Cerai setelah menikah sehari karena dikhianati, membuat Juwita sang janda kembang perawan sangat membenci pria. Untuk kedua kalinya dia kecewa akan cinta dan merasa dirinya bisa hidup tanpa lelaki.
Namun yang aneh, wanita selingkuhan mantan suaminya itu adalah wanita yang sama seranjang dengan mantan kekasihnya? Apakah kisah cinta pertamanya yang berakhir 3 tahun lalu adalah ulah seseorang? Namun meskipun tebakan Juwita benar, ia enggan untuk kembali ke cinta pertamanya karena sudah terkenal playboy dan pemain wanita sejak putus dengannya. Lagian juga Juwita GENGSI untuk kembali pada mantannya itu! Makan tuh GENGSI bikin MENDERITA sendiri 🤪
Sedangkan, bagi mantan kekasih yang juga merasa cintanya hancur saat Juwita tak mempercayainya 3 tahun lalu apalagi sampai ditinggal nikah, Bagas memilih untuk tidak mempercayai wanita manapun. Merasa dibuang padahal dijebak, membuat Bagas ogah kembali bersama Juwita.
Padahal 3 tahun lalu, Juwita dan Bagas adalah COUPLE GOALS!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SariRani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SENANG DI ATAS PENDERITAAN MANTAN
Malam pesta anniversary perusahaan Anggara di hotel bintang 5 pertama Anggar begitu ramai dengan tamu orang orang penting dari kalangqn pembisnis maupun politik.
Seolah olah mereka tidak perduli dengan gosip yang beredar pagi menjelang siang hari ini.
Juwita pun terlihat mempesona dengan gaun hitam nan anggun sebagai tuan rumah bersama keluarganya.
Bima dan Sona pun tampil serasi dengan warna baju senada. Putra keluarga Anggara yaitu Salim juga datang dengan jas yang bikin makin terlihat tampan.
Seperti gosip yang menghebohkan hotel lenyap sudah. Departemen IT dan Legal milih Perusahaan Anggara berhasil menutup semua akses gosip karena memberikan ancaman untuk menuntut pihak yang menyebarkan berita pribadi tanpa izin.
Acara dimulai sejak pukul 7 malam hingga 9 malam. Dengan berbagai acara sesuai event organizer, semuanya berjalan lancar. Ada pemotongab kue yang dipimpin oleh Bima dan Sona. Ada acara tampilan penyayi terkenal ibukota. Sambutan beberapa orang penting termasuk Gubernur DKI Jakarta.
Selesainya acara ditutup oleh pembagian doorprize bagi karyawan terbaik hotel.
Para tamu pun memberikan tepuk tangan meriah untuk apresiasi hotel kepada karyawannya. Tidak tanggung tanggung hadiahnya, sepeda motor 10 unit dan bonus masing masing sebesar 15 juta.
Perusahan Anggara terkenal untuk service terbaiknya melayani tamu hotel dan memberikan fasilitas terbaik. Maka dari itu tidak heran jika status bintang 5 nya bertahan berpuluh puluh tahun.
Semua tamu hadirin sudah pulang kecuali keluarga Anggara dan beberapa panitia acara.
Event organizer yang dipakai pun adalah milik perusahaan Anggara dibawah tanggung jawab Juwita.
"Papi Mami sama Salim pulang dulu, biar aku menyelesaikan evaluasi bareng tim. Kalau terlalu malam, aku akan menginap disini" ucap Juwita.
"Are u sure, sayang? Kamu gak capek?" tanya Sona memastikan keadaan putrinya.
"I'm okay Bun. Aku sangat tidak apa apa. Biar sekalian selesai dan aku juga mau berterima kasih sama tim yang udah sangat bagus menghandle acara ini. Kita kan harus mengapresiasi kerja karyawan kan" jawab Juwita dengan senyuman.
