyalah seorang pembuat roti di salah satu kedai roti yang ada di pusat kota kekaisaran Amberland.
"tidak aku tidak bisa membantu mu!!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma rain, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sampai di istana
sekarang aku sudah berada di dalam kereta kuda bersama Seiry dan Merry. Kereta kuda ini akan membawa kami menuju istana kekaisaran. Madam Sandra menyiapkan 4 kereta kuda untuk membawa kami ke istana. Sedangkan bahan-bahan yang akan dipakai untuk membuat roti pihak istana sudah menyiapkan nya.
Jadi madam Sandra tidak perlu repot-repot untuk menyiapkan semua bahan. apalagi aku yakin bayaran yang di berikan pihak istana untuk kami pasti banyak. Dan aku tidak sabar dengan itu. Bayaran tersebut akan sangat berguna untuk tabungan ku. aku bertekad untuk memiliki hidup yang lebih baik dan baik seterusnya.
Bahkan bila perlu nanti jika aku berhasil membuat kedai roti ku sendiri aku akan membeli sebuah gelar bangsawan tingkat menengah. Agar kejadian seperti tadi siang tidak terulang lagi.
Yah tadi siang setelah mengalami penurunan mental aku berjalan lesu ke arah butik yang di katakan oleh pelayan bernama Selin itu.
Kesan pertama yang ku lihat dari butik itu adalah tidak terlalu terkenal dan terlihat sepi pengunjung. Benar benar terletak di pinggir jembatan Venue.
Namun setelah aku masuk ternyata koleksi gaun mereka tidak lah buruk bahkan hampir mendekati koleksi gaun yang ada di butik terkutuk itu. Dan untuk harganya di sana lebih murah. Aku bahkan membeli 2 gaun dengan harga 50 koin emas. Dan nona Aura pemilik tempat itu sangat ramah.
"aku sungguh tidak menyangka bisa ke istana!" ku lirik Merry yang terlihat antusias mengatakan hal itu.
"aku sudah pernah ke istana satu kali. Dan tempat itu benar-benar sangat indah". Kini giliran Seiry yang menanggapi ucapan Merry.
"tapi beberapa bangsawan terlihat sombong dan angkuh" gumam ku dan di dengar oleh kedua wanita itu.
"wajar mereka sombong Sofia. Mereka kaya dan hidup bergelimang harta". Kini Seiry membela mereka. Mendengar ucapan dari Seiry aku hanya mampu menghela nafas.
"yah kau benar Seiry. Mereka lahir dengan sendok emas sedang kan aku lahir tidak memiliki sendok".
Seketika kedua orang itu terkekeh mendengar ucapan lesu ku. Yah aku jadi malas mengagumi bangsawan lagi. Seandainya nanti aku jadi bangsawan maka aku tidak akan bersikap angkuh dan sombong seperti mereka.
kurang dari satu jam kereta kuda yang kami tumpangi masuk ke dalam gerbang istana. Aku menatap jendela kereta ini yang menyuguhkan sebuah pemandangan yang sangat indah dan mahal. Apalagi ditambah dengan cahaya jingga matahari yang akan terbenam. Benar sangat indah.
"oh astaga.. Sofia lihat lah itu, bahkan mereka memiliki danau yang sangat indah". Merry terlihat melebar kan mata nya dengan keindahan tempat ini. Setelah mengatakan hal itu aku juga melihat ke arah danau yang Merry tunjuk. karena selama ini aku hidup di desa yang cukup jauh dari istana kekaisaran jadi aku sedikit bertingkah berlebihan saat melihat pemandangan yang indah di depan mata ku saat ini.
Hingga kami sampai di depan pintu utama istana yang megah ini. kami turun dari kereta dan mengeluarkan barang-barang kami. Setelah nya salah satu pelayan yang di utus istana menuntun kami menuju tempat di mana kami akan menginap selama 3 hari kedepan nya.
Tempat ini luar biasa. Aku sampai sulit untuk menjelaskan nya. Bahkan kamar yang kami tempati saat ini lebih luas dari rumah ku walaupun terletak di bagian belakang istana atau lebih tepatnya di dekat dapur utama. Tapi tidak mengurangi kesan mewah menurut penglihatan ku.
Dan yang aku tau dari Seiry kamar ini adalah kamar untuk para pelayan istana. Bahkan seorang pelayan di sediakan tempat seperti ini di istana, sungguh mewah. Aku jadi berfikir kenapa aku tidak melamar pekerjaan sebagai pelayan istana. Pasti jika aku bekerja di sini aku tidak perlu membayar sewa rumah juga membeli kuda tua itu.
Tapi sekali lagi takdir dewa mungkin hanya mengijinkan ku menjadi seorang pembuat roti. Besok malam roti buatan ku akan di nikmati oleh seluruh kalangan di kekaisaran ini. Bukan kah itu pencapaian yang bagus.