"Hmm, baiklah. Bunda dan ayah sangat tau kamu begitu bertanggung jawab dengan kerjaanmu sayang. Pokoknya, jaga kesehatan. Kamu sendiri yang tau batasanmu ya" ingat Sona sebaga ibu yang membaca berita negatif tentang anaknya pasti sedih juga. Namun ia harus tegar dan kuat, anaknya aja kuat, ibunya harus lebih kuat dan memberi support saja.
"Iya bunda. Pasti, aku akan berhenti kalau capek. Bunda sama ayah dan salim pulang dulu aja. Udah jam 10. Besok ayah bunda juga harus berangkat ke Surabaya karena ada acara perhotelan kan? Jangan capek capek untuk kalian" sahut Juwita lalu memeluk orang tuanya bergantian.
Salim pun tetap menjalankan hobinya menyuting suasana antara kakak dan orang tuannya.
Akhirnya setelah berpamitan, keluarga Anggara kembali pulang meninggalkan Juwita di hotel.
Juwita langsung menghampiri kumpulan tim event organizernya dan mulai memberikan evaluasi lalu apresiasi.
Cara Juwita membawa diri dalam memberikan evaluasi membuat anak buahnya terpesona. Baik wanita maupun laki laki. Meskipun umur Juwita masih terbilang muda yaitu 26 tahun, tapi kharisma pemimpinnya sudah keluar.
Setelah acara evaluasi, apresiasi yang diberikan Juwita kepada tim EO adalah berlibur ke Bali besok selama 3 hari 2 malam. Namun Juwita tidak bisa ikut karena tanggung jawab mewakili perusahaan selama ayahnya sedang dinas ke luar kota.
Ketika berjalan ke parkiran untuk mengambil mobil, Juwita dipanggul oleh manager project leader EOnya. Pria berumur 30 tahun dan berstatus duda tanpa anak.
"Bu Juwita!" panggilnya.
Juwita pun menoleh.
"Oh iya, Mas Anwar, ada apa?" tanya Juwita ketika menghentikan langkah kakinya.
"Apakah perlu saya antar karena sudah malam?" tawar pria yang bernama Anwar itu.
"Oalah, Mas. Saya mah udah biasa pulang malam karena kerja. Mas Anwar gak perlu repot repot gini" tolak Juwita secara lembut.
"Hmmm, ya saya lihat Bu Juwita sudah bekerja keras hari ini. Saya mencoba bisa menjadi anak buah yang dihandalkan" sahut Anwar.
Juwita tersenyum tipis mendengar niat baik pria dihadapannya ini.
"Seharusnya kalau jadi anak buah, Mas Anwar gak perlu sampai peduliin atasannya begini dong" sindr Juwita karena ia tau pasti Anwar ini berusaha mendekatinya karena tau statusnya saat ini.
Anwar jadi malu dan garuk garuk kepala tidak gatal.
"Yaudah, Mas Anwar. Aku balik dulu ya. Lain kali kalau diluar jam kerja gak usah manggil ibu, tapi juga jangan merepotkan diri untuk menawarkan sesuatu yang aku masih bisa sendiri. Hati hati ya kalau pulang" ucap Juwita tegas namun tetap terdengar bijaksana bagi Anwar.
"Baiklah, hati hati juga buat kamu, Juw" sahut Anwar lalu melihat Juwita masuk mobil dan melalui dirinya yg masih berdiri di tepi jalan basement parkiran.
"Dia memang wanita hebat. Aku terlalu bermimpi bisa menggapainya" gumam Anwar.
Lalu ia pun berjalan menuju mobilnya dan memilih pulang.
Juwita mengendarai mobilnya menyusuri jalan ibukota yang masih ramai meskipun masuk tengah malam dan akan segera masuk dini hari.
"Hmmm, cukup melelahkan hari ini" gumamnya.
Saat di lampu merah ia melihat billboard digedung tinggi yang menampilkan wajah Bagas sebagai face dari perusahaan Lungara Otomotif saat ini.
"Makin capek kalau lihat wajah dia, haist. Makin badmood aja kalau aku sadar aku yang salah 3 tahun lalu" lanjutnya nggerundel sendiri.
Setelah lampu hijau, Juwita melajukan mobilnya. Ia berniat untuk menginap di apartemennya saja.
Menginap di hotel terlalu diperhatikan karyawannya, jadi lebih memilih menginap di apartemen karena akan membuatnya santai dan merilekskan tubuh.
Saat akan masuk gedung apartement, Juwita bertemu seseorang pria yang dipastikan lebih muda darinya dan saling mengenal.
"Putra" lirihnya dan tak lama kemudian pria itu juga menatap wajah Juwita.
"Kak Juwita" panggilnya lalu berlari mendekat.
"Loh kamu tinggal di sini, Tra?" tanya Juwita penasaran.
"Iya kak, papi sama mami beliin aku apartemen disini karena aku suka di pusat kota. Tapi aku jarang sih nginep disini. Malam ini aja habis main kemalaman pulangnya, males pulang nanti diinterogasi" jawab Putra apa adanya.
"Oh, okedeh" sahut Juwita.
"Kakak juga punya apartemen disini?" giliran Putra tanya.
"Iya, sejak lulus kuliah aku dibeliin apartemen disini dan jarang juga aku kunjungi. Ya pas pulang kemalaman juga kayak gini, lebih deket dari hotel juga" jawab Juwita.
"Yaudah kak, kakak istirahat dulu aja, kayaknya lelah banget dan maaf atas berita negatif kakak hari ini. Tapi kakak keren" ujar Putra dibalas dengan senyuman oleh Juwita.
"Bukan masalah gosip murahan kayak begitu. Yaudah, aku duluan ya" pamit Juwita berjalan duluan, tapi ternyata mereka satu lift dan sama juga lantai tujuan mereka.
Ting!
Lift terbuka, mereka pun berjalan bergantian.
"Ternyata kita tetanggan, Kak" celetuk Putra.
"Hmmm, selamat malam. Kakak masuk dulu" sahut Juwita dan ia pun masuk duluan ke apartemen.
Sedangkan Putra mengeluarkan ponselnya untuk memotret pintu apartemen Juwita lalu ia baru masuk ke apartemennya.
Tidak hanya asal foto saja, Putra mengirim foto itu ke abangnya yang di Australia dengan isi chat ;
"Bang, coba tebak siapa yang tinggal di apartemen sebelahku? Kamu pasti terkejut hahahahaa. Balas dulu baru aku spill siapa!"
Belum sampek satu menit, ternyata langsung mendapatkan balasan ;
"Siapa?" balas singkat Bagas.
Putra yang sudah bersandar di sofa ingin menggunakan kesempatan ini sebagai keuntungannya ;
"Aku dapat apa kalau aku bilang? Di dunia ini gak ada yang gratis Bang, kecuali ikhlas hahaha 🤪"
Bagas pun gak mau ribet dan gak suka ada yang bikin penasaran menjawab ;
"Kamu mau apa? Budget 10 juta"
Putra bersorak senang mendapatkan hadiah dari abangnya kalau dia spill nama pemilik apartemen disebelahnya. Lalu ia membalas ;
"Juwita Pesona Anggara. Tetanggaku mantanmu bang hahaha. Kok pas banget ya aku lagi butuh duit ternyata Tuhan memberikanku kesempatan ini"
Bagas yang sedang rebahan langsung mendudukan diri karena membaca nama wanita yang udah ia berusaha lupakan hingga menutup akses semua berita online atau apapun yang ada nama Juwita Pesona Anggara melalui sistem yang sudah ia atur sedemikian rupa. Tapi adiknya malah menyebutkannya kembali.
Bagas lupa untuk membuat nama Juwita Pesona Anggara otomatis mejadi bintang bintang kayak disensor di chat pesannya.
"Astaga aku lupa, sialan nih anak!" umpat Bagas kepada sang adik, padahal Putra pasti tau jika dirinya sangat patah hati oleh Juwita.