Di dalam kamar ini aku akan bersama Seiry dan Merry. Untung saja aku tidak satu kamar dengan Carmel. jika iya pasti aku sangat tidak nyaman apalagi dengan tingkah sok memerintah nya.
Apalagi setelah pertikaian kami beberapa hari lalu. Carmel selalu menatap ku dengan sinis dan tatapan tidak suka. Namun wanita menjengkelkan itu sudah berhenti mengganggu ku bahkan berhenti menyuruh ku ini dan itu. Tapi entah kenapa sepertinya dia masih tidak puas hati melihat ku. Walaupun begitu aku tidak akan takut menghadapi nya dan Aku tidak akan tinggal diam lagi bila dia akan menindas ku.
Baiklah aku akan pergi tidur lebih cepat dan bangun lebih awal besok.
"Sofia.. Ayo kita pergi melihat-lihat tempat ini. Teman ku yang bekerja di sini akan membawa kita berkeliling". Ucap Seiry ketika aku hendak mengganti gaunku yang saat ini ku pakai dengan gaun tidur.
Tanpa berpikir panjang lagi aku langsung mengiyakan ajakan dari Seiry dan ku lihat juga Merry sudah sangat siap untuk ikut berkeliling.
Dan di sini lah kami di taman belakang istana. Dan ada air mancur juga gazebo yang sangat indah di malam hari. Apalagi sekarang bulan sedang penuh dan cahaya nya cukup terang walaupun tak seterang matahari.
"lihat lah ini. Tempat ini adalah taman kesukaan permaisuri ketika dia mengadakan acara minum teh dengan para lady bangsawan. Permaisuri juga sangat baik dan menjaga tempat ini juga beberapa taman agar tetap terjaga dan indah". Ucap Teman Seiry yang tadi memperkenalkan diri kepada kami bernama Delia.
Sejak tadi Delia selalu menunjukkan dan memberi tahu tentang nama tempat yang kami lalui.
Aku juga antusias melihat tempat-tempat yang di tunjukkan oleh Delia.
"dan mungkin jika aku ada waktu setelah pesta selesai aku akan mengajak kalian berkeliling lagi namun di saat siang hari. Tapi sebagai imbalannya aku ingin merasakan kue buatan mu Sofia. Seiry bilang roti buatan mu sangat enak".
"tentu saja aku akan membuat kan nya untuk mu. Sebagai ucapan terima kasih ku karena kau telah mengajak kami berkeliling". Ucap ku membalas permintaan dari Delia. Wanita itu tersenyum melihat kami.
Saat aku membalas senyuman Delia tanpa sengaja mata ku melihat sebuah pagar tanaman yang cukup luas di belakang nya.
"um Delia.. Yang di belakang mu itu pagar apa?" tanya ku yang penasaran.
Mendengar pertanyaan ku itu Delia, Seiry dan Merry mengikuti pandangan ke arah aku menunjuk.
"ah.. Itu sebuah labirin yang di buat kaisar saat dia masih muda dulu. Labirin yang terbuat dari tanaman boxwood. Dan saat kaisar memiliki anak, mereka sering bermain di dalam nya. Tapi ku saran kan untuk tidak masuk kedalam nya! Karena kau akan kesulitan untuk mencari jalan keluar apalagi di saat malam. Walaupun tidak berbahaya namun kau akan lelah". Jelas Delia tentang labirin yang ada di depan ku saat ini.
tapi setelah penjelasan dari Delia tadi entah kenapa aku merasa ingin buang air kecil. Dan sungguh tidak tertahankan. Aku harus segera menemukan toilet.
"um Delia. Apa kah kau tau di mana letak toilet terdekat? Aku perlu ke toilet sekarang".
"oh Sofia, apa perut mu sakit?" tanya Merry yang terlihat khawatir ke arah ku.
"tidak. Aku hanya ingin buang air kecil". Ucap ku yang kini sudah berdiri dengan gelisah. Menahan nya untuk tidak keluar.
"di sana sebelum kita melewati taman. Kau tinggal lurus dan belok ke arah kiri. Dan kami akan menunggu mu di pintu sana". Jelas Delia dan menunjukkan arah pintu yang yang tak jauh dari tempat kami berdiri.
Dengan segera aku pergi ke arah toilet. hingga akhir aku selesai dan bersiap menuju tempat di mana Seiry, Delia dan Merry menunggu ku.
Namun langkah ku terhenti ketika aku melihat seseorang yang ku kenal berjalan masuk ke dalam labirin yang tadi di jelaskan oleh Delia.
Lagi-lagi rasa penasaran ku tak dapat di bendung hingga kaki ku mengikuti langkah nya dengan sembunyi-sembunyi masuk ke dalam labirin.
"apa yang akan di lakukan wanita itu di sini?"
aneh situ jd org,,
sebar kembar for u..😁