"Gak jadi 10 juta! Infomu gak bermutu!" balas pesan Bagas.
"Eh abang kok gitu, gak boleh ingkar janji lah. Aku juga akan infoin abang berita hot news. Aku tau abang menutup info apapun tentang Kak Juwita kan, secara kakak pinter hack sistem. Aku kasih tau ya bang, KAK JUWITA SEKARANG UDAH JANDA! Balikan aja lagi" balas Putra tanpa rasa bersalah menyuruh abangnya CLBK.
"Bener bener sialan nih anak!" umpat Bagas lagi tapi ia baca lagi dan "janda?" gumamnya.
"Juwita udah janda? Udah cerai sama pria kebanyakan gaya itu?" lanjutnya mencerna pesan yang ia baca.
Beberapa menit Bagas masih mencerna pesan dari adiknya, tapi Putra gak sabar memastikan 10 juta masuk ke rekeningnya.
Ia langsung menelepon Bagas dan membuat abangnya itu sadar dari lamunan.
"nih anak gak sabaran!" kesalnya namun tetap aja diterima.
"APA?!" sapa Bagas sinis.
"aduh sinis banget, bilang aja kalau lagi seneng kan tau mantan pacar yang bikin GAMON udah jadi janda?" sahut Putra mengejek sang abang.
"Sialan ya lu, Tra! minta di bantai nginfoin berita gak penting ini!" balas Bagas yang tetep terdengar kesel tapi entah ada bagian hati dan pikirannya gak singkron karena merasa ada secuil perasaan senang yang malu ia ungkapin.
"hahahahaha, udahlah bang, yang fair dong. udah aku kasih info jadi kirimin aku 10 juta yaa, aku perlu nambahin buat modal bikin bengkel motor nih" bujuk Putra.
"Awas aja ya kalau abang pulang ke Jakarta, bengkelmu bengkel palsu! aku tarik semua fasilitas mewah dan motor harleymu!" ancam Bagas.
"Beres! mana ada aku bohong sama abang, tenang aku akan jadi pengusaha bengkel dan pengacara hebat!" sahut Putra percaya diri lalu panggilan dimatikan Bagas sepihak.
Tak lama kemudian, Putra menerima notifikasi uang masuk 10 juta direkeningnya.
"YES! berhasil!" seru Putra bahagia, lalu ia masuk kamar, beres diri dan tidur dengan nyenyak.
Bagas yang penasaran dengan apa yang diinfokan oleh Putra soal status Janda Juwita, tak bisa menahan diri. Ia mengambil laptopnya dan membuka block hack sistem atas nama Juwita Pesona Anggara.
Namun ia tidak menemukan berita negatif atau perceraian dengan wanita itu.
"Apakah berita negatifnya udah di takedown? Putra gak bakal bohong kalau menginformasikan sesuatu" tebaknya.
Lalu dengan keahlian meretas sistem, ia mencoba masuk ke dalam sistem website dan dapat akses beberapa berita yang sudah ditarik ke peredaran.
Dan benar saja selama 15 menit membuka data global, ia bisa membaca berita perceraian mantan kekasihnya itu. Bibirnya tiba tiba menyeringai terlihat sangat puas membaca berita yang ia bisa pastikan tidak membuat Juwita bahagia.
"Hmmm, mungkin ini cara Tuhan untuk memberikanmu pelajaran karena tidak memberikan kesempatan padaku menjelaskan 3 tahun lalu, padahal dulu aku sangat mencintaimu. Sekarang meskipun masih ada rasa itu tapi sepertinya akan segera hilang karena tau kamu tidak bahagia sepertiku. Sudah janda ternyata, masa pewaris perusahaan Lungara balik kucing. Mending dicap playboy daripada mau sama janda" ujar Bagas.
Pria ini merasa bangga, karena Juwita berakhir tidak lebih baiknya soal kisah cinta.
*waduh omongan Bagas pedes banget 🥵